Anda di halaman 1dari 10

IBADAT TOBAT

PERAN SERTA KITA DALAM MEWUJUDKAN


EKOLOGI BERSAMA

Lagu Pembuka: MB.366


Tanda Salib & Salam Pembuka
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin
P Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih
Allah dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama−lamanya.
Kata Pembuka
P Saudara−saudari yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus
Kristus, saat ini kita berkumpul di sini untuk
bersama−sama melaksanakan lbadat Tobat, sebagai
persiapan bagi diri kita masing−masing, sebelum kita
menerima Sakramen Tobat secara pribadi. Sakramen Tobat
merupakan salah satu dari dua sakramen penyembuhan.
Hal ini didasari oleh kehendak Tuhan Yesus Kristus
sendiri yang menghendaki bahwa Gereja−Nya
melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan−Nya
dalam kekuatan Roh Kudus. Melalui Sakramen Tobat
yang kita terima, kita memperoleh pengampunan dari
belas kasihan Allah atas penghinaan kita terhadap−Nya,
sekaligus kita didamaikan dengan Gereja, yang telah kita
lukai dengan berbuat dosa.
Dosa yang kita lakukan, khususnya secara sengaja (sadar,
diinginkan dan dalam keadaan bebas), melalui perilaku
kita (pikiran dan atau perkataan dan atau perbuatan),
1
ternyata tidak hanya dapat mengakibatkan rusaknya
hubungan kita dengan Allah, tetapi juga dapat
mengakibatkan kerugian berupa terganggunya
kesejahteraan diri sendiri dan orang lain.
Pada tahun 2024 yang merupakan tahun “evaluasi dan
syukur” keuskupan banjartmasin memilih Tema “
mengembangkan Ekonomi Ekologis” sebagai tema APP.
Melalui tema tersebut, kita diajak memberi perhatian
khusus pada Evaluasi dan Syukur guna membangun tata
ekonomi baru, ekonomi Fransiskus (Berjalan bersama
Fransiskus menuju Indonesia damai), yaitu dengan
mengingat bahwa manusia adalah makhluk sosial dan
selalu hidup dalam sebuah kelompok, di mana setiap
orang di dalam kelompok, memiliki kebutuhan
masing−masing untuk keberlangsungan hidup mereka.
Agar kebutuhan setiap orang bisa terpenuhi dengan baik
tanpa mengganggu kebutuhan orang lain, maka setiap
orang harus mengupayakan sebuah kesejahteraan bersama,
di mana merupakan sebuah kesadaran bersama untuk
melakukan hal−hal baik dalam berbagai aspek kehidupan.
Salah satu hal mendasar yang perlu dan dapat kita lakukan
agar kita dapat ambil bagian dalam mewujudkan
kesejahteraan bersama adalah dengan menyadari
perilaku−perilaku kita yang mungkin selama ini
mengakibatkan munculnya gangguan pada terciptanya
kesejahteraan bersama. 0leh karena itu, melalui lbadat
Tobat ini, mari dengan segala kerendahan hati, kita mohon
rahmat Allah agar kita dapat membuka hati kita untuk
menyadari sepenuhnya perilaku−perilaku kita selama ini
sekaligus menyesali dosa−dosa kita dan kemudian
memohon pengampunan dari Allah melalui Sakramen
2
Tobat. Sehingga dengan demikian, hubungan kita dengan
Allah dan Gereja−Nya dipulihkan, serta kita dituntun oleh
Allah sendiri agar dapat berperan secara maksimal dalam
mewujudkan kesejahteraan bersama.
Doa Pembuka
P Marilah kita berdoa :
Allah Bapa yang Maharahim, saat ini kami berkumpul di
tempat ini untuk menghadap−Mu, sumber hidup dan
keselamatan kami.
Kami mengucap syukur kepada−Mu atas mereka yang
hadir di dalam kehidupan kami, yaitu: keluarga kami
sebagai komunitas yang paling pertama, kemudian umat
lingkungan, kampus tempat kami betbagi dan menimba
ilmu dan Paroki, lalu warga di sekitar tempat tinggal kami,
selanjutnya anggota−anggota komunitas di tempat kami
beraktivitas sehari−hari, mereka yang kami jumpai dalam
hidup kami, termasuk alam ciptaan−Mu dan juga bangsa
serta negara kami.
Kami menyadari bahwa dalam hidup kami sehari−hari,
perilaku kami tidak luput dari dosa−dosa yang tidak hanya
mengakibatkan rusaknya hubungan kami dengan−Mu dan
Gereja−Mu, tetapi juga mengganggu kesejahteraan
bersama. 0leh karena itu, dengan segala kerendahan hati
kami, kami mohon kepada−Mu, belas kasih dan
pengampunan serta pertolongan−Mu, agar kami mampu
menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam hidup kami
sehari−hari, dengan meneladan Yesus Kristus, Putera−Mu.
Sebab, Dialah yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau
dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
3
U Amin.
Bacaan Kitab Suci
L Bacaan dari Kisah Para Rasul (Kis 2:41−47)
0rang−orang yang menerima perkataannya itu memberi
diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah
kira−kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul−rasul dan dalam persekutuan. Dan
mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul−rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap
bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan
bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi− bagikannya kepada semua orang
sesuai dengan keperluan masing−masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul
tiap−tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti
di rumah masing−masing secara bergilir dan makan
bersama−sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang.
Dan tiap−tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatkan.
P Demikianlah Sabda Tuhan
U Syukur kepada Allah
Hening Untuk Refleksi Batin
P Saudara−saudari yangterkasih, marilah kita hening
sejenak untuk merenungkan Sabda Allah yang telah kita
dengarkan.

4
Mazmur Tanggapan : MB.365
Pemeriksaan Batin
P Saudara−saudari yang terkasih, dalam Sabda Allah yang
tertuang dalam Kisah Para Rasul yang telah kita dengar
tadi, kita menemukan pelajaran berharga tentang cara
hidup jemaat yang pertama, di mana mereka hidup seturut
kehendak Tuhan melalui mendengarkan ajaran Para Rasul
di dalam persekutuan. Dalam cara hidup mereka tersebut,
mereka juga menunjukkan bahwa mereka melakukan
tindakan nyata untuk menciptakan kesejahteraan bersama,
yaitu dengan menganggap segala kepunyaan mereka
adalah kepunyaan bersama dan selalu ada dari mereka
yang menjual harta miliknya untuk kemudian dibagikan
kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing−masing, sehingga kebutuhan masing−masing
orang bisa terpenuhi tanpa mengganggu kebutuhan orang
lain. Melalui cara hidup mereka tersebut, mereka tetap
bersatu dan Tuhan mengasihi mereka dengan banyak
mukjizat dan tanda melalui Para Rasul, serta menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan di setiap
harinya. Sebagai umat beriman dan pengikut Kristus di
masa sekarang, kita perlu belajar dari cara hidup jemaat
yang pertama, khususnya terkait bagaimana mereka,
dengan gembira dan tulus hati serta sambil memuji
Dalam ibadat ini, marilah kita memeriksa batin kita dan
kemudian membangun niat baik kita. Kita mengakui
dengan jujur kesalahan dan dosa−dosa kita di hadapan
Allah dengan penuh kerendahan hati, sekaligus memohon
pengampunan dari Allah melalui Sakramen Tobat,
sehingga hubungan kita dengan Allah dan Gereja−Nya
dipulihkan, serta kita dituntun oleh Allah sendiri agar
5
dapat berperan secara maksimal dalam mewujudkan
kesejahteraan bersama.
Setiap pertanyaan diberi jeda waktu agar umat
mempunyai kesempatan untuk memeriksa batin.
Di dalam kehidupan keluarga
 Apakah saya sungguh sudah menghargai dan menyayangi
anggota−anggota keluarga saya (orang tua, saudara,
pasangan, anak) dengan tidak
 Apakah saya sungguh sudah menghargai dan menyayangi
anggota−anggota keluarga saya (orang tua, saudara,
pasangan, anak) dengan tidak melakukan tindakan−tindakan
yang dapat membahayakan keselamatan jiwa dan raga
mereka?
 Apakah saya sungguh sudah melaksanakan dengan baik,
tugas−tugas yang dipercayakan kepada saya sebagai bagian
anggota keluarga, dalam rangka menjaga keamanan dan
kenyamanan rumah?
 lika ada anggota keluarga yang sakit dan atau berkebutuhan
khusus, apakah saya mau dengan kerelaan hati, untuk
bersama−sama menjaga dan merawat anggota keluarga
tersebut?
 Apakah saya sudah berkenan untuk menyediakan waktu
dalam hidup sehari− hari untuk tetap menjalin komunikasi
yang baik antar anggota keluarga dan bisa saling mengetahui
kondisi terkini dari masing−masing anggota keluarga?
 Apakah saya sudah terbiasa untuk secara aktif
berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain, jika
mengetahui atau merasakan situasi dan kondisi yang tidak
baik, tanpa harus ditanya terlebih dahulu oleh anggota
keluarga yang lain?

6
 Apakah saya sungguh sudah menghargai dan tidak bersikap
seenaknya terhadap asisten rumah tangga / juru masak /
supir / pengasuh anak atau orang tua / tukang kebun /
petugas keamanan yang bekerja di rumah saya?
 Apakah saya sudah memberikan balas jasa yang layak dan
tepat waktu, pada orang−orang yang sudah bekerja di rumah
saya sehari−hari

Di dalam kehidupan menggereja.


 Apakah yang sudah saya perbuat untuk membantu warga
lingkungan/paroki yang termasuk dalam kategori KLMTD
(Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, Difabel)?
 Apakah saya sudah terlibat aktif dalam kegiatan−kegiatan
yang diadakan di lingkungan/paroki? Misalnya pendalaman
iman, rekoleksi, seminar keluarga, retret rohani dll.
 Apakah saya bersama keluarga sudah mengambil bagian
dalam kegiatan yang berhubungan dengan Misa seperti
pelayan liturgi, tata tertib, pembawa persembahan dll?
Di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
 Apakah saya sungguh sudah menghargai orang lain di
lingkungan tempat tinggal, tempat usaha/kerja dengan
mengikuti aturan dan menghormati kebiasaan yang ada?
 Apakah saya sudah membantu mereka yang termasuk di
dalam kategori kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel
untuk bisa mendapatkan akses sandang, pangan, tempat
tinggal, pendidikan, kesehatan dan pekerjaan yanglayak?
 Apakah saya sudah menjaga kesehatan diri dan keluarga
dengan baik demi demi kesejahteraan bersama (Misal:
Melakukan vaksinasi sesuai anjuran pemerintah, mengikuti
7
protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah,
berstatus aktif sebagai peserta BPlS Kesehatan)?
 Apakah saya sudah membantu pelaku usaha kecil/mikro
dengan membeli produk mereka dan mempromosikannya
kepada orang lain?

Di dalam kehidupan berelasi dengan alam.


 Apakah saya sudah turut menjaga alam ciptaan demi
kesejahteraan bersama, melalui kebiasaan menghemat
penggunaan air dan Listrik dan segala sarana prasarana yang
disediakan?
 Apakah saya sudah turut menjaga alam ciptaan demi
kesejahteraan bersama, melalui kebiasaan untuk memasak /
membeli makanan secukupnya dan menghabiskan makanan
yang telah dimasak / dibeli, sehingga mengurangi jumlah
sampah yang dihasilkan dari sisa makanan?
 Apakah saya sudah turut menjaga alam ciptaan demi
kesejahteraan bersama, melalui kebiasaan 3R (Reuse,
Reduce, RecycIe/ menggunakan Kembali, mengurangi dan
mendaur ulang), sehingga mengurangi jumlah sampah yang
dihasilkan sehari−hari?
Hening sejenak

Bapa Kami
P Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran llahi,
maka beranilah kita berdoa
U Bapa kami yang ada di surga,dimuliakanlah
nama−Mu, datanglah Kerajaan−Mu, jadilah
kehendak−Mu di atas bumi seperti di dalam surga.
8
Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang
bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami ke
dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin.
Doa Penutup

P Marilah kita berdoa


Allah Bapa yang Mahabaik, betapa besar kerahiman dan
belas kasih−Mu bagi kami. Tuntunlah kami agar kami
dapat kembali ke jalan yang benar dan agar kami mampu
menjadi pribadi yang lebih baik lagi di dalam hidup kami
sehari−hari. Semoga masa “retret agung” ini menjadikan
kami semakin berperan dalam mewujudkan kesejahteraan
bersama, khususnya bagi mereka yang termasuk dalam
kategori kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel lewat
tindakan nyata dalam hidup kami sehari−hari. ladikanlah
bumi ini tempat kediaman−Mu, di mana Roh Kudus
senantiasa mengarahkan perilaku kami sesuai ajaran Yesus
Kristus, Putera−Mu. Sebab, Dialah yang Hidup dan
Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
P Semoga Tuhan beserta kita
U Sekarang dan selama−lamanya
P Semoga Allah yang Mahakuasa memberi pengampunan kepada
kita melalui sakramen Tobat yang akan kita laksanakan dan
mengantar kita ke hidup yang kekal, berkatilah kami ya Allah, dalam
nama Bapa dan Putera, dan Roh Kudus
U Amin
Ibadat Tobat umum dapat dilanjutkan pengakuan dosa pribadi
9
10

Anda mungkin juga menyukai