Anda di halaman 1dari 2

Jangan lupa baCA E-BOOK dulu!

BAB.21 Penjelasan agama katolik kelas 4 , animasi jemaat perdana/pentakosta


Anak-anak yang terkasih hari ini kita akan belajar agama mengenai ......
DOA BERSAMA DAN DOA SPONTAN

DOA BERSAMA
Hakekat Gereja adalah persekutuan. Hal ini didasarkan pada Sabda Yesus :“Sebab di
mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka” (Mat 18:20). Oleh karena itu, Gereja Katolik menekankan pentingnya kebersamaan
sebagai umat beriman Katolik. Gereja memang terdiri pribadi-pribadi yang beriman kepada
Kristus, tetapi Gereja bukanlah orang perorangan.Gereja merupakan paguyuban atau
persekutuan.
Kebersamaan serta persekutuan umat beriman, akan semakin nampak di dalam kegiatan
bersama, khususnya di dalam kegiatan doa bersama atau doa bersama.
Doa bersama sebagai ungkapan iman seluruh anggota Gereja di antaranya: Perayaan
ekaristi, ibadat lingkungan, doa bergilir dari rumah ke rumah, doa dengan ujud khusus, doa
novena, ziarah, pendalaman iman atau pendalaman kitab suci, dan sebagainya.
Dengan doa bersama, setiap pribadi diteguhkan dan rasa kebersamaan dieratkan. Ungkapan iman
kepada Allah yang mencintai Gereja terasa lebih nampak melalui doa bersama. Dengan doa bersama,
kesatuan sebagai putra-putri Allah ditampakkan; dan keakraban antarpribadi sebagai anggota Gereja
semakin dikuatkan.
Melalui pelajaran ini, kita diajak untuk mengerti makna doa bersama sebagai ungkapan
iman Gereja, sehingga terpanggil untuk membiasakan diri mengikuti dan terlibat di dalam
kegiatan doa bersama.

DOA SPONTAN
Pada umumnya, setiap manusia memiliki reaksi spontan. Salah satu bentuk reaksi itu
adalah perasaan serta ungkapan spontan. Perasaan serta ungkapan yang muncul
tergantung pada situasi serta pengalaman nyata yang mereka hadapi.
Pengalaman memperoleh sesuatu yang menyenangkan, tentu akan
menimbulkan perasaan gembira atau senang. Demikian pula, ketika
mendengar berita duka, secara serentak seseorangmemiliki perasaan serta
mengungkapkan kesedihan. Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung
mengekspresikan perasaan atas dasar pengelaman serta situasi yang dihadapinya, kepada
sesamanya. Hal ini merupakan kebutuhan, bahwa setiap orang memiliki kecenderungan
untuk mendapat perhatian dan dukungan dari sesamanya. Untuk mengungkapkan perasaan
yang memenuhi hatinya, setiap orangmemilih orang-orang yang dekat dengan dirinya.
Orang-orang terdekat itu biasanya: orang tua, saudara, guru atau teman. Orang-orang
tersebut dipilih, karena orang-orang terdekat itulah yang memiliki ikatan yang sangat erat.
Hal ini menunjukkan bahwa di antara mereka terdapat relasi atau hubungan yang akrab,
dekat, terbuka dan saling pengertian. Orang-orang tersebut biasanya menjadi pilihan,
karena mau mendengarkan, memberi dukungan serta meneguhkan.
Demikian pula di dalam kehidupan doa. Selain memiliki orang-orang pilihan, Sebagai
umat beriman, kita pun memiliki Allah. Kita mengimani Allah sebagai Bapa, sebagaimana
Kristus telah memperkenalkan Dia kepada kita. Sebutan Bapa, menunjukkan relasi yang
dekat dan akrab antara Allah dengan kita. Kita percaya bahwa Allah selalu terbuka untuk
mendengarkan segala keluh kesah serta mengungkapkan perasaan suka dan duka kita. Hal inilah
yang diharapkan Tuhan, yaitu menyampaikan perasaan kita secara jujur dan tulus hati. Hal itu sesuai
dengan Sabda Yesus : “Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan
orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya
akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang
kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya” (bdk Mat 6:7-8). Dalam hal ini, doa yang
berkenan di hadapan Allah, bukan doa yang panjang dan dengan kata-kata yang indah. Doa yang
berkenan pada Tuhan, adalah doa yang jujur dan tulus, doa yang keluar dari dalam hati kita. Hal itu
Nampak dalam kehidupan doa Santa Theresia, yang memandang Allah sebagai teman dan pribadi
yang selalu mendampingi dan hadir pada setiap saat hidupnya.

Kis. 2: 41-47
41. Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 43. Maka
ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 44. Dan
semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama, 45. dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-
bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 46. Dengan bertekun dan
dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah
masing-masing secara bergilir dan makan bersamasama dengan gembira dan dengan tulus hati, 47.
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah
mereka dengan orang yang diselamatkan.
Bab 21
1. Apa saja yang dilakukan oleh mereka yang sudah dibabtis menurut Kis.2:41-47?
2. Mengapa cara hidup jemaat perdana disukai banyak orang?
3. Apakah kebiasaan tersebut masih ada sampai sekarang?
4. Apakah doa bersama itu?
5. Apakah manfaat doa bersama?
6. Sebutkan contoh berdoa bersama!
7. Apakah doa spontan itu?
8. Apa yang dapat kita teladani dari cara hidup jemaat perdana berkaitan dengan doa?

Setelah semua tugas diselesaikan…sekarang tulislah refleksimu sesuai dengan pelajaran yang kita
pelajari hari ini….nilai-nilai apa yang didapatkan dan niat apa yang akan aku buat !

Anda mungkin juga menyukai