Anda di halaman 1dari 8

Lingkungan Agatha 2021

Sarasehan Adven Ketiga


KELUARGA SEBAGAI ECCLESIA DOMESTICA
LAGU PEMBUKAAN (MB No 324)
TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus
U : Amin
P : Rahmat Tuhan Kita Yesus Kristus cinta kasih Allah dan Persekutuan Roh
Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Pertemuan Adven ketiga ini merupakan “muara” pertemuan sebelumnya, di mana
umat diajak berefleksi melihat identitas panggilannya dalam situasi Pandemi
Covid 19 sebagai keluarga. Pada kesempatan pertemuan ini, umat diajak semakin
menyadari betapa keluarga-keluarga Katolik mempunyai panggilan yang tak
terelakkan sebagai “Gereja Mini” atau “Gereja Rumah Tangga” (Ecclesia
Domestica). “Gereja Mini” atau “Gereja Rumah Tangga” (Ecclesia Domestica)
adalah Gereja paling kecil, tempat setiap orang memperoleh pendidikan dan
asuhan iman pertamanya di lingkup terkecil. Itulah keluarga. Begitu juga unsur-
unsur pokok yang menjadi fondasi Gereja yakni persekutuan (communio), cinta
kasih dan pewartaan iman selalu terjadi dalam kehidupan berkeluarga.
Adven ketiga menjadi permenungan dan refleksi, sejauh mana kita mampu
menjadikan keluarga-keluarga kita ini sebagai Gereja Mini” atau “Gereja Rumah
Tangga” (Ecclesia Domestica), apalagi beratnya tekanan Pandemi Covid 19 yang
membuat seringkali keluarga bukan lagi “rumah” bagi anggotanya. Maka, umat
diajak menyadari kembali, bahwa dirinya mempunyai panggilan Tri Tugas Kritus,
yaitu keluarga harus dapat menjadi Imam, Nabi dan Raja bagi anak dan
anggotanya. Keluarga seharusnya menjadikan dirinya sebagai “pengudus”, dimana
keluarga menjadi tempat doa, pendidikan liturgis dan kesucian terjadi (Imam).
Begitu juga, keluarga seharusnya menjadi tempat teladan dan asuhan moral serta
rohani bagi hidup anak-anaknya (Nabi). Dan, akhirnya keluarga harus mampu
menjadi “pamomong” dan pelindung anak-anaknya (Raja).
Dalam Pertemuan Adven ketiga ini, umat diajak untuk mempersiapkan nuansa
Natal dari perspektif Amoris Laetitia mengenai pentingnya dedikasi kepada
pendidikan anak dari pembentukan etika mereka, kedisiplinan dan penerusan
iman. Keluarga diharapkan menjadi “rumah kebijaksanaan,” terutama perhatian
kepada anak-anak secara bertahap, dalam setiap langkah-langkah kecil hidupnya
untuk dipahami, diterima dan dihargai" hingga anak tumbuh menjadi dewasa. Para

Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 1


Lingkungan Agatha 2021

orangtua, suami-istri hendaknya mampu membangun "transformasi kasih" di


dalam keluarga, walaupun situasi di tengah pandemi ini yang tidak mudah. Bacaan
yang diperdalam sebagai peneguhan dan renungan diambil dari Luk 3: 10-18
mengenai Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan kedatangan Sang Mesias.
A. PEMBUKA
Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa, ( dibacakan bersama-sama ).
Allah Bapa Maha Rahim kami bersyukur ke hadirat-Mu karena melalui masa
penantian Adven ketiga ini, kami Engkau ajak untuk menjadikan keluarga kami
sebagai Gereja Mini, Gereja Rumah Tangga. Kami menyadari bahwa di tengah
pandemi ini, seringkali kami kesulitan untuk menjadikan keluarga sebagai
tempat pendidikan dan pembentukan etika anak-anak kami, bahkan juga
kesulitan dalam upaya penerusan iman. Semoga melalui pertemuan ini, Engkau
menyadarkan kami, betapa pentingnya keluarga sebagai Gereja Mini. Demi
Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang bersatu bersama Dikau dan Roh
Kudus, sepanjang segala masa..
U : Amin.
Penyalaan Lilin Korona
Setelah doa pembuka, dilanjutkan dengan penyalaan Lilin Korona Adven yang pertama.
P: Tuhan, terangilah umat-Mu dengan cahaya kasih-Mu..
U: Agar kami semua dapat menjadi cahaya bagi sesama.
P: Ya Bapa, berbelaskasihlah kepada kami, para hamba-Mu yang merindukan
Putera-Mu, cahaya kehidupan sejati. Nyalakanlah harapan kami yang gelap ini
akan kehadiran Putera-Mu yang menjadi penerang bagi hidup kami. Bagaikan
nyala lilin yang semakin terang, kami mohon agar hidup kami semakin
diterangi oleh kehadiran Kristus. Semoga kami semua mampu
menjadi Keluarga yang Tangguh, Bersukacita dan Berbuah dalam kasih, serta
bersama masyarakat memperjuangkan hidup yang sejahtera dan bermartabat
demi terwujudnya kehadiran Kerajaan Allah. Demi Kristus, Tuhan dan
Juruselamat kami, sepanjang segala masa. U: Amin
B. REFLEKSI PENGALAMAN
1. Menengok dokumen Amoris Laetitia ( Suka Cita Kasih )
Seruan Apostolik Pasca Sinode
Oleh Paus Fransiscus 2016

Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 2


Lingkungan Agatha 2021

“Semua dimulai dari Keluarga”


Ringkasan dari dokumen Amoris Laetitia Art. 260, 274, 276, 290.

Keluarga harus menjadi tempat dukungan, pendampingan dan


bimbingan, meskipun harus memikirkan kembali metode-metodenya dan
menemukan sumber-sumber daya baru. Orangtua perlu mempertimbangkan
apa yang mereka ingin beberkan kepada anak-anaknya. Itulah sebabnya, ia
harus memperhatikan siapa yang bertanggung jawab terhadap waktu luang
dan hiburan bagi mereka, siapa yang memasuki ruangan mereka melalui
televisi dan peralatan elektronik, dan pada siapa mereka memercayakan anak-
anaknya untuk membimbing mereka di waktu senggang mereka. Hanya jika
kita meluangkan waktu bagi anak-anak kita, memperbincangkan hal-hal
penting dengan sederhana dan penuh perhatian, dan menciptakan pilihan sehat
bagi mereka untuk melewatkan waktu, barulah kita bisa melindungi mereka
dari mara bahaya. Kita harus selalu waspada. Pengabaian tidak pernah sehat.
Orangtua harus membimbing dan mempersiapkan anak-anak dan remaja agar
mampu menghadapi situasi di mana terdapat risiko, misalnya agresi, pelecehan
atau ketergantungan obat.

Keluarga merupakan sekolah pertama nilai-nilai kemanusiaan, di mana


dipelajari penggunaan kebebasan dengan baik. Sejumlah kecenderungan
tertentu berkembang pada anak-anak dan menjadi begitu dalam berakar
sehingga kecenderungan tersebut menetap sepanjang hidup, entah sebagai
ketertarikan terhadap nilai-nilai tertentu atau penolakan spontan terhadap
cara berperilaku tertentu. Banyak orang bertindak sepanjang hidupnya dengan
cara tertentu karena mereka menganggap benar cara bertindak yang telah
diserap sejak masa kanak-kanak mereka tersebut, seperti proses osmosis:
“Demikianlah telah diajarkan kepada saya”. “Itulah apa yang telah berkali-kali
mereka ajarkan kepada saya.” Di dalam lingkungan keluarga juga dapat
diajarkan untuk memilah-milah secara kritis pesan-pesan yang dikirim lewat
berbagai media. Sayangnya, sejumlah program televisi atau aneka bentuk iklan
seringkali berpengaruh negatif dan memerosotkan nilai-nilai yang telah
ditanamkan dalam kehidupan keluargaut.

Keluarga merupakan ajang utama bersosialisasi, karena di sinilah kita


pertama kali belajar berelasi dengan orang lain, mendengarkan dan berbagi,
mendukung dan menghargai, saling tolong-menolong dan hidup bersama-
sama. Tugas mendidik adalah membangkitkan perasaan di dunia dan
masyarakat sebagai “suasana keluarga.” Itu adalah pendidikan untuk
mengetahui bagaimana “tinggal” di luar batas rumahnya sendiri. Di dalam
keluarga orang belajar tentang kedekatan, kepedulian dan rasa hormat kepada
Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 3
Lingkungan Agatha 2021

orang lain. Di dalam keluarga dipatahkan awal lingkaran keegoisan yang fatal
untuk mengakui bahwa kita hidup bersama dan berdampingan dengan orang-
orang lain yang layak memperoleh perhatian kita, kebaikan kita, kasih sayang
kita. Tidak ada ikatan social tanpa dimensi keseharian ini, yang hampir-hampir
tak terlihat dengan mata telanjang: hidup bersama dalam kedekatan, dengan
bersimpang jalan di berbagai momen harian, dengan peduli akan segala sesuatu
yang mempengaruhi kita, dengan saling membantu satu sama lain dalam hal-
hal kecil setiap hari. Keluarga setiap hari harus menemukan cara-cara baru
untuk meningkatkan saling penghargaan.

Keluarga dengan demikian merupakan agen kegiatan pastoral khususnya melalui


pewartaan Injil dan warisannya berupa berbagai bentuk kesaksian, antara lain:
solidaritas dengan kaum miskin, keterbukaan terhadap beragam orang;
perlindungan terhadap ciptaan; solidaritas moral dan material dengan keluarga-
keluarga lain, terutama mereka yang paling membutuhkan; komitmen untuk
memajukan kebaikan bersama, dan juga melalui transformasi struktur sosial yang
tidak adil, dimulai dari wilayah di mana keluarga itu tinggal; dan mempraktikkan
karya belas kasih jasmani dan rohani.” Semua ini harus diletakkan dalam
keyakinan paling berharga dari umat Kristiani: kasih Bapa yang menopang dan
memperkembangkan kita, yang diejawantahkan dalam pemberian diri sepenuh-
penuhnya Yesus Kristus, yang sekarang hidup di tengah-tengah kita dan
memampukan kita menghadapi bersama-sama seluruh badai kehidupan dan
semua tahap kehidupan. Juga, di dalam hati sanubari setiap keluarga - kerygma
harus didengungkan, dalam segala kesempatan sehingga menerangi di sepanjang
jalan. Kita semua harus bisa berkata, dari pengalaman hidup kita di dalam
keluarga, “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita”
(1Yoh 4:16). Hanya berdasarkan pengalaman ini reksa pastoral Gereja untuk
keluarga-keluarga akan memampukan mereka menjadi Gereja rumah tangga
sekaligus menjadi ragi evangelisasi di masyarakat.
.
2. Pendalaman
a. Berdasarkan beberapa kutipan dokumen Amoris Laetitia tersebut, Apa yang
menarik dan menginspirasi Anda?
b. Bagaimana pengalaman di dalam keluarga Anda masing-masing, untuk
menjadikan visi ideal Keluarga sebagai “Gereja Mini, Gereja Rumah Tangga” ?
Bagikanlah dan ceritakanlah pengalaman Anda!
3. Refleksi Keluarga
Silahkan di dalam keluarga, Anda dapat melihat kembali dan merenungkan
pengalaman dan situasi yang terjadi selama ini, khususnya ketika menghadapi
beratnya Pandemi Covid 19. Bagaimana pengalaman di dalam keluarga Anda
Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 4
Lingkungan Agatha 2021

masing-masing, untuk menjadikan visi ideal Keluarga sebagai “Gereja Mini,


Gereja Rumah Tangga” ? Bagikanlah dan ceritakanlah pengalaman Anda!

C. RENUNGAN PENEGUHAN
1. Bacaan Injil Luk 3: 10-18

Orang banyak bertanya kepadanya: “Jika demikian, apakah yang harus kami
perbuat? Jawabnya: “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia
membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan,
hendaklah ia berbuat juga demikian.” Ada datang juga pemungut-pemungut cukai
untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: “Guru, apakah yang harus kami
perbuat?” Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah
ditentukan bagimu. Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami,
apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan
merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Tetapi
karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya
dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias, Yohanes menjawab
dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia
yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku
tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat
penampi sudah di tanganNya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu
akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Dengan banyak nasihat lain
Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak. Akan tetapi setelah ia menegor
raja wilayah Herodes karena peristiwa Herodias, isteri saudaranya, dan karena
segala kejahatan lain yang dilakukannya, raja itu menambah kejahatannya dengan
memasukkan Yohanes ke dalam penjara.

P : Demikianlah Sabda Tuhan.


U : Terpujilah Kristus.

2. Simpul
Ada beberapa poin yang dapat memperkaya/melengkapi dari bacaan tadi.
• Dalam Bacaan Injil untuk Minggu Adven ketiga ini, Yohanes Pembaptis
memberi kita sudut pandang lain tentang mempersiapkan Kedatangan Tuhan.
Ketika Yohanes Pembaptis ditanya oleh orang banyak; “Apa yang harus kita
lakukan”? Ia menyuruh berbagi jubah dan makanan mereka. Kemudian ia
menyuruh petugas pajak berhenti mengumpulkan lebih dari yang ditentukan.

Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 5


Lingkungan Agatha 2021

Setelah itu, ia pun juga menyuruh para prajurit berhenti menjadi pemeras dan
harus puas dengan gaji yang ada.
• Melalui tindakan dan kata-katanya, Yohanes Pembaptis memberi tahu kita
tentang mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan pertobatan yang radikal.
Natal itu adalah tentang memberi dan berbagi, terutama kepada mereka yang
membutuhkan. Natal juga tentang pertobatan dan mengubah cara kita menjadi
lebih baik. Itu sebabnya ia berkata kepada petugas pajak dan para tentara:
“Hentikan pemerasanmu dan puaslah dengan upahmu.”
• Maka, dalam penantian di masa Adven Ketiga ini, kita diajak melalui dokumen
Amoris Laetitia menyadari pertobatan untuk menjadikan kembali keluarga
kita sebagai “rumah” “pengudusan” (Imam), pendidikan iman dan moral
(Nabi), perlindungan dan “pamomong” (Raja) bagi anak-anak serta seluruh
keluarga. Seperti yang diharapkan dalam perspektif Yohanes Pembaptis,
dengan pertobatan radikal menjadikan keluarga kita sebagai Gereja Mini,
Gereja Rumah Tangga. Paus Fransiskus menekankan perlunya kita memahami
setiap keluarga dengan segala kompleksitas hidup yang ada. Walaupun tak
sempurna, tapi kita harus membantu agar para keluarga dengan
ketidaksempurnaannya tetap dicintai Allah dan bisa membantu orang lain
untuk mengalami kasih itu. Sehingga Paus juga mengajak semua anggota
keluarga untuk menjalani kehidupan Kristiani yang dijiwai cinta kasih,
keharmonisan keluarga dan pendidikan anak-anak. Tidak bisa tidak, karena
keluarga pusat osmosis pendidikan dan kedewasaan.

3. Pengendapan
Silahkan melakukan pengendapan dengan hening sejenak dalam batin selama kurang
lebih 5-10 menit.
Ajakan untuk meresapkan secara batin:
• Bagaimana arti kedatangan Kristus bagi hidup keluarga kita semua? Apakah
kita mampu menjadikan keluarga kita sebagai pusat osmosis pendidikan dan
kedewasaan? Mampukan kita membangun keluarga kita dalam Tri Tugas
Kristus menjadi pendidik (Nabi), pelindung (Raja) dan pengudusan (Imam)
dalam keseharian hidup kita?.
Ajakan untuk membangun niat :
• Di masa pandemi ini, Marilah kita sebagai keluarga senantiasa memupuk
rasa pengampunan dan saling menyadari kerapuhan emosional kita

Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 6


Lingkungan Agatha 2021

• Marilah dalam keluarga kita, senantiasa memanfaatkan kualitas hidup


bersama sebagai sebuah keluarga.
• Mari kita memupuk dan memperkuat saat-saat doa dalam keluarga.
• Mari kita memupuk tanggung jawab, kesabaran dan harapan dalam
keluarga.

Doa Umat
P : Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bergembira atas kedatangan kembali Yesus
Kristus, Putra-Mu, dalam kemuliaan. Maka, dengarkanlah kiranya doa
permohonan kami :
1. Bagi Gereja dan para pejabat di dalamnya: Ya Bapa, dampingilah Gereja-Mu
dalam mewartakan kabar sukacita keselamatan-Mu. Teguhkanlah iman,
pengharapan, dan kasih para gembala Gereja sehingga mereka tetap setia
dalam mendampingi peziarahan umat menuju kepada-Mu.
Marilah kita mohon: kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
2. Bagi para penanggung jawab dalam masyarakat: Ya Bapa, berkatilah para
penanggung jawab dalam masyarakat agar dengan rela gembira
mengusahakan kemajuan dan perbaikan masyarakatnya. Semoga bersama
mereka, kami mampu mewujudkan masyarakat adil, makmur, sejahtera
seturut kehendak-Mu, mulai dari keluarga kami, komunitas, dan lingkungan
kami sendiri.
Marilah kita mohon: kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
3. Bagi mereka yang sedang kecewa dan bimbang. Ya Bapa, terangilah mereka
yang sedang kecewa dan bimbang dengan sinar cahaya-Mu. Semoga
pengharapan akan kedatangan Kristus memperteguh iman dan mampu
menghalau kekecewaan dan kebimbangan serta membuat tabah saat
menghadapi kesulitan.
Marilah kita mohon: kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
4. Bagi kita di sini: Ya Bapa, sadarkanlah kiranya kami akan cinta kasih-Mu
yang demikian agung kepada kami. Karena oleh kasih-Mu, kami
Kausemangati dan Kaudorong melaksanakan tugas panggilan kami dengan
rela dan gembira hati. .
Marilah kita mohon: kabulkanlah doa kami ya Tuhan..
Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 7
Lingkungan Agatha 2021

P : Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagaimana orang-orang sezaman Yohanes


Pembaptis kami pun perlu bertobat. Tuntunlah kami untuk melepaskan
kepuasan diri kami agar mampu menghampakan diri seperti Kristus, Putra-Mu
dan Tuhan kami. Amin
U : Bapa kami……

PENGUMUMAN

D. PENUTUP
Doa Penutup ( dibacakan bersama-sama ).
P: Bapa yang Maha Agung dan Pengampun, saat ini kami percaya, Engkau berjalan
bersama kami di tengah pandemi yang masih mendera ini dengan memberikan
kesadaran pertobatan untuk menjadikan kembali keluarga kami sebagai
“rumah” Pendidikan (Nabi), perlindungan (Raja) dan pengudusan (Imam) bagi
anak-anak kami. Semoga melalui pertemuan ini, kami keluarga-keluarga
semakin dimampukan Gereja rumah tangga sekaligus menjadi ragi evangelisasi
di masyarakat Kami mengangkat doa ini kepada-Mu Bapa, dan percaya pada
belas kasihan-Mu yang tak terbatas. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
Amin
U : Amin

Berkat Penutup
P : Marilah kita akhiri Sarasehan Adven kita dengan memohon berkat Tuhan.
P : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga Tuhan menguatkan, mendampingi dan memberkati kita semua yang
hadir di sini. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Saudara sekalian Sarasehan kita sudah selesai.
U : Syukur kepada Tuhan.
P : Marilah pergi kita di utus.
U : Amin.
Lagu Penutup ( MB No 326 )

Sarasehan Adven 2021 "Keluarga Tangguh dan Berbuah Dalam Kristus" 8

Anda mungkin juga menyukai