Anda di halaman 1dari 8

Skip to content




Klasis Amanuban Timur


Gereja Masehi Injili di Timor
SIDEBAR
MENU
LITURGI IBADAH NATAL 2014
20/12/2014 Wiliradith Maniley Leave a comment

 GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR


GBM GPI dan ANGGOTA PGI
KLASIS AMANUBAN TIMUR
MAJELIS JEMAAT WILAYAH HAUNOMATEN
 
LITURGI IBADAH NATAL
Thema: “berjumpa dengan Allah dalam keluarga”
 
PERSIAPAN: (Lonceng gereja berdentang 3 kali, Seorang Penatua laki-laki bersama
keluarganya memasuki ruang kebaktian. Sang Bapak menyalakan pemantik, sang Ibu
membakar lilin yang dibawanya dan memberikan kepada anak mereka. Sang Anak membakar
lilin utama di meja altar, depan mimbar)

Penatua 1 dan keluarga (bersama-sama): “salam damai Natal, Allah beserta kita”.

Penatua 1:   Puji syukur kepada Allah, atas anugerah Anak Tuggal-Nya bagi kita. Putera
Allah terlahir di dalam keluarga Maria dan Yusuf.  Kehadiran-Nya menguatkan ikatan kasih
setia dalam keluarga. Allah yang bertakhta di surga  menghadirkan diriNya dalam keluarga
manusia, menyertai orang tua dan anak-anak sepanjang hidup.

Ibu 1       :       Putera Tunggal Allah terlahir dan dibesarkan dalam keluarga seorang tukang
kayu. Dalam keluarga itu, IA bertumbuh,  makin besar dan makin bertambah hikmat. Sampai
masanya, IA menjadi seorang guru yang baik hati, pembela kaum lemah, seorang pemuda
berhikmat, sahabat anak-anak. Dialah Yesus Kristus, Juruselamat kita. Hidup, karya dan
pelayananNya mengilhami setiap keluarga untuk menjalin kasih dan kebersamaan, mengasah
tanggung jawab, menjadi berkat.

Anak 1   :       Kita merayakan Natal, peristiwa Kristus lahir dalam sebuah keluarga. Kiranya
Allah hadir dalam keluarga kita dan menuntun kita meraih harapan.

Penatua 1 :   Mari kita mulai ibadah Natal. Sambil berdiri, kita nyanyikan KJ. 109: 1

Nyanyian Jemaat : KJ 109:1 (sambil Pelayan naik ke mimbar)

VOTUM DAN SALAM

Pelayan :       Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan
inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan
terbaring di dalam palungan.

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya.” Tuhan mengasihi saudara sekalian.

Jemaat:          Tuhan mengasihi kita semua.  Amin. (jemaat duduk )


INTROITUS

Pelayan :       (membaca Lukas 2:16)

Nyanyian Jemaat : KJ. 123:1

PENGAKUAN DOSA: (Seorang Penatua Perempuan bersama keluarga memandu jemaat


dalam doa pengakuan dosa)

Penatua 2 :   (diikuti kaum perempuan) Ya Tuhan,  terpujilah Engkau yang telah memuliakan
rahim dan pangkuan seorang ibu, membela kaum perempuan yang diabaikan harkat dan cita-
citanya. Seringkali kami meremehkan peran ibu dalam keluarga. Dosa-dosa kami
menjauhkan kami daripadaMU,  dan keluarga kami gagal menjadi tanda kehadiran-Mu.

Bapak 2:        (diikuti kaum bapak) Ya Tuhan, terpujilah Engkau yang telah menjadikan
seorang tukang kayu sebagai ayah sang Juru Selamat. Kehadiranmu menyadarkan kami
tentang tanggung jawab seorang bapak dalam keluarga. Tekun berusaha untuk masa depan,
pantang menyerah terhadap tantangan kehidupan. Seringkali kami meremehkan tanggung
jawab menghidupi keluarga, mengabaikan orang-orang yang membutuhkan kepedulian dan
kerja keras kami. Dosa-dosa kami menjauhkan kami daripadaMU,  dan keluarga kami gagal
menjadi tanda kehadiran-Mu.

Anak 2 :         (diikuti pemuda dan anak-anak) Ya Tuhan, terpujilah engkau yang telah
menjadi anak dan pemuda yang baik hati, rajin, sopan, dan penurut. KehadiranMu
menunjukkan teladan sebagai generasi pembawa harapan  keselamatan. Seringkali kami lalai
meneladaniMu. Kami sering membantah nasehat, mengabaikan teguran. Kami sering acuh
terhadap tugas belajar dan bekerja untuk masa depan. Dosa-dosa kami menyebabkan keluarga
kami gagal menjadi tanda kehadiran-MU.

Pelayan:        Ya Tuhan, di hari Natal ini kami mohon ampunilah kami. Pulihkanlah kasih dan
kesetiaan kami, agar melalui keluarga kami pun kehadiran-MU dirasakan dan kasih-Mu
dialami. Amin.

Nyanyian Jemaat : KJ. 94:1 (lampu dipadamkan, kecuali lilin induk di meja altar yang tetap
menyala)

PENYALAAN LILIN NATAL (Acara disesuaikan dengan persiapan di tiap Mata Jemaat)

Pelayan:        (setelah semua lilin dinyalakan) Kelahiran Tuhan Yesus menguduskan keluarga
Maria dan Yusuf sebagai sumber sukacita yang mengantar orang berjumpa dengan Allah.
Gembala datang bergegas menjumpai keluarga itu. Orang-orang Majus dari Timur sampai
pada Yesus dengan bimbingan bintang, dan pulang dengan jalan yang ditunjukkan Allah.
Perjumpaan dengan Yesus menyebabkan para gembala dan Majus memuji Allah dan
mengikuti jalan-Nya.

Natal merupakan sukacita bagi keluarga karena Sumber Sukacita memilih hadir di dunia
melalui keluarga. Sang Putera Allah menerima dan menjalani kehidupan seorang manusia
dalam suatu keluarga. Melalui keluarga itu pula, Ia tumbuh dan berkembang sebagai manusia
yang taat pada Allah sampai mati di kayu salib. Dalam keluarga, Allah turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita dan kepahitan akibat dosa. (Lampu dinyalakan).

PEMBERITAAN FIRMAN

Pelayan :       (berdoa dan membaca Lukas 2:1-20) Berbahagialah semua orang yang telah
membaca dan mendengarkan Firman Allah, serta melakukannya dalam hidup tiap hari.

Nyanyian Jemaat : Maranatha, maranatha, maranatha.

Pesan Natal:  (oleh tujuh orang pemuda)

Pemuda 1:    Natal mengingatkan kita akan kehadiran Allah dalam keluarga. Tuhan yang
dicari dan dipuji, hadir  dalam sebuah keluarga. Maka betapa luhurnya keluarga dan betapa
bernilainya hidup sebagai keluarga. Sebagai tempat perjumpaan dengan Allah, sepatutnya
keluarga menjadi bait suci di mana kesalahan diampuni dan luka-luka disembuhkan.

Pemuda 2:    Natal menyadarkan kita akan kekudusan keluarga. Keluarga sepantasnya


menjadi tempat di mana orang saling menguduskan dengan cara mendekatkan diri pada
Tuhan dan saling mengasihi dengan cara peduli satu sama lain. Hendaknya, para anggotanya
saling mengajar dengan cara berbagi pengetahuan dan pengalaman yang menyelamatkan.
Mereka sepatutnya saling menggembalakan dengan memberi teladan yang baik, benar, dan
santun.

Pemuda 3:    Perubahan cepat dan perkembangan dahsyat dalam berbagai bidang bukan
hanya memberi manfaat, tetapi juga membawa akibat buruk pada kehidupan keluarga. Kita
jumpai banyak masalah keluarga yang masih perlu diselesaikan, seperti kemiskinan,
pendidikan anak, kesehatan, rumah yang layak, kekerasan dalam rumah tangga, ketagihan
pada minuman dan obat-obatan terlarang, serta penggunaan alat komunikasi yang tidak
bijaksana. Apalagi ada produk hukum dan praktek bisnis yang tidak mendukung kehidupan
seperti pengguguran, pelacuran, dan perdagangan manusia. Permasalahan-permasalahan
tersebut mudah menyebabkan konflik dalam keluarga. Sementara itu, banyak orang
cenderung mencari selamat sendiri; makin mementingkan kesenangan sendiri.

Pemuda 4:    Dalam keadaan tersebut, keluhuran dan kekudusan keluarga mendapat tantangan
serius. Nilai-nilai luhur yang mengekspresikan hubungan cinta kasih, kesetiaan, dan
tanggungjawab bisa luntur. Saat-saat kudus untuk beribadat dan merenungkan Sabda Allah
mungkin pudar. Kehadiran Allah bisa jadi sulit dirasakan. Waktu-waktu bersama untuk
makan, berbicara, dan berekreasi pun menjadi langka. Pada saat itu, sukacita keluarga yang
menjadi dasar bagi perkembangan pribadi, kehidupan menggereja, dan bermasyarakat tak
mudah dialami lagi.

Pemuda 5:    Natal mendorong kita untuk meneruskan sukacita keluarga sebagai rumah bagi
setiap orang yang sehati-sejiwa berjalan menuju Allah, saling berbagi satu sama lain hingga
mereka pun mengalami kesejahteraan lahir dan batin. Natal mengundang keluarga kita untuk
menjadi keluarga sederhana nan sejuk, di mana Sang Juru Selamat lahir. Di situlah
sepantasnya para anggota keluarga bertemu dengan Tuhan yang bersabda: ”Datanglah
kepada-Ku, kamu yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.” (Mat 11:29) Dalam keluarga di mana Yesus hadir, yang letih disegarkan, yang
lemah dikuatkan, yang sedih mendapat penghiburan, dan yang putus asa diberi harapan.

Pemuda 6:    Kita patut bersyukur atas perjuangan banyak orang untuk membangun keluarga
Kristiani sejati, di mana Allah dijumpai. Kita patut berdoa bagi keluarga yang mengalami
kesulitan supaya diberi kekuatan untuk membuka diri agar Yesus pun lahir dan hadir dalam
keluarga mereka.

Marilah kita menghadirkan Allah dan menjadikan keluarga kita sebagai tempat layak untuk
kelahiran Sang Juru Selamat. Di situlah keluarga  kita menjadi rahmat dan berkat bagi setiap
orang; kabar sukacita bagi dunia.

PENGAKUAN IMAN

Pelayan:        Marilah kita mengikrarkan iman percaya kita, dengan bersama-sama
menyanyikan KJ no. 181:1-3 (sambil berdiri)

Nyanyian Jemaat : KJ. 181:1-3 (duduk kembali)

DOA SYAFAAT :

Pelayan :       (Berdoa)

Nyanyian Jemaat : (sambil berdiri) KJ. 100


PENGUTUSAN dan BERKAT

Pelayan :       Kristus, Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia melalui sebuah keluarga
sederhana. KelahiranNya dalam sebuah keluarga biasa mempermaklumkan kehendak Allah
untuk menjumpai kita dalam keluarga kita. Dengan demikian, keluarga adalah tempat suci,
rumah pendidikan, sekolah doa dan iman bagi tumbuh kembang generasi Kristus.

Pulanglah dengan damai sejahtera ke dalam keluargamu. Di sana, di dalam keluarga, kamu
akan menjumpai Allah, Tuhanmu dalam kebersamaan dengan seisi rumah, para saudara dan
tetangga sekitar. Ketahuilah bahwa sukacita keluarga merupakan dasar perkembangan
pribadi, kehidupan bergereja dan bermasyarakat.

Pelayan :       Anugerah Tuhan Yesus, kasih Allah Bapa dan persekutuan Roh Kudus,
menyertai kamu sekalian, sekarang dan selama-lamanya.

Jemaat:          Amin, amin, amin!

MAJELIS JEMAAT WILAYAH HAUNOMATEN


Mengucapkan
Kiranya,
melalui perayaan Natal,
setiap orang berkesempatan menjumpai Allah dalam keluarga.
Dalam ibadah keluarga,  Firman Allah
dibaca  dan direnungkan,
lagu pujian dan doa
disampaikan.
“Selamat berjumpa dengan Allah dalam keluarga”
 LITURGI
LEAVE A REPLY
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *
Email *

Website

Powered by WordPress and Dynamic News.

Anda mungkin juga menyukai