Anda di halaman 1dari 6

REFLEKSI TAHUN KHUSUS BULAN JANUARI

 DIMENSI SPIRITUAL ROHANI { Man of prayer }

Sebagai seorang imam, tentu kehidupan kerohanian telah melekat dalam diri. Begitu pula
dengan seorang calon imam, bahwa selalu menanamkan kehidupan kerohaniaan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam menjalani tahun khusus di paroki Santa Maria mater Dei Sanana,
saya selalu meluangkan waktu untuk berdoa pribadi. Sesibuk pekerjaan yang saya lakukan
namun saya selalu berusaha untuk meluangkan waktu pribadi untuk berkomunikasi dan berelasi
dengan Tuhan. Dan saya selalu memiliki tekad bahwa, tentu pada lain sisi saya mengalami
kegagalan waktu saya berada di postulat MSC. Namun saya yakin dan percaya bahwa Tuhan
selalu menyediakan jalan yang lain bagi saya untuk menjadi seorang imam. Saya selalu tidak
membedakan untuk menjadi imam biarawan atau diosesan. Namun bagi saya untuk menjadi
pengikut Kristus. dalam perjalanan menjadi seorang imam tentu tidak mudah bahwa, banyak
tantangan dan halangan yang saya harus lewati. Dan juga merupakan ujian dan cobaan bagi saya
bahwa, apakah saya selalu setia untuk menjadi seorang imam.

Ada beberapa kegiatan kerohaniaan yang saya buat selama berada di paroki santa Maria mater
Dei Sanana. Misalnya sekami, omk dan rekoleksi. Melalui kegiatan ini dapat menambah
wawasan dan pikiran mereka dalam masa-masa pertumbuhan dan perkembangan dalam gereja
katolik sehingga mereka selalu menjadi pribadi yang handal dan matang dalam iman. Saya juga
tidak memiliki pengetahuan dan wawasan terkait dengan materi-materi yang saya berikan namun
saya selalu belajar dari pengalaman saya jadikan sebagai peodaman. Karena bagi saya bahwa,
jangan pernah malu atau takut terhadap tindakan-tindakan tersebiut. Selagi itu hal-hal yang baik
tentu menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Sehingga perahan-lahan dapat membantu
perkembangan saya dalam menjalani tahun khusus. Ketika pastor paroki ada berangkat saya
dipercayakan untuk memimpin ibadah sabdah. Walaupun saya masih dalam status seorang calon
frater, tetapi saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam melayani umat.

Di lain waktu juga, ada umat yang mempercayakan saya untuk pergi mengunjungi umat yang
sedang sakit dan yang berada di lapas. Walaupan itu hanya sekedar doa namun melalui tindakan-
tindakan tersebut perlahan-perlahan dapat menguatkan mereka dan selalu ingat akan Tuhan.
Bahwa Tuhan selalu mengasihi setiap orang. Ia tidak penah biarkan manusia hidup dalam
kebinasaan tetapi Ia selalu menjadi penopang untuk setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Dan dari pengalaman ini, perlahan-lahn membantu saya untuk mengguatkan motivasi dan niat
saya dalam menepaki panggilan dalam menjadi seorang imam. Bahwa ini merupakan niat dan
kemauan saya sendiri sehingga saya selalu berjuang dan tidak pernah menyerah untuk menjalani
panggilan ini. Saya selalu menikmati setiap prosesnya. Bahwa Tuhan selalu menyeertai dan
menunutun saya dalam perjalanan panggilan ini.
 DIMENSI KARYA-KARYA

Selama berada di paroki Santa Maria Mater Dei Sanana, saya diberi tugas oleh pastor paroki agar
memperhatikan anak-anak asrama dalam hal membaca dan membimbing anak-anak sekami dan
omk. Dalam menjalani tugas yang diberikan saya selalu taat dan setia pada tugas yang diberikan.
Dalam membimbing mereka tentu tidak mudah bahwa, rata-rata mereka berada dalam masa-
masa penyesuian anak-anak menuju ke remaja. Sehingga mereka harus terus dibimbing dan
dilatih dalam perkembangan pribadi mereka. Walaupun dengan pengetahuan seadanya saya
selalu berusaha memberikan hal-hal yang baik guna menambahkan wawasan pikir mereka. Juga
melalui tindakan ini, dapat membantu perkembangan saya dalam menjalani tahun khusus.
Kadang saya merasa kesal dan emosi terhadap anak-anak namun saya selalu berusaha untuk
mengontrol diri saya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bahwa saya ingin mendidik
mereka agar menjadi pribadi-pribadi yang matang dan dewasa.

Melalui kegiatan rekoleksi yang saya berikan kepada anak-anak sekami dan Omk guna untuk
menambah wawasan dan iman mereka sebagai seorang katolik yang matang dan berguna bagi
gereja dan masyarakat. apalagi mereka merupakan generasi penurus bangsa sehingga mereka
harus dituntun dan dibimbing agar menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dan terpercaya. Dan
tentu setiap orang memiliki daya tangkap yang berbeda bahwa ada yang lambat dan cepat.
Sehingga saya harus perlahan-lahan dalam mendidik mereka. Apalagi dengan karakter orang
yang berbeda-beda sehingga saya harus membutuhkan waktu untuk perlahan-lahan mendidik
mereka. Dari tindakan juga saya memperoleh pengalaman-pengalaalan yang baru guna untuk
perkembangan diri dalam hal pastoral. Karena saya tidak memiliki pengalaman yang lebih
mengenai kehidupan pastoral sehingga saya selalu meminta saran dan masukan dari orang-orang
seperti pastor,umat serta teman-teman frater.

Juga dalam paroki ada doa omk bersama. Guna untuk mengumpulkan anak-anak remaja dalam
kebersamaan. Agar merka bertumbuh menjadi pribadi yang berguna dalam gereja. Juga melalui
tindakan ini juga untuk melatih mereka untuk tampil di depan orang banyak, Agar mereka
terbiasa dalam pertemuan-pertemuan. Dan dilain waktu juga saya sering melatih mereka untuk
misdinar dalam melayani imam pada saat misa. Sehingga perlahan-lahan mereka akan lebih
terbiasa ketika tampil dengan orang banyak. Apalagi mereka rata-rata masih berada pada tingkat
Smp sehingga kelak nanti mereka tidak kaget bila ditunjuk sebagai PPA. Serta sebagai bekal
untuk mereka dalam mengikuti kegiatan-kegiatan gerejani baik di paroki maupun di stasi. Bahwa
pengetahuan itu bukan hanya mereka sendiri yang peroleh namun selalu berbagai kepada orang
lain.
 DIMENSI KEMURNIAAN

Dalam menjalani tahun khusus di paroki Santa Maria mater Dei Sanana, saya tidak pernah
menjalin hubungan khusus dengan lawan jenis. Tentu sebagai makhluk sosial saling
membutuhkan orang lain untuk saling melengkapi. Bahwa ketika ada masalah atau kendala, bisa
meminta pertolongan kepada orang lain untuk membantu. Saya juga memiliki relasi terhadap
umat ketika kunjungan di rumah, mereka bersharing mengenai pengalaman hidup selama berada
di paroki sanana. Dan saya lebih dominan menjadi pendengar serta memberi saran dan masukan
kepada mereka. Dari tindakan ini juga dapat menambah wawasan dan pola pikir saya tentang
situasi dan kondisi paroki sanana. Bahwa bukan hanya belajar dari seorang pastor atau orang
yang berada namun kita juga dapat belajar dari awam, dan orang-orang yang sederhana yang
selalu mempertahankan iman mereka. Sehingga membuat saya semakin dekat dengan umat
dalam membangun relasi secara sehat. Dan kalau ada umat yang membutuhkan bantuan, saya
selalu siap untuk melayan mereka. Dan tidak pernah membedakan orang-orang dalam
membantu mereka.

Ketika bejumpa dengan umat, saya selalu menyapa mereka bahwa memberi salam dan hormat.
Dan saya senang karena mereka selalu merespon dengan baik bahwa mereka ramah dan segan
terhadap orang lain. Apalagi orang yang lebih tua tentu saya sangat menghormati mereka bahwa
mereka sebagai vigur dan sosok yang patut diteladani. Juga saya selalu membangun selera humor
sehingga suasana tidak monoton dalam ketegangan. Namun kalaun pada saat bercanda juga ada
batasnya. Bahwa setiap orang memiliki watak dan karakter yang berbeda sehingga ada orang
yang cepat tersinggung sehingga orang tersebut akan emosi dan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Dan kejadian itu sering terjadi di kalangan anak-anak bahkan orang dewasa juga
sehingga perlahan-lahan membuat relasi atau hubungan satu dengan yang lain menjadi renggang
bahwa menyimpan dendan dalam diri. Sehingga membat suasana tidak harmonis dan tentram di
lingkungan sekitar.

Ketika saya ingin menyampaikan saran dan masukan kepada umat, saya selalu menyampaikan
dengan cara yang baik. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman anatara umat yang satu dengan
yang lain. Begitu juga ketika mereka memberi saran atau masukan, saya selalu mendengarkan
dan tidak pernah untuk bantah bahwa dalam artian saya yang paling benar atau unggul dari
mereka. Namun selalu membangun sikap menhargai kepada mereka bahwa selalu sopan dalam
etika ketika bertamu dan berjumpa dengan mereka. Dari pengalaman-pengalaman ini saya
belajar mengenai hiup dalam komunitas dimana bukan hanay jalan sendiri tetapi selalu
membutukan perolongan dari orang lain dalam menepaki panggilan menjadi seorang imam.
Bahwa seorang imam itu menjadi pendoa bagi setiap orang namun ia juga membutuhkan doa dan
dorongan dari orang lain untuk mendukung dan mensuport ia dalam panggilan suci yaitu menjadi
pengikut Kristus.
 DIMENSI KEMISKINAN

Dalam menjalani tahun khusus di paroki Santa Maria Mater Dei Sanana, saya selalu bergaya
seadannya saja. Dari cara berpakaian serta penampilan diri karena saya juga berasal dari keluarga
yang sederhana sehingga saya telah terbiasa dengan gaya hidup yang sederhana. Apalagi saya
masih berada pada masa-masa dalam mencapai cita-cita saya. Sehingga saya masih terikat pada
keluarga serta orang-orang terdekat yang selalu mendukung saya dalam menjalani panggilan.
Kerika saya diberi uang oleh umat saya selalu menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan
asrama seperti membeli air gelon, dan foto copy keperluan sekolah mereka. Karena bagi saya
mereka semua juga berasal dari keluarga yang kurang. Sehingga selalu memeliki rasa empati
kepada mereka. Dari tindakan ini juga saya dapat belajar mengenai kepekaan bahwa selalu
peduli kepada orang lain. Sehingga perlahan-lahan akan membantu perkembangan diri saya
dalam perjalanan mejadi seorang imam.

Saya bersyukur karena selama berada di paroki Santa Maria mater Dei Sanana, umat-umat sangat
memperhatikan apalagi dalam hal makanan. Bahwa tentu sangat melimpah sehingga saya sendiri
pun merasa sangat keyang. Sehingga kalau ada makanan yang lebih saya selalu memberikan
kepada anak-anak asrama. Saya sendiri juga memiliki banyak pengalaman dalam hidup
berkomunitas dalam artian kebersamaan. Karena melalui tindakan ini, dapat membantu satu
dengan yang lain { team work }. Bagi saya hidup dalam kebersamaan sangat menyenangkan
bahwa saya pelajari orang dengan berbagai karater dan tingkah laku. Dan juga bisa
mendengarkan saran dan masukan oleh orang lain. Kadang hal ini, sangat sulit diatasi sehingga
sering terjadi konflik antara teman yang satu dengan yang lain. Sehingga hal ini juga perlu
diperhatikan agar selalu hidup dalam keharmonisan sehingga membuat suasana selalu tentram
dan damai.

hidup miskin bukan berarti tidak memiliki harta atau barang yang berharga namun yang
dimakasud ialah hidup dalam kesederhanaan. Hal ini selalu saya terapkan dalam menjalani tahun
khusus di paroki Santa Maria Mater Dei Sanana. Kebanyakan umat disini memiliki mata
pencarian sebagai pengusaha. Dan saya bersyukur karena mereka juga selalu membantu saya
dalam kebutuhan sehari-hari. Ketika ada kegiatan atau acara ulang tahun kami paroki selalu
merayakan bersama-sama seperti pergi ke pantai dalam artian acara rekreasi bersama. Sehingga
melalui moment-moment ini selalu membuat suasana begitu tentram dan damai. Dimana orang
begitu senang dan bahagia ketika berkumpul bersama-sama. Tentu setiap orang membutuhkan
ketenagan dan keheningan guna untuk menanangkan pikiran serta batinnya. Apalagi pekerjaan
yang begitu banyak sehingga sibuk untuk melakukannya. Sehingga sebagai manusia biasa tentu
membutuhkan waktu untuk menghibur diri untuk selalu enjoy dan rilex dalam menjalani hari-
hari.
 DIMENSI KESEHATAN

Dalam menjalani tahun khusus di paroki Santa Maria mater Dei Sanana, saya selalu menjaga
kesehtan agar kondisi tubuh selalu vit. Walaupun dengan fasilitas yang terbatas namun saya
selalu bersama pastor, serta anak-anak asrama berolahraga bersama yaitu sepak bola. Dan saya
sendiri memiliki juga sangat hobby dengan permainan tersebut dibandingkan dengan permainan-
permainan yang lain. Karena ini merupakan permainan favorit saya sejak kecil sehingga saya
terbiasa hingga dewasa ini. Selain membuat kondisi tubuh kuat dan sehat namun melalui
olahraga ini juga, guna untuk melatih kekompakan dan kerja sama tim. Bahwa untuk mencapai
kemenangan itu bukan berdasarkan diri kita sendiri tetapi peran kerja sama tim untuk
memperoleh keberhasilan. Karena untuk menjadi seorang sukses tentu butuh perjuanagn yang
begitu besar.

Juga saya selalu menjaga pola makan secara teratur sehingga menghindari penyakit-penyakit
yang tidak diinginkan. Namun mungkin hal ini sedikit sulit karena umat selalu memberi
makanan yang bersifat daging dan lemak yang sering saya konsumsi bahwa saya selalu
menghargai pemberian dari umat. Apalagi kalau ada acara yang begitu besar tentu menu makan
dengan contoh-contoh namun saya selalu memilih sesuai dengan selera yang saya sukai. Karena
bagi saya kesehatan tentu sangat penting bahwa, ketika sakit siapa akan memperhatikan umat?
Sehingga sebagai pelayan saya harus melayani umat bahwa bukan hanya umat saja yang
melayani pastor atau frater tetapi sebagai pengikut kristus harus mengambil perran yang sangat
penting. Ketika pastor tidak ada saya dipercayakan untuk memimpin ibada sabdah dan saya
selalu setia dan taat untuk melaksanakannya. Dan saya selalu mempersipakan dengan sebaik
mungkin untuk selalu memberikan hal-hal baik kepada umat melalui renungan.

Saya juga selalu menanamkan komitmen dalam diri bahwa selalu tepat waktu dalam
melaksanakan kegiatan harian serta menjaga pola tidur dengan teratur agar kondisi tubuh selalu
sehat dan bugar. Apalagi kalau bagadang tentu akan membawa dampak yang buruk bagi tubuh
sehingga menyebabkan tubuh tidak stabil. Kebanyakan anak-anak jaman sekarang paling suka
untuk bermain game online sehingga mereka ketagihan dan tercandu terhadap game tersebut
akibatnya membauat pikiran mereka hanya dipusatkan pada game-game online yang mereka
mainkan dan dampak lain juga menyita waktu mereka seperti lupa jam makan dan mengerjakan
pekerjaan rumah sehoingga saya selalu memberikan peneguhan kepada anak-anak agar selalu
menggunakan handphone dengan bijak dan baik bahwa carilah informasi-informasi atau hal-hal
baru yang selalu menambah wawasan dan pola pikir mereka agar bertumbuh menjadi pribadi-
pribadi yang tangguh dan matang untuk gereja dan masyarakat. serta menjadi generasi-generasi
penurus bangsa yang berbobot dan terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai