Saya dulu adalah orang Kristen Protestan,kalau terlibat dalam pelayanan gereja,hampir tiap
minggu saya terlibat. Misalnya dalam ibadah raya (istilah dikatolik adalah Misa) kadang saya
jadi pembaca firman (Lektor) kadang juga sebagai petugas kolektan. Kalau di persekutuan
doa (doa lingkungan) kadang saya bertugas sebagai pemimpin doa bahkan sekarang pun di
dalam keluarga saya dan suami sering doa bareng dan kami selalu gantian untuk memimpin
doa.
Selama terlibat dalam pelayanan,saya sangat senang sekaligus bangga karena dapat
melayani sesama. Saya merasa dengan saya terlibat dalam pelayanan,saya bisa berguna
bagi mereka dan saya yakin Tuhan melihat saya sambil tersenyum ketika saya melayani
umatnya untuk beribadah.
Suka duka saat terlibat dalam pelayanan sebenarnya banyak sukanya dibanding
dukanya,karena saya selalu bersyukur pada Tuhan yang memberi kesempatan kepada saya
untuk melayani umatnya. Tapi kadang saya merasa sedih juga ketika sedang terlibat dalam
pelayanan ada unat yang seenaknya sendiri dalam ibadah,yang tidak mau diatur dan bahkan
malah kadang mengkritik petugas/pelayan saat ibadah.
Kebaikan yang saya lakukan saat terlibat dalam pelayanan adalah sebisa mungkin saya
membantu terlaksananya ibadah dengan baik. Saya bahkan juga berusaha menawarkan
bantuan ketika umat memerlukan bantuan. Sebisa mungkin saya bersikap ramah dan murah
senyum dengan umat agar mereka bisa percaya kepada saya.
Itu adalah sedikit cerita saya waktu saya terlibat di gereja Kristen,jujur untuk terlibat di
gereja katolik saya belum terlibat karena saya juga masih belajar tentang Katolik.
Kalau kemampuan apa yang bisa dikembangkan buat gereja,saya sendiri juga masih bingung
karena saya tidak bisa menilai diri saya seperti apa.