Lestari Febrianti, S.Ag. Pewartaan (Kerygma) berarti ikut serta membawa Kabar Gembira bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus.
Bidang karya ini diharapkan dapat membantu
Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman Allah, menumbuhkan semangat untuk menghayati hidup berdasarkan Injil dan mengusahakan pengenalan yang semakin mendalam akan pokok iman kristiani supaya tidak mudah goyah dan tetap setia. Tugas Mewartakan Dalam diri Yesus dari Nasaret, sabda Allah tampak secara konkret manusiawi. Penampakan itu merupakan puncak seluruh sejarah pewahyuan sabda Allah. Ada tiga bentuk sabda Allah dalam Gereja, yaitu: 1. Sabda/pewartaan para rasul sebagai daya yang membangun Gereja. 2. Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif. 3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja sepanjang zaman. Tiga bentuk pewartaan tersebut saling berhubungan satu sama lain. Pewartaan aktual Gereja masa kini berdasarkan dan merupakan kesinambungan dari pewartaan para rasul dan pewartaan Kitab Suci yang diwariskan kepada kita.
Tugas pewartaan tidak lain adalah mengaktualisasi apa
yang disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana diwartakan para rasul Dengan demikian, sabda Allah sungguh datang kepada manusia dan menyelamatkan mereka yang mendengarkan dan melaksanakan pewartaan Gereja.
Di dalamnya Kristus menyelamatkan, menyembuhkan
hati dari setiap orang yang mendengar dan membuka diri terhadap sabda yang disampaikan itu. Kristus membebaskan kita dari dosa melalui sabda-Nya Dalam mewartakan sabda Allah, kita dapat mewartakannya secara verbal melalui kata-kata (kerygma), tetapi juga dengan tindakan (martyria).
Pewartaan verbal pada dasarnya merupakan tugas
hierarki, tetapi para awam diharapkan untuk berpartisipasi dalam tugas ini, misalnya sebagai katekis, guru agama, fasilitator pendalaman Kitab Suci, dsb. Bentuk-bentuk pewartaan masa kini, antara lain: Khotbah/homili, ketekese umat, pelajaran agama, pendalaman Kitab Suci Ada dua tuntutan pewartaan , yaitu: a. Mendalami dan menghayati sabda Tuhan Harus mengenal, mengetahui dan menghayati isi Kitab Suci, ajaran Gereja dan Tradisi. b. Mengenal umat/masyarakat konteksnya Mengenal jiwa dan budaya agar apa yang diwartakan bisa diterima. Sikap Spiritual NO PERTANYAAN YA TIDAK 1. Saya beriman kepada Tuhan Yang Esa (Sang Pencipta) 2. Saya beriman kepada Allah dan selalu siap menjadi pewartaNya dalam hidup saya 3. Saya beriman kepada Allah, maka saya berani menunjukkan identitas sebagai orang beragama dalam pergaulan dalam masyarakat 4. Saya beriman kepada Allah, maka saya tekun berdoa dan belajar (bekerja) 5. Saya percaya kepada Allah yang pasti selalu menyertai saya setiap waktu Sikap Sosial NO PERTANYAAN YA TIDAK 1. Saya bertanggung jawab dalam perkataan dan perbuatan 2. Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepada saya, baik dari orang tua maupun guru 3. Saya selalu siap menolong sesama yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang atau asal usulnya 4. Saya bertanggung jawab dalam kegiatan bersama di sekolah 5. Saya proaktif mengikuti kegiatan kerja sosial atau gotong royong di lingkungan tempat saya tinggal