Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

B. Gereja yang Mewartakan


(KERYGMA)

Lestari Febrianti,
S.Ag.
Pewartaan (Kerygma)
berarti ikut serta membawa Kabar Gembira
bahwa Allah telah menyelamatkan dan
menebus manusia dari dosa melalui Yesus
Kristus.

Bidang karya ini diharapkan dapat membantu


Umat Allah untuk mendalami kebenaran Firman
Allah, menumbuhkan semangat untuk
menghayati hidup berdasarkan Injil dan
mengusahakan pengenalan yang semakin
mendalam akan pokok iman kristiani supaya
tidak mudah goyah dan tetap setia.
Tugas Mewartakan
Dalam diri Yesus dari Nasaret, sabda Allah
tampak secara konkret manusiawi.
Penampakan itu merupakan puncak seluruh
sejarah pewahyuan sabda Allah.
Ada tiga bentuk sabda Allah dalam Gereja,
yaitu:
1. Sabda/pewartaan para rasul sebagai daya
yang membangun Gereja.
2. Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai
kesaksian normatif.
3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual
Gereja sepanjang zaman.
Tiga bentuk pewartaan tersebut saling berhubungan satu
sama lain. Pewartaan aktual Gereja masa kini berdasarkan
dan merupakan kesinambungan dari pewartaan para rasul
dan pewartaan Kitab Suci yang diwariskan kepada kita.

Tugas pewartaan tidak lain adalah mengaktualisasi apa


yang disampaikan Allah dalam Kristus sebagaimana
diwartakan para rasul
Dengan demikian, sabda Allah sungguh datang kepada
manusia dan menyelamatkan mereka yang
mendengarkan dan melaksanakan pewartaan Gereja.

Di dalamnya Kristus menyelamatkan, menyembuhkan


hati dari setiap orang yang mendengar dan membuka
diri terhadap sabda yang disampaikan itu. Kristus
membebaskan kita dari dosa melalui sabda-Nya
Dalam mewartakan sabda Allah, kita dapat
mewartakannya secara verbal melalui kata-kata
(kerygma), tetapi juga dengan tindakan (martyria).

Pewartaan verbal pada dasarnya merupakan tugas


hierarki, tetapi para awam diharapkan untuk
berpartisipasi dalam tugas ini, misalnya sebagai
katekis, guru agama, fasilitator pendalaman Kitab
Suci, dsb.
Bentuk-bentuk pewartaan masa kini, antara lain:
Khotbah/homili, ketekese umat, pelajaran agama,
pendalaman Kitab Suci
Ada dua tuntutan pewartaan , yaitu:
a. Mendalami dan menghayati sabda Tuhan
Harus mengenal, mengetahui dan menghayati isi Kitab Suci,
ajaran Gereja dan Tradisi.
b. Mengenal umat/masyarakat konteksnya
Mengenal jiwa dan budaya agar apa yang diwartakan bisa
diterima.
Sikap Spiritual
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Saya beriman kepada Tuhan Yang Esa (Sang Pencipta)
2. Saya beriman kepada Allah dan selalu siap menjadi
pewartaNya dalam hidup saya
3. Saya beriman kepada Allah, maka saya berani
menunjukkan identitas sebagai orang beragama dalam
pergaulan dalam masyarakat
4. Saya beriman kepada Allah, maka saya tekun berdoa dan
belajar (bekerja)
5. Saya percaya kepada Allah yang pasti selalu menyertai
saya setiap waktu
Sikap Sosial
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1. Saya bertanggung jawab dalam perkataan dan perbuatan
2. Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
kepada saya, baik dari orang tua maupun guru
3. Saya selalu siap menolong sesama yang membutuhkan
tanpa melihat latar belakang atau asal usulnya
4. Saya bertanggung jawab dalam kegiatan bersama di
sekolah
5. Saya proaktif mengikuti kegiatan kerja sosial atau gotong
royong di lingkungan tempat saya tinggal

Anda mungkin juga menyukai