Anda di halaman 1dari 19

DENTAL SIDE TEACHING

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KOMPLEKS

Oleh :
Sevty Agustin (1941412045)
Zhafarina Adani ‘Atika (194141)

Pembimbing :
drg. Eni Rahmi, Sp.Prosth

DEPARTEMEN PROSTODONSIA
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
I. Data Umum
Nama Pasien : Ny. P
No RM : 12363
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Bayangkara, Sungai Tarung Bungo Pasang, Padang
Umur : 50 tahun

II. Pemeriksaan Subyektif


Anamnesis
1. Chief Complain (CC)
Pasien datang dengan keluhan merasa tidak nyaman ketika makan karena
banyak gigi yang sudah rusak dan lepas, dan ingin dibuatkan gigi tiruan
2. Present Illness (PI)
Pasien merasakan keluhan tersebut sejak ±4 tahun yang lalu. Pasien mengaku
awalnya gigi yang sudah lepas tersebut berlubang kemudian rapuh dan patah-
patah, menyisakan sisa akar gigi dan goyang hingga lepas. Pasien merasa
kesulitan mengunyah makanan terutama ketika mengunyah makanan yang
agak keras. Pasien mengunyah pada sisi anterior karena banyak gigi belakang
yang rusak dan hilang. Pasien tidak pernah memakai gigi tiruan sebelumnya.
3. Post Dental History (PDH)
Pasien pernah ke dokter gigi ±6 tahun yang lalu untuk mencabut gigi belakang
rahang bawah. Pasien juga pernah melakukan pembersihan karang gigi,
penambalan, splinting, dan pencabutan gigi dengan koas FKG Unand ±2 bulan
yang lalu. Pasien menggosok gigi 2 x sehari pada pagi hari dan sore saat
mandi.
4. Post Medical History (PMH)
Pasien pernah dirawat di rumah sakit ±15 tahun yang lalu untuk operasi
caesar. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertiroid selama 14 tahun terakhir
dan rutin melakukan kontrol ke dokter penyakit dalam setiap 2 bulan sekali.
Pasien mengkonsumsi obat rutin yaitu PTU dan Propanolol ± 13 tahun. Dan
mengkonsumsi obat Thyrozol ± 1,5 tahun terakhir. Pasien tidak dicurigai
memiliki alergi obat dan makanan.
5. Family History (FH)
Ayah pasien tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik. Ibu pasien memiliki
riwayat penyakit jantung. Anak ketiga memiliki riwayat penyakit tiroid, dan
anak keempat pasien memiliki riwayat penyakit jantung koroner.
6. Social History (SH)
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Pasien tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi minuman keras. Pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur.
Pasien mengkonsumsi air putih 3-4 gelas sehari.

- Sebab kehilangan gigi : Lubang besar, dan gigi goyang


- Pencabutan terakhir : Gigi 13 (18 November 2019)
- Pemakaian gigi tiruan : Belum Pernah
- Tujuan pembuatan gigi tiruan : Pengunyahan, Estetik, Bicara

III. Pemeriksaan Klinis


A. Pemeriksaan Umum
1) Kondisi umum : Baik
2) Tekanan darah : 110/70 mmHg
B. Pemeriksaan Ekstra Oral

a. Muka : Lonjong, asimetris


b. Profil : Cembung
c. Pupil : Sama tinggi
d. Tragus : Sama tinggi
e. Hidung : Asimetris, pernafasan dari hidung lancar.
f. Rima Oris : normal
g. Bibir Atas : hipertonus, simetris
h. Bibir Bawah : normal, simetris
i. Kelenjar Getah Bening
Submandibularis : Tidak ada pembengkakan dan tidak teraba sakit
Sublingual : Tidak ada pembengkakan dan tidak teraba sakit
Submental : Tidak ada pembengkakan dan tidak teraba sakit
j. Sendi Rahang
Kiri : clicking dan tidak nyeri
Kanan : clicking dan tidak nyeri
Bukaan Mulut : deviasi ke kiri

C. Pemeriksaan Intra Oral

Rahang Atas Rahang Bawah

Tampak Samping Kanan Tampak Samping Kiri


Tampak Depan

1. Higiene Mulut : Sedang


2. Kalkulus : Ada
3. Stain : Tidak Ada
4. Saliva
Kuantitas : Sedikit
Konsistensi : Normal
5. Lidah
Ukuran : Normal
Posisi Wright : Kelas I
Mobilitas : normal
6. Refleks Muntah : Rendah
7. Mukosa Mulut : Sehat
8. Oklusi : Tidak ada
Kontak premature : tidak ada
D. Pemeriksaan Gigi Geligi

Keterangan
i. = Missing
ii. = Restorasi
iii. = Splinting

Keadaan lokal gigi geligi :


Pemeriksaan Rencana Rencana
gigi gigi Pemeriksaan/diagnosis
/diagnosis perawatan perawatan

18 Missing Pro/ GT 38 Missing Pro/ GT

17 Missing Pro/ GT 37 Missing Pro/ GT

16 Missing Pro/ GT 36 Missing Pro/ GT

15 Missing Pro/ GT 35 Missing Pro/ GT

Karies media di distal, bukal dan


mesial
Pro/ Restorasi
Atrisi RK klas II dan
Restorasi GIC
14 Missing Pro/ GT 34
Probing (bukal 112, lingual 211) Klas V

Resesi gingiva di lingual 2 mm Pro/ Splinting

Mobility grade 1

13 Missing Pro/ GT 33 Karies media di distal dan mesial Pro/ Restorasi


RK klas III
Atrisi
Pro/ Splinting
Probing (labial 211, lingual 111)
Resesi gingiva di lingual 3 mm

Mobility grade 1

Karies media di distal


Pro/ Restorasi
Probing (labial 212, lingual 111)
RK klas III
12 Missing Pro/ GT 32
Resesi gingiva di lingual 1 mm
Pro/ Splinting
Mobility grade 1

Atrisi

Probing (labial 212, lingual 111)

11 Missing Pro/ GT 31 Pro/ Splinting


Resesi gingiva di labial 1 mm dan
lingual 2 mm

Mobility grade 2

Atrisi

Probing (labial 212, lingual 211)

21 Missing Pro/ GT 41 Pro/ Splinting


Resesi gingiva di labial 1 mm dan
lingual 2 mm

Mobility grade 2

Atrisi

Probing (labial 212, lingual 111)

22 Missing Pro/ GT 42 Resesi gingiva di labial 1 mm dan Pro/ Splinting


lingual 2 mm

Mobility grade 2

Atrisi

Probing (labial 212, lingual 112)


23 Missing Pro/ GT 43 Pro/ Splinting
Resesi gingiva di lingual 1 mm

Mobility grade 1

24 Missing Pro/ GT 44 Missing Pro/ GT

25 Missing Pro/ GT 45 Missing Pro/ GT

26 Missing Pro/ GT 46 Missing Pro/ GT

27 Missing Pro/ GT 47 Missing Pro/ GT


28 Missing Pro/ GT 48 Missing Pro/ GT

- Surat Rujukan dari departemen prostodonsia ke departemen periodonsia

-
- Jawaban Konsultasi dari departemen periodonsia

Foto Rontgen Panoramik


Perbandingan mahkota akar :
Gigi Mahkota (mm) Akar (mm) Mahkota : Akar

34 14 8 1,75 : 1

33 12 10 1,2 : 1

32 10 9 1,1 : 1

31 7,5 8 1:1

41 9 8 1,1 : 1

42 9,5 8 1,2 : 1

43 8 11 1 : 1,4

Pemeriksaan Lain
1) Vestibulum
Post. Kanan Anterior Post. Kiri

Rahang Atas sedang dalam sedang

Rahang Bawah dangkal dalam dangkal

2) Processus Alveolaris
Post. Kanan Anterior Post. Kiri

Rahang Atas
- Bentuk Oval Bulbous Oval
Segitiga (28)
- Ketinggian sedang sedang
- Tahanan Jaringan tinggi rendah
rendah
rendah

Rahang Bawah
Post. Kanan Anterior Post. Kiri
- Bentuk segitiga - segitiga
- Ketinggian rendah - rendah
- Tahanan Jaringan tinggi - tinggi

3) Frenulum
- Labialis Superior : sedang
- Labialis Inferior : Sedang
- Bukalis RA kiri : Sedang
- Bukalis RA kanan : Sedang
- Bukalis RB kiri : Sedang
- Bukalis RB kanan : Sedang
- Lingualis : rendah
4) Palatum
- Bentuk, kedalaman : Oval, sedang
- Torus palatine : Ada, Kecil
- Palatum mole : House kelas I
5) Tuberositas maksila : Ada, kecil
6)Undercut
Rahang Bawah : Pada distal gigi 34
Rahang Atas : Pada bagian bukal di anterior regio gigi 15 sampai
22
7) Ruang retromilohioid:
Kiri : sedang
Kanan : rendah
8) Bentuk Lengkung :
Rahang Atas : Ovoid
Rahang Bawah : Ovoid
9) Dasar mulut : normal
10) Eksostosis : Ada/ pada regio 13
11) Torus Mandibula : Tidak Ada

Rahang atas
Rahang bawah

IV. DIAGNOSIS
Rahang Atas : Full Edentulus
Rahang Bawah : Kelas I Kennedy

V. PROGNOSIS
Baik. Pasien kooperatif untuk datang berulang karena pasien ingin dibuatkan gigi tiruan.

VI. RENCANA PERAWATAN


A. Perawatan Pra Prostodontik
1) Perawatan periodontal :
⮚ Scaling dan root planning RA dan RB (sudah dilakukan 24/01/19)
⮚ Splinting gigi 34,33,32, 31, 41, 42, dan 43 (sudah dilakukan 21/06/19)

2) Perawatan bedah :
⮚ Alveolektomi pada regio gigi 13 (sudah dilakukan 17/01/20)

3) Konservasi gigi :
⮚ Restorasi resin komposit kelas II dan restorasi GIC kelas V pada gigi 34
(sudah dilakukan 26/04/18)
⮚ Restorasi resin komposit kelas III pada gigi 33 (sudah dilakukan 02/01/19)
⮚ Restorasi resin komposit kelas III pada gigi 32 (sudah dilakukan 02/01/19)

B. Perawatan Prostodontik :
a. Rahang Atas : Pembuatan gigi tiruan penuh lepasan akrilik pada gigi 17,
16,15,14 13, 12, 11, 21, 22, 23,24,25, 26, 27
b. Rahang Bawah : Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan akrilik pada gigi pada
gigi 37, 36, 35, 44 45, 46, 47
VI. DESAIN GIGI TIRUAN
A. Rahang Atas

2 3

No Daftar Masalah Pertimbangan Desain


1 Eksostosis pada regio gigi 13 Relief pada daerah eksostosis
2 Torus palatina berukuran kecil Relief pada daerah torus palatina
3 Tahanan jaringan tinggi dan - Relief pada daerah tersebut
bentuk lingir V pada regio gigi 28 -
Pencetakan selektif
-
Menambah escape hole pada sendok cetak di
daerah tahanan jaringan tinggi tersebut
- Pencetakan dan border molding yang tepat
sehingga dida[katkan kontak rapat antara
basis dan mukosa di bawahnya
4 Undercut pada bagian bukal di Retensi diambil dari undercut regio anterior
anterior regio gigi 15 sampai 22 (posterior tilting)
5 Single denture (GTP RA dan Penyusunan anasir RA dan RB pada regio
GTSL RB) anterior dibuat kontak oklusi yang minimal

RAHANG ATAS
Support Muccosa Support Perluasan basis sampai tubeositas maksilaris, palatum durum, dan linggir
alveolar
Support utama :
- bagian horizontal pada maksila dari lateral palatum durum sampai
midline raphe
- posterolateral alveolar ridge

Support tambahan :
- tulang kortikal dari palatum keras
- rugae palatina
- tuberositas maksila
- prosesus alveolaris
Retensi
Faktor fisiologis Didapatkan dari : Viskositas dan aliran saliva

Faktor fisik Didapatkan dari :


1. Tegangan permukaan interfasial
2. Adhesi : Gaya tarik menarik antar-molekul antara plat/
landasan - saliva - mukosa
3. Kohesi : terjadi dalam lapisan saliva di antara basis gigi tiruan
dan mukosa
4. Tekanan atmosferik
5. Daya tarik menarik kapiler/ kapilaritas
Faktor muskular 1. Bentuk sayap GT dan perluasan tepi sayap
2. Keseimbangan otot-otot
3. Neuromuskular kontrol
Faktor mekanis 1. Undercut : terdapat pada pada bagian bukal regio gigi 15-22
Stabilisasi 1. Perluasan landasan dibuat menutupi area dukungan seluas mungkin
2. Menghindari ungkitan
- Penyusunan gigi artifisial di zona netral
- Dataran oklusal yang tepat
- Penyusunan gigi artifisial di atas puncak linggir
- Jaringan lunak harus melekat erat pada tulang
3. Menghindari pergeseran horizontal atau intercuspal locking
Path of Posterior tilting
insertion
Estetik Pemilihan bentuk, warna, dan ukuran gigi anasir disesuaikan dengan gigi yang ada
Penyusunan anasir disesuaikan dengan gigi yang ada
Kontur gusi dan warna gingiva
A. Rahang Bawah

No Daftar Masalah Pertimbangan Desain


1 Tahanan jaringan tinggi di Pencetakan selektif dengan two-step double
posterior kanan dan kiri impression
2 Mobiliti pada gigi Gingival approach pada gigi 34 dan 43
34,33,32,31,41,42,43 (sudah
displinting)
3 Undercut pada bagian distal gigi Dijadikan retensi (anterior tilting)
34
1
4 Single denture (GTP RA dan - Penyusunan anasir RA dan RB pada regio
GTSL RB) anterior dibuat kontak oklusi yang minimal
- Mempertahankan gigi posterior yang ada

RAHANG BAWAH
Support Muccosa Support Utama :
Support Muccosa support :
Didapatkan dari perluasan basis posterior hingga retromolar pad dan
buccal shelves.

Support tambahan :
- puncak linggir
Retensi Faktor - luas denture bearing area
Anatomis - kualitas denture bearing area
- bentuk anatomi denture bearing area
Faktor 1. Bentuk sayap GT dan perluasan tepi sayap
muskular 2. Keseimbangan otot-otot
3. Neuromuskular kontrol
Faktor Undercut :
mekanis 1. Permukaan lingual di tengah korpus mandibula (mylohyoid
ridge)
2. Penempatan gingival approach pada gigi 34 dan 43
Stabilisasi 1. Perluasan landasan dibuat menutupi area dukungan seluas mungkin dengan
- batas posterior : retromolar pad
- perluasan posterolingual RB : retromylohyoid fossa ke bawah mylohyoid ridge
sebanyak 3-4 mm dengan peredaan di atas mylohyoid ridge
- perluasan anterolingual RB : tuberkel genial dengan peredaan di atas tuberkel
- perluasan posterobukal: tidak melebihi linea obliqua externa
- peninggian basis
2. Menghindari ungkitan
- Penyusunan gigi artifisial di zona netral
- dataran oklusal yang tepat
- penyusunan gigi artifisial di atas puncak linggir
- Jaringan lunak harus melekat erat pada tulang
3. Bertahan terhadap ungkitan dengan penutupan tepi pada mukosa kompresif dan
pembuatan sayap yang sesuai terutama pada RB
4. Menghindari pergeseran horizontal atau intercuspal locking
Path of Anterior tilting
insertion
Estetika Pemilihan bentuk, warna, dan ukuran gigi anasir disesuaikan dengan gigi yang ada
Penyusunan anasir disesuaikan dengan gigi yang ada
Kontur gusi dan warna gingiva

Anda mungkin juga menyukai