Anda di halaman 1dari 79

PORTOFOLIO DEPARTEMEN PROSTODONSIA

Pembimbing : drg. Fatima, Sp.Pros


Penguji : drg. KartikaA. Wulan, Sp. Pros

Anita Silvia A-170160100011007


Data Pasien
Nama Pasien : Dwi Firmansyah
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Lahir : 4-8-1995

Keluhan Utama
Pasien laki-laki berusia 23 tahun datang dengan keluhan kurang nyaman
saat digunakan untuk makan karena gigi belakang kiri atas dan bawahnya
hilang akibat dicabut kurang lebih 7 bulan yang lalu. Gigi dicabut karena
berlubang. Pasien menginginkan dibuatkan gigi palsu untuk memperbaiki
fungsi pengunyahan. Keinginan pasien datang dari dalam dirinya.

Tujuan Pembuatan GT
Perbaikan fungsi kunyah
Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT sebelumnya.

Sikap Mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
Bentuk kepala: Mesocephalic Bentuk lengkung bibir atas : Straight
Garis senyum: Simetris
Bentuk wajah: square - tappering Lengkung senyum: Simetris
Bentuk profil wajah: straight - ortognatik Warna Kulit: Sawo Matang
Tinggi dan lebar wajah: mesoprosop
Sendi TMJ
Proporsi dan simetri wajah: Proporsional ; simetri Tonus Otot: Klas 1-normal
Mata: Simetri ; coklat tua Range of Motion : Normal (41 mm)
Hidung: Simetris ; bernafas melalui hidung Pembukaan Mulut : deviasi ke kanan
Bibir: kompeten Tes Beban Kunyah : Tidak nyeri
Panjang: Normal Joint Sound: TAK
ketebalan: Medium Evaluasi Neuromuskular: Normal
Mobilitas bibir: Normal Koordinasi Neuromuskular : Baik
Lateral negative space: Ada Kelainan/Defek pada Wajah : TAK
Ukuran Rahang :

PEMERIKSAAN  RA:klas 1- besar

 RB:klas 1- besar
INTRAORAL Bentuk Lengkung Rahang
Refleks Muntah : Rendah RA&RB:Klas 3/ovoid
Sensitivitas Palatal : Klas 1-normal Bentuk Dalam Palatum Keras :U-shape
Saliva : Klas 1-normal Bentuk Palatum lunak: Klas 1
Mukosa Ridge Mylohyoid : Normal
Kondisi : Klas 1-normal Ruang Retromylohyoid
Ketebalan : Klas 1  Kanan dan kiri klas I - dalam
Resiliensi : Normal Ruang dasar mulut: Dalam
Lidah Gigi Insisivus RA
Klasifikasi : Klas 1 klasifikasi House Bentuk, warna: squre, vita 3M3
Posisi Lidah : Klas 1 klasifikasi Wright
Mobilitas Lidah : Normal
Frenulum : RB labialis klas 2 sedang
Vestibulum : RA dalam RB dalam
Foto Klinis Intraoral
FOTO RADIOGRAFIS
FOTO RADIOGRAFI
Diagnosis
Edentulous pada gigi 36
Periodontitis apikalis kronis gigi 26
Pulpitis reversible gigi 18,16,37, 46,47,48

Rencana Perawatan
Pro Periodonsia : Scalling dan Root Planning
Pro BedahMulut : Ekstraksi sisa akar gigi 26
Pro Prosthodonsia : GTJ 3 unit pada 35,36,37 dan 25, 26,27
Pro Konservasi : tumpatan direct gigi 46 dan 48
Pro IKGMP : fissure sealant gigi 18,37,47
Desain Gigi Tiruan
Tahapan Pekerjaan
Persiapan
• Analisis awal
• Perawatan pendahuluan

Tahap I
• Pembuatan panduan preparasi (index) dan mencetak dengan elastomer untuk
pembuatan mahkota sementara
• Preparasi gigi penyangga
• Kesejajaran preparasi gigi 35 dan 37
• Melakukan pencetakan fungsional rahang bawah
• Mounting model kerja dan Instruksi Lab

Tahap II
• Pasang coba (try in) coping logam gigi tiruan cekat 3 unit
• Kirim kembali ke lab untuk pembuatan mahkota pfm
Tahapan Pekerjaan

Tahap III

• Insersi gigi tiruan jembatan


• Kontrol I (H+1post insersi)
• Kontrol II (H+5 post kontrol I)
• Kontrol III ((H+12 post kontrol II)
Gambar Index dan Cetakan mahkota sementara

Gambar Preparasi gigi 35 dan 37

Gambar Cetak fungsional RB


Gambar Pasang coba coping GTJ

Gambar insersi pfm Gambar Pasang coba mahkota PFM GTJ


Obyektif
EO: TAK
IO :
Kontrol 1 Oklusi baik
Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
oedema (-)
Subyektif Marginal fit baik
• Pasien tidak ada keluhan terhadap gigi
tersebut
Debris (-)
• Pasien tidak merasa ada yang mengganjal
pada gigi tersebut Assessment
• Pasien merasa nyaman dengan gigi tersebut Adaptasi mahkota PFM gigi 35-36-37 baik
• Tidak ada bagian yang terasa tertekan
ataupun terasa perih
• Gigi tidak terasa ngilu Planning
• Pasien sudah menggunakan GT untuk makan KIE dan DHE
• Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang Instruksi:
diinstruksikan
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Pro kontrol II (H+3 setelah kontrol I )
Obyektif
Kontrol 2 EO: TAK
IO :
Oklusi baik
Subyektif Tidak terdapat hiperemi maupun oedem
Pasien datang untuk kontrol ke 2, pasien tidak ada Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
keluhan terhadap gigi tersebut oedema (-)
Pasien merasa nyaman dan tidak merasa ada
bagian yang mengganjal maupun menekan gusi Marginal fit baik
saat menggigit Debris (-)
Gigi tidak terasa ngilu Assessment
Pasien sudah menggunakan GT untuk makan pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap gigi tiruan
Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang
Planning
diinstruksikan
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Pro kontrol III (H+7 setelah kontrol II)
Obyektif
Kontrol 3 EO: TAK
IO :
Oklusi baik
Subyektif Tidak terdapat hiperemi maupun oedem
Pasien datang untuk kontrol ke 3, pasien tidak ada Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
keluhan terhadap gigi tersebut oedema (-)
Pasien merasa nyaman dan tidak merasa ada
bagian yang mengganjal maupun menekan gusi Marginal fit baik
saat menggigit Debris (-)
Gigi tidak terasa ngilu Assessment
Pasien sudah menggunakan GT untuk makan dan Pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap gigi tiruan
tetap menghindari makanan yang terlalu keras,
Planning
seperti kacang
Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang KIE dan DHE
diinstruksikan Instruksi:
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan
Data Pasien
Nama Pasien : Ny. Soelistyowati
Kelamin : perempuan
Tanggal Lahir : 10 Oktober 1967(52 tahun)

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan gigi banyak yang hilang dan
banyak sisa akar sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan tidak nyaman saat mengunyah makanan dan merasa
tidak percaya diri. Pasien menginginkan sisa akar gigi dicabut dan
ingin dibuatkan gigi tiruan

Tujuan Pembuatan GT
Memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik dan estetik
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah Memakai

Sikap Mental
Philosophis
• Bentuk Kepala : Mesosephalicc (87,6)

pemeriksaan • Bentuk Wajah : Ovoid


• Bentuk Profil Wajah : Lurus-Orthognatik

EKSTRAORAL • Tinggi dan Lebar Wajah : Mesoprosop (87,1 𝑚𝑚)


• Proporsi dan Simetri Wajah : Proporsional dan
simetris
• Mata, Warna Pupil : Simetris, Coklat Tua
• Warna Kulit : Sawo matang
• Hidung : Simetris, Bernafas melalui
• Sendi TMJ
hidung
• Tonus Otot : Klas 1-Normal
• Bibir : Kontur Kompeten
• Range Of Motion (ROM) Rongga Mulut :
• Panjang Bibir : Kelas 1-normal
Normal (48 mm)
• Ketebalan Bibir : Medium
• Pembukaan Mulut : Normal
• Mobilitas Bibir : Normal
• Tes Beban Kunyah : Tidak Nyeri
• Lateral Negative Space : Tidak ada
• Joint Sound :-
• Bentuk Lengkung Bibir Atas: Straigt
• Evaluasi Neuromuskular : Normal
• Garis Senyum : Simetris
• Koordinasi Neuromuskular : Baik
• Lengkung Senyum : Simetris
• Kelainan/ defek pada wajah :Tidak ada
kelainan
pemeriksaan
INTRAORAL
Foto Klinis Intraoral
Keterangan :
17,27, 44 : karies
16,15, 26, 46,48 : sisa akar
24,25, 37 : hilang
Diagnosis
Edentulous ridge gigi 24,25, 37
Periodontitis apikalis kronis gigi 16,15, 26, 46,48
Periodontitis kronis gigi 17,27,47
Pulpitis reversible gigi 17, 27, 44
Malposisi gigi 32,31, 41, 42

Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro scalling RA dan RB
Konservasi : Pro tumpatan direct pada gigi 17, 27, 44
Bedah Mulut : Pro ekstraksi sisa akar gigi 17,16,15, 26, 27, 46,48,
47
Prostodonsia : Pro GTSL RA pada gigi 17,16,15, 24,25,26,27
Pro GTSL RB pada gigi 37,46,47
Desain Gigi Tiruan
Rahang Atas
GTSL Klasifikasi Kennedy Kelas I
Basis akrilik
Anasir gigi akrilik pada gigi
17,16,15,24,25,26,27
Klamer jackson pada gigi 23
Klamer 2 jari pada rest mesial 14

Rahang Bawah
GTSL Klasifikasi Kennedy kelas I
Basis Akrilik
Anasir gigi akrilik pada gigi 37,46,47
Klamer 2 jari rest mesial pada gigi 36,
45
Pelebaran plat akrilik sampai 1/3
singulum gigi
33, 32, 31, 41, 42, 43
Tahapan Pekerjaan
Persiapan
•Analisis awal
•Perawatan pendahuluan

Tahap I
•Membuat individual tray RB
•Preparasi rest Seat
•Melakukan Border Molding RB
•Mencetak fungsional RB & cetak anatomis RA

Tahap II
•Membuat outline pada model kerja
•Melakukan Catatan gigit & garis median
•Melakukan survey model kerja RB
•Mounting pada artikulator
Gambar Border molding Gambar Cetak Fungsional

Gambar pre mounting


Gambar Membuat Catatan Gigit dan
Garis Median
Tahapan Pekerjaan

Tahap III
• Pembuatan klamer
• Penyusunan gigi artificial RB serta dilakukan pasang coba
• Kontur gingival
• Instruksi laboratorium untuk packing akrilik

Tahap IV
• Remounting I
• Selective Grinding I
• Pemolesan (polishing) awal.
• Selective Grinding II
• Try in GTSL
• Poles akhir
Gambar Pembuatan Klamer Gambar Pembuatan Klamer dan Anasir

Gambar try in
Gambar packing RA RB
Gambar poles akhir

Gambar 2.16 Insersi GTSL


Kontrol 1 Assessment
Pasien belum beradaptasi terhadap GT
Subyektif
Pasien datang untuk kontrol Planning
KIE dan DHE
pemasangan gigi tiruan
Instruksi:
sebagian lepasan. Pasien tidak GT digunakan setiap hari dan sudah boleh
mengeluhkan rasa sakit. Pasien digunakan makan, GT dilepas saat tidur
merasa nyaman menggunakan GT dibersihkan dengan sikat halus dan sabun
gigi tiruan tersebut. Pasien masih lalu dibilas dengan air mengalir
kesulitan dalam memasang dan Menjaga OH, menyikat gigi 2x/hari
melepas gigi tiruan tersebut. Apabila ada keluhan hubungi operator
Obyektif Pro kontrol II (H+3 dari kontrol I)
EO: TAK
IO:
Retensi baik, Stabilitas baik, Oklusi
baik, Frenulum bebas, Estetik baik
Klamer retentif dan tidak tajam
Hiperemi (-), Debris (-), Fonetik baik
Kontrol 2 Assessment
Pasien belum beradaptasi dengan baik terhadap
GT
Subjektif
Pasien datang untuk kontrol Planning
kedua setelah pemasangan KIE dan DHE
gigi tiruan lepasan rahang Instruksi :
GT dipakai setiap hari kecuali saat tidur
atas dan bawahnya. Pasien GT dibersihkan dengan sikat halus dan sabun, dibilas
tidak mengeluhkan rasa dengan air mengalir
sakit. Pasien merasa nyaman Menjaga OH, gosok gigi 2x/hari
Pro kontrol III (H+7 dari kontrol II)
saat menggunakan gigi
tiruan tersebut.
Obyektif
EO: TAK
IO:
Retensi baik, Stabilitas baik,
Oklusi baik, Frenulum bebas,
Estetik baik, Klamer retentif
dan tidak tajam, Hiperemi (-
), Debris (+), Fonetik baik
Assessment
Kontrol 3 Pasien sudah beradaptasi dengan
baik terhadap GT RA dan RB

Subyektif Planning
Pasien datang untuk kontrol ketiga - Adjust Klamer gigi 36 dan 45
setelah pemasangan gigi tiruan - DHE&KIE :
sebagian lepasan rahang atas dan GT dipakai setiap hari kecuali saat
bawahnya. Pasien tidak mengeluhkan tidur
rasa sakit dan pasien merasa nyaman GT dibersihkan dengan sikat halus
saat menggunakan gigi tiruan tersebut. dan sabun lalu dibilas dengan air
Pasien sudah bisa memasang dan mengalir
melepas gigi tiruan tersebut akan tetapi Menjaga OH, gosok gigi 2x/hari
pasien merasa ketekan di gusi sebelah Bila ada keluhan hubungi operator
kanan atas saat memasang gigi tiruan
tersebut.
Obyektif
EO: TAK
IO:
Retensi baik, Stabilitas baik, Oklusi baik,
Frenulum bebas, Estetik baik, Klamer
retentif dan tidak tajam, Hiperemi (-),
Debris (+), Fonetik baik
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan
Data Pasien
Nama Pasien : Tn. Edi Suharto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 29Juni 1966 (52 tahun)

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan banyak giginya yang keropos sejak kurang
lebih 10 tahun yang lalu dan hilang setelah dicabut karena berlubang. Saat
ini pasien mengalami kesulitan untuk mengunyah serta malu dengan
penampilannya karena banyaknya gigi yang hilang, pasien mengaku belum
pernah menggunakan gigi palsu sebelumnya. Pasien ingin dibuatkan gigi
palsu atas dan bawah agar nyaman saat mengunyah dan memperbaiki
penampilannya. Keinginan pasien untuk membuat gigi palsu datang dari
dalam dirinya sendiri
Tujuan Pembuatan GT
Memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik dan estetik

Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT

Sikap Mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Foto Klinis Intraoral
Gigi hilang 17,16,15,14,13,12,11,21,22,23,24,25,26,27,37,36,35,31,41,44,46,47
Goyang 20 pada gigi 32,42
Sisa akar gigi 34,33,44,45
Tidak erupsi gigi (impaksi) 43
Anomali gigi
Diagnosis
Edentulous ridge pada gigi 17, 16, 15, 14, 13, 12,
11, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 37, 36, 35, 34, 42,
45, 46, 47
Periodontitis kronis generalisata

Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro Scalling Root Planning
Bedah mulut : Pro ekstraksi gigi 35,32,42 sisa akar
gigi 34,33,46
Prosthodonsia: RA GTL
RB GTL
Desain Gigi Tiruan

RA: Gigi tiruan lengkap


Anasir gigi akrilik
17,16,15,14,13,12,11,21,22,23
,24,25,26,27
Basis akrilik

RB: Gigi tiruan lengkap


Anasir gigi akrilik 37, 36, 35,
34 33,
32,31,41,42,43,44,45,46,47
Basis akrilik
Tahapan Pekerjaan
Persiapan
•Analisis awal
•Perawatan pendahuluan

Tahap I
•Membuat individual tray
•Preparasi seat RB
•Melakukan Border Molding Ra
•Mencetak fungsional RA & RB

Tahap II
•Membuat outline pada model kerja
•Melakukan MMR
•Mounting pada artikulator
Gambar Border Molding RA
Gambar Cetakan anatomis RA RB

Gambar Cetak Fungsional RA dan RB

Gambar 3.10 MMR dan Transfer pada model kerja


Tahapan Pekerjaan
Tahap III
•Pembuatan klamer RB
•Penyusunan gigi artificial anterior RA serta dilakukan pasang coba
•Penyusunan gigi artificial posterior RA dan RB serta dilakukan pasang coba
•Kontur gingival
•Instruksi laboratorium untuk packing akrilik

Tahap IV
•Penyusunan gigi artificial anterior RA serta dilakukan pasang coba
•Penyusunan gigi artificial posterior RA dan RB serta dilakukan pasang coba
•Kontur gingival
•Instruksi laboratorium untuk packing akrilik
•Model kasar akrilik RA dan RB
•Remounting I
•Selective Grinding I
•Remount jig
•Pasang coba GTL akrilik pada pasien
•IMR
•Remounting II
•Selective grinding II
Gambar mounting
Gambar Pre mounting

Gambar penyusunan anasir anterior

Gambar penyusunan anasir posterior


Tahapan Pekerjaan

Tahap V

• Insersi GT
• Kontrol I (H+1 post insersi)
• Kontrol II (H+3 post kontrol I)
• Kontrol III (H+7 post kontrol II)
Gambar konturing gingiva Gambar model kasar

Gambar Gambar poles awal


Gambar selective
grinding 1
remounjig

Gambar poles akhir


Gambar IMR
Gambar selective
grinding 2
Kontrol 1 Assessment
Jaringan belum beradaptasi dengan baik terhadap GT RA
GT RB stabil dalam rongga mulut

Planning
Mengurangi bagian kanan basis GTSL
Membebaskan frenulum bagian kanan basis GTL
Mengurangi bagian AH line GTL
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi
dengan bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta
non detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Apabila ada keluhan diharapkan menghubungi operator.
Pro kontrol 2
Kontrol 2 Assessment
GTL RA tidak stabil dalam rongga mulut
GTSL RB stabil dalam rongga mulut

Planning
Relining GTL
Mencetak RA dengan alginate
Aplikasi akrilik self cured pada bagian GT yang longgar
Pemolesan GT dengan menggunaan stone pink
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan
bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Pro kontrol H+7
Kontrol 3
Assessment
GT RA stabil dalam rongga mulut
GT RA dan RB sudah beradaptasi dengan jaringan lunak di
sekitarnya

Planning
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan
bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Apabila ada keluhan hubungi operator.
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan
Problema
pasca insersi
Reparasi
S :
Pasien datang untuk kontrol gigi tiruan lengkap atas dan bawahnya h+
4 bulan pasca pemasangan GTnya. Pasien merasa gigi tiruannya
lengkap atas dan bawahnya kurang cekat pada saat digunakan makan.
Pasien menggunakan GTnya setiap hari namun kurang nyaman saat
makan. Pasien ingin dilakukan perawatan pada Gtnya
O :
EO: TAK
IO:
RA:
Support RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Retensi RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Stabilitas RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Estetik (baik)
Fonetik (baik)
Occlusal balance RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Muscular balance (baik)
A : Pasien dapat beradaptasi dengan GT, namun GT longgar
P:
relining direct GT RA dan RB dengan soft liner
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan bulu sikat yang
halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non detergent di bawah
air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak dipakai.
Apabila ada keluhan hubungi operator.

Gambar relining
Kontrol relining
S : Pasien datang untuk kontrol gigi tiruan lengkap atas dan
bawahnya h+7 pasca relining. Pasien merasa gigi tiruannya lengkap
atas dan bawahnya sudah nyaman pada saat digunakan berbicara
dan makan . Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit. Pasien
mengatakan tidak ada yang tajam dan mengganjal pada GTnya.

O :
 Dukungan otot (bibir dan
 EO: TAK wajah) baik
 IO:  Fonetik (-)
 RA:  Estetik baik
 Iritasi jaringan lunak (-)
 Retensi baik
 Stabilitas GT baik  A: Adaptasi gigi tiruan
 Oklusi baik RA dan RB baik

 Support baik
P :
 Evaluasi hasil reparasi
 KIE dan DHE
 Instruksi:
 Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan bulu
sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur.
 Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
 Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
 Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak dipakai.
 Apabila ada keluhan hubungi operator.
FULL VEENER CROWN Kasus 5
DATA PASIEN

KELUHAN UTAMA
Tujuan Pembuatan GT
Perbaikan estetika

Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT

Sikap mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
PEMERIKSAAN
INTRAORAL
FOTO KLINIS
FOTO RADIOGRAFIS
Diagnosis
Pulpitis reversible gigi 36, 45 , dan 46
Diastema gigi 12,11,21,22
Gingivitis Associated with dental plaque only

Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro scalling RA dan RB
Konservasi : Pro tumpatan direct pada gigi 36,45,46
Prostodonsia : Full veener crown gigi 12, 11, 21, 22

Prognosis
Baik
DESAIN GIGI TIRUAN

Keterangan desain gigi tiruan rahang atas :


- crown pada gigi 12 ( operator : Anita Silvia)
Bahan : Porcelain fused to metal
- crown pada gigi 11 ( operator : Anna Mariana)
Bahan : Porcelain fused to metal
- crown pada gigi 21 ( operator : Nanda Setya)
Bahan : Porcelain fused to metal
- crown pada gigi 22 ( operator : Sabrina Roselini)
Bahan : Porcelain fused to metal
Tahapan Pekerjaan
TAHAPAN PEKERJAAN
Persiapan
• Analisis awal
• Perawatan pendahuluan

Tahap I
• Pembuatan mock-up/ diagnostic wax up
• Pembuatan panduan preparasi (index) dan mencetak dengan elastomer untuk pembuatan
mahkota sementara
• Preparasi gigi penyangga
• Melakukan pencetakan fungsional
• Membuat garis median dan catatan gigit, dan insersi mahkota sementara
• Mounting model kerja dan Instruksi Lab full veener criwn

Tahap II
• Pasang coba (try in) coping full veener crown
• Kirim kembali ke lab untuk pembuatan mahkota pfm
• Pasang coba pfm selama 7hari
Gambar mock up/ diagnostic wax up

ddz

Gambar Preparasi gigi 12

Gambar Cetak fungsional


Gambar Pasang coba coping

Gambar insersi pfm Gambar Pasang coba mahkota PFM GTJ


Tahapan Pekerjaan

Tahap III

• Insersi full veener crown pada


gigi 12,11,21,22
• Kontrol I (H+1post insersi)
• Kontrol II (H+5 post kontrol I)
• Kontrol III (H+12 post kontrol II)
Obyektif
EO: TAK
Kontrol 1 IO :
Oklusi baik
Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
oedema (-)
Subyektif Marginal fit baik
• Pasien tidak ada keluhan terhadap gigi
tersebut
Debris (-)
• Pasien tidak merasa ada yang mengganjal
pada gigi tersebut Assessment
• Pasien merasa nyaman dengan gigi tersebut Adaptasi mahkota PFM gigi 12,11,21 dan 22
• Tidak ada bagian yang terasa tertekan
ataupun terasa perih baik
• Gigi tidak terasa ngilu
• Pasien sudah menggunakan GT untuk makan Planning
• Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang KIE dan DHE
diinstruksikan
Instruksi:
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Pro kontrol II (H+3 setelah kontrol I )
Obyektif
Kontrol 2 EO: TAK
IO :
Oklusi baik
Subyektif Tidak terdapat hiperemi maupun oedem
Pasien datang untuk kontrol ke 2, pasien tidak ada Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
keluhan terhadap gigi tersebut oedema (-)
Pasien merasa nyaman dan tidak merasa ada
bagian yang mengganjal maupun menekan gusi Marginal fit baik
saat menggigit Debris (-)
Gigi tidak terasa ngilu Assessment
Pasien sudah menggunakan GT untuk makan pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap gigi tiruan
Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang
Planning
diinstruksikan
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Pro kontrol III (H+7 setelah kontrol II)
Obyektif
Kontrol 3 EO: TAK
IO :
Oklusi baik
Subyektif Tidak terdapat hiperemi maupun oedem
Pasien datang untuk kontrol ke 3, pasien tidak ada Perkusi (-), druk (-), palpasi (-), hiperemi (-),
keluhan terhadap gigi tersebut oedema (-)
Pasien merasa nyaman dan tidak merasa ada
bagian yang mengganjal maupun menekan gusi Marginal fit baik
saat menggigit Debris (-)
Gigi tidak terasa ngilu Assessment
Pasien sudah menggunakan GT untuk makan dan Pasien dapat beradaptasi dengan baik terhadap gigi tiruan
tetap menghindari makanan yang terlalu keras,
Planning
seperti kacang
Pasien menjaga kebersihan mulut seperti yang KIE dan DHE
diinstruksikan Instruksi:
Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat
gigi 2x sehari pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur seperti yang telah diajarkan
sebelumnya, bila perlu memakai dentalfloss
Bila ada keluhan hubungi operator
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan

Anda mungkin juga menyukai