Keluhan Utama
Pasien laki-laki berusia 23 tahun datang dengan keluhan kurang nyaman
saat digunakan untuk makan karena gigi belakang kiri atas dan bawahnya
hilang akibat dicabut kurang lebih 7 bulan yang lalu. Gigi dicabut karena
berlubang. Pasien menginginkan dibuatkan gigi palsu untuk memperbaiki
fungsi pengunyahan. Keinginan pasien datang dari dalam dirinya.
Tujuan Pembuatan GT
Perbaikan fungsi kunyah
Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT sebelumnya.
Sikap Mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
Bentuk kepala: Mesocephalic Bentuk lengkung bibir atas : Straight
Garis senyum: Simetris
Bentuk wajah: square - tappering Lengkung senyum: Simetris
Bentuk profil wajah: straight - ortognatik Warna Kulit: Sawo Matang
Tinggi dan lebar wajah: mesoprosop
Sendi TMJ
Proporsi dan simetri wajah: Proporsional ; simetri Tonus Otot: Klas 1-normal
Mata: Simetri ; coklat tua Range of Motion : Normal (41 mm)
Hidung: Simetris ; bernafas melalui hidung Pembukaan Mulut : deviasi ke kanan
Bibir: kompeten Tes Beban Kunyah : Tidak nyeri
Panjang: Normal Joint Sound: TAK
ketebalan: Medium Evaluasi Neuromuskular: Normal
Mobilitas bibir: Normal Koordinasi Neuromuskular : Baik
Lateral negative space: Ada Kelainan/Defek pada Wajah : TAK
Ukuran Rahang :
RB:klas 1- besar
INTRAORAL Bentuk Lengkung Rahang
Refleks Muntah : Rendah RA&RB:Klas 3/ovoid
Sensitivitas Palatal : Klas 1-normal Bentuk Dalam Palatum Keras :U-shape
Saliva : Klas 1-normal Bentuk Palatum lunak: Klas 1
Mukosa Ridge Mylohyoid : Normal
Kondisi : Klas 1-normal Ruang Retromylohyoid
Ketebalan : Klas 1 Kanan dan kiri klas I - dalam
Resiliensi : Normal Ruang dasar mulut: Dalam
Lidah Gigi Insisivus RA
Klasifikasi : Klas 1 klasifikasi House Bentuk, warna: squre, vita 3M3
Posisi Lidah : Klas 1 klasifikasi Wright
Mobilitas Lidah : Normal
Frenulum : RB labialis klas 2 sedang
Vestibulum : RA dalam RB dalam
Foto Klinis Intraoral
FOTO RADIOGRAFIS
FOTO RADIOGRAFI
Diagnosis
Edentulous pada gigi 36
Periodontitis apikalis kronis gigi 26
Pulpitis reversible gigi 18,16,37, 46,47,48
Rencana Perawatan
Pro Periodonsia : Scalling dan Root Planning
Pro BedahMulut : Ekstraksi sisa akar gigi 26
Pro Prosthodonsia : GTJ 3 unit pada 35,36,37 dan 25, 26,27
Pro Konservasi : tumpatan direct gigi 46 dan 48
Pro IKGMP : fissure sealant gigi 18,37,47
Desain Gigi Tiruan
Tahapan Pekerjaan
Persiapan
• Analisis awal
• Perawatan pendahuluan
Tahap I
• Pembuatan panduan preparasi (index) dan mencetak dengan elastomer untuk
pembuatan mahkota sementara
• Preparasi gigi penyangga
• Kesejajaran preparasi gigi 35 dan 37
• Melakukan pencetakan fungsional rahang bawah
• Mounting model kerja dan Instruksi Lab
Tahap II
• Pasang coba (try in) coping logam gigi tiruan cekat 3 unit
• Kirim kembali ke lab untuk pembuatan mahkota pfm
Tahapan Pekerjaan
Tahap III
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan gigi banyak yang hilang dan
banyak sisa akar sejak kurang lebih 5 tahun yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan tidak nyaman saat mengunyah makanan dan merasa
tidak percaya diri. Pasien menginginkan sisa akar gigi dicabut dan
ingin dibuatkan gigi tiruan
Tujuan Pembuatan GT
Memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik dan estetik
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah Memakai
Sikap Mental
Philosophis
• Bentuk Kepala : Mesosephalicc (87,6)
Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro scalling RA dan RB
Konservasi : Pro tumpatan direct pada gigi 17, 27, 44
Bedah Mulut : Pro ekstraksi sisa akar gigi 17,16,15, 26, 27, 46,48,
47
Prostodonsia : Pro GTSL RA pada gigi 17,16,15, 24,25,26,27
Pro GTSL RB pada gigi 37,46,47
Desain Gigi Tiruan
Rahang Atas
GTSL Klasifikasi Kennedy Kelas I
Basis akrilik
Anasir gigi akrilik pada gigi
17,16,15,24,25,26,27
Klamer jackson pada gigi 23
Klamer 2 jari pada rest mesial 14
Rahang Bawah
GTSL Klasifikasi Kennedy kelas I
Basis Akrilik
Anasir gigi akrilik pada gigi 37,46,47
Klamer 2 jari rest mesial pada gigi 36,
45
Pelebaran plat akrilik sampai 1/3
singulum gigi
33, 32, 31, 41, 42, 43
Tahapan Pekerjaan
Persiapan
•Analisis awal
•Perawatan pendahuluan
Tahap I
•Membuat individual tray RB
•Preparasi rest Seat
•Melakukan Border Molding RB
•Mencetak fungsional RB & cetak anatomis RA
Tahap II
•Membuat outline pada model kerja
•Melakukan Catatan gigit & garis median
•Melakukan survey model kerja RB
•Mounting pada artikulator
Gambar Border molding Gambar Cetak Fungsional
Tahap III
• Pembuatan klamer
• Penyusunan gigi artificial RB serta dilakukan pasang coba
• Kontur gingival
• Instruksi laboratorium untuk packing akrilik
Tahap IV
• Remounting I
• Selective Grinding I
• Pemolesan (polishing) awal.
• Selective Grinding II
• Try in GTSL
• Poles akhir
Gambar Pembuatan Klamer Gambar Pembuatan Klamer dan Anasir
Gambar try in
Gambar packing RA RB
Gambar poles akhir
Subyektif Planning
Pasien datang untuk kontrol ketiga - Adjust Klamer gigi 36 dan 45
setelah pemasangan gigi tiruan - DHE&KIE :
sebagian lepasan rahang atas dan GT dipakai setiap hari kecuali saat
bawahnya. Pasien tidak mengeluhkan tidur
rasa sakit dan pasien merasa nyaman GT dibersihkan dengan sikat halus
saat menggunakan gigi tiruan tersebut. dan sabun lalu dibilas dengan air
Pasien sudah bisa memasang dan mengalir
melepas gigi tiruan tersebut akan tetapi Menjaga OH, gosok gigi 2x/hari
pasien merasa ketekan di gusi sebelah Bila ada keluhan hubungi operator
kanan atas saat memasang gigi tiruan
tersebut.
Obyektif
EO: TAK
IO:
Retensi baik, Stabilitas baik, Oklusi baik,
Frenulum bebas, Estetik baik, Klamer
retentif dan tidak tajam, Hiperemi (-),
Debris (+), Fonetik baik
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan
Data Pasien
Nama Pasien : Tn. Edi Suharto
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 29Juni 1966 (52 tahun)
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan banyak giginya yang keropos sejak kurang
lebih 10 tahun yang lalu dan hilang setelah dicabut karena berlubang. Saat
ini pasien mengalami kesulitan untuk mengunyah serta malu dengan
penampilannya karena banyaknya gigi yang hilang, pasien mengaku belum
pernah menggunakan gigi palsu sebelumnya. Pasien ingin dibuatkan gigi
palsu atas dan bawah agar nyaman saat mengunyah dan memperbaiki
penampilannya. Keinginan pasien untuk membuat gigi palsu datang dari
dalam dirinya sendiri
Tujuan Pembuatan GT
Memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik dan estetik
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT
Sikap Mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Foto Klinis Intraoral
Gigi hilang 17,16,15,14,13,12,11,21,22,23,24,25,26,27,37,36,35,31,41,44,46,47
Goyang 20 pada gigi 32,42
Sisa akar gigi 34,33,44,45
Tidak erupsi gigi (impaksi) 43
Anomali gigi
Diagnosis
Edentulous ridge pada gigi 17, 16, 15, 14, 13, 12,
11, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 37, 36, 35, 34, 42,
45, 46, 47
Periodontitis kronis generalisata
Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro Scalling Root Planning
Bedah mulut : Pro ekstraksi gigi 35,32,42 sisa akar
gigi 34,33,46
Prosthodonsia: RA GTL
RB GTL
Desain Gigi Tiruan
Tahap I
•Membuat individual tray
•Preparasi seat RB
•Melakukan Border Molding Ra
•Mencetak fungsional RA & RB
Tahap II
•Membuat outline pada model kerja
•Melakukan MMR
•Mounting pada artikulator
Gambar Border Molding RA
Gambar Cetakan anatomis RA RB
Tahap IV
•Penyusunan gigi artificial anterior RA serta dilakukan pasang coba
•Penyusunan gigi artificial posterior RA dan RB serta dilakukan pasang coba
•Kontur gingival
•Instruksi laboratorium untuk packing akrilik
•Model kasar akrilik RA dan RB
•Remounting I
•Selective Grinding I
•Remount jig
•Pasang coba GTL akrilik pada pasien
•IMR
•Remounting II
•Selective grinding II
Gambar mounting
Gambar Pre mounting
Tahap V
• Insersi GT
• Kontrol I (H+1 post insersi)
• Kontrol II (H+3 post kontrol I)
• Kontrol III (H+7 post kontrol II)
Gambar konturing gingiva Gambar model kasar
Planning
Mengurangi bagian kanan basis GTSL
Membebaskan frenulum bagian kanan basis GTL
Mengurangi bagian AH line GTL
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi
dengan bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah
sarapan dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta
non detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Apabila ada keluhan diharapkan menghubungi operator.
Pro kontrol 2
Kontrol 2 Assessment
GTL RA tidak stabil dalam rongga mulut
GTSL RB stabil dalam rongga mulut
Planning
Relining GTL
Mencetak RA dengan alginate
Aplikasi akrilik self cured pada bagian GT yang longgar
Pemolesan GT dengan menggunaan stone pink
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan
bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Pro kontrol H+7
Kontrol 3
Assessment
GT RA stabil dalam rongga mulut
GT RA dan RB sudah beradaptasi dengan jaringan lunak di
sekitarnya
Planning
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan
bulu sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak
dipakai.
Apabila ada keluhan hubungi operator.
Foto Sebelum dan Sesudah Perawatan
Problema
pasca insersi
Reparasi
S :
Pasien datang untuk kontrol gigi tiruan lengkap atas dan bawahnya h+
4 bulan pasca pemasangan GTnya. Pasien merasa gigi tiruannya
lengkap atas dan bawahnya kurang cekat pada saat digunakan makan.
Pasien menggunakan GTnya setiap hari namun kurang nyaman saat
makan. Pasien ingin dilakukan perawatan pada Gtnya
O :
EO: TAK
IO:
RA:
Support RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Retensi RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Stabilitas RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Estetik (baik)
Fonetik (baik)
Occlusal balance RA (kurang baik) ; RB (kurang baik)
Muscular balance (baik)
A : Pasien dapat beradaptasi dengan GT, namun GT longgar
P:
relining direct GT RA dan RB dengan soft liner
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan bulu sikat yang
halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non detergent di bawah
air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak dipakai.
Apabila ada keluhan hubungi operator.
Gambar relining
Kontrol relining
S : Pasien datang untuk kontrol gigi tiruan lengkap atas dan
bawahnya h+7 pasca relining. Pasien merasa gigi tiruannya lengkap
atas dan bawahnya sudah nyaman pada saat digunakan berbicara
dan makan . Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit. Pasien
mengatakan tidak ada yang tajam dan mengganjal pada GTnya.
O :
Dukungan otot (bibir dan
EO: TAK wajah) baik
IO: Fonetik (-)
RA: Estetik baik
Iritasi jaringan lunak (-)
Retensi baik
Stabilitas GT baik A: Adaptasi gigi tiruan
Oklusi baik RA dan RB baik
Support baik
P :
Evaluasi hasil reparasi
KIE dan DHE
Instruksi:
Menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi dengan bulu
sikat yang halus 2 kali sehari setiap pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur.
Gigi tiruan dipakai setiap saat, kecuali saat tidur.
Gigi tiruan dibersihkan menggunakan sikat halus dan pasta non
detergent di bawah air mengalir.
Menyimpan gigi palsu di tempat kering dan aman saat tak dipakai.
Apabila ada keluhan hubungi operator.
FULL VEENER CROWN Kasus 5
DATA PASIEN
KELUHAN UTAMA
Tujuan Pembuatan GT
Perbaikan estetika
Riwayat Pemakaian GT
Tidak pernah memakai GT
Sikap mental
Philosophis
PEMERIKSAAN
EKSTRAORAL
PEMERIKSAAN
INTRAORAL
FOTO KLINIS
FOTO RADIOGRAFIS
Diagnosis
Pulpitis reversible gigi 36, 45 , dan 46
Diastema gigi 12,11,21,22
Gingivitis Associated with dental plaque only
Rencana Perawatan
Periodonsia : Pro scalling RA dan RB
Konservasi : Pro tumpatan direct pada gigi 36,45,46
Prostodonsia : Full veener crown gigi 12, 11, 21, 22
Prognosis
Baik
DESAIN GIGI TIRUAN
Tahap I
• Pembuatan mock-up/ diagnostic wax up
• Pembuatan panduan preparasi (index) dan mencetak dengan elastomer untuk pembuatan
mahkota sementara
• Preparasi gigi penyangga
• Melakukan pencetakan fungsional
• Membuat garis median dan catatan gigit, dan insersi mahkota sementara
• Mounting model kerja dan Instruksi Lab full veener criwn
Tahap II
• Pasang coba (try in) coping full veener crown
• Kirim kembali ke lab untuk pembuatan mahkota pfm
• Pasang coba pfm selama 7hari
Gambar mock up/ diagnostic wax up
ddz
Tahap III