Anda di halaman 1dari 45

Kelompok 1 (Blok Edentulous Sebagian)

Diskusi Kasus
Nama Kelompok 1:

Kaya Laurent Jovin Friando Merry Nababan


193308010003 193308010005 193308010006

Irmey Agnesia Laurencia Hulu Andreas Kevin


193308010009 193308010014 193308010017
Pasien perempuan, berusia 50 tahun, datang ke dokter gigi dengan keluhan
ingin dibuatkan gigi tiruan pada rahang atas dan rahang bawahnya. Pasien merasa giginya
goyang dan ada gigi yang berubang, gigi tersebut dulu pernah sakit, pemeriksaan r.o
menujukkan ada radiolusen di apical, namun sekarang tidak sakit lagi. Pemeriksaan
intraoral menunjukkan:
• Gigi yang hilang → 11, 16, 18, 25, 26, 34, 35, 36, 37, 44, 45, 46, 47
• Seluruh gigi M3 tidak tumbuh
• Gigi 15 elongasi 4 mm, kehlangan tulang di distal, dan mobility grade 3
• Gigi 34 miring ke distal sekitar 5 derajat
• Plak dan kalkulus derajat 3
• Gigi anterior rahang bawah mobility grade 1
• Gigi 21 karies media di mesial
• Gigi 24 karies profunda pulpa terbuka

Dokter gigi berencana membuatkan GTSL akrilik pada rahang atas dan GTSL
kerangka logam pada rahang bawah.
Pertanyaan:

1. Apakah diagnose kelainan periodontal kasus tersebut?


2. Apakah diagnose kehilangan gigi pada kasus tersebut?
3. Sebutkan dan jelaskan perawatan pendahuluan yang diperlukan pada kasus diatas.
4. Jelaskan rencana perawatan prostodontik untuk kasus tersebut.
5. Jelaskan desain gigi tiruan rahang atas dan rahang bawah (gigi penyangga, tipe
cangkolan, dan tipe basis/konektor)
6. Bagaimana cara control dan pemeliharaan GTSL pada kasus terse
Learning Issue

Klasifikasi
Periodontal Disease
01 02 Kehilangan Gigi

Pre-prosthetic
Treatment Planning
03 Treatment 04
01
Diagnosa Kelainan Periodontal

● Diagnosis kelainan periodontal pada kasus tersebut adalah periodontal kronis.


● Tanda klinis dari periodontal klinis adalah:

Inflamasi gingiva dan perdarahan Migrasi gigi

Periodontal pocket Nyeri

Resesi gingiva Kerusakan tulang alveolar

Tooth mobility Halitosis


Diagnosa Kelainan Periodontal
1. Inflamasi Gingiva dan Perdarahan

Adanya dan keparahan inflamasi gingiva tergantung pada kasus kebersihan mulut, pada kasus
didapatkan plak dan kalkulus derajat 3, yang mana pada OHIS index derajat 3 yaitu buruk, jika
OHIS buruk maka inflamasi gingiva akan timbul dan terjadi pendrahan waktu penyikatan atau
bahkan perdarahan spontan

2. Poket Periodontal

Secara teoritis, bila tidak ada pembengkakan gingiva, poket sedalam lebih dari 2 mm
menunjukkan adanya migrasi ke apical dan epithelium krevikular, tetapi pembengkakan inflamasi
sangat sering sehingga poket sedalam 3-4 mm dapat seluruhnya merupakan poket gingiva atau
pseudo poket. Poket sedalam 4 mm menunjukkan adanya periodontitis kronis tahap awal.
Diagnosa Kelainan Periodontal
3. Resesi Gingiva

•Kerusakan hanya melibatkan margin gingiva, belum


Klas 1 melibatkan MGJ (mucogingival junction), dan tidak ada
kerusakan pada interdental.

•Kerusakan melibatkan margin gingiva dan MGJ, belum


Klas 2
ada kerusakan pada interdental

•Kerusakan melibatkan margin gingiva dan MGJ, sudah


Klas 3 ada kerusakan tulang interdental, tetapi masih tertutup
dengan jaringan lunak

•Kerusakan melibatkan margin gingiva dan MGJ, sudah


Klas 4
ada kerusakan tulang interdental parah.
Diagnosa Kelainan Periodontal
4. Mobilitas Gigi

Derajat mobility dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Grade 1

• Hanya dirasakan

Grade 2

• Mudah dirasakan, pergeseran labiolingual 1 mm

Grade 3

• Pergeseran labiolingual lebih 1 mm, mobilitas dari gigi ke atas dan kebawah
pada arah aksial

Pada kasus, didapatkan bahwa gigi 15 mobility grade 3, dan gigi anterior RB, mobility grade 1
Diagnosa Kelainan Periodontal
6. Nyeri

Salah satu tanda penting periodontitis kronis adalah absennya nyeri dan sakit kecuali bila
keadaan tersebut didahului oleh inflamasi. Nyeri atau sakit sewaktu gigi diperkusi menunjukkan
adanya inflamasi aktif dari jaringan pendukung, yang paling akut bila pada pembentukan abses
dimana gigi sangat sensitive terhadap sentuhan

7. Kerusakan Tulang Alveolar

Resorpsi tulang alveolar dan kerusakan ligament periodontal adalah tanda paling penting dari
periodontitis kronis dan merupakan salah satu penyebab lepasnya gigi. Tanda radiografi yang
pertama dari kerusakan tulag periodontal adalah hilangnya densitas tulang alveolar.
Diagnosa Kelainan Periodontal
8. Halitosis (bau mulut)

Rasa dan bau yang mengganggu serit ikut serta penyakit periodontal terutama bila kebersihan
mulut buruk (pada kasus OHIS buruk → OHIS 3). Inflamasi akut, dengan produksi pus yang keluar
dari poket bila poket ditekan maka akan menyebabkan halitosis. Poket dan kerusakan tulang
adalah tanda yang penting pada periodontitis kronis

Kesimpulan

Pada kasus tersebut dapat kita ketahui bahwa pasien tersebut memiliki OHIS yang buruk.
Walaupun pada kasus tidak ada deskripsi mengenai kedalaman poket pasien, pasien memiliki
resesi dan plak serta kalkulus grade 3 yang merupakan tanda klinis dari periodontitis kronis.
Diagnosa Kelainan Periodontal
02
Klas 1 Klas 2
Bilateral Free End Unilateral Free End
Klas 3 Klas 4
Bounded Saddle Crossing the Midline
Diagnosa Kehilangan Gigi

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Rahang Atas
Rahang Bawah
Klas II Kennedy
Klas 1 Kennedy
Modifikasi 2
(Bilateral Free End)
03
Pre-prosthetic Treatement
● Perawatan pendahuluan adalah Tindakan yang dilakukan terhadap gigi, jaringan
lunak maupun jaringan keras, dalam rangka mempersiapkan mulut untuk menerima
gigi tiruan.

● Dalam usaha mempersiapkan mulut untuk menerima gigi tiruan, ada dua hal penting
yang harus diperhatikan:

- Pemeriksaan mulut, gigi geligi dan jaringan mulut lainnya

- Usaha mempersiapkan gigi dan mulut dalam menerima GT

● Singkatnya adalah perawatan pendahuluan adalah perawatan yang dilakukan


sebelum dimulainya perawatan prostodontik.
Pre-prosthetic Treatement

Perawatan
Perawatan Bedah Periodontal

Perawatan
Konservatif
Pre-prosthetic Treatement

Perawatan Bedah Perawatan Periodontal Perawatan Konservatif

• Pencabutan gigi 15 • Pembersihan plak dan • Penambalan klas 3 RK


yang sudah elongasi kalkulus (scaling) pada gigi 21
sebesar 4 mm disertai • Splinting pada gigi
mobility grade 3 anterior RB
• Menghilangkan poket
periodontal
• Edukasi OHIS pasien
Pre-prosthetic Treatement

● Berdasakan kasus tersebut, gigi 24 karies profunda terbuka, dan dulu pernah sakitm
namun sekarang tidak sakit serta ada radiolusensi di apical.
● Pada kasus tersebut gigi 24 sudah nonvital dengan diagnosis adalah nekrosis pulpa
● Perawatan → Perawatan Saluran Akar (PSA)
04
Prosthodontic Treatment

GTSL Akrilik GTKL


Kelebihan GTSL akrilik

● Gigi anterior dapat dipindahkan pada posisi semulanya bahkan pada kasus dengan
resorpsi residual ridge.
● Mengembalikan kontur ridge edentulous
● Mengembalikan kontur normal pipi dan bibir
● Bisa diperbaiki jika patah
Kekurangan GTSL Akrilik

● Agar dapat mendistribusikan tekanan basisnya harus berada pada tempat yang luas
● Dikarenakan agar dapat menahan beban oklusal basis akrilik harus tebal yang
menyebabkan tempat gigi tiruan berkurang
● Kemungkinan patah saat penggunaan
● Terkadang dapat distorsi
● Dapat mengakumulasi air ludah yang menyebabkan pembentukan kalkulus dan iritasi
pada jaringan lunak.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain GTSL

● Menentukan letak gigi penyangga atau gigi penjangkaran


● Menentukan klasifikasi kehilangan gigi
● Menentukan jenis retainer (penahan)
● Menentukan jenis konektor
Komponen GTSL Akrilik

● Basis gigi tiruan terbuat dari akrilik


● Retainer atau cangkolan kawat, yang berfungsi memberi retensi pada gigi tiruan agar
tetap pada tempatnya
● Sadel, → menggantikan tulang alveolar yang hilang dan mendukung anasir gigi tiruan
● Anasir gigi tiruan, berfungsi untuk → menggantikan gigi asli yang hilang, anasir gigi
tiruan Biasanya terbuat dari akrilik dan porcelain.
Dukungan→ oklusal
Lengan retentif Lengan resiprokal
rest
• Tahanan • Mencegah GT bergerak • Berada di daerah non
(retention)→menahan ke arah gingiva retentive (pada atau di
GTSL nergerak ke arah atas garis
ke arah oklusal survey)→mengimbangi
• Pemeluk (Bracing)→ GTSL bergerak ke arah
mencegah GTSL horizontal atau
bergerak ke arah lateral mengimbangi gaya
yang diteimbulkan oleh
lengan retentif
● Berdasarkan kasus, maka didapatkan bahwa;

- Gigi penyangga → gigi 14, 24 dan 27

- Desain retainer → cangkolan 3 jari


Kelebihan GTKL

● Adaptasi jaringan lunak akurat yang menyebabkan retensi lebih baik dan kembalinya
kontur wajah
● Lebih kuat dari akrilik
● Basis metal yang lebih tipis dapat digunakan pada resorpsi ridge yang parah
● Interferensi dengan lidah kurang
● Mentransfer perubahan suhu pada rongga mulut ke jaringan lunak dibawahnya
menghasilkan stimulasi psikologis. Hal ini membuat basis ditidak dianggap foreign
object dalam rongga mulut
● Responsi jaringan lunak lebih baik
Kekurangan GTKL

● Sulit untuk di trimming dan diatur


● Jika basis memanjang dapat melukai jaringan lunak disekitarnya
● Jika basis memendek dapat menyebabkan resorpsi ridge
● Estetika yang didapatkan jelek
● Sulit untuk diperbaiki.
● Basis
● Konektor mayor → menghubungkan bagian gigi tiruan dengan sisi lain
● Konektor minor → sebagai penghubung konektor mayor atau komponen lain dari gigi
tiruan, seperti klamer, retainer indirek, sandaran oklusal atau singulum
● Retainer langsung → berfungsi memberi retensi pada GT agar tetap pada tempatnya.
Terdapat dua tipe retainer, ekstrakoronal dan intra koronal
● Sandaran (rest) → memberikan tehanan yang mengenai gigi tiruan secara vertical ke
arah gingival, fungsi lainnya Memelihara komponen gigi tiruan, kestabilan oklusal,
mencegah tertekannya jaringan lunak serta mengarahkan dan mendistribusikan
beban oklusal terhadap gigi penyangga
● Sadel
● Berdasarkan kasus, maka didapatkan bahwa

- Gigi penyangga → gigi 33, 32, 32, 41, 42, 43

- Desain konektor mayor → linguplate

- Konektor minor → T bar

● Bentuk plat lingual merupakan batang lingual yang meluas hingga diatas singulum
gigi anterior. Tepi atas ditempatkan pada sepertiga tengah permukaan gigi anterior.
Indikasi penggunaan plat lingual yaitu pada klas I dimana alveolar ridfe mengalami
resorpsi vertical yang besar. Plat lingual lebih sering digunakan pada kasus klas I dan
klas II agar mendapatkan kekakuan yang cukup sehingga menghasilkan dukungan
dan distribusi tekanan yang baik.
T Bar

Linguplate
05
• 24 jam setelah insersi
• Satu minggu setelah insersi
• 3-6 bulan
• Recall tahunan

Tujuan Recall
• Melakukan prosedur korektif yang mungkin diperlukan
• Memeriksa kelainan yang mungkin terjadi akibat pemakaian GT
• Melakukan edukasi Kembali pada pasien
Kesimpulan

Kehilangan gigi pada orang dewasa dapat memberi dampak yang cukup luas bagi
kehidupannya seperti pada kasus tersebut. Terlebih lagi diperparah dengan OHIS yang
buruk sehingga menyebabkan resesi dan kalkulus pada semua gigi yang tersisa.
Sehingga menyebabkan penyakit periodontal dan gigi pada rongga mulut. Kejadian
seperti itu masih dapat diperbaiki dengan melakukan perawatan pendahuluan.
Pemasangannya ini pun harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Rongga mulut
pasien harus dipersiapkan untuk menerima gigi tiruan. Selain itu, terdapat juga
berbagai jenis gigi tiruan, serta kondisi dan indikasi yang diperlukan oleh pasien jenis
gigi tiruan apa yang akan dipakai.
Does Anyone Have any
Thank you! Questions?

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai