Anda di halaman 1dari 5

Bad Habit Gambar Etilogi Gambaran klinis Perawatan

Thumb Anak normal menghisap jari secara a. Gigi depan maksila 1. Pedekatan secara
Shucking intermitten dengan intensitas yang tinggi, protrusi dan gigi psikologis, meminta
namun akan disebut bad habit jika depan mandibula pasien menghilangkan
dilakukan secra terus menerus sekitar lebih retrusi bad habit dan
dari dari 6 jam dapat menyebabkan b. Gigi crowding menjelaskan dampak
pergerakan gigi yang signifikan. Waktu c. prognatik segmen dari bad habit
pergerakan gigi minimum adalah 4 - 6 jam. premaksila tersebut.
(Elianora, 2015). d. retrognatik mandibula 2. Pengguanaan peranti
e. overjet besar ortho trainer
f. palatum tinggi (Elianora, 2015).
g. lengkung rahang atas
yang menyempit

(Elianora, 2015). (berbentuk V)


h. bilateral crossbite
posterior
(Elianora, 2015).
Tongue a. Faktor genetik/ herediter 1. Gigi insisive rahang Penggunaan peranti orto
Thrusting b. pembengkakan tonsil atas dan rahang bawah yaitu fixed tongue crab
c. lengkung rahang atas sempit protrusif (Rusdiana, dkk., 2018)
d. makroglossia 2. Open bite
e. faktor psikologis 3. Makroglossia
f. Alergi 4. Lengkung rahang
g. penyumbatan hidung atau obstruksi sempit
yang berhubungan dengan bernafas 5. Bibir tidak menutup Gambar . Fixed palatal
(Singaraju and Kumar,
melalui mulut yang menyebabkan lidah (Rusdiana, dkk., 2018) crib with transpalatal arch
2009)
turun di dasar mulut (Feu et al., 2013)
h. gangguan neurologis, muscular atau
abnormalitas psikologis yang lain
i. frenulum lingual yang pendek.
(Rusdiana, dkk., 2018)

Mouth a. Alergi rhintis 1. Gingivitis marginal a. Meletakkan pensil


Breathing. b. Septum yang menyimpang dan kronis yang diantara kedua bibir
kelainan nasofaring lainnya. terkeratinisasi b. Meletakkan selembar
c. polip hidung (biasanya pada rahang kertas diantara bibir
d. Adenoid yang membesar, amandel atas anterior) atas dan bawah
e. Bibir atas pendek yang tidak normal 2. Anterior open bite dan c. Meregangkan/
mencegah segel bibir yang baik proklinasi gigi melebarkan bibir atas
f. Obstruksi pada laring anterior RA untuk menjaga agar
g. Sindrom apnea 3. Rahang atas bibir menutup atau
h. Frenulum lingualis pendek menyempit merenggangkan bibir
(Martins, dkk., 2017; Asnani, 2010) (constricted) dengan
4. Palatal tinggi melengkungkan
5. Overjet kebawah arah dagu
6. Maloklusi kelas II dan untuk pasien dengan
posterior cross bite hipotonus bibir atas
7. Lebih rentan infeksi yang pendek.
dan karies d. Menggunakan oral
8. Lip incompetence screen
9. Short upper lip (Nadal, dkk., 2018).
10. Overgrowth gingiva
11. Gummy smile
12. Adanya pembesaran
kelenjar adenoid
13. Wajah memanjang
dan sempit
14. Short nose dengan
puncak hidung yang
miring
15. Short upper lip
16. V-shape maxilla dan
palatal tinggi
17. Bentuk lubang hidung
hanya seperti celah
dan sempit karena
atrofi tulang rawan
hidung
18. Dagu dan mandibulla
yang retrusi
(Valcheva dkk, 2018 ;
Asnani, 2010)
Daftar Pustaka

Asnani, K. H., 2010, Essentials of Pediatric Dentistry, Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi.
Elinora, D., 2015, Perawatan Kebiasaan Buruk Menghisap Ibu Jari (Thumb Shucking) dengan Alat Orto Trainer, Cakradonya Dental
Journal, 2015; 7(1):745-806.
Feu, D., Menezes, L., Quintao, A., Quintao, C. 2013. A customized method for palatal crib fabrication. Journal of Clinical
Orthodontic; 47(7): Pp.406–12.
Martins, D. L. L., dkk., 2014, The mouth breathing syndrome: prevalence, causes, consequences and treatment, J Surg Cl Res, Vol. 5
(1) 2014:47-55.
Rusdiana, E., Goenharto, S., Asdika, R. G., 2018, Varian Fixed Tongue Crib untuk Mengatasi Kebiasaan Menjulurkan Lidah,Journal
of Vocational Health Studies,
Singaraju, G., Kumar, C. 2009. Tongue thrust habit - a review. Annalis and Essences of Dentistry; 1(2):Pp.14–23.
Nadal, M., Krishnapriya, V., Shilpa, G., Challa, S., Ramakrishna, V., V., V., Ganesh, M., 2018, Mouth breathing-a harmful habit in a
young child, Journal of Forensic Science, vol. 3(2): 25-29.
Valcheva Z., Arnautska H., Dimova M., Ivanova G., Atanasova I., 2018, The role of mouth breathing on dentition development and
formation, J of IMAB Vol. 24(1): 1878-1882.

Anda mungkin juga menyukai