Anda di halaman 1dari 7

Nama : Tiara Bistya Astari

NIM : 21101900024

Pertanyaan :

1. Etiologi microdontia?
2. Etiologi multiple diastema?
3. Penyebab anterior open bite?
4. Perawatan kasus anterior open bite?
5. Bagaimana pergerakan labial arch dapat mengkoreksi open bite?

Jawab:

1. Etiologi microdontia
Etiologi microdontia belum diketahui secara jelas. Namun beberapa jurnal dan buku menyebutkan
etiologi microdontia berhubungan dengan:
a. Herediter
Merupakan hasil pewarisan silang dari autosom dominan. Individu dengan mikrodontia mewarisi
ukuran rahang dari satu orang tua, dan ukuran gigi dari orang tua lainnya.
b. Kesalahan pada proses pembentukan gigi
Kesalahan pada proses fisiologis pembentukan gigi yaitu pada fase morfodiferensiasi (bell stage)
dapat menyebabkan resiko terjadinya anomali ukuran gigi (ex: microdontia)
c. Syndrom
Terdapat hubungan antara syndrom dengan microdontia. Kesalahan paparan gen pada syndrome
tertentu dapat meningkatkan resiko terjadinya mikrodontia. Salah satu syndrome yang dapat
menyebabkan microdontia adalah microcephalic osteodysplastic primordial dwarfism with tooth
abnormalities dengan kesalahan gen/lokus (607561) yang ditandai dengan adanya growth
retardation, opalescent and rootless teeth, severe microdontia, hypoplastic alveolar process, dan
unerupted teeth.
d. Anak dengan kemoterapi/terapi radiasi
Kemoterapi/terapi radiasi kranial maupun seluruh tubuh dapat mempengaruhi perkembangan gigi.
Dosis tinggi kemoterapi pada anak di bawah usia 4 tahun dapat meningkatkan resiko mikrodontia
[Daftar pustaka:
Pillai, KG. 2015. Oral & Maxillofacial Radiology: Basic Principles and Interpretation
page:202-203. New Delhi: Jaypee
Stevenson, RE. 2005. Human Malformations and Related Anomalies page: 446-450.
Oxford: Oxford University Press
Soxman, JA; Wunsch, PB; Haberland, CM. 2018. Anomalies of the Developing Dentition: A
Clinical Guide to Diagnosis and Management. Switzerland: Springer]

2. Etiologi multiple diastema


a. Fisiologis
Multiple diastema banyak terjadi pada periode gigi bercampur (Ugly Duckling Stage) sebagai hasil
dari proses tumbuh kembang rahang untuk mempersiapkan ruang yang cukup bagi benih gigi
permanen saat erupsi. Multiple diastema karena fisiologis akan menutup secara spontan seiring
dengan perkembangan gigi geligi tanpa memerlukan perawatan orthodontic.
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

b. Malformasi gigi
Kelainan bentuk (ex: pegshaped) maupun ukuran gigi (ex:microdontia) menyebabkan terbentuknya
diastema pada mesiodistal gigi tersebut.
c. Agenesis gigi
Agenesis gigi adalah tidak adanya benih dari satu atau lebih gigi. Agenesis gigi akan menyebabkan
terbentuknya jarak di antara dua gigi yang berdekatan dan terbentuknya angulasi dari gigi geligi
disekitarnya sehingga akan terbentuk diastema multiple.
d. Macroglossia
Posisi gigi geligi di dalam rongga mulut selalu seimbang dan beriringan dengan tekanan dari
jaringan lunak di dalam dan di luar rongga mulut. Ketidakseimbangan otot tersebut dapat
mengganggu kestabilan gigi geligi. Pada kasus macroglossia, ukuran lidah yang terlalu besar akan
berdampak pada pemberian tekanan yang berlebih. Posisi istirahat lidah yang besar berada di
belakang gigi geligi akan mendorong gigi geligi. Hal ini secara fisiologis menyebabkan semua
komponen pada rongga mulut mengalami pergeseran atau pergerakan baru untuk mencari
keseimbangan kembali, sehingga berakibat pada malposisi gigi geligi dan pembentukan diastema
multiple.
e. Bad Habit (finger sucking, lip sucking, improper tongue rest position, tongue thrusting)
Bad habit (finger sucking, lip sucking, improper tongue rest position, tongue thrusting) akan
memberikan gaya berlebih sehingga dapat mengganggu keseimbangan gaya yang dapat menjaga
gigi tetap dalam posisinya. Pada kasus tongue thrusting, tekanan abrormal saat posisi istirahat
dengan lidah ke depan memiliki intensitas yang ringan namun dengan durasi yang lama sehingga
dapat dapat memicu pergerakan gigi secara vertical maupun horizontal dan menciptakan diastema.
f. Genetic
Terdapat hubungan antara hereditas dengan multiple diastema. Dasar pembentukan pola hereditas
akan mengikuti tipe autosomal yang dominan. Orang tua dengan multiple diastema memiliki
kecenderungan akan mewariskan genetic multiple diastema kepada anaknya.
g. Diskrepansi ukuran gigi dengan ukuran rahang
Ukuran rahang normal/lebih besar dari normal dengan ukuran gigi yang kecil/dalam batas bawah
menyebabkan adanya diskrepansi yang ditandai dengan multiple diastema.
[Daftar Pustaka:
Sutan, C., Sofyanti, E. 2022. The Correction of Multiple Diastema in Adult Patients with
Bad Tongue Habit (A Case Report). Dentika Dental Journal 25(1): 47-53
Bunga Fatimah and Ida Bagus Narmada. 2019. Orthodontic Treatment in the Rehabilitation
of Congenitally Maxillary Lateral Incisors Agenesis with Multiple Maxillary Anterior Diastema.
Acta Medica Phillipina 53(6)
Erdermir, U., Yildiz, E. 2016. Esthetic and Functional Management of Diastema page: 13-
14. Switzerland: Springer]

3. Etiologi Open Bite


a. Habits
 Thumb/Digit Sucking Habit
Bad habit thumb/digit sucking memberikan tekanan abnormal yang menyebabkan posisi
premaksila menjadi lebih ke depan. Tekanan otot bibir dan pipi dengan tekanan paling besar
berada di sudut bibir menyebabkan lengkung rahang menjadi lebih sempit dan berbentuk V dan
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

meningkatkan iklinasi gigi anterior. Posisi jari yang berada di anterior menjadi barrier gigi
anterior untuk erupsi sehingga terjadi infraoklusi gigi anterior, dan memicu gigi posterior untuk
erupsi berlebih dan terjadi supraoklusi gigi posterior. Infraoklusi gigi anterior dan supraoklusi
gigi posterior menyebabkan terbentuknya anterior open bite.
 Anterior Tongue Thrusting Habit
Tekanan abrormal saat posisi istirahat dengan lidah ke depan memiliki intensitas yang ringan
namun dengan durasi yang lama sehingga kontak antara incisal edge rahang atas dan rahang
bawah menjadi terhalang. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya anterior open bite.
 Mouth Breathing
Bernafas melalui mulut akan mempengaruhi postur lidah, rahang dan kepala. Lidah akan berada
pada postur yang lebih rendah, sehingga mandibula akan turun, dan kepala menengadah ke
belakang. Hal ini akan mengganggu keseimbangan tekanan pada gigi dan rahang. Gaya dari
mekanisme m.buccinator tidak ada yang melawan. Sehingga lengkung rahang menjadi lebih
sempit dan terbentuk long face syndrome atau wajah Adenoid. Akibatnya posisi gigi anterior
terdorong ke labial dan inklinasi gigi anterior meningkat. Peningkatan inklinasi gigi anterior
beriringan dengan peningkatan overbite sehingga terbentuk anterior open bite.
b. Peningkatan ukuran lidah abnormal
 Inherited (kelainan bawaan)
 Acquired (kelainan didapat)
Makroglosia karena inherited maupun acquired dapat menyebabkan open bite dengan menekan
permukaan lingual dari gigi anterior rahang atas.
c. Peningkatan pola perkembangan
Abnormalitas pada pola perkembangan maksila atau mandibula atau keduanya dapat memicu open
bite:
 Abnormalitas pola perkembangan skeletal maxilla: Counter-clockwise rotation of the maxilla
 Abnormalitas pola perkembangan skeletal mandibula: Clockwise rotation of the mandible
 Abnormalitas pola perkembangan keduanya (maxilla dan mandibula) : Counter-clockwise
rotation of the maxilla and clockwise rotation of the mandible
 Vertical maxillary excess
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

Penyebab shallow bite pada kasus tersebut :


 Makroglossia
Ukuran lidah yang terlalu besar akan menurunkan posisinya lebih rendah dari posisi normal.
Lidah dengan makroglossia akan memberikan tekanan pada lingual gigi anterior sehingga
meningkatkan inklinasi gigi anterior maksila dan mandibular. Inklinasi gigi anterior maksila
dan mandibular menyebabkan tidak berkontaknya incisal edge gigi insisivus maxilla dan
mandibular, sehingga terbentuk shallow bite.
 Gigi anterior maksila dan mandibular proklinasi
Proklinasi gigi anterior maksila dan mandibula ditandai dengan nilai I-NA dan I-NB yang lebih
dari normal. Nilai I-NA pada kasus tersebut adalah 27 º dengan nilai normal 22º dan nilai I-NB
pada kasus tersebut adalah 40 º dengan nilai normal 25º. Proklinasi gigi anterior maksila dan
mandibular akan menyebabkan penurunan overbite sehingga terbentuk shallow bite.
 Perbedaan tinggi vertikal regio anterior dan posterior
Tinggi vertical regio anterior yang lebih besar dibandingkan regio posterior akan meningkatkan
tinggi wajah bagian anterior sehingga menurunkan angka overbite. Tinggi vertical regio
anterior dapat disebabkan oleh:
a. Dental
 Intrusi gigi anterior maxilla dengan gigi posterior ekstrusi gigi posterior dan rahang
bawah normal 
 Intrusi gigi anterior maxilla dengan gigi posterior ekstrusi dan rahang bawah anterior
intrusi dengan posterior ekstrusi
 Intrusi gigi anterior maxilla dengan gigi posterior ekstrusi dan rahang bawah anterior
ekstrusi dengan posterior normal
b. Skeletal
Analisis sefalometri yang didapatkan dari pengukuran Sudut Sadel (N-S-Ar), Sudut
Artikular (S-Ar-Go), Sudut Gonial (Ar-Go-Me), Sudut Gonial Atas (Ar-Go-N), Sudut
Gonial Bawah (N-Go-Me) ditambah pengukuran linear tinggi wajah posterior (S-Go) dan
tinggi wajah anterior (N-Me). Pada kasus tersebut didapatkan hasil tinggi wajah anterior
(N-Me) lebih besar daripada tinggi wajah posterior (S-Go).
[Daftar Pustaka:
Phulari, BS. 2017. Orthodontics Principles and Practice ed 2 page: 413-419. New Delhi: Jaypee]

4. Perawatan Kasus Anterior Open Bite


a. Habit Breaking appliances followed by removable or fixed mechanotherapy

Treatment of Dental Anterior Open Bite


Etiological Factors Treatment
Habit Habit breaking appliances
a. Thumb/Digit sucking Palatal crib, palatal rake, roller
habit ball appliance
b. Anterior tongue Tongue crib
thrusting habit
c. Mouth breathing Oral screen
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

b. Removable Orthodontic Appliance


Open bite anterior dapat diperbaiki dengan penggunaan removable orthodontic appliance dengan
box elastic.

c. Fixed Orthodontic Appliance


Open bite anterior dapat diperbaiki dengan penggunaan fix orthodontic appliance dengan box
elastic. Elastic direntangkan dengan bentuk box mengelilingi empat gigi anterior. Penggunaan fix
orthodontic appliance dengan box elastic akan menyebabkan intrusi gigi posterior sehingga terjadi
rotasi counter-clockwise dari mandibular. Hal ini akan memungkinkan terjadinya ekstrusi gigi
anterior sebagai kompensasi, sehingga dapat menutup anterior open bite.
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

d. Myofunctional Orthodontic Appliance


Skeletal open bite anterior dapat diperbaiki dengan Frankel IV atau modified activator pada masa
pertumbuhan. Posterior bite block ditambahkan pada alat tersebut sehingga menyebabkan intrusi
gigi posterior maksila dan mandibular sehingga dapat mengkoreksi anterior open bite.

e. Orthopedic Appliance
Penggunaan chin cup dengan vertical pull head dapat digunakan untuk skeletal anterior open bite,
sehingga menyebabkan rotasi clockwise mandibular selama periode gigi bercampur.

f. Surgical Correction
Skeletal open bite pada dewasa dapat diperbaiki dengan perawatan bedah setelah eliminasi dari bad
habit dengan Le Fort I Ostectomy of Maxilla
Nama : Tiara Bistya Astari
NIM : 21101900024

[Daftar Pustaka:
Phulari, BS. 2017. Orthodontics Principles and Practice ed 2 page: 413-419. New Delhi: Jaypee]

5. Bagaimana pergerakan labial arch?


Penggunaan labial arch pada removable orthodontic appliance berfungsi mendorong gigi anterior ke
arah palatal/lingual, mempertinggi retensi dan stabilisasi alat, serta mempertahankan lengkung gigi dari
arah labial. Pergerakan gigi pada penggunaan labial arch orthodonti lepasan adalah gerakan tipping.
Gaya tipping yang dihasilkan oleh piranti orthodontic lepasan relative kecil sehingga dibutuhkan piranti
lain untuk memperbaiki dari anterior open bite, yaitu dengan menggunakan box elastic. Penggunaan
box elastic akan menyebabkan intrusi gigi posterior sehingga terjadi rotasi counter-clockwise dari
mandibular. Hal ini akan memungkinkan terjadinya ekstrusi gigi anterior sebagai kompensasi, sehingga
dapat menutup anterior open bite.
[Daftar Pustaka :
Hafizi, I., Fadzillah, I. 2021. Koreksi Edge to Edge Bite Gigi Kaninus dengan Labial Arch
Kombinasi Bayonet Band dan Elastic Rubber Band pada Peranti Ortodonti Lepasan. JIKG 4(2):58-63]

Anda mungkin juga menyukai