SRI ERDINA
190600067
Email : srierdina@gmail.com
ABSTRACT
Crossbite ( gigitan silang ) merupakan suatu kondisi dimana gigi lebih dekat ke pipi (bukal)
atau lebih dekat ke lidah ( lingual). Masalah ini kebanyakan terjadi pada anak-anak kerena
gigi mereka masih dalam masa pertumbuhan. Keluhan dari masalah ini adalah menyebabkan
postur wajah yag kurang baik, ketidaknyamanan dalam mengunyah dan berbicara. Crossbite
terdiri dari dua jenis yang paling umum yaitu crossbite anterior dan posterior.Perbedaan dari
kedua crossbite tersebut adalah arah pertumbuhan dari gigi itu sendiri. Perawatan dari
crossbite ini sendiri dengan menggunakan alat ortodontik seperti kawat gigi dengan jenis dan
teknik yang berbeda sesuai dengan jenis crossbitenya. Setelah dilakukan perawatan akan
tampak perbaikan dari posisi gigi yang lebih rapih dan pelebaran senyum. Stabilitas dari
ABSTRACT
Crossbite is a condition where the teeth are closer to the cheek (buccal) or closer to the tongue
(lingual). This problem mostly occurs in children because their teeth are still in their infancy.
Complaints from this problem are causing bad facial posture, discomfort in chewing and
1
speaking. Crossbites consist of the two most common types, anterior and posterior crossbites.
The difference between the two crossbites in the direction of growth of the teeth themselves.
The treatment of this crossbite itself uses orthodontic tools such as braces with different types
and techniques according to the type of crossbite. After treatment, there will be an
improvement in the position of the teeth which is more tidy and widening the smile. The
PENDAHULUAN
Crossbite merupakan kelainan pada posisi gigi sehingga gigi tersusun tidak
rapi. Masalah gigi ini banyak dijumpai di Indonesia terutama anak-anak usia
sekitar 6 tahun yang melibatkan 1 atau 2 gigi permanen dan seringkali dijumpai di
klinik, baik itu klinik gigi umum, klinik gigi spesialis anak maupun klinik terapi
bicara.1
makanan dan kesusahan dalam melafalkan kata-kata dengan benar sehingga para
Crossbite dapat disebabkan oleh banyak faktor tetapi penyebab utama yang
paling umum adalah kebiasaan yang buruk yang seringkali dilakukan anak-anak
yaitu kebiasaan menghisap ibu jari dan masalah ini bisa juga disebabkan oleh
kebiasaan seperti tidur di atas satu lengan, bertopang dagu.1 Sim (1977)
Crossbite terjadi ketika beberapa gigi berada di jalur yang salah. Crossbite bisa
unilateral (di satu sisi) atau bilateral (di kedua sisi). Itu juga bisa terjadi pada
Kawat gigi dapat diletakkan pada gigi maksila saat ekspansi sedang berlangsung
untuk hingga nanti dapat menutup "celah gigi" yang akan berkembang ketika
rahang atas sedang diperluas. Setelah ekspansi selesai, anak mungkin perlu
memakai satu set kawat gigi untuk 1 hingga 2 tahun untuk mencapai oklusi yang
ideal. Dan alasan utama untuk pengoreksian crossbite sejak dini ini adalah untuk
tengkorak.
ETIOLOGI CROSSBITE
Crossbite terjadi karena defleksi palatal pada lengkung rahang atas yang
Faktor skeletal
Maksila yang sempit dapat menyebabkan gigitan silang bukal baik lateral
maupun bilateral. Gigitan silang unilateral yang paling sering terjadi jika ada
penyempitan maksila yang simetris sampai tonjol molar atas dan bawah berkontak
ujung dengan ujung yang akan menghasilkan pergeseran mandibula ke satu sisi
untuk meningkatkan interkuspasi dan gigitan silang pada sisi ke mana mandibula
tersebut bergeser.3
3
Faktor kondisi patologis
mulut yang sumbing yang menyebabkan menyempitnya ruang celah bagi gigi
keduanya.
Faktor kebiasaan
Apabila kebiasaan mengisap jari atau ibu jari mempunyai durasi dan
intensitas yang cukup dalam akan dapat terjadi gigitan silang bukal unilateral. 3
Kebiasaan buruk seperti tidur di atas satu lengan dan kebiasaan bertopang dagu
melalui mulut membuat lidah terdepresi dan posisi istirahat normalnya di palatum,
yang akan mengubah keseimbangan antara lidah dan pipi, dan mendorong
Faktor Genetik
terutama pada bentuk rahang. Sehingga faktor keturunan bisa jadi salah satu
4
Faktor lokal
Keadaan ini terjadi pada situasi seperti insitif lateral atas yang bererupsi ke
palatal dan gigi premoral kedua yang bererupsi ke lingual terlalu dini.
1. Anterior Crossbite
Crossbite anterior didefinisikan sebagai maloklusi akibat posisi lingual gigi anterior
rahang atas dalam hubungannya dengan gigi anterior mandibula. Crossbite anterior pada gigi
sulung mungkin melibatkan satu atau lebih gigi anterior dan dapat dibedakan dalam crossbite
gigi, fungsional, dan skeletal. Berbagai faktor telah di jelaskan menyebabkan gigi crossbite
anterior, termasuk jalur erupsi anterior rahang atas, trauma pada gigi sulung di mana ada
perpindahan tunas gigi, keterlambatan erupsi gigi sulung, gigi supernumerary, dan panjang
lengkung yang tidak akurat.7 Posisi oklusi gigi-gigi anterior maksila lebih kearah lingual atau
5
2. Posterior Crossbite
Bjork mendefinisikan crossbite posterior sebagai maloklusi di mana cusp bukal gigi
kaninus, premolar, dan molar gigi atas tersumbat secara lingual ke cucp bukal
kaninus, premolar, dan molar gigi bawah.9 Crossbites posterior juga paling sering
terjadi pada gigi sulung dan campuran. Tipe crossbite ini biasanya
dapat terjadi karena kelainan tulang, gigi atau fungsional. Salah satu alasan umum
atas dan rahang bawah dimana rahang atas lebih kecil dari mandibula.
6
GAMBAR 2. POSTERIOR CROSSBITE
PERAWATAN CROSSBITE
2. Menciptakan ruang untuk menghilangkan gigi yang berjejal akibat kurangnya celah
3. Memperbaiki postur wajah dan estetika senyum dengan mengurangi lebar koridor
bukal
Anterior crossbite
Gigitan silang anterior yang melibatkan satu atau dua gigi insisif, dapat dilakukan
penanganan dengan menggunakan pesawat lepasan atas selama tahap gigi geligi
campuran. Agar perbaikan berhasil, harus ada overbite pascaperawatan yang baik
Untuk gigi berjejal berat dan anterior crossbite dapat dilakukan perawatan dengan alat
ortodontik cekat teknik Begg untuk mengoreksi gigi yang malposisi dengan efektif .
Hasilnya adalah dapat mngoreksi inklisasi gigi-gigi rahang atas dan bawah , overjet
7
dan overbite dipertahankan, penutupan sisa ruang.8
Posterior crossbite
posterior: kawat gigi , pegas 'Z' atau pegas kantilever, quad helix , pelat yang dapat
dilepas, terapi pelurusan yang jelas, atau masker Delaire.3 Terapi yang benar harus
diputuskan oleh dokter gigi sesuai dengan jenis dan tingkat keparahan dari crossbite.
PEMBAHASAN
Crossbite merupakan masalah pada gigi yang ditandai dengan malposisi nya arah
pertumbuhan gigi. Masalah ini seringkali terjadi pada anak-anak terutama karena
Kebiasaan buruk yang dapat memberi tekanan ke arah pipi seperti menopang
dagu , tidur dengan posisi tangan satu di dekat wajah , kebiasaan menggigit bibir ,
8
menghisap jari dan memakai dot bisa menjadi penyebab terjadinya crossbite itu
sendiri. Dan bisa dengan faktor-faktor lain seperti faktor paatologis dan genetis juga
keadaan bibir sumbing yang dapat mempersempit celah gigi untuk tumbuh sehingga
Perawatan dari masalah gigi crossbite ini sangat beragam tergantung pada jenis
crossbite dan tingkat keparahan dari crossbite itu sendiri. Antara crossbite anterior dan
posterior berbeda dalam perawatannya. Pemakaian kawat gigi dengan teknik tertentu
yang menyesuaikan dengan keadaan gigi crossbite adalah salah satu nya. Yang harus
diperhatikan dari perwatan crossbite sendiri juga adalah pasca perawatannya. Dimana
pasien harus bisa menghilangkan kebiasaan buruk yang bisa mengganggu stabilitas
dari perawatan crossbite itu sendiri dengan tidak memiringkan gigi secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
from https://www.scribd.com/doc/141085440/Crossbite-Anterior.
9
Principles of Crossbite Treatment [PowerPoint slides] . Columbia
10.1016/0889-5406(92)70029-a
10.22146/majkedgiind.8192
10. Allen, David; Rebellato, Joe; Domba, Rose; Ceron, Ana M. (2003-
1
0