Anda di halaman 1dari 32

Penentuan Titik, Garis/Bidang

dan Analisis Sefalometri


drg. Shella Indri Novianty, Sp.Ort
SEFALOMETRI
• Teknik radiografi untuk mendapatkan gambaran kepala manusia
dalam skema geometrik.
• Di gu n ak an un tuk m en yat ak an m or f ol ogi, p er tu m bu h an ,
m en di agn os i s an om ali , m er e n c an a k a n per aw at an d a n
mengevaluasi hasil perawatan.
• Perbandingan sefalometri digunakan untuk membandingkan subyek
dengan standar, keadaan ideal atau dengan subyek sendiri.
• Elemen dasar yang digunakan untuk analisis sefalogram adalah titik,
garis/bidang dan sudut.
Alat dan Bahan
• Penggaris • Click to add text.

• Busur
• Pensil H atau 2H
• Penghapus
• Selotip
• Kertas Asetat Kalkir 60/70 gr
• Lampu tracing (Illuminator)
• Sefalogram
Titik Sefalometri
KRANIUM:
1. N (nasion) : Titik tengah dan paling
anterior kranium antara tulang frontal
dan nasal pada sutura fronto-nasalis.
2. S (sella) : merupakan titik yang berada
ditengah dari outline fossa pituitary
(sela tursika). Pada gambaran
radiografi, sela tursika merupakan
gambaran berbentuk lonceng/U.
3. Po (Porion) : Titik bagian paling
superior dari ear rod (batas superior
dari meatus auditory eksternal). Sedikit
dibelakang prosesus condylaris
4. Ar (Articulare) : terletak pada
pertemuan batas inferior dari basis
kranii dan permukaan posterior dari
kondilus mandibula
Nasion (N)
Sella (S)

Porion (Po)

Articulare
(Ar)
Titik Sefalometri
MAKSILA:
1. O (orbita) : titik paling inferior dari
outline tulang orbital. Sering pada
gambaran radiografi terlihat outline
tulang orbital kanan dan kiri. Untuk itu
maka titik orbital dibuat di
pertengahan dari titik orbital kanan
dan kiri.
2. ANS ( spina nasalis anterior) : ujung
anterior spina nasalis anterior. Ujung
tajam anterior tulang proc. maksila pd
midline
3. SNP (spina nasalis posterior) : batas
posterior palatum ( titik paling
posterior dari maksila )
4. A (subspinale) : terletak pada bagian
paling posterior dari bagian depan
tulang maksila. Biasanya dekat dengan
apeks akar gigi insisif sentral atas.
Orbita (O)
Spina nasalis
Spina Anterior (ANS)
Nasalis
Posterior(
Subspinale(A)
SNP)
Titik Sefalometri
MANDIBULA:
1. Go (gonion) : titik tengah pada
lengkungan mandibula di antara ramus
dan korpus.
2. B (supramentale) : titik paling
posterior dari batas anterior
mandibula, biasanya dekat dengan
apeks akar gigi insisif sentral bawah
3. Pog (pogonion) : titik pada bagian
paling anterior dari dagu. Titik ini bisa
di dapat dengan menarik garis lurus
dari nasion menyinggung dagu
4. Me (menton) : titik bagian inferior dari
dagu
5. Gn (gnation) : titik tengah Me dan Po
Supramental
(B)
Spina nasalis
Anterior (ANS)

Gonion Gnation (Gn)

Menton (Me)
Penentuan Garis/Bidang Sefalometri

• P – O : lebih dikenal dengan


bidang FH ( Frankfort
Horizontal plane/FHP)
• S – N : Sella-Nasion plane
• N-Pog : Facial plane
• Go – Me : mandibular plane
• Ramus plane: diperoleh dari
permukaan inferior posterior
ramus mandibula melalui titik
artikulare (Ar) ke titik Gonion
MANDIBULAR PLANE
The most commonly used one
are :
1) Tweed : Tepi bawah
mandibula
2) Downs : Go-Me
3) Steiner : Go-Gn
Penentuan Sudut
• Sudut SNA : hubungan posisi • N-A-Pog : Menunjukkan
anteroposterior dari basis apikal kecembungan skeletal
maksila terhadap garis yang melalui hubungan maksila dan
basis kranii anterior mandibula
• Sudut SNB : hubungan posisi
anteroposterior dari basis apikal • I-SN : menunjukkan inklinasi
mandibula terhadap garis yang melalui insisif atas terhadap basis
basis kranii anterior kranium
• Sudut ANB : hubungan posisi • I-MP : menunjukkan inklinasi
anteroposterior dari maksila terhadap insisif bawah terhadap
posisi anteroposterior dari mandibula. mandibula
• FMIA : menunjukkan inklinasi insisif • SN-MP: kemiringan sudut
bawah terhadap bidang FHP bidang mandibula terhadap
bidang frankfurt horizontal
ANALISIS STEINER (SKELETAL)
SNA
• Sudut yang dibentuk dari
pertemuan Bidang S.N. dan
Garis yang menghubungkan
N-A

• Menunjukkan relasi maksila


terhadap basis cranii
(normal/prognatik/retrognatik)

• Value : 820
SNB
• Sudut yang dibentuk dari
pertemuan Bidang S.N. dan
Garis yang menghubungkan
N-B

• Menunjukkan relasi mandibula


terhadap basis cranii
(normal/prognatik/retrognatik)

• Value : 800
ANB
• Sudut yang dibentuk dari
pertemuan titik N, A dan B

• Mengetahui relasi maksila


terhadap mandibula

• Nilai Normal : 20
Mandibular Plane Angle
• Dibentuk dari pertemuan 2
bidang : Sn dan MP

• Menunjukkan arah
pertumbuhan mandibula.
• Angka lebih kecil dr normal
menunjukkan pertumbuhan
mandibula ke horizontal, dan
apabila lebih besar
menunjukkan pertumbuhan
mandibula ke arah vertikal

• Nilai Normal : 320


Occlusal Plane Angle
• Dibentuk dari pertemuan 2
bidang yaitu Sn-Bidang oklusal
• Bidang Oklusal : garis yang
melewati overlapping cusps
Premolar 1 dan Molar 1.
• Mengetahui relasi gigi geligi pada
saat oklusi terhadap basis cranii.
Nilai Normal : 14.50
• Nilai besar dr normal : High Angle
Case (Open Bite Skeletal)
• Lebih kecil dari normal : Low
Angle Case (Deep Bite Skeletal)
Analisis Steiner (DENTAL)
Upper Incisor to N.A (Angle)
• Sudut yang dibentuk dari garis
perpanjangan aksis I1 atas
terhadap garis NA

• Nilai normal : 220

• Menunjukkan Inkilnasi gigi


anterior atas
(normal/proklinasi/retroklinasi)
Upper Incisor to NA (mm)
• Pengukuran linier dari
permukaan labial I1 atas ke
Garis NA

• Mengetahui posisi anterior


atas
(Proklinasi/retroklinasi/Normal)

• Nilai Normal : 4 mm
Lower Incisor to NB (angle)
• Sudut yang dibentuk dari garis
perpanjangan aksis I1 bawah
terhadap garis NB

• Nilai normal : 250

• Menunjukkan Inkilnasi gigi


anterior bawah
(normal/proklinasi/retroklinasi)
Upper Incisor to NB(mm)
• Pengukuran linier dari
permukaan labial I1 bawah ke
Garis NB

• Mengetahui posisi anterior


bawah
(Proklinasi/retroklinasi/Normal)

• Nilai Normal : 4 mm
NB-Pog
• Dagu berperan dalam
menentukan profil wajah,
maka area ini perlu di evaluasi

• Untuk mengetahui
kecembungan dagu

• Nilai normal : 4 mm
Interincisal Angle
• DIbentuk dari pertemuan garis
perpanjangan aksis I1 atas
dan bawah

• Nilai normal 1310

• Menunjukkan Relasi anterior


atas terhadap bawah
(Proklinasi/retroklinasi/normal)
Analisis Steiner (SOFT TISSUE)
• Menurut steiner wajah
yang harmonis, bibir harus
tepat pada garis
perpanjangan dari Pog
(jaringan lunak) ke tepi
bawah hidung.

• Bibir di depan garis S :


profil cembung

• Bibir di belakang garis S :


profil cekung
T H A N K Y O U !

Anda mungkin juga menyukai