Anda di halaman 1dari 7

drg.

LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya

1. Sella (S) : Merupakan pusat dari sella tursica.


Cekungan pada os. sphenoid (fosa pituitari) yang
merupakan titik tengah dari sella tursica.
2. Orbitale (O/Or) : titik terendah dari infraorbital.
Titik anterior paling inferior pada tepi orbita.
3. Nasion (N) : titik terdepan dari sutura frontonasal.
4. Antero Nasal Spine (ANS) : ujung dari antero
nasal spine.
5. Subspinale/point A : titik midline yang paling
dalam antara anterior nasal spine dan prosthion
6. Prosthion (Pr) : titik paling anterior dari puncak
alveolar pada premaksila dan biasanya terletak di
antara kedua insisif sentral
7. Infradentale (Id) : titik paling anterior dari puncak
alveolar mandibula, terletak di antara gigi-gigi
insisif pertama bawah
8. Supramentale/point B : titik paling dalam dari
outline tengkorak (antara infradentale dan
pogonion)
9. Pogonion (Pog) : titik tulang dagu yang paling
menonjol
10. Gnathion (Gn) : titik yang dibentuk dari
persimpangan bidang fasial dan mandibular
11. Menton (Me) : titik paling rendah dari outline
tulang dagu pada mandibula. Titik paling inferior
pada simfisis mandibula.
12. Gonion (Go) : titik paling lateral dan eksternal dari
angulus mandibula. Titik inferior paling posterior
pada angulus mandibula.
13. Posterior Nasal Spine (PNS) : ujung dari
posterior spine dari tulang palatinus pada langit-
langit keras
14. Porion (Po) : sambungan paling atas dari tulang
meatus auditorius eksternus
15. Condylion (Cd) : titik paling atas pada kondil
16. Articulare (Ar) : titik persimpangan dari batas
posterior dari ascending ramus dan garis terluar
cranial base
17. Basion (Ba) : titik paling bawah posterior dari
tulang oksipital yang berhubungan ke batas
anterior foramen magnum
18. Pterygomaxillary fissure (Ptm) : fisur berbentuk
teardrop
19. Pt point (Pt) : persimpangan dari batas inferior
dari foramen rotundum dengan dinding posterior
dari Ptm
20. CF point (center of face) : cephalometric
landmark yang dibentuk oleh persimpangan FH
dan garis tegak lurus melalui Pt
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya

Cephalometric plane and angels

1. Frankfort plane (FH) : garis transversal yang melewati tengkorak, menghubungkan garis
porion dan orbitale
2. Mandibular plane : garis transversal yang menghubungkan menton dan gonion
3. Maxillary plane : garis transversal yang menghubungkan anterior dan posterior nasal
spine
4. Sella-nasion plane (SN) : menggambarkan garis yang menghubungkan sella dan nasion
5. Occlusal plane (OP) : bidang yang memisahkan molar permanen atas dan bawah (pada
pasien anak dm2) dan melalui kontak antara insisif atas dan bawah
6. Facial plane (FP) : garis tegak lurus yang melalui nasion (N) dan FH
7. Pterygoid vertical plane (PTV) : sebuah garis tegak lurus ke FH melalui Pt point
8. Basion-nasion plane (BN) : bidang yang melalui Basion dan Nasion
9. Facial axis (FX) : garis yang dibentuk dari Pt point ke Genation
10. Palatal plane (PP) : bidang yang meluas melalui ANS dan PNS
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya

Analisis Skeletal
Basis kranial adalah garis yang menghubungkan Sella dan Nasion (SN plane).
 Hubungan Maksila dengan Kranial
Dilihat dengan sudut dari garis SN dan titik A. Normalnya 82º (±) 2º
>84º kedudukan maksila terhadap basis kranial maka protrusi
<80º kedudukan maksila terhadap basis kranial maka retrusi

 Hubungan Mandibula dengan Kranial


Dilihat dengan sudut dari garis SN dan titik B. Normalnya 80º (±) 2º
>82º kedudukan mandibular terhadap basis kranial maka protrusi
<78º kedudukan mandibular terhadap basis kraniai maka retrusi

 Hubungan Mandibula dengan Maksila


Dilihat dengan sudut dari titik A, titik N, dan titik B atau selisih sudut SNA dengan sudut SNB.
Normalnya 2º (±) 2º.
>4º kedudukan mandibular terhadap maksila maka maloklusi kelas II
<0º kedudukan mandibular terhadap maksila maka maloklusi kelas III

 Profil Skeletal
Dilihat dengan sudut NAPog (Nasion, A, dan Pogonion). Normalnya 0º.
>0º profil skeletal cembung
>0º profil skeletal cekung
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya

Analisis Dental
Menentukan posisi atau hubungan antar gigi atau hubungan gigi dengan basis kranial.
 Inklinasi Insisif Atas dengan Basis Kranii
Dilihat dengan sudut I-SN (garis axis I RA yang memotong garis SN). Normalnya 104º (±) 6oº.
>110º inklinasi I RA terhadap basis kranial maka protrusi
<98º inklinasi I RA terhadap basis kranial maka retrusi

 Inklinasi Insisif Bawah dengan Mandibula


Dilihat dengan sudut IMPA (garis axis I RB memotong garis mandibular). Normalnya 90 o
dengan standar deviasi 2o
>92o inklinasi I RB dengan mandibular protrusi
<88o inklinasi I RB dengan mandibular retrusi

 Inklinasi Insisif Bawah dengan Basis Kranii


Dilihat dengan sudut FMIA (garis axis I RB dengan garis SN). Normalnya 65 o dengan standar
deviasi 2o
>67o inklinasi I RB dengan basis kranii protrusif
<63o inklinasi I RB dengan basis kranii retrusif

 Pertumbuhan 1/3 Muka Bawah arah Postero-inferior


Dilihat dengan sudut FMPA (sudut antara garis mandibular dan garis SN). Normlanya 25 o
dengan standar deviasi 3o
>28o Pertumbuhan 1/3 muka bawah lebih dari normal
<22o pertumbuhan 1/3 muka bawah kurang dari normal
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya
drg. LAILA FATMAWATI - Identifikasi Landmark radiografik sefalometri lateral dan Analisisnya

Anda mungkin juga menyukai