PENDAHULUAN
vertikal : skeletal kraniofasial, profil jaringan lunak, gigi, faring, tulang vertebra servikal.
Struktur ini dan relasinya satu sama lain akan diukur secara linier dan anguler
dan penampilan radiografi dari struktur titik-titik sefalometri harus diketahui dengan
benar, sehingga mengurangi kesalahan dalam tracing dan penentuan titik-titik anatomi
sefalometri tersebut.
Tanda-tanda penting atau disebut juga landmarks adalah titik-titik yang digunakan
bidang. Landmarks sefalometri yang ideal, letaknya harus mudah diketahui, memiliki
relevansi anatomi, dan tidak dipengaruhi oleh proses pertumbuhan. Dalam makalah ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum Sefalometri
Sefalometri merupakan analisis dan pengukuran yang dibuat pada sefalogram.
syarat yang mutlak dalam mempelajari analisis sefalometri. Penggunaan foto sefalometri
2. Menilai relasi vertikal dan sagital antara rahang atas dan rahang bawah
patologis tetapi untuk melihat terjadinya perubahan patologis yang tidak boleh diabaikan.
Terkadang kelainan yang tidak terduga sebelumnya seperti tulang servikal atau perubahan
degeneratif pada tulang belakang ditemukan pada radiografi sefalometri, begitu pula
digunakan. Landmarks adalah titik-titik yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam
pengukuran atau dapat digunakan untuk membentuk garis dan bidang yang akan menjadi
acuan dalam analisis sefalometri. Sefalometri yang ideal harus memiliki landmark yang
letaknya mudah diketahui, memiliki relevansi anatomi, dan tidak dipengaruhi oleh proses
landmark yang terlihat pada sefalogram lateral dan yang terlihat pada sefalogram
frontal(3).
2. N–nasion, yaitu titik terluar paling anterior dari sutura fronto nasal pada garis
median.
Gambar 3. Nasion
Gambar 4. Menton
4. Pog–Pogonion, yaitu titik paling anterior dari tulang dagu pada bidang medial
5. Gn–Gnation, yaitu titik paling anteroinferior pada simfisis dagu. Titik Gnation
didapat dengan mempertemukan garis yang tegak lurus dengan garis yang
berbagai cara, termasuk sebagai titik terendah dari dagu (sama dengan
menton).
Gambar 6. Gnation
6. A–Titik A (atau ss, subspinale), yaitu titik yang terletak paling dalam di
(unilateral).
Gambar 7. Titik A
7. B–Titik B (atau sm, supramentale), yaitu titik paling dalam pada konkavitas
8. Ans – Anterior Nasal Spine (Spina nasal anterior), yaitu ujung paling anterior
dari badan spina nasalis anterior, pada bidang medial, dan berhubungan
9. Pns - Posterior nasal spine, yaitu titik paling posterior dari palatum durum.
10. Or–Orbitale, yaitu titik paling rendah pada margin inferior orbita, terletak di
12. Go–Gonion, yaitu titik yang dibentuk dari pertemuan bidang ramus dan
bidang mandibula.
13. Ba-Basion, yaitu titik yang terletak di tengah-tengah dan paling posterior dari
15. Bo-Bolton, yaitu titik tertinggi pada bagian atas kurvatur fossa retrokondilar.
16. Ptm-Pterigomaksilaris fisur, yaitu titik paling anterior dan bawah dari
bayangan radiolusen yang menyerupai titik air mata, dimana bagian anterior
17. Co-Kondilion, yaitu titik paling posterior dan superior dari kondilus
mandibula.
Gambar 18. Kondilion
18. Isi (Incision Superior Incisalis), yaitu tepi insisal dari insisif tengah maksila
paling anterior.
19. Isa (Incision Superius Apicalis), yaitu apeks akar gigi insisif sentral maksila.
20. Iii (Incision Inferius Incisalis), yaitu tepi insisal dari insisif tengah mandibula
21. Iia (Incision Inferius Apikalis), yaitu apeks akar gigi insisif tengah mandibula
yang paling anterior. Jika titik ini hanya dibutuhkan untuk mengetahui sumbu
panjang gigi, titik tengah dari lebar biseksi akar apikal dapat digunakan.
23. Gl-Glabella, yaitu titik terdepan dari tulang frontalis yang terletak pada bidang
25. Pr-Prostion, yaitu titik terdepan dari processus alveolaris maksila, yang
terletak antara kedua insisif pertama atas atau titik proyeksi paling bawah dan
26. Id-Infradental, yaitu titik paling anterior dan superior dari tulang lamela yang
27. So-Sutura speno-occipital, yaitu titik paling superior dari sutura tersebut.
Gambar 27. Titik Sutura Spheno-occipital (SO)(5)
27. Titik R, yaitu titik tengah dari garis tegak lurus yang ditarik dari pusat sela
Bidang pada sefalometri berasal dari minimal 2 titik atau 3 titik landmarks yang
bagian anatomi, mendefinisikan struktur anatomi yang berhubungan dari bagian wajah
satu dengan yang lain. Bidang pada sefalometri ini diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
Beberapa bidang dan garis yang biasa digunakan adalah sebagai berikut.
Bidang yang dibentuk dari garis yang menghubungkan titik sella tursika
dengan nasion.
Gambar 28. Bidang SN(5)
Bidang yang dibentuk oleh garis yang menghubungkan titik porion dan titik
orbital.
rahang atas dan rahang bawah dengan titik pertemuan antara bonjol mesio
Garis yang melalui puncak hidung ke titik paling anterior dari jaringan lunak
dagu.
8. Bidang A-Pog
Adalah bidang yang dibentuk dari garis melalui titik A dan titik Pogonion.
Adalah sumbu yang dibentuk dari garis melalui titik sella tursica dan titil
gnation.
Gambar 36. Sumbu Fasial
2.4. Titik - Titik Orientasi Foto Frontal
Landmark midline:
3. Incision superius Frontale (Isf) : Titik kontak antara insisivus sentral ata s.
4. Incision inferius frontale (Iif) : Titik kontak antara insisivus sentral bawah.
mandibula.
Landmark bilateral:
1. Eurion ( Eu )
Titik lateral yang paling prominen pada tulang parietal dan temporal yang
3. Medio-orbitale (Mo)
Perpotongan dari kontur orbital medial dengan kontur paling atas dari wing
sphenoid.
4. Zygion (Zy)
5. Maxillare (Mx)
Perpotongan dari kontur lateral dari prosesus alveolaris maksila dan kontur
6. Mx6.bs
7. Mn6.bs
8. Mastoidale (Ms)
20
BAB III
KESIMPULAN
perawatan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengetahuan dan ketepatan dalam menentukan titik-titik
landmark foto sefalometri dengan metode penapakan atau tracing. Titik-titik tersebut kemudian
akan sangat penting dalam membuat analisis sefalometri secara tepat untuk menganalisa struktur
skeletal dan tipe wajah, menilai relasi vertikal dan sagital antara rahang atas dan rahang bawah,
mengetahui jenis maloklusi skeletal dan dentoalveolar, menganalisa relasi gigi-geligi, dan
21
DAFTAR PUSTAKA
Graber, Lee.W. Orthodontics Current Principles and Techniques. 5th ed. USA: Elsevier; 2012.
22