Anda di halaman 1dari 29

TITIK, GARIS DAN BIDANG ANTROPOMETRI

Sefalogram lateral adalah salah satu dari rangkaian radiografi yang memberikan informasi
mengenai relasi sagital dan vertikal dari :
- Tulang kraniofasial
- Profil jaringan lunak
- Gigi geligi
- Faring
- Vertebra servikal
Titik-titik anatomis pada sefalogram harus dikuasai dengan mempelajari perbandingan antara
letak asli secara anatomis dan penampakan radiografisnya. Pengetahuan mengenai hal
tersebut dapat meminimalisasi kesalahan dalam menentukan titik titik sefalometrik pada
sefalogram

1. TULANG KRANIOFASIAL
A. Tulang Frontal

Gambar 1. Foto Anatomis tulang frontal dari aspek lateral dan media
1. os. Frontal
2. os. Parietal
3. os. Coronal
4. os. Sphenoid
5. os.ethimoid
6. os nasal
7. maxilla
8. sutura frontonasalis
9. sutura frontomaksilaris
10. sutura frontoygomaticus
11. sinus frontal

Gambar 2. Radiografi tulang frontal tampak lateral
1. Sutura coronalis
2. External cortical plate os. frontal
3. Internal cortical plate os. frontal
4. Sinus frontal
5. Sutura frontonasalis
6. Os. Nasal
7. Sutura frontosphenoethmoidal
8. Permukaan endokranial os. Frontal
9. Permukaan exokranial os. Frontal
10. Lesser wing os. Sphenoid
11. Anterior clinoid
12. Margin anterior prosesus
ygomaticus os. Frontal
13. Margin posterior prosesus
ygomaticus os. Frontal
14. Margin anterior prosesus frontalis
os. Ygomaticus
15. Margin posterior prosesus frontalis
os. Ygomaticus


Gambar 3. Titik sefalometrik os frontal


F-titik F (constructed) titik ini memperkirakan letak foramen caecum dan mewakili bagian
anterior basis kranii (Coben);
FMN sutura frontomaxillary nasal titik paling superior dari sutura, dimana maksila
bertemu dengan tulang frontal dan nasal. FMN adalah bagian anterior basis kranii, tidak
seperti Na, titik ini dapat digunakan untuk menentukan basis kranii (Moyers,1988)
Na - nasion titik paling anterior dari sutura frontonasalis di median line (unilateral)
SE - sphenoethmoidal perpotongan antara sphenoid dan dasar kranium dilihat dari
sefalogram lateral
SOr - supraorbitale titik paling anterior, pada perpotongan atap orbital dan kontur lateral nya
(bilateral) (Sassouni);
RO - roof of orbit titik ini merupakan titik paling atas dari atap orbital (bilateral)
(Sassouni).

B. TULANG PARIETAL

Gambar 4. Gambaran
Radiografis tulang parietal.
1os. parietal
2 os. frontal
3 sutura koronalis
4 os. occipital
5 sutura lambdoidea
6 os. temporal
7 greater wing os. sphenoid






C. TULANG OCCIPITAL






Gambar 5. Gambaran Radiografis tulang occipital
1 sutura lambdoid
2 os. occipital
3 os. parietal
4 external cortical plate os. occipital
5 internal cortical plate os. occipital
6 titik opisthion
7 condylus occipital
8 batas superior limit prosesus odontoid
9 basis occipital
10 os. sphenoid
11 permukaan endocranial surface os.
occipital
12 permukaan exocranial surface os.
occipital
13 titik basion



Ba - basion adalah titik
tengah dari margin anterior
foramen magnum
Bo - Bolron point adalah
titik tertinggi dari kurva pada
fossa retrocondylar
(unilateral) (Broadbent);
Op - opisthion Tepi
posterior dari foramen
magnum (unilateral).
Sphenoid

Gambar 6. Titik sefalometrik yang berkaitan dengan occipital
E. TULANG SPHENOID

Gambar 7. Foto Anatomis dari (A) penampang lateral (B) penampang medial dari tulang
sphenoid
1 maxilla
2 os. palatinal
3 os. ethmoid
4 os. frontal
5 lesser wing os. sphenoid
6 greater wing os. sphenoid
7 prosesus pterygoideus dari os. sphenoid
8 sinus sphenoid
9 sella turcica
10 anterior clinoid
11 posterior clinoid
12 dorsum sellae
13 optic canal
14 os. parietal bone
15 medial pterygoid plate
16 lateral pterygoid plate
17 hamulus pterygoideus
18 fisura pterygomaxillaris
19 foramen sphenopalatinal


Gambar 8. Gambaran radiografis tulang sphenoid
1 sutura frontosphenoethmoidalis 2 tepi anterior os sphenoid
3 fisura pterygomaxillaris
4 tuberositas maxilla
5 permukaan anterior surface prosesus
pterygoideus
6 foramen rotundum
7 foramen sphenopalatinal
8 concha nasalis media
9 planum sphenoidale
1 0 optic groove
1 1 tuberculum sellae
1 2 anterior clinoid
1 3 sella turcica
1 4 posterior clinoid
1 5 dorsum sellae
1 6 sphenoid sinus
1 7 greater wing os.sphenoid



Gambar 9. Titik sefalometrik pada os. Sphenoid
Cl-clinoidale merupakan titik paling superior dari kontur anterior clinoid
Ptm fisura pterygoniaxillaris area radiolusen berbentuk tetesan air,
S - sella adalah titik yang menunjukan titik tengah fossa pituitari, terbentuk dari titik di
median plane.
Sc- bagian tengah jalan masuk menuju ke sella titik ini mewakili pertengahan garis yang
menghubungkan prosesus clinoid posterior dan pembukaan di bagian anterior sella turcica.
SE- sphenoethmoidal titik yang merupakan perpotongan aatara greater wing tulang
sphenoid dan dasar kranium
Si dasar dari sella titik paling bawah pada kontur internal sella
Sp-dorsum sella titik paling posterior dari kontur internal sella turcica (unilateral)
F. TULANG TEMPORAL

Gambar 10. Foto Anatomis dari (A) Penampang lateral (B) penampang medial dari os
temporal
1 bagian squamous dari os.temporal bone
2 os. parietal bone
3 sutura squamoparietal
4 fossa glenoid fossa
5 condylus mandibularis
6 articular tubercle
7prosesus postglenoid
8 prosesus zygomatic os temporal
9 os. zygomatic
10 sutura zygomaticotemporal
11 external auditory meatus
12 internal auditory meatus
13 mastoid process
14 styloid process

Gambar 11. Gambaran Radiografis os.temporal
1 batas posteroinferior dari kranium media
2 batas anterior dari fossa posterior
kranium
3 internal auditory meatus
4 external auditory meatus
5 condylar neck
6 atap dari fossa glenoid
7 articular tubercle
8 sigmoid notch mandibula
9 prosesus mastoideus
10 prosesus styloideus
11 atlas


Po - porion (anatomis)
titik superior dari
meatus akustikus
eksternus









Gambar 12. Titik sefalometrik pad os.temporal
G. TULANG ETHMOID

1 lempeng cribriformis
2 lempeng cortical internal
dari os frontal
3 os. nasal
4 sutura
frontosphenoethmoidal
5 dinding superior sinus
maksila
6 sel frontoethmoidal dan sel
dari os.
7 permukaan anterior tulang
sphenoid dan concha nasalis
media
Gambar 13. Gambaran Radiografis os.ethmoid

SE - sphenocthmoidal
titik perpotongan
antara bayangan dari
sphenoid dan dasar
kranium

Te - temporale titik
perpotongan dari os
ethmoid dan dinding
anterior dari fossa
infratemporal
(bilateral) (Sassouni).





Gambar 14. Titik Sefalometrik pada os. Ethmoid
H. NASAL

Gambar 15. Gambaran radiografis pada os.nasal
1 os. nasal
2 sutur. frontonasal
3 os. frontal
4 bidang. cribriform


FMN sutura frontomaksillari
nasalis titik paling superior dari
sutura, dimana maksula bertemu
dengan tulang frontal dan tulang
nasalis. Tidak seperti Na, FMN
ada di anterior basis cranii, dan
dapat digunakan untuk mengukur
basis cranii (Movers);

Na - nasion titik paling anterior
dari sutura frontonasalis di median
plnae (unilateral).



Gambar 16. Titik Sefalometrik pada os.nasal

I. MAKSILLA

Gambar 17. Foto anatomis dari (A) Penampang lateral (B) Penampang medial maksila
1 sinus maksilaris
2 prosesus frontalis maksila
3 prosesus zygomatic maksila
4 prosesus palitanilis maksila
5 prosesus alveolaris maksila
6 os. nasal
7 os. frontal
8 ethmoid
9 lempeng horizontal os. palatal
10 spina nasalis posterior
11 canalis incisivus
12 nasal crest
13 spina nasalis anterior
14 subspinale
15 tuberositas maksilaris
16 fisura pterygomaksilaris


Gambar 18. Gambaran Radiografis Maksila
1 maxillary sinus
2 orbit
3 palatum keras
4 fissura pterygomaxillaris
5 canalis lacrimalis
6 prosesus zygomatic maksila
7 margin posterior dari prosesus frontalis
os. zygomatic.
8 bagian posterior dari dasar orbital
9 key ridge Bone
10 dasar hidung/ nasal floor
11 atap cavum oris
12 spina nasalis posterior
13 canalis insisivum
14 nasal crest
15 spina nasalis anterior
16 aspek labial prosesus alveolaris
17 prosthion
18 subspinale
19 aspek lingual prosesus alveolaris


Gambar 19. Titik sefalometrik pada maksila
A - Point A (atau ss, subspinale) titik paling dalam dari cekungan maksila diantara spina
nasalis anterior dan prosthion (unilateral) (Downs)
Ans - anterior nasal spine (atau sp, spinal point) titik ini adalah ujung dari spina nasalis
anterior di median plane (unilateral), berkorespondensi dengan titik antropologis acanthion
APMax titik anterior yang menentukan panjang maksila, titik ini merupakan perpotongan
dari garis tegak lurus yang menghubungkan A ke bidang palatal (Rakosi)
KR - the key ridge titik paling bawah dari dinding anterior fossa infratemporal (bilateral)
(Sassouni)
Or - orbitale titik paling bawah di margin inferior orbita, (bilateral)
Pns - posterior nasal spine merupakan perpotongan dari dinding anterior fossa
pterygopalatinal dan dasar hidung, batas dorsal maksila setinggi dasar hidung juga
merupakan titik Pns
Pr - prosthion (atau superior prosthion atau supradentale) titik paling bawah dan paling
anterior dari prosesus alveolaris maksila, terletak di median plane, diantara incisivus sentralis
(unilateral)
Ptm fissura pterygomaxillaris merupakan area radiolusen berbentuk tetesan air, yang
merepresentasikan permukaan posterior tuberositas maksila, titik ini terdapat dimana dua
sudut, depan dan belakang menyatu


J. PALATAL

Gambar 20. Foto Anatomis dari os.palatal
1 bidang horizontal os palatal
2 maksilla
3 os. sphenoid
4 spina nasalis posterior

Gambar 21. Gambaran Radiografis os. Palatal
1 bagian posterior palatum keras
2 spina nasalis posterior
3 prossesus pyramidal dari os. palatal
4 foramen sphenopalatinal
5 fisura pterygomaxillaris

K. ZYGOMATICUM

1 corpus zygomaticum
2 prosesus frontalis os
zygomaticum
3 prosesus temporalis os
zygomaticum
4 prosesus maxillary os
zygomaticum
5 rigi jugularis os zygomaticum
6 os. frontal
7 sutura zygomaticofrontalis
8 prosesus zygomaticum os
temporal
9 sutura zygomaticotemporal
10 prosesus zygomatic maksilla
11 sutura zygomaticomaxillary

Gambar 23. Foto Anatomis os ygomaticum



1 prosesus frontalis os zygomaticum
2 orbit
3 cribriform plate
4 tepi posterior prosesus zygomaticum
maxilla
5 prosesus maksilaris dari os
zygomaticum
6 bagian horizontal prosesus
zygomaticum dari maxilla




Gambar 23. Gambaran Radiografis os.ygomaticum


Or - orbitale titik paling
bawah di tepi inferior orbital

Te - temporale titik
perpotongan dari ethmoid
dan dinding anterior fossa
(bilateral) (Sassouni).







Gambar 24. Titik sefalometrik os ygomaticus
L. MANDIBULA

1 corpus mandibula
2 ramus mandibula
3 mandibular angle
4 symphysis
5 protuberansia mentalis
6 foramen mental
7 prosesus coronoid
8 prosesus condylar
9 fossa glenoidea


Gambar 25. Foto Anatomis Mandibula


Gambar 26. Gambaran Radiografis Mandibula
1 external cortical plate dari symphysis
2 supramental
3 pogonion
4 internal cortical plate dari symphysis
5 condylar neck/ collum condylaris
6 basisphenoid
7 ear-rod
8 prosesus coronoideus
9 sigmoid notch
10 canalis dentalis inferior

Gambar 27. Titik Sefalometrik Mandibula
APMan titik anterior yang menentukan panjang mandibula, merupakan perpotongan
antara garis tegak lurus yang menghubungkan Pog dengan mandibular plane (Rakosi)
Ar - articulare titik perpotongan dari tepi posterior prosesus condilaris mandibula dan tepi
inferior dari basis tulang occipital
B - Point B (atau sm, supramentale) titik terdalam dari cekungan symphysis mandibula,
diantara infradental dan pogonion (unilateral) (Downs)
Co, condylion (atau cd) titik paling superior pada kepala kondilus (bilateral);
Gn - gnathion titik paling anterior dan inferior dari symphysis mandibula, terbentuk dari
perpotongan garis yang menghubungkan Me dan Pog
Go - gonion titik perpotongan dari ramus madibula dan bidang mandibula
Id - infradentale titik paling tinggi dan paling anterior dari prosesus alveolaris, di median
plane, diantara incisivus sentralis mandibula (unilateral)
m titik paling posterior dari symphisis mandibula (unilateral)
Me - menton titik paling inferior symphysis mandibula di median plane (unilateral)
Pog - pogonion titik paling anterior dari dagu, terletak di median plane (unilateral)
Pog' - pogonion prime titik kontak antara garis yang tegak lurus mandibular plane dengan
bagian paling prominen dari symphysis mandibula (Coben).

M. TULANG HYOID

Gambar 28. Gambaran anatomis os.hyoid

Gambar29. Gambaran Radiografis os.hyoid
1 corpus hyoid
2 corpus mandibular
3 greater cornu
4 vertebra servikalis ketiga
5 vertebra servikalis keempat



hy - hyoid titik
paling superior dan
anterior dari corpus os
hyoid (unilateral)












Gambar 29. Titik Sefalometrik os hyoid

RINGKASAN ANATOMI TULANG KRANIOFASIAL

1 os.frontal
2 os.parietal
3 os.occipital
4 os.sphenoid
5 os.temporal
6 os.ethmoid
7 os.nasal
8 maxilla
9 os.zygomatic
10 mandibula




Gambar 30. Foto anatomis kraniofasial


1 os. frontal
2 os. parietal
3 os. occipital
4 os. sphenoid
5 os. temporal
6 os.ethmoid
7 nasal
8 maxilla
9 os. palatinal
10 os. zygomatic
11. mandibula







Gambar 31. Gambaran radiografis aspek lateral dari kraniofasial

Gambar 32. Titik Sefalometrik Struktur Kraniofasial
A - Point A (atau ss, subspinale) titik terdalam dari cekung maksila, diantara spina nasalis
anterior dan prosthion (unilateral) (Downs)
Ans, anterior nasal spine (atau sp, spinal point) puncak dari tulang spina nasalis anterior,
terletak di median line
APMan titik di anterior yang menentukan panjang mandibula besarnya ditentukan
secara perpendicular dari Pog ke mandibular plane (Rakosi)
APMax titik anterior yang menentukan panjang maksila ditentukan secara perpendicular
dari titik A ke palatal plane (Rakosi)
Ar - articulare titik perpotongan dari tepi posterior prosesus kondiloideus dan tepi inferior
dari dasar tulang occipital (bilateral)
B - Point B (or sm, supramentale) merupakan titik terdalam pada permukaan cekung
simfisis mandibula, diantara infradental dan pogonion(unilateral)(Downs)
Ba - basion merupakan titik tengah dari margin anterior foramen magnum, letaknya
ditentukan dengan mengikuti tepi inferior dari basis occipital hingga ke batas posteriornya
(unilateral) (Coben)
Bo - Bolton point Titik di pusat foramen magnum
Cl -clinoidale titik paling superior pada tepi anterior clinoid (unilateral)
Co-condylion (atau cd) titik paling superior pada kepala kondilus
F - Point F titik yang memperkirakan letak foramen caecum dan mewakili batas anatomis
anterior basis cranii. (Coben)
FMN - sutura frontomaxillary nasal titik paling superior dari sutura, dimana maksilla
berhubungan dengan os frontal dan os nasal (unilateral). Tidak seperti Na, FMN ada pada
basis cranii anterior (Movers)
Gn - gnathion titik paling anterior dan inferior pada symphysis.
Go-gonion didapatkan dari perpotongan dari ramus mandibula dan mandibular plane
hy-hyoid titik paling superior dan anterior dari corpus os.hyoid (unilateral)
Id - infradentale titik paling tinggi dan paling anterior dari prosesus alveolaris, terletak di
garis median, diantara incisivus sentral mandibula (unilateral)
KR - key ridge titik paling bawah dari kontur dinding anterior fossa infratemporal
(bilateral)
m-titik paling posterior dari symphysis mandibula (unilateral)
Me- menton titik paling inferior dari symphysis mandibula (unilateral)
Na - nasion titik paling anterior dari sutura frontonasal di median line (unilateral)
Op- opisthion tepi posterior dari foramen magnum (unilateral)
Or- orbitale titik terbawah dari margin inferior orbital
Pns - posterior nasal spine titik perpotongan dari kelanjutan dinding anterior fossa
pterygopalatinal dan dasar hidung.
Po - porion (anatomic) merupakan titik superior dari meatus acusticus eksternal
Pog - pogonion titik paling anterior dari tulang dagu di median line (unilateral)
Pog' - pogonion prime titik perpotongan antara garis yang tegak lurus mandibular plane
dan konveksivitas terbesar dari symphysis mandibula (Coben);
Pr - prosthion (atau superior prosthion atau supradentale) titik paling bawah dan paling
anterior dari maksila, terletak di median line, diantara kedua gigi incisivus centralis maksila
(unilateral)
Ptm - pterygomaxillary fissure merupakan area radiolusen berbentuk tetesan/butiran air,
menunjukan permukaan posterior tuberositas maksilla
RO - roof of orbit merupakan titik paling atas dari dasar orbital (bilateral) (Sassouni)
S - sella titik yang mewakili titik tengah dari fossa pituitari (sella turcica)
Sc titik tengah masuk nya ke sella- menunjukan titik tengah pada garis yang
menghubungkan prosesus clinoideus posterior dan anterior dari sella turcica (Schwarz)
SE - sphenoethmoidal perpotongan antara bayangan dari os. Sphenoid dan dasar kranium.
Si - floor of sella titik paling bawah dari kontur internal sella turcica (unilateral)
SOr - supraorbitale titik paling anterior dari perpotongan antara dasar orbital dan kontur
lateralnya (bilateral) (Sassouni)
Sp - dorsum sellae Titik paling posterior dari kontur internal sella turcica (unilateral)
Te - temporale titik perpotongan dari os.ethmoid dan dinding anterior fossa infratemporal
(bilateral) (Sassouni)

2. JARINGAN LUNAK
Permukaan jaringan lunak yang tampak pada sefalogram lateral adalah dari garis rambut
(trichion) hingga ke bagian superior servikal. Profil jaringan lunak tampak sedikit radiopak,
menutupi struktur tulang muka. Jaringan lunak dapat diidentifikasi dengan mudah dengan
menggunakan cahaya yang terang. Filter tertentu yang digunakan selama pemfotoan juga
dapat memperjelas jaringan lunak yang akan tampak di sefalogram lateral.

1 trichion
2 superior crease
3 rigi supraorbital
4 dahi
5 glabella
6 pangkal hidung
7 nasal bridge
8 ujung hidung / nasal tip
9 dasar hidung / nasal base
10 nasal septum
11 nostril
12 ala nasi
13 pipi
14 philtrum
15 bibir atas
16 bibir bawah
17 dagu
18 lateral canthus
19 sudut mulut
20 menton jaringan lunak

Gambar 33. Foto anatomis wajah tampak lateral








1 Dahi
2 Nasal bridge
3 Ujung hidung / nose tip
4 Dasar hidung / nose base
5 Bibir atas
6 Bibir bawah
7 Dagu
8 Mata
9 Pipi
10 Ala nasi












Gambar 34. Gambaran radiografis struktur kraniofasial dan jaringan lunaknya



G - glabella merupakan titik paling
prominen di bidang midsagital
Ils - inferior labial sulcus titik pada
cekungan terbesar diantara bibir bawah
dan menton
Li - labiale inferius titik tengah di
margin bawah dari membran bibir bawah
Ls - labiale superius titik tengah di
margin atas dari membran bibir atas
Ms - menton soft tissue merupakan
titik perpotongan dari kontur inferior
jaringan lunak dagu dengan garis vertikal
yang melewati menton
Ns - nasion soft tissue titik pada
cekungan terdalam dari kontur jaringan
lunak pada pangkal hidung
Pn - pronasale titik paling prominen
dari hidung
Pos - pogonion soft tissue titik paling
prominen dari kontur jaringan lunak dagu
Sis - superior labial sulcus - titik
terdalam dari cekungan antara bibir atas
dan subnasal
Sn - subnasale titik dimana tepi bawah
dari hidung bertemu dengan kontur luar
dari bibir atas
St - stomion titik tengah antaraa
stomion superior dan stomion inferior
Sti - stomion inferius titik tertinggi
dari bibir bawah
Sts - stomion superius titik terbawah
dari bibir atas
Gambar 35. Titik-titik sefalometi pada jaringan lunak

3. GIGI GELIGI
Pada periodi decidui, gigi decidui nampak sebagai stgak lurus dengan bidang oklusal dan
pararel satu sama lainnya. Gigi permanen pengganti tampak sebagai folikel radiopak di
alveolar. Gigi incisivus sentral permanen terletak di lingual gigi incisivus decidui. Gigi
incisivus maksila permanen terletak dibawah dasar hidung. Caninus adalah gigi yang terletak
paling jauh dari bidang oklusal. Caninus atas terletak diatas atau pada dasar hidung. Caninus
mandibula terletak dibawah tepi corpus mandibula. Mahkota premolar terbentuk diantara
akar gigi molar decidui. Gigi molar permanen terletak di distal gigi molar kedua decidui.
Pada periode gigi bercampur, gigi incisivus permanen erupsi ke arah labial, inklinasinya
terhadap bidang oklusal lebih miring daripada gigi incisivus decidui. Caninus permanen
erupsi mendekati akar incisivus lateral permanan. Premolar erupsi langsung ke arah oklusal,
searah dengan resorpsi akar molar decidui. Gigi molar pertama permanen bergeser ke mesial
seiring erupsinya ke rongga mulut.
Pada periode gigi permanen, semua gigi permanen telah erupsi di rongga mulut. Untuk
sefalometrik, posisi dari incisivus yang paling prominen dan molar pertama harus diketahui.

Gambar 36. Gambaran radiografis dari periode gigi decidui (A) periode gigi bercampur (B)
dan periode gigi permanen (C)
1 incisivus decidui
2 incisivus sentral permanen maksila
3 incisivus sentral permanen mandibula
4 dasar hidung
5 caninus permanen maksila
6 caninus permanen mandibula
7 tepi bawah corpus mandibula
8 premolar pertama
9 premolar kedua
10 molar pertama decidui
11 molar kedua decidui
12 molar pertama permanen maksila
13 molar pertama permanen mandibula
14 incisivus lateral permanen
15 aspek labial prosesus alveolaris
16 aspek lingual prosesus alveolaris
17 palatum keras
18 key ridge
19 dinding inferior sinus maksilaris
20 external cortical plate dari symphysis
21 internal cortical plate dari symphysis


Gambar 37. Titik sefalometrik gigi geligi
APOcc - anterior point for the occlusal plane merupakan titik yang menunjukan titik
tengah overbite pada oklusi geligi
Iia - incision inferius apicalis apeks akar dari gigi incisivus sentralis mandibula paling
anterior. Jika titik ini digunakan hanya untuk menentukan sumbu panjang gigi, titik tengah
dari garis biseksi akar gigi dapat digunakan
Iii - incision inferius incisalis merupakan tepi incisal dari gigi incisivus sentralis
mandibula yang paling prominen
Isa - incision superius apicalis apeks akar dari gigi incisivus sentralis maksila yang paling
anterior, jika titik ini digunakan hanya untuk menentukan sumbu panjang dari gigi, titik
tengah dari dari garis biseksi dapat digunakan
Isi - incision superius incisalis merupakan tepi incisal dari gigi incisivus sentralis maksila
yang paling prominen
LI incisivus sentralis mandibula titik paling labial pada mahkota gigi incisivus sentralis
mandibula
L6 molar pertama mandibula merupakan ujung dari tonjol mesiobukal dari molar
permanen pertama
PPOcc - posterior point for the occlusal plane titik kontak paling distal antara gigi molar
posterior dalam oklusinya (Rakosi)
U1 incisivus sentralis maksila titik paling labial pada mahkota incisivus sentralis
maksila
U6 molar pertama maksila ujung dari tonjol mesiobukal gigi molar pertama permanen

4. VERTEBRA SERVIKALIS
Bagian anterior atlas teridentifikasi sebagai area radiopak berbentuk sgitiga kecil.
Apeks dari segitiga menghadap ke tepi posterior ramus mandibula, sementara itu basis nya
menghadap ke prosesus odontoid. Bagian tengah dari atlas, tampak sebgai area radiopak yang
sumperimposisi dengan prosesus odontoid. Prosesus odontoid dan corpus axis nampak
sebagai area radiopak berbentuk segitiga. Prosesus spinosus dari axis nampak sebgai proyeksi
radiopak yang meluas ke posterior. Penampakan radiograf vertebra servikalis ke 3 (C3)
hingga vertebra servikalis ke 7 (C7) mirip. Corpus masing-masing vertebra nampak
berbentuk trapesium, berupa area radiopak yang terletak dibelakang faring. Diposterior
corpus vertebra terdapat prosesus spinosus. Prosesus transversal, prosesus artikular superior
tampak sebagai area radiopak yang superimposisi dengan corpus vertebra. Masing masing
corpus vertebra terpisah satu dengan yang lainnya dengan adanya ruang diskus
intervertebralis, yang tampak sebagai garis radiolusen. Pada pertengahan antara vertebra
servikal 3 dan 4 terdapat os.hyoid yang terletak lebih ke anterior.

Gambar 38. Penampakan Radiograf aspek lateral dari Vertebra Servikalis
1 condilus occipitalis
2 arkus anterior atlas
3 ramus mandibula
4 prosessus odontoid axis
5 facet artikularis inferior
6 facet artikularis superior
7 arkus posterior
8 tuberkel posterior
9 cekungan untuk arteri vertebra dan
nervus servikal pertama
10 corpus axis
11 prosesus spinosus axis
12 corpus vertebra servikalis ketiga
13 ruang faringeal
14 prosesus spinosus dari vertebra
servikalis ketiga
15 prosesus transversal
16 prosesus artikularis superior
17 prosesus artikluaris inferior
18 ruang diskus intervertebral
19 os hyoid

Gambar 39. Titik Sefalometrik vertebra servikalis
cv2ap apeks dari prosesus odontoid vertebra servikalis kedua
cv2ip titik paling inferoposterior pada corpus vertebra servikalis kedua
cv2ia titik paling inferoanterior pada corpus vertebra servikalis kedua
cv3sp titik paling superoposterior dari corpus vertebra servikalis ketiga
cv3ip titik paling inferoposterior pada corpus vertebra servikalis ketiga
cv3sa titik paling superoanterior pada corpus vertebra servikalis ketiga
cv3ia titik paling inferoanterior pada corpus vertebra servikalis ketiga
cv4sp titik paling superoposterior dari corpus vertebra servikalis keempat
cv4ip titik paling inferoposterior pada corpus vertebra servikalis keempat
ev4sa titik paling superoanterior pada corpus vertebra servikalis keempat
cv4ia titik paling inferoanterior pada corpus vertebra servikalis keempat
cv5sp titik paling superoposterior dari corpus vertebra servikalis kelima
cv5ip titik paling inferoposterior dari corpus vertebra servikalis kelima
cv5sa titik paling superoanterior dari corpus vertebra servikalis kelima
cv5ia titik paling inferoanterior dari corpus vertebra servikalis kelima
cv6sp titik paling superoposterior dari corpus vertebra servikalis keenam
cv6ip titik paling inferoposterior dari corpus vertebra servikalis keenam
cv6sa titik paling superoanterior dari corpus vertebra servikalis keenam
cv6ia titik paling inferoanterior dari corpus vertebra servikalis keenam

Anda mungkin juga menyukai