yang disebabkan oleh posisi yang salah, kekurangan tempat atau dihalang-halangi oleh gigi lain, tertutup tulang
yang tebal dan atau jaringan lunak disekitarnya
Defenisi dan istilah lain :
Impacted teeth : gigi yg tidak keluar karena terhalang oleh gigi sampingnya atau tulang
Malposed : gigi erupsi tidak pada tempatnya
Unerupted : gigi yg tidak erupsi pada waktunya
Eruptiodificilis: gigi yg impaksi disertai dengan keradangan disekitarnya
Impacteed teeth: retained teeth ; gigi yg terletak salah satu termasuk yg tidak erupsi, baik erupsi sebagian
maupun total.
Keluhan atau komplikasi yg dpt ditimbulkan oleh gigi impaksi, diantaranya :
Infeksi dapat berupa : pericoronitis, abses alveolaris akut/kronik, osteitis supuratif kronis, Nekrosis dan
osteomielitis
Kista
Tumor
Rasa sakit
Fraktur rahang
Trismus
Tonsilitis
Nafas berbau
Lidah berselaput
Tinnitus aurius
Otitis
Radang kronis
Prematur ekstraksi
Keturunan
Dan lain-lain
IMPAKSI
I.
Impaksi gigi adalah kegagalan gigi untuk erupsi secara sempurna pada
posisinya akibat terhalang oleh gigi pada anteriornya maupun jaringan
lunak atau padat di sekitarnya. (Peterson, 2003). Gigi yang sering
mengalami impaksi gigi adalah gigi molar 3 rahang bawah, dan gigi
kaninus rahang atas. Ada sejumlah faktor yang diduga menjadi
penyebab terjadinya impaksi gigi. Faktor- faktor ini diklasifikasikan
menjadi faktor lokal, faktor sistemik, dan kondisi abnormal lainnya.
1.
Faktor lokal
Malposisi gigi lawan.
Densitas jaringan keras di sekitarnya.
Inflamasi Kronis yang meyebabkan fibrosis mukosa di sekitarnya.
Ruangan yang tidak cukup karena perkembangan rahang yang tidak sempurna atau karena retensi geligi
sulung..
Premature loss gigi sulung.
Nekrosis karena adanya infeksi.
Inflamasi pada tulang karena penyakit seperti parotitis.
1.
Faktor sistemik
Prenatal (keturunan, sifilis, malnutrisi)
post natal ( Rickets, anemia, endocrine dysfunction, penyakti pada rahang dan jaringan lunak di
sekitarnya )
2.
Fig. 7.15 a, b. Classification of impacted mandibular third molars according to Pell and Gregory
(1933): a. according tothe depth of impaction and proximity to the second molar; b their
position according to the distance between thesecondmolar and the anterior border of the ramus
of the mandible
4.3 Klasifikasi gigi molar ketiga menurut Archer ( gabungan antara Winter dengan Pell&
Gregory).
5. Odontektomi.
Definisi Odontektomi menurut Archer (1975).
Pengeluaran satu atau beberapa gigi secara bedah dengan cara membuka flap
mukoperiosteal, kemudian dilakukan pengambilan tulang yang menghalangi dengan tatah
atau bur.
Definisi Odontektomi menurut Pederson (1996).
Tindakan pembedahan untuk mengeluarkan gigi yang tidak dapat dilakukan dengan cara
ekstraksi biasa atau dapat dilakukan pada gigi yang impaksi atau tertanam di bawah tulang
atau mukosa.
Bila tulang yang menutupinya sangat termineralisasi dan padat yaitu pada pasien yang
berusia lebih dari 26 th atau usia lanjut.
Compromised Medical Status. Yaitu apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan
pembedahan terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu.
Kemungkinan timbulnya kerusakan yang parah pada jaringan yang berdekatan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Dibuat garis insisi yang dimulai dari pertengahan bagian distal gig molar kedua ke
arah posterior membelok ke lateral agar insisi tetap berada di atas tulang untuk menghindari
trauma iris jaringan lunak, pembuluh darah di daerah lingual dan saraf lingualis. Insisi ke
arah anterior dibuat tepat pada gingiva dan pada bagian distal gigi molar kedua turun
ke arah kaudal dan kembali ke arah anterior sejajar garis oklusal untuk menghindari
kerusakan pada gingival attachment gigi molar kedua. Insisi dengan menggunakan teknik ini
mempunyai keuntungan, yaitu flap dapat dibuka dengan luas sesuai dengan kebutuhannnya,
dengan cara memperpanjang garis insisi ke arah anterior.
Pengambilan tulang yang menutupi gigi impaksi dan pemotongan gigi dilakukan
dengan menggunakan round bur putaran rendah dengan pendingin air garam fisiologis
0,09 % atau air steril. Dilakukan dengan cara memotong tulang lapis demi lapis sehingga
bagian gigi yang tertutup tulang terlihat. Selanjutnya pembukaan tulang dapat diperluas
denganmengambil tulang di sekeliling gigi impaksi dan berpedoman pada bentuk gigi yang
impaksi. P ada tahapan ini pemakaian fissure bur sangat tidak dianjurkan untuk menghindari
trauma pada jaringan yang lebih dalam.
Rencana garis insisi odontekomi gigi molar ketiga rahang bawah dengan tetap
mempertahankan keutuhan attached gingiva gigi molar kedua dan gigi-gigi lainnya.
Setelah gigi terlihat sampai dengan mahkota gigi di lingkar terbesar, gigi dipotong
menjadi dua bagian, mesial dan distal.
Selanjutnya gigi dikeluarkan satu per satu, dengan mendahulukan bagian distal.
Flap dikembalikan dan dijahit sesuai dengan prioritas agar flap dapat kembali ke
tempat semula.
Dalam melakukan pengeboran tulang di bagian bukal molar ketiga impaksi, tulang
bukal di regio molar kedua harus dijaga keutuhannya, agar tidak terjadi trauma pada akar
molar kedua.
gigi tertanam di dalam tulang, sehingga akan ditemui kesulitan pada saat melakukan awal
pemotongan gigi.Pemotongan gigi dimulai dengan:
Memotong gigi untuk memisahkan mahkota dan akar gigi yang dimulai pada bagian distal
servikal gigi molar kedua impaksi.
Selanjutnya mahkota gigi dipotong menjadi dua bagian, bukal dan lingual. Setelah mahkota
gigi terpotong maka mahkota gigi dapat dikeluarkan. (No 1 &2)
Berikutnya akar molar ketiga impaksi dipotong menjadi dua dan setelah bagian distal dan
mesial terpisah, akar gigi dikeluarkan satu per satu yang dimulai pada akar distalnya.
(No3&4).
Flap
Flap dibuat untuk mendapatkan jalan masuk ke struktur tulang atau gigi (Pedersen,
1996). Tipe flap menurut Fragiskos (2007) antara lain :
a. Trapezoid
-Dibentuk dengan membuat insisi horizontal sepanjang gingival dan dua insisi
melintang pada mukosa bukal
-Dasar flap yang lebih lebar sangat dibutuhkan untuk suplai darah yang baik dan
adekuat
-Flap tipe ini dibutuhkan untuk prosedur operatif yang luas
b.Triangular
-dibentuk dengan membuat insisi bentuk L dan insisi horizontal sepanjang gingival
-diindikasikan untuk pengambilan ujung akar, kista kecil dan apikoektomi
c. Envelope
- Flap tipe ini adalah hasil perluasan insisi horizontal sepanjang garis servikal gigi
-Biasa digunakan untuk pembedahan gigi insisivus, premolar dan molar
d.Semilunar
-Insisi flap berbentuk kurva
-Memberikan fasilitas jalan masuk ke apical
-Melindungi terkoyaknya tepi gingival
e.Pedikel
-Flap pedikel dibuat baik dibukal, lingual atau palatal
-Digunakan untuk migrasi atau transposisi untuk memperbaiki suatu cacat (contoh :
fistula oroantral atau nasoalveolar).
f.Flap insisi Y dan X
- Dibuat pada midline palatum
C.
Suturing