Anda di halaman 1dari 5

Manifestasi klinis

Lichen planus dapat menyerang mukosa oral atau ekstraoral, seperti genital, kulit,
kuku, dll.
1. kulit
gambaran lesinya berupa rash berwarna merah muda, polygonal, pruritic (gatal), dan papul.
Pada permukaan papul bisa ditemukan garis putih (Wickhams Striae). Biasanya yang terkena
adalah ekstremitas bagian fleksor (gambar 1)
2. kuku
Biasanya pada 10% kasus. Menimbulkan perubahan yang kecil, tetapi dapat merusak dan
menghancurkan kuku. (Gambar 2) Perubahan kuku pada Lichen planus.
Sedangkan manifestasi pada Oral Lichen Planus (OLP), pasien biasanya mengeluh bahwa
mulutnya sensitive dengan pasta gigi, asam, alkohol, makanan pedas, dan makanan asin. Rasa
sakit, terasa terbakar, kasar, dan lesi pada mulut juga merupakan keluhan yang biasa

Gambar 1.Papul pergelangan tangan pada lichen planus. Gambar 2 (bawah) perubahan kuku pada Lichen
Planus

OLP biasanya tersebar secara bilateral, khususnya di bagian mukosa bukal,


permukaan dorsum dan ventral dari lidah dan/atau gusi. Daerah palatum dan labial jarang
terlibat.5
OLP sering asimptomatik, tapi bila daerah tersebut menjadi ulserasi, pasien
mengalami berbagai ketidaknyamanan dan diperparah dengan makanan asam dan pedas.
Tampilan klinis dari OLP antara lain:5

- Reticular OLP: bentuk yang paling sering, berupa anyaman berbenduk renda
berwarna putih (Wickham striae). Lesi ini seringkali tidak nyeri, walaupun pasien
sering mengeluhkan kekeringan dan kasar pada daerah yang terkena. Bentuk ini
terlihat pada 35-59% penderita.6
- Papular OLP: bentuk berupa papul berwarna putih dengan diameter 1-2mm. Bentuk
ini biasanya muncul di mukosa bukal dan dorsum lidah. Bentuk ini bisa saja
merepresentasikan manifestasi awal dari OLP.
- Plaque-like OLP: bentuk berupa daerah putih yang homogen. Khasnya muncul di
mukosa bukal atau dorsum lidah dan lebih sering muncul pada perokok.
- Atrophic OLP : adanya area atrofi dalam bercak-bercak putih. Gambaran klinis berupa
daerah yang putih dan merah, tapi tidak berbintik seperti chronic hyperplastic
candidosis. Pasien sering mengeluhkan nyeri mulut.
- Ulcerative/Erosive OLP : ulkus/erosi sering muncul dalam daerah hiperkeratosis.
Terkadang muncul tanpa ada striae yang jelas sehingga menyulitkan diagnosa. Pasien
mengeluhkan nyeri bila makan makanan yang pedas atau asam. Bentuk ini adalah
yang kedua tersering setelah bentuk retikular.
- Bullous OLP : bentuk ini jarang muncul. Muncul berupa vesikel kecil atau bula dalam
bercak putih. Ini bisa menyebabkan kerancuan diagnosa dengan pemfigus atau
pemfigoid membranosa.

Pasien dengan keterlibatan gusi bisa memunculkan area bercak putih atau striae putih
diatas dasar yang kemerahan. Ginggivitis deskuamatif juga sering muncul sebagai
manifestasi erosive OLP melibatkan jaringan gusi.7
Gambar 2: Papular Oral Liken planus (Burkhart, Nancy)

Sumber tertentu juga menyebutkan tipe bullous dan atrophic merupakan variasi lain dari
erosive OLP.7

Gambar 3. Liken planus tipe Plak

Gambar 4: liken planus tipe atrofi (Burkhart, Nancy)


Gambar 5. Liken planus tipe erosif

Gambar 6. Tipe bulosa

DIAGNOSIS
Pada anamnesa perlu diperhatikan faktor risiko dan keluhan yang dirasakan. OLP lebih sering pada
perempuan dengan usia > 40 tahun biasanya didapati komorbid dengan penyakit
hatiautoimun, hepatitis C, dan kolitis useratif.
Selain itu, pasien biasanya mengeluh bahwa mulutnya sensitive dengan pasta gigi,
asam, alkohol, makanan pedas, dan makanan asin. Rasa sakit, terasa terbakar, kasar, dan lesi
pada mulut juga merupakan keluhan yang bisadirasakan pasien.
Pada pemeriksaan fisik oral, biasanya ditemukan tampakkan jaring berwarna putih
bilateraldengan atau tanpa ulser atau bulae sesuai dengan tipenya. Biasanya terdapat pada
mukosa bukal, ventral, dan permukaan dorsal dari lidah dan gingiva.
Bila ditemukan pada daerah oral, perlu dilakukan juga pemeriksaan ekstraoral,
seperti kulit, kuku, kulit kepala, dan permukaan mukosa lainnya seperti esofagus, laringeal,
kojungtiva,dan genitalia.
Pemeriksaan histopatologi dan biopsi bisa dilakukan untuk membedakan antara OLP dan
lesikronis putih atau ulseratif lain, yaitu : keratosis reaktif, chronic hyperplastic
candidosis,epithelial dysplasia,discoid lupus erythematosus, gastro-intestinal
disease (oral Crohnsdisease) atau anemia.
Pemeriksaan ini biasa digunakan pada kasus kasus lichen planusatipikal, dengan
presentasi atrofi atau ulseratif.
Gambaran histologis pada OLP berupa hiperkeratinisasi, liquefaction membran
basalis, ditemukan Civatte bodies, infiltrasi limfosit pada lapisan lamina propia hingga epitel.
Pemeriksaan dengan imunoflouresensi langsung bisa membabtu membedakan antara
erosif dan ulseratif atau pada OLP yang terdapat bulae yang bisa terjadi pada
pevigus vulgaris, benign mucous membrane pemphigoid, dermatitis herpetiformis
dan linear IgA bullousdermatosis.
Smear dan swab untuk mikologi bisa dilakukan pada kasus yang terdapat
padasuperinfeksi kandidiasis, biasa terjadi pada penggunaan kortikosteroid topikal sebagai terapi.
Skin test terhadap alergi mercury amalgam juga dilakukan, bila dicurigai bahwa
terjadinya lichen planus merupakan sebab dari alergi terhadap materi yang digunakan ketika
melakukan perawatan gigi.
Pada pemeriksaan serologi, tidak terdapat perubahan berarti pada penderita OLP,
tetapi padasebagian kasus, sering dijumpai peningkatan titer ANA

Anda mungkin juga menyukai