Anda di halaman 1dari 5

Analisis sefalometri diperlukan oleh klinisi untuk memperhitungkan hubungan fasial

dan dental dari pasien dan membandingkannya dengan morfologi fasial dan dental
yang normal. Analisis ini akan membantu klinisi dalam perawatan ortodontik ketika
membuat diagnosis dan rencana perawatan, serta melihat perubahan-perubahan
selama perawatan dan setelah perawatan ortodontik selesai. Berikut ini adalah
panduan untuk melakukan analisis sefalometri berikut tabel yang memperlihatkan
hubungan fasial dan dental yang normal (klik gambar untuk memperbesar ukuran
gambar).

Titik-titik Jaringan Keras:

1. Sella (S): terletak di tengah dari outline fossa pituitary (sella turcica)
2. Nasion (N): terletak di bagian paling inferior dan paing anterior dari
tulang frontal, berdekatan dengan sutura frontonasalis.
3. Orbitale (Or): terletak pada titik paling inferior dari outline tulang
orbital. Sering pada gambaran radiografi terlihat outline tulang orbital kanan
dan kiri. Untuk itu maka titik orbitale dibuat di pertengahan dari titik orbitale
kanan dan kiri.
4. Titik A (A): terletak pada bagian paling posterior dari bagian depan
tulang maksila. Biasanya dekat dengan apeks akar gigi insisif sentral atas.
5. Titik B (B): terletak pada titik paling posterior dari batas anterior
mandibula, biasanya dekat dengan apeks akar gigi insisif sentral bawah.
6. Pogonion (Pog): terletak pada bagian paling anterior dari dagu.
7. Gnathion (Gn): terletak pada outline dagu di pertengahan antara titik
pogonion dan menton.
8. Menton (Me): terletak bagian paling inferior dari dagu.
9. Articulare (Ar): terletak pada pertemuan batas inferior dari basis kranii
dan permukaan posterior dari kondilus mandibula.
10. Gonion (Go): terletak pada pertengahan dari sudut mandibula.
11. Porion (Po): terletak pada bagian paling superior dari ear rod (pada
batas superior dari meatus auditory external).

Titik-titik Jaringan Lunak

1. Soft tissue glabella (G'): titik paling anterior dari bidang midsagital
dari dahi.
2. Pronasale (Pr): titik paling depan dari ujung hidung.
3. Labrale superius (Ls): titik tengah di pinggir superior dari bibir atas.
4. Labrale inferius (Li): titik tengah di pinggir inferior dari bibir bawah.
5. Soft tissue pogonion (Pog'): titik paling anterior dari kontur jaringan
lunak dagu.

Bidang-bidang Sefalometrik:

1. Frankfort horizontal: Po-Or


2. Sella-nasion: S-N
3. Facial: N-Pog
4. Mandibular: Go-Me
5. Ramus: diperoleh dari permukaan rata-rata dari permukaan inferior
posterior ramus mandibula, melalui titik articulare (Ar)

Sudut-sudut Yang Menjelaskan Hubungan Skeletal:

1. SN-Pog: hubungan posisi anteroposterior dari dagu terhadap garis yang


melalui basis kranii anterior.
2. SNA: hubungan posisi anteroposterior dari basis apikal maksila
terhadap garis yang melalui basis kranii anterior.
3. SNB: hubungan posisi anteroposterior dari basis apikal mandibula
terhadap garis yang melalui basis kranii anterior.
4. ANB: hubungan posisi anteroposterior dari maksila terhadap posisi
anteroposterior dari mandibula. Maloklusi kelas II yang parah sering
dihubungkan dengan nilai ANB yang besar.
5. Sudut facial (N-Pog-FH): hubungan posisi anteroposterior dagu
terhadap bidang Frankfort horizontal.
6. FMA atau MP-FH: kemiringan sudut bidang mandibula terhadap
bidang Frankfort horizontal.
7. MP-SN: kemiringan sudut bidang mandibula terhadap bidang
Frankfort horizontal.

Sudut dan Jarak Yang Menjelaskan Hubungan Dental (lihat tabel berikut)
Apabila hasil pengukuran analisis sefalometri pasien telah didapatkan, maka kita
perlu membandingkannya dengan nilai normal sesuai dengan usia dan jenis kelamin
pasien. Ukuran normal analisis sefalometri berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat
Anda lihat di tabel-tabel berikut:

Anda mungkin juga menyukai