Anda di halaman 1dari 38

Pendahuluan

Disharmoni Wajah
Faktor-faktor penyebab disharmoni
wajah tersebut adalah:
1. Maksila relatif besar dan/atau posisinya jauh ke
depan.
2. Mandibula relatif kecil dan/atau retroposisi.
3. Kombinasi 1 dan 2.
4. Protrusif insisif atas dan/atau linguoversi insisif
bawah
SEJARAH
 Gambaran sefalometri pertama kali diperkenalkan th
1922 oleh Pacini
 1931, Broadbent (Amerika) dan Hofrat (Jerman) dalam
waktu bersamaan menemukan teknik sefalometri
standar dengan menggunakan alat sinar-X dan
sefalostat/sefalometer (pemegang kepala)
 Film yang dihasilkan disebut sefalogram/ film kepala/
sefalometri sinar-X.
 Pengukuran dilakukan pada hasil radiograf tsb dan
kemudian dilakukan analisis sehingga menghasilkan
ukuran-ukuran kraniofasial
DEFINISI
 Chepalometric adalah ilmu yang mempelajari
pengukuran-pengukuran kuantitatif bagian-bagian
tertentu kepala untuk mendapatkan informasi tentang
pola kraniofasial.
 Terdapat dua proyeksi yang digunakan yaitu:
1. Lateral
2. Postero Anterior (PA)
PERANAN ANALISA CEPHALOMETRI

1. Untuk menganalisa pola wajah agar hubungan struktur


dapat diketahui. Cara ini menghasilkan keterangan
tentang faktor skeletal yang berperan pada mal oklusi
dan memungkinkan dilakukan evaluasi terperinci dari
pergerakan gigi yang diperlukan untuk mendapat hasil
paling memuaskan.
2. Dapat diperkirakan pertumbuhan yang nanti terjadi
dari satu radiograf atau seri radiograf
3. Seri radiograf dapat dianalisa untuk menentukan
perubahan skeletal dan gigi yang akan terjadi karena
pertumbuhan dan perawatan
Tujuan analisis cephalometry
 mempelajari pertumbuhan & perkembangan
kraniofasial
 analisis kelainan kraniofasial
 mempelajari tipe fasial
 rencana perawatan ortodontik
 evaluasi hasil perawatan
 analisis fungsional
 penelitian
Contoh pertumbuhan dan perkembangan
kraniofasial
Contoh analisis kelainan kraniofasial

Protraksi maksila.
Tipe fasial:A. konkaf; B. lurus; C. konveks
Contoh analisis kelainan kraniofasial

Maksila retrusi.
Tipe fasial: A. konkaf; B. lurus; C. konveks
Contoh tipe fasial
Contoh evaluasi hasil perawatan

Sebelum perawatan Sesudah perawatan


Evaluasi Cephalometry
 Identifikasi anatomi landmark
Landmark: struktur referensi stabil dan rahang atas
dan bawah tulang dan gigi
 Grafis yang berkaitan elemen dento-wajah untuk
struktur referensi ini
 Pengukuran sudut dan atau linier
Titik dan garis utama dalam Cephalometri

Po = Porion
Or = Orbitale
N = Nasion
M = Menton
S = Sella
Pog = Pogonion
ANS = Spina Nasalis Anterior
PNS = Spina Nasalis Posterior
A = Titik A (subspinalis)
B = Titik B (Supramentalis)
Gn = Gnasion
M = Menton
Ar = Artikularis
Bo = Titik Bolton
Ba = Basion
PTM= Titik Pterigomaksilaris
Go = Gonion
Reference Lines

sella nasion

porion orbitale
SNA 82 ± 2 deg
NA TO FH 90 ± 3 SKELETAL HORIZONTAL - MAXILLA
deg

s n

FH

a
SNB 80 ± 2 deg
N-PG TO FH SKELETAL HORIZONTAL - MANDIBLE
88 ± 6 deg

n
s

FH

b
Pg
ANB 2 ± 2 deg

SKELETAL HORIZONTAL - MAXILLA TO MANDIBLE

B
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6
deg
LFH 55% OF
TFHSKELETAL VERTICAL

FH

GO

ME GN
FH TO GOGN 22
± 5 deg
Y AXIS 59 ± 6 SKELETAL VERTICAL
deg
LFH 55% OF
TFHSKELETAL VERTICAL

FH

GO

ME GN
INTERINCISAL
130 ± 5 deg
DENTAL - UPPER TO LOWER INCISOR
Titik dan garis utama dalam Cephalometri

• Porion, titik tertinggi pada tepi MAE


• Orbitale, titik terendah pada tepi infra-orbital.
• Nasion, pertemuan antara tulang nasal dan frontal pada garis tengah.
• Sella, bagian tengah bayangan sella tursika.
• Pogonion, titik paling anterior pada tulang dagu.
• Spina nasalis anterior (ANS), proyeksi paling anterior pada
premaksilaris pada garis tengah di bawah rongga hidung.
• Spina nasalis posterior (PNS), proyeksi paling posterior dari palatum
keras pada garis tengah.
• Titik A (subspinalis), titik paling posterior dari kecekungan pada
permukaan anterior premaksila di garis tengah, di bawah spina nasalis
anterior.
Titik dan garis utama dalam Cephalometri

• Titik B (supramentalis), titik paling posterior dari kecekungan pada


permukaan anterior mandibula di garis tengah, di atas pogonion.
• Gnasion, Titik paling inferior dan anterior pada tulang dagu, dimana
bidang bagi sudut dibuat oleh tangent vertikal dan horizontal ke
dagu bertemu dengan outline mandibula.
• Menton, titik paling inferior pada tepi bawah mandibula di mana
bayangan tepi bawah mandibula bertemu dengan bayangan
potongan melintang simfisis mandibula.
• Gonion, titik paling inferior dan posterior pada sudut mandibula,
dimana bidang bagi sudut antara tangent ke tepi posterior dan
inferior mandibula bertemu dengan outline mandibula.
• Artikularis, titik potong dari outline tepi posterior mandibula dan
tepi inferior tulang temporal.
Titik dan garis utama dalam Cephalometri

• Titik Bolton, titik paling tinggi pada kecekungan


fosa di belakang kondil oksipital.
• Basion, titik paling rendah pada tepi anterior
foramen magnum di garis tengah.
• Titik pterigomaksilaris, titik paling rendah dari
outline fisiura pterigomaksilaris (Foster, 1997).
Garis Pedoman pada Kepala
• Garis Wajah (Bidang).
Nasion-Pogonion. Menunjukkan susunan umum profil wajah.
• Bidang Frankfort. Porion-Orbitalis.
Bidang ini disebut horisontal bila kepala pada posisi postural
bebas. Pada kenyataannya, terdapat variasi individual.
• Bidang Mandibula. Ada berbagai garis yang digunakan
untuk menunjukkan susunan tubuh mandibula, tetapi hanya
sedikit perbedaan yang ada.
• Bidang Maksila (Mx). Garis melalui sayap depan dan
belakang nasal, yang menunjukkan susunan palatum.
• Bidang Oklusal. Ada berbagai definisi yang diperkenalkan.
Bidang ini dapat ditunjukkan oleh garis yang melewati oklusi
cusp medial molar tetap yang paling depan dan setengah
antara ujung insisivus pertama atas dan bawah.
Indikasi Utama Chepalometri

Ortodontik
• Diagnosa awal pada kelainan tulang dan jaringan lunak
• Perencanaan perawatan
• Penilaian hasil perawatan untuk menilai target perawatan

Operasi Ortognatik (Operasi Rahang)


• Sebelum operasi dari pola tulang dan jaringan lunak.
• Membantu rencana perawatan.
• Penilaian setelah pembedahan (Whaites, 1997).
Teknik Pemeriksaan Cephalometri
Kepala Lateral
• Istilah yang dipakai untuk menggambarkan proyeksi kepala
lateral
• Sebagai tambahan, kata cephalometri harus dimasukkan saat
menerangkan radiograf kepala true lateral yang diambil pada
cephalostat.
• Hal ini memungkinkan pembedaan dari nonstandarisasi
proyeksi kepala lateral yang diambil pada pemeriksaan kepala
umum (Whaites, 1997)
Persiapan Alat dan Bahan

• Cephalostat, berisi :
1). Penahan kepala dan ear rods untuk memastikan posisi pasien
telah sesuai prosedur.
2). Grid yang telah terfiksasi untuk mengurangi radiasi hambur.

• Kaset ukuran 18x24 cm.


• Lempeng filter alumunium untuk mengatenuasi pancaran
sinar-X dengan selektif pada bagian jaringan lunak wajah agar
menghasilkan gambaran soft tissue pada radiograf.

• Tabung sinar-X pada posisi tetap dengan jarak kira-kira 2m


dari film sehingga radiograf dapat dibuat ulang dan dapat
dibandingkan.
Contoh Chepalostat

Keterangan :
1. Penahan kepala
3 2. Ear rod
1 4
3. Penahan kaset
4. Grid
5
5. Kaset diposisikan
6 di samping grid
2 6. Wedge
aluminium
Teknik Pemeriksaan

2). Kepala difiksasi dengan hati-hati dengan ear rods


yang dimasukkan dalam MAE. IOML Sejajar tepi IR

Gambar Posisi Pasien Proyeksi Lateral dengan Cephalostat


Proyeksi Lateral
Teknik Pemeriksaan

1. Pasien diposisikan di cephalostat dengan MSP


kepala sejajar film dan garis Frankfort horizontal.

Gambar
.

Diagram Posisi Pem Cephalometri


Teknik Pemeriksaan

3. Letakkan lempeng filter aluminium di antara kepala


pasien dan bagian anterior film.
4. Arah sinar-X horizontal dan central point pada ear
rods atau MAE
PROYEKSI PA
 Posisi Pasien: Erect
 Posisi Objek:
- Bagian Frontal menempel / dekat IR
- Atur OML tegak lurus IR
- Tidak ada rotasi dan tilting
 CR: Horizontal tegak lurus IR
 CP: Os. Occ menuju Ramus Mandibula
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai