KASUS TYPODONT
No. Model :-
Nama Pasien : IF
SEMARANG
2022
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
I. IDENTITAS PASIEN
1. Nama Pasien : IF
2. Suku : Jawa
3. Umur : 22 th
4. Jenis kelamin : Perempuan
5. Pekerjaan : Mahasiswa
6. Alamat : Semarang
II. WAKTU DAN JENIS PERAWATAN
1. Pendaftaran : 9 Desember 2020
2. Pencetakan : 9 Desember 2020
3. Pemasangan Alat :
4. Retainer :
5. Jenis Alat : Orthodonti Lepasan
III. PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subyektif (Anamnesis)
Keluhan Utama : Pasien wanita 22 tahun datang dengan keluhan ingin
merapikan gigi-gigi yang berjejal
Riwayat Kesehatan : Pasien dan keluarga pasien tidak ada riwayat penyakit sistemik
dan tidak ada alergi
a) Kesehatan Umum : Baik
b) Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Geligi
Periode Gigi Susu : tidak ada keluhan dan tidak pernah memeriksakan gigi
ke dokter gigi
Periode Gigi Bercampur : tidak ada keluhan dan tidak pernah memeriksakan gigi
ke dokter gigi
Periode Gigi Permanen : pernah menambalkan gigi permanen tetapi pasien lupa
gigi yang mana
B. Pemeriksaan Obyektif
2
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
1. UMUM
Status gizi:
Indeks Massa Tubuh: BB(kg)/TB2(m) x 100 = 62/(1,61)2 x 100 = 23,9
Status Gizi : Kurang Normal Lebih
Kategori : Kurus Normal Gemuk
2. LOKAL
a) Ekstraoral
Bentuk Kepala
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 15
Indeks kepala: 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 × 100 = 20 × 100 = 75
Bentuk Wajah
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ 10,3
Indeks wajah: × 100 = 11,8 × 100 = 87,2
𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑤𝑎𝑗𝑎ℎ
3
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Hairline
Glabela
Subnasal
Comissura
Menton
Kesimpulan : Simetris
Keterangan : Dari analisa foto profil tampak depan pasien memiliki wajah
simetris
4
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Nasion
Upper lip
Pog
Keterangan:
K: karies R: Radiks T: Tumpatan I: Inlay
X: dicabut P: Persistensi O: belum erupsi J: Jaket
Im: Impaksi Ag: Agenese B: Bridge En: Endodontik 5
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
3. SEFALOMETRI
a) Foto Sefalometri
b) Analisis Sefalometri
No. Jenis Pengukuran Normal Pasien Keterangan
1 SNA 82o± 2 83o
= N (Kedudukan maksila terhadap basis
kranium normal)
o o
2 SNB 80 ± 2 81 = N (Kedudukan mandibula terhadap basis
kranium normal)
o o
3 ANB 2±2 2 = N (Hubungan basis maksila terhadap
mandibula yaitu skeletal kelas I)
o o
4 Oklusal Plane Angle 14 16 High Angle Case (Open Bite Skeletal)
o o
Mandibular Plane 32 38 > N (Pertumbuhan mandibula ke arah
Angle (SN-MP) vertikal)
5 I-NA (mm) 4 mm 6 mm > N (Gigi insisivus maksila terhadap
tulang maksila protrusif)
O O
I-NA (sudut) 22 ± 4 27 > N (Gigi insisivus maksila terhadap
tulang maksila proklinasi)
6 I-NB (mm) 4 mm 7 mm > N (Gigi insisivus mandibula terhadap
tulang mandibula protrusif)
O O
I-NB (sudut) 22 ± 4 27 > N (Gigi insisivus mandibula terhadap
tulang mandibula proklinasi)
7 S-Line 0 mm Atas : 3 mm >N (Bibir atas protrusif)
Bawah : 9mm >N (Bibir bawah protrusif)
o
8 Inter I 130 – 126o <N (Inklinasi gigi insisivus dan relasi gigi
o
150.5 insisivus atas dan bawah proklinasi)
Kesimpulan: Hubungan skeletal kelas I disertai open bite skeletal, relasi antar gigi bidental protrusif, serta
jaringan lunak bibir atas dan bawah prominen.
6
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
4. MODEL STUDI
a) Foto Model Studi dari Arah Oklusal
1 1
2 2 1 1
2 2
3 3
3 3
4 4
4 4
5 5
5 5
6 6
6 6
Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Keterangan
1 6,5 6,3 4.97 – 6.60 Normal
2 6,6 6,5 5.45 – 6.85 Normal
3 6,7 6,9 6.15 – 8.15 Normal
4 6,7 6,4 6.35 – 8.75 Normal
5 7,5 7,7 6.80 – 9.55 Normal
6 10,8 10,9 10.62 – 13.05 Normal
Jumlah 44,8 44,7
Kesimpulan: Lebar mesiodistal gigi normal
c) Analisis Model Studi
⮚ Overjet
11 = 4,0 mm 21 = 4,0 mm
41 31
⮚ Overbite
11 = 3,2 mm 21 = 3,5 mm
41 31
7
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
8
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Kesimpulan:
Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien pada regio
P1 mengalami kontraksi derajat ringan sebesar 0,1 mm dan pada M1 mengalami
kontraksi derajat ringan sebesar 1,9 mm.
Note :
⮚ Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi dalam keadaan
kontraksi, distraksi atau normal.
⮚ Pont untuk mengetahui perkembangan gigi ke arah lateral.
⮚ Lengkung gigi dikatakan kontraksi bila selisih yang didapat adalah minus (-).
⮚ Lengkung gigi dikatakan distraksi bila selisih yang didapat adalah plus (+).
⮚ Derajat kontraksi atau distraksi:
- Mild/ringan : < 5 mm
- Medium/Moderate/Sedang : 5-10 mm
- Extreem/Severe/Berat : > 10 mm
2) Korkhaus
♦ Jumlah mesio distal 12 11 21 22 : 28,7 mm
♦ Jarak I-(P1-P1) pengukuran : 17,5 mm
♦ Jarak I-(P1-P1) tabel korkhous : 17 mm
♦ Diskrepansi : 0,5 mm
Kesimpulan : Posisi gigi pada regio anterior dalam keadaan protrusif
sebesar 0,5 mm
Note :
Posisi gigi anterior dikatakan retrusif bila selisih yang didapat adalah negatif (-). Posisi
gigi anterior dikatakan protrusif bila selisih yang didapat adalah positif (+).
9
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
RA RB
Note :
⮚ Determinasi lengkung gigi dilakukan untuk mengetahui diskrepansi ukuran mesiodistal
gigi (kebutuhan ruang) setelah lengkung ideal dirancang seideal mungkin dari lengkung
mula-mula pada pasien.
⮚ Apabila kekurangan ruang tiap sisi lengkung yang didapatkan
(menurut Carey):
o > 1/2 lebar mesiodistal gigi P1 pada sisi tersebut, maka dapat dilakukan pencabutan
gigi P1 pada sisi tersebut.
o 1/4 - 1/2 lebar mesiodistal gigi P1 pada sisi tersebut, dianjurkan untuk:
- Pencabutan satu gigi P1 pada salah satu sisi lengkung jika ada pergeseran median
line.
- Pencabutan 2 P2 jika lengkung gigi sudah simetris
- Ekspansi kombinasi grinding mesiodistal gigi jika lengkung gigi kontraksi
o < 1/4 lebar mesiodistal gigi P1 pada sisi tersebut, dianjurkan untuk:
- Grinding lebar mesiodistal gigi anterior jika pasien tidak rentan karies.
- Ekspansi lateral jika lengkung gigi kontraksi.
11
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
5. DATA PENUNJANG
a) Analisis Fotografi
12
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
c) Pemeriksaan OPG
6. DIAGNOSIS ORTHODONTIK
Maloklusi Angle klas III Tipe 2 Dewey subdivisi dengan skeletal kelas I, disertai protrusif gigi
dengan hubungan skeletal klas I disertai bidental protrusif, profil wajah cembung, malrelasi
berupa open bite posterior pada relasi gigi 14-15 terhadap 44-45, dan jaringan lunak bibir atas dan
bawah prominen, serta malposisi gigi individual berupa:
12 : mesio palato torsi versi
13 : mesio palato torsi versi
22 : mesio labio torsi versi
23 : mesio labio torsi versi
32 : linguo versi
35 : linguo versi
42 : linguo versi
43 : disto labio torsi versi
7. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI
Pasien tidak memiliki kebiasaan buruk
Riwayat keluarga : ayah pasien memiliki gigi yang rapi, ibu pasien memiliki gigi
berjejal pada gigi anterior sama dengan kondisi gigi pasien
Masa gigi bercampur
1. 12 : mesio palato torsi versi : kemungkinan disebabkan adanya persistensi gigi 52
2. 13 : mesio palato torsi versi : kemungkinan disebabkan adanya persistensi gigi 53
3. 22 : mesio labio torsi versi : kemungkinan disebabkan adanya persistensi gigi 62
4. 23 : mesio labio torsi versi : kemungkinan disebabkan adanya persistensi gigi 63
5. 32 : linguo versi : kemungkinan disebabkan adanya persistensi gigi 72
13
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
8. PROSEDUR PERAWATAN
a) Rencana perawatan
⬜Observasi ⬜Preventif ⬜Interseptif ☑Korektif
14
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Hasil perhitungan Howes : Lengkung gigi dan lengkung basal cukup untuk
menampung gigi geligi dengan inklinasi gigi posterior tegak terhadap bidang
oklusal.
Hasil perhitungan determinasi lengkung : Ruang pada rahang atas cukup,
sedangkan pada rahang bawah terdapat kekurangan ruang pada sisi kanan dan kiri
masing-masing sebesar 1 mm.
Pencarian Ruang
Berdasarkan perhitungan determinasi lengkung diperoleh kekurangan ruang pada
rahang bawah sebesar 2 mm, dengan kekurangan ruang sisi kanan 1 mm dan sisi kiri 1
mm. Rahang bawah berdasarkan analisa Carey kekurangan masing-masing sisi yaitu
<1/4 lebar mesiodistal gigi P1 sehingga perlu dilakukan grinding mesiodistal gigi.
Untuk mendapatkan ruangan pada rahang bawah sebesar 2 mm maka dilakukan
grinding pada mesiodistal gigi yang mengalami malposisi (32, 42, 43) dengan masing-
masing permukaan digrinding sebesar 0,3 selama 4 kali kontrol. Sehingga setiap
kontrol dilakukan grinding sebesar ±0,1 mm pada masing-masing permukaan.
4. Koreksi Open Bite dan Malposisi Gigi
Desain alat
Rahang Atas
Dilakukan perawatan dengan :
1. Labial arch #0,7 mm dengan U loop pada gigi 14 dan 24 untuk menjaga
keteraturan lengkung gigi dan disertai coil pada lengkung labial distal gigi 21
dan coil pada basis labial arch regio 2
2. Simple spring #0,6 mm pada mesial gigi 12 dan 13
3. Adam klamer #0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi 16 dan 26
4. Basis plat palatal rahang atas
5. Button pada bukal dan lingual gigi 23
15
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Aktivasi :
1. Aktivasi simple spring pada mesial gigi 12 dan 13 untuk mengkoreksi
mesiopalato torsiversi dengan cara memperbesar loop menggunakan tang
universal
2. Aktivasi elastic pada button bukal gigi 23 ke koil pada basis, dan elastic pada
button lingual gigi 23 ke koil pada lengkung labial pada distal gigi 21 dengan
ukuran elastic 3/16. Elastic digunakan setiap hari kecuali saat makan dan
menyikat gigi. Elastic perlu diganti setiap 24 jam sekali.
Rahang Bawah
Dilakukan perawatan dengan :
1. Labial arch #0,7 mm dengan U loop pada gigi 33 dan 43 untuk menjaga
keteraturan lengkung gigi
2. Simple spring #0,6 mm pada gigi 32 dan 42
3. T spring #0,5 mm pada gigi 35
4. Adam klamer #0,7 mm untuk retensi dipasang pada gigi 36 dan gigi 46
5. Basis plat lingual rahang bawah
Aktivasi :
1. Aktivasi simple spring pada gigi 32 dan 42 dengan cara memperbesar loop atas
dan bawah menggunakan tang universal
2. Aktivasi T spring dengan cara memperbesar loop atas dan bawah menggunakan
tang universal
c) Prosedur dan gambar retainer
Retainer yang digunakan bertujuan untuk mencegah hasil perawatan relapse atau untuk
mempertahankan lengkung yang telah dikoreksi maka untuk rahang atas mengunakan retainer
berupa labial arch dengan U loop pada gigi 14 dan 24 dengan kawat diameter 0,7 mm, serta
adam klamer pada gigi 16 dan 26 dengan kawat berdiameter 0,7 mm. Sedangkan untuk rahang
bawah mengunakan labial arch dengan U loop pada gigi 33 dan 43 dengan diameter kawat 0,7
mm, serta adam klamer pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi dengan diameter 0,7 mm.
16
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Pada radiografi panoramik didapatkan seluruh gigi-geligi dalam kondisi baik. Pasien sangat
kooperatif dikarenakan keinginan pasien untuk memperbaiki kondisi giginya. Riwayat kesehatan
baik. Oral hygiene baik. Kondisi jaringan periodontal yang sehat.
17
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang dengan keluhan ingin merapikan gigi-gigi
yang berjejal.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung mengeluhkan
sering terselip makanan akibat gigi-geliginya yang berjejal. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
18
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
Plan : 1. Insersi alat orthodontik lepasan rahang atas dan rahang bawah
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi bagian-bagian dari plat. Plat harus halus dan tidak melukai mukosa
rongga mulut pasien.
6. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
8. Pasien diinstruksikan untuk mencoba melepas dan memasang alat secara mandiri
19
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
20
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
SIMULASI KASUS I
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang untuk melanjutkan perawatan orthodonti
lepasannya.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung datang untuk
melanjutkan perawatan orthodonti lepasannya. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
21
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
Plan : 1. Aktivasi simple spring rahang bawah pada gigi 32 dan 42 dan T-spring pada gigi
35 dengan cara memperbesar loop menggunakan tang universal.
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
23
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
SIMULASI KASUS 2
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang untuk melanjutkan perawatan orthodonti
lepasannya.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung datang untuk
melanjutkan perawatan orthodonti lepasannya. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
24
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
Plan : 1. Aktivasi simple spring rahang atas pada mesial gigi 12 dan 13
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
25
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
26
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
SIMULASI KASUS 3
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang untuk melanjutkan perawatan orthodonti
lepasannya.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung datang untuk
melanjutkan perawatan orthodonti lepasannya. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
27
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
Plan : 1. Aktivasi simple spring rahang bawah pada gigi 32 dan 42 dan T-spring pada gigi
35 dengan cara memperbesar loop menggunakan tang universal
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
29
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
SIMULASI KASUS 4
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang untuk melanjutkan perawatan orthodonti
lepasannya.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung datang untuk
melanjutkan perawatan orthodonti lepasannya. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
30
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
Plan : 1. Aktivasi simple spring rahang atas pada mesial gigi 12 dan 13
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
31
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
32
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
SIMULASI KASUS 5
Keluhan Utama : Pasien wanita berusia 22 tahun datang untuk melanjutkan perawatan orthodonti
lepasannya.
Pemeriksaan Subjektif : Pasien wanita usia 22 tahun datang ke RSIGM Sultan Agung datang untuk
melanjutkan perawatan orthodonti lepasannya. Keadaan umum
pasien baik, tidak memilki riwayat penyakit sistemik, dan tidak memiliki
riwayat alergi. Pasien mengaku saat periode gigi susu hingga periode gigi
bercampur tidak pernah mengalami keluhan dan tidak pernah memeriksakan
gigi ke dokter gigi. Pada periode gigi bercampur, pasien mengaku pernah
melakukan perawatan restorasi pada gigi permanen namun pasien mengaku lupa
mengenai region giginya. Pasien mengaku tidak memiliki kebiasaan buruk yang
berkaitan dengan keluhan pasien. Pasien mengaku tidak ada keluarga yang
memiliki kondisi serupa dengan keluhan pasien. Pasien ingin dilakukan
perawatan agar susunan gigi-geliginya menjadi rapi.
- Pemeriksaan Intraoral
OHIs :
Gingiva : Normal
Lidah : Normal
Fonetik : Normal
Pola atrisi : Normal
Mukosa : Normal
Palatum : Normal
Free Way Space : Normal (3 mm)
Frenulum labii superior : Normal
33
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
Malrelasi
Edge to edge bite : tidak ada
Cusp to cusp bite : tidak ada
Deep bite : tidak ada
Scissor bite : tidak ada
Open bite posterior : pada sisi kanan
Diastema : pada sisi kiri rahang atas
Malposisi
- 12 : mesiopalato torsi versi
- 13 : mesiopalato torsi versi
- 22 : mesiolabio torsi versi
- 23 : mesiolabio torsi versi
- 32 : linguo versi
- 35 : linguo versi
- 42 : linguo versi
- 43 : distolabio torsi versi
2. Cek retensi dengan cara mengaitkan sonde pada adam klamer dan labial arch, dan
ditarik ke arah oklusal. Lakukan evaluasi, apabila alat orthodontik tidak terlepas,
maka alat orthodontic retentive.
5. Evaluasi posisi plat dan klamer pada gigi. Plat tidak boleh melukai gingiva.
34
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
c. Saat alat orthodonti tidak digunakan, pasien diminta merendam alat tersebut
pada air bersih
d. Pasien diberi informasi bahwa pada saat awal penggunaan dan saat aktivasi alat
orthodontik akan terasa kurang nyaman
35
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
KESIMPULAN PERAWATAN
21 21
= 3,5 mm = 3,0 mm
31 31
Open bite posterior pada sisi kanan Open bite posterior pada sisi kanan terkoreksi
Diastema pada sisi kiri rahang atas Diastema pada sisi kiri rahang atas terkoreksi
Malposisi Gigi Malposisi Gigi
Kesimpulan:
Setelah dilakukan perawatan pada kasus pasien dengan Maloklusi Angle Klas III Dewey Tipe 2, relasi molar
dan kaninus tidak berubah dari sebelum dan setelah perawatan. Overjet pasien berkurang menjadi 3,0 mm.
Sedangkan overbite pasien berkurang menjadi 3,0 mm. Seluruh malrelasi gigi individu terkoreksi.
Saran:
Setelah perawatan pada pasien selesai, psien sebaiknya diinstruksikan untuk menggunakan retainer dalam
jangka waktu 12 bulan dan dilakukan evaluasi setiap 3 bulan sekali untuk menjaga lengkung gigi agar tidak
relaps.
36
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG FAKULTAS
KEDOKTERAN GIGI PENDIDIKAN PROFESI
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang
Perhatian:
*Harap semua penulisan dilakukan dengan keterbacaan yang jelas, benar dan lengkap
37