Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SEMINAR ORTODONSIA

Kebiasaan Buruk Oral dan Kelainan Penyebab Maloklusi

Sumber : Color Atlas of Dental Medicine Orthodontic Diagnosis

Penulis : Thomas Rakosi, Irmtrud Jonas, Thomas M. Graber

Halaman : 85-90

Supervisor : drg. Dita Hofinessia, Sp. Ort

Irnamanda Dwipura Y.H., drg

Seminaris : Zatira Avriyanti 160112180510

Monique Gabrielle 160112180511

Biandra Azzahra 160112180519

Tanggal : Jumat, 7 Febuari 2020

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

BANDUNG

2020
Kebiasaan Buruk Oral

Tongue-thrust dapat menjadi etiologi primer penyebab maloklusi atau

menjadi penyebab sekunder dan faktor adaptif sebagaimana dalam kasus skeletal

open bite. Dalam banyak kasus, disfungsi lidah menetap walaupun kebiasaan

sucking dalam kurun waktu yang lama atau cara bottle-feeding yang salah selama

masa bayi telah dihentikan. (Gambar 217)

217. Tongue-Thrust Adaptif


Open bite anterior disertai disfungsi lidah yang disebabkan oleh kebiasaan
menghisap jari dalam waktu yang lama. Dalam banyak kasus, diskinesia lidah
menetap walaupun kebiasaan menghisap jari telah dihentikan sehingga maloklusi
atau malalignment gigi tidak dapat kembali normal oleh penyesuaian otonom.

Penelanan viseral (penelanan infantil) memiliki hubungan waktu terhadap

etiologi tongue-thrust. Secara fisiologis normal hingga anak berusia 4 tahun.

Setelah masa tersebut, penelanan viseral yang masih terjadi diartikan sebagai

disfungsi orofasial. Seharusnya tipe penelanan ini, dengan adanya tongue-thrust

dan kontraksi otot wajah, akan menetap pada anak yang lebih tua dan dewasa. Hal

3
ini dikaitkan dengan hasil dari kebiasaan menghisap jari dalam jangka waktu lama

yang berhubungan dengan adanya open bite. (Gambar 218, 219)

218. Postur Lidah pada Penelanan Viseral


Tipikal postur lidah dari penelanan viseral. Untuk menginisiasi penelanan, ujung
lidah berada pada bibir bawah.

219. Oklusi
Karakteristik oklusi pada kasus penelanan viseral yang menetap. Lidah akan terus
ditempatkan diantara gigi geligi, menyebabkan adanya open bite yang kompleks
dimana oklusi hanya didukung oleh gigi molar.

Kelainan

Terdapat bermacam kelainan umum dan lokal yang dapat menyebabkan

maloklusi. Kelainan sistemik paling umum adalah gangguan endokrin

4
(memengaruhi panjang rahang, gangguan erupsi gigi, berkurangnya ukuran gigi)

dan penyimpangan kromosom yang dapat mengganggu sistem orofasial (contoh:

sindrom Franceschetti, kleidokranial disostosis, trisomi 21, ektodermal displasia,

amelogenesis dan dentinogenesis imperfekta, dan beberapa tipe cleft bibir, rahang

dan langit-langit)

Berikut merupakan gangguan lokal yang sangat sering menyebabkan disgnati:

- Gangguan nasofaringeal dan gangguan pernafasan hidung

- Infeksi saluran telinga tengah pada bayi dan balita dengan TMJ rusak

- Penyakit gingiva dan periodontal yang terjadi pada masa geligi campuran

- Kondisi patologi yang jarang (tumor dan kista)

- Karies dan ekstragi gigi prematur

220. Gambaran Radiograf Kraniofasial dari Kleidokranial Disostosis

Skeletal displasia yang sebagian besar diwariskan ini diakibatkan oleh gangguan
pada osifikasi intramembran, di mana osifikasi endokhondral juga terlibat.

5
Kiri: Brachycephaly dan wajah tengah yang tidak berkembang dengan mandibula
yang relatif hiperplasia dan cenderung memiliki maloklusi kelas III, hal ini
merupakan ciri khas kasus kleidokranial disostosis
Kanan: Terganggunya osifikasi di sekitar kalvaria, yang merupakan gejala khas
dari disostosis, menyebakan fontanel dan sutura kranial terus terbuka dalam waktu
lama. Gigi sulung yang persisten juga terlihat disertai hiperdontia dan gigi
permanen yang tertahan.

221. Temuan Klinis


Kiri: Hipoplasia dari tulang klavikula dan menyebabkan hipermobiliti sendi pada
bahu merupakan curu khas dari sindrom ini
Kanan: Pasien perempuan berusia 16 tahun memiliki seluruh gigi sulung yang
peristensi kecuali gigi insisif sentral rahang bawah. Insisif sulung atrisi berat yang
dapat dilihat dari overbite hingga berkontak dengan gingiva rahang atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Rakosi, Thomas., Jonas, Irmtrud., Graber, Thomas. (1993). Color Atlas of Dental

Medicine Orthodontic Diagnosis. New York: Thieme Medical Publisher.

Anda mungkin juga menyukai