Halaman : 85-90
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2020
Kebiasaan Buruk Oral
menjadi penyebab sekunder dan faktor adaptif sebagaimana dalam kasus skeletal
open bite. Dalam banyak kasus, disfungsi lidah menetap walaupun kebiasaan
sucking dalam kurun waktu yang lama atau cara bottle-feeding yang salah selama
Setelah masa tersebut, penelanan viseral yang masih terjadi diartikan sebagai
dan kontraksi otot wajah, akan menetap pada anak yang lebih tua dan dewasa. Hal
3
ini dikaitkan dengan hasil dari kebiasaan menghisap jari dalam jangka waktu lama
219. Oklusi
Karakteristik oklusi pada kasus penelanan viseral yang menetap. Lidah akan terus
ditempatkan diantara gigi geligi, menyebabkan adanya open bite yang kompleks
dimana oklusi hanya didukung oleh gigi molar.
Kelainan
4
(memengaruhi panjang rahang, gangguan erupsi gigi, berkurangnya ukuran gigi)
amelogenesis dan dentinogenesis imperfekta, dan beberapa tipe cleft bibir, rahang
dan langit-langit)
- Infeksi saluran telinga tengah pada bayi dan balita dengan TMJ rusak
- Penyakit gingiva dan periodontal yang terjadi pada masa geligi campuran
Skeletal displasia yang sebagian besar diwariskan ini diakibatkan oleh gangguan
pada osifikasi intramembran, di mana osifikasi endokhondral juga terlibat.
5
Kiri: Brachycephaly dan wajah tengah yang tidak berkembang dengan mandibula
yang relatif hiperplasia dan cenderung memiliki maloklusi kelas III, hal ini
merupakan ciri khas kasus kleidokranial disostosis
Kanan: Terganggunya osifikasi di sekitar kalvaria, yang merupakan gejala khas
dari disostosis, menyebakan fontanel dan sutura kranial terus terbuka dalam waktu
lama. Gigi sulung yang persisten juga terlihat disertai hiperdontia dan gigi
permanen yang tertahan.
6
DAFTAR PUSTAKA