Anda di halaman 1dari 21

IMPAKSI GIGI

Pembimbing :
drg. Meiske E. Paoki, Sp.BM

Oleh :
Trovina P. Kumakauw
(20140811014160)

SMF GIGI DAN MULUT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA PAPUA
2021
DEFINISI

Gigi impaksi adalah gigi yang sebagian atau seluruhnya tidak erupsi (gagal

tumbuh) dan posisinya berlawanan dengan gigi lainnya, jalan erupsi

normalnya terhalang oleh tulang dan jaringan lunak, terblokir oleh gigi

tetangganya, atau dapat juga oleh karena adanya jaringan patologis.


ETIOLOGI

Faktor lokal
► Gigi yang berdekatan crowded atau tidak cukup tempat pada lengkung rahang.
► Padatnya tulang diatas gigi impaksi.
► Tebalnya jaringan lunak yang meliputi gigi impaksi.
► Gigi sulung yang mengalami retensi dan ankylosis.
► Keadaan patologis seperti : gigi supernumerary, odontoma, kista.
 
Penyebab Prenatal
► Hereditas dan Miscegenation.

Penyebab Postnatal
► Kondisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak seperti Ricketsia,
Anemia, Congenital Syphilis, Tuberculosis, Disfungsi endokrin dan malnutrisi.

Kondisi Abnormal Lain


► Cleidocrainal distiosis, Oxycephaly, Progeria, Achondroplasia dan Cleft palate.
Gejala klinis

► Inflamasi,yaitu pembengkakan disekitar rahang dan warna


kemerahan pada gusi disekitar gigi yang diduga impaksi

► Resorpsi gigi tetangga,karena letak benih gigi yang abnormal sehingga


meresorpsi gigi tetangga

► Kista(folikuler)

► Rasa sakit atau perih disekitar gusi


atau rahang dan sakit kepala yang
lama(neuralgia)

► Fraktur rahang (patah tulang


rahang)
Insidensi

1. Molar tiga mandibular 5. Premolar mandibula


2. Molar tiga maksila 6. Premolar maksila
3. Kaninus maksila 7. Insisivus pertama maksila
4. Kaninus mandibular 8. Insisivus kedua maksila

Insiden impaksi yang paling sering terjadi adalah pada molar tiga. Hal tersebut

karena gigi molar ketiga adalah gigi yang terakhir tumbuh, sehingga sering

mengalami impaksi karena tidak ada atau kurangnya ruang yang memadai.
Klasifikasi

MENURUT PELL DAN GREGORY


Hubungan antara ramus mandibula dengan molar kedua
dengan cara membandingkan lebar mesio-distal molar
ketiga dengan jarak antara bagian distal molar kedua ke
• Klas
ramus I : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak
mandibula.
antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula.
• Klas II : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih besar dibandingkan jarak
antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula.
• Klas III : Seluruh atau sebagian besar molar ketiga berada dalam ramus
mandibula.
Berdasarkan letak molar ketiga di dalam rahang

Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada setinggi garis oklusal.
Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih lebih
tinggi daripada garis servikal molar kedua.
Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis servikal molar kedua.

Kedua klasifikasi ini digunakan biasanya berpasangan.Misalnya,Klas


I tipe B artinya Panjang mesio-distal molar ketiga lebih kecil
dibandingkan jarak distal molar kedua ramus mandibula dan
posisi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih di atas
Pemeriksaan

Evaluasi klinis

► Pemeriksaan awal harus berupa sebuah riwayat medis dan dental, serta

pemeriksaan klinis ektra oral dan intral oral yang menyeluruh. Hasil

penemuan positif dari pemeriksaan dapat mendeterminasikan apakah

pencabutan diindikasikan atau disarankan, dan harus mengikutsertakan

pemeriksaan radiologi.

► Panoramic Photo
Pemeriksaan

► Pemeriksaan umu m dilakukan dengan cara yang sama dengan prosedur

pembedahan lainnya. Adanya gangguan sistemik atau penyakit sistemik

dideteksi dan kehati-hatian harus diterapkan sebelum pembedahan


Pemeriksaan

Status Erupsi gigi Impaksi


► Status erupsi gigi impaksi harus diperiksa karena status pembentukan

mendeterminasikan waktu pencabutan. Idealnya, gigi dicabut ketika

duapertiga akar terbentuk. Jika akar telah terbentuk sempurna, maka gigi

menjadi sangat kuat, dan gigi terkadang displitting untuk dapat dicabut.
Waktu Dicabut

Waktu Terbaik Gigi Dicabut

► Kalsifikasi gigi geraham bungsu terjadi mulai umur 9 tahun dan mahkota gigi
selesai terbentuk umur 12-15 tahun. Jadi gigi geraham bungsu sudah dapat
dilihat melalui rontgen pada umur 12-15 tahun walaupun gigi tersebut belum
tumbuh.

► Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu yang impaksi dapat


dilakukan antara umur 12-18 tahun atau setelah gigi molar / geraham kedua
tumbuh. (Preventif)
Bahaya gangguan Erupsi

► Gigi bungsu yang terpendam sulit dibersihkan karena


adanya kantung gusi tempat sisa makanan bersarang. Sisa
makanan tersebut dibusukkan bakteri dan menjadi sumber
infeksi (focus of infection). Infeksi pada gigi bungsu rahang
bawah bisa cepat menyebar ke rongga-rongga sekitar
rahang dan leher. Rongga-rongga itu disebut spasia. Infeksi
pada spasia ditandai dengan bengkak, sakit, sulit nafas,
sakit menelan, dan demam hebat. Apabila mengenai
seluruh spasia pada rahang bawah penyakitnya disebut
Phlegmon. Sebelum ditemukan antibiotik kematian yang
disebabkan phlegmon sangat tinggi 60-70%. Meskipun
sekarang tersedia antibiotik angka kematian akibat
phlegmon masih cukup tinggi karena adanya resistensi
Perawatan

Rencana perawatan :

► Rontgen Foto

► Irigasi dengan natrium hipochlorit

► Kumur antiseptik

► Pemberian analgetik,antimikroba

► Pencabutan gigi
Terapi

Bedah

► Indikasi
► Pencabutan Preventif/Profilaktik
► Pecabutan patologis dan mencegah perluasan kerusakan oleh gigi impaksi
► NAMA PEMBEDAHANNYA : ODONTECTOMY
KONTRA INDIKASI

1. Pasien dengan usia telalu muda atau lansia

2. Compromised medical status

3. Kerusakan yang luas dan berdekatan dengan struktur yang lain

4. Pasien tidak menghendaki giginya dicabut

5. Apabila tulang yang menutupi gigi yang impaksi sangat termineralisasi dan

padat

6. Apabila kemampuan pasien untuk menghadapi tindakan pembedahan

terganggu oleh kondisi fisik atau mental tertentu.


KOMPLIKASI

Perikoronitis
adalah peradangan gingiva disekeliling mahkota gigi
yang sedang tumbuh

Penyebab : Gangguan Pada erupsi gigi


Gejala : Tanda-tanda Klinis
• Penderita demam • gusi merah
• Sakit pada daerah yang sedang• sakit
tumbuh • bengkak
• Sukar menelan
• Trismus dari ringan sampai berat
KOMPLIKASI

Gigi Berjejal
Gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.

Gigi berlubang
Merusak Gigi Sampingnya

 
Tidak hanya gigi impaksinya saja yang
berlubang tetapi gigi di sampingnya juga
berlubang karena sulit dibersihkan, dan juga
akan merusak gigi tersebut.
Kista
Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista
berhubungan dengan gigi geraham impaksi pada
rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam
suatu selaput (follicle tooth / dental sac. Jika selaput
tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi
oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang
dapat merusak tulang, gigi dan saraf.

Anda mungkin juga menyukai