Anda di halaman 1dari 29

Pembimbing :

drg. Meiske Paoki, Sp.BM


DEFINISI
Menurut Indonesian Journal of Dentistry, gigi impaksi
adalah gigi yang erupsinya terhalang oleh gigi
tetangga, tulang sekitarnya atau jaringan patologis,
gigi yang letaknya tidak normal pada lengkung
rahang.

Gigi impaksi merupakan gigi yang tidak dapat muncul


sepenuhnya ke dalam rongga mulut dalam jangka
waktu perkembangan yang diharapkan dan tidak ada
lagi kemungkinan untuk erupsi.
ETIOLOGI

Gigi yang berdekatan crowded atau tidak cukup tempat pada


lengkung rahang.
Padatnya tulang diatas gigi impaksi.
Tebalnya jaringan lunak yg meliputi gigi impaksi.
Gigi sulung yg mengalami retensi dan ankylosis.
Keadaan patologis seperti : gigi supernumerary, odontoma, kista.
Hereditas dan Miscegenation.

Kondisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak seperti Ricketsia,


Anemia, Congenital Syphilis, Tuberculosis, Disfungsi endokrin dan malnutrisi.

Cleidocrainal distiosis, Oxycephaly, Progeria, Achondroplasia dan Cleft palate.


TANDA DAN GEJALA
Inflamasi,yaitu pembengkakan disekitar rahang dan warna kemerahan pada
gusi disekitar gigi yang diduga impaksi

Resorpsi gigi tetangga,karena letak benih gigi yang abnormal sehingga


meresorpsi gigi tetangga

Kista (folikuler)

Rasa sakit atau perih disekitar gusi atau


rahang dan sakit kepala yang lama (neuralgia)

Fraktur rahang (patah tulang rahang)


INSIDENSI

1. Molar tiga mandibular 5. Premolar mandibula


2. Molar tiga maksila 6. Premolar maksila
3. Kaninus maksila 7. Insisivus pertama maksila
4. Kaninus mandibular 8. Insisivus kedua maksila

Insiden impaksi yang paling sering terjadi adalah pada molar tiga. Hal tersebut
karena gigi molar ketiga adalah gigi yang terakhir tumbuh, sehingga sering
mengalami impaksi karena tidak ada atau kurangnya ruang yang memadai.
KLASIFIKASI
MENURUT PELL DAN GREGORY
Hubungan antara ramus mandibula dengan molar kedua dengan cara membandingkan lebar
mesio-distal molar ketiga dengan jarak antara bagian distal molar kedua ke ramus mandibula.
Kelas I : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak antara distal gigi molar
kedua dengan ramus mandibula.
Kelas II : Ukuran mesio-distal molar ketiga lebih besar dibandingkan jarak antara distal gigi molar
kedua dengan ramus mandibula.
Kelas III : Seluruh atau sebagian besar molar ketiga berada dalam ramus mandibula.
Berdasarkan letak molar ketiga di dalam rahang :
Posisi A : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada setinggi garis oklusal.
Posisi B : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih lebih
tinggi daripada garis servikal molar kedua.
Posisi C : Bagian tertinggi gigi molar ketiga berada dibawah garis servikal molar kedua.

Kedua klasifikasi ini digunakan biasanya berpasangan.Misalnya,Klas I tipe B artinya panjang


mesio-distal molar ketiga lebih kecil dibandingkan jarak distal molar kedua ramus
mandibula dan posisi molar ketiga berada dibawah garis oklusal tapi masih di atas servikal gigi
molar kedua.
1. Klasifikasi Menurut George Winter
Berdasarkan posisi gigi M3 terhadap gigi M2
a. Vertikal
b. Horizontal
c. Inverted
d. Mesioangular (miring ke mesial)
e. Distoangular (miring ke distal)
f. Buccoangular (miring ke bukal)
g. Linguoangular (miring ke lidah)
h. Posisi tidak biasa lainnya yang disebut unusual position
Gambar. Impaksi mesioangular molar ketiga rahang bawah kanan
dan distoangular pada molar ketiga rahang bawah kiri
(catatan: gigi molar ketiga rahang bawah tidak erupsi)
Gambar. Impaksi horizontal bilateral molar ketiga rahang bawah
Hubungan gigi impaksi M3 atas dengan sinus maksilaris, yaitu :

Sinus Maxillaris Apporoximation


yaitu antara gigi impaksi M3 atas dengan sinus maksilaris terdapat
hubungan langsung atau hanya dibatasi oleh selapis tipis jaringan tulang.
No Sinus Maxillaris Apporoximation
yaitu antara gigi impaksi M3 atas dengan sinus maksilaris dibatasi oleh
sekitar 2 mm atau lebih jaringan tulang.
Gigi Kaninus Rahang Atas :
Kelas I
Gigi berada di palatum dengan posisi horizontal, vertikal, atau semi vertikal.
Kelas II
Gigi berada di bukal, dengan posisi horizontal, vertikal, atau semi vertikal.
Kelas III
Gigi dengan posisi melintang, korona di palatinal, akarnya melalui atau berada di antara akar-
akar gigi tetangga dan apeks berada di sebelah labial atau bukal di rahang atas atau sebaliknya.
Kelas IV
Gigi berada vertikal di prosessus alveolaris di antara gigi insisivus dan premolar.
Kelas V
Impaksi kaninus berada pada edentolous (rahang yang ompong).
Gigi Kaninus Rahang Bawah :

Level A

Mahkota gigi kaninus terpendam berada di servikal line gigi sebelahnya.

Level B

Mahkota gigi kaninus terpendam berada di antara garis servikal dan apikal akar gigi di

sebelahnya.

Level C

Mahkota gigi kaninus terpendam berada dibawah apikal akar gigi sebelahnya.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan awal harus berupa sebuah riwayat medis dan dental, serta
pemeriksaan klinis ektra oral dan intral oral yang menyeluruh. Hasil
penemuan positif dari pemeriksaan dapat mendeterminasikan apakah
pencabutan diindikasikan atau disarankan, dan harus mengikutsertakan
pemeriksaan radiologi.

Panoramic Photo
Pemeriksaan umum dilakukan dengan cara yang
sama dengan prosedur pembedahan lainnya. Adanya
gangguan sistemik atau penyakit sistemik dideteksi
dan kehati-hatian harus diterapkan sebelum
pembedahan
Status erupsi gigi impaksi harus diperiksa karena status pembentukan
mendeterminasikan waktu pencabutan. Idealnya, gigi dicabut ketika
duapertiga akar terbentuk. Jika akar telah terbentuk sempurna, maka gigi
menjadi sangat kuat, dan gigi terkadang displitting untuk dapat dicabut.
Rencana perawatan :

Rontgen Foto

Irigasi dengan natrium hipochlorit

Kumur antiseptik

Pemberian analgetik,antimikroba

Pencabutan gigi
TERAPI

Indikasi :
Pencabutan Preventif/Profilaktik
Pecabutan patologis dan mencegah perluasan kerusakan oleh
gigi impaksi
NAMA PEMBEDAHANNYA : ODONTECTOMY
KRITERIA PERAWATAN GIGI IMPAKSI
PERSIAPAN ALAT
Handle
scalpel
Sonde, Pisau Bard
No. 3 Parker
pinset, &
kaca mulut No. 15

Neddle
holder & Raspatorium
gunting

Jarum &
Persiapan
Bur
benang jahit
alat
Hammer &
Bone file
Chisel

Elevator
Kuret lurus &
Tang bersudut
ekstraksi
.
Teknik Odontektomi

1. Teknik split bone


2. Teknik Tooth Division
KOMPLIKASI

Adalah peradangan gingiva disekeliling mahkota gigi yang sedang tumbuh biasanya pada gigi M3

Penyebab : Gangguan Pada erupsi gigi

Gejala : Tanda-tanda Klinis

Penderita demam gusi merah

Sakit pada daerah yang sedang tumbuh sakit

Sukar menelan bengkak

Trismus dari ringan sampai berat


Gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.
Tidak hanya gigi impaksinya saja yang berlubang tetapi gigi di
sampingnya juga berlubang karena sulit dibersihkan, dan juga akan
merusak gigi tersebut.
Para ahli menyatakan bahwa 50% kasus kista berhubungan dengan gigi geraham
impaksi pada rahang bawah. Mahkota gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput (follicle
tooth / dental sac). Jika selaput tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh
cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat merusak tulang, gigi dan saraf.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai