Anda di halaman 1dari 10

Kata sulit :

1. Fasies edenoidea
Secara fisik, anak yang mengalami hipertropi adenoid dapat dikenali dari wajahnya
yang khas atau wajah adenoid (facies adenoid) dengan ciri: mulutnya selalu
terbuka. langit-langit mulut tumbuh cekung ke atas. gigi rahang atas maju ke depan.

2. kartilago alar hipotonia

Pertanyaan :
1. Etiologi dari kasus pada skenario
2. apa hubungan gigi tonggos dengan mengorok

Bernafas lewat mulut merupakan salah satu fungsi abnormal tubuh yang dapat menimbulkan
maloklusi (Solow, 1984). Hellsing (1987) dalam penelitian- nya menyimpulkan bahwa
bernafas lewat mulut menyebabkan tekanan bibir atas berkurang dan tekanan bibir bawah
bertambah. Saat mulut membuka, posisi bibir atas tidak dalam keadaan menekan gigi-gigi
anterior, sedangkan bibir bawah yang berfungsi menahan tepi insisal gigi-gigi anterior rahang
atas, terletak lebih ke depan dari normal (Gambar 11). Mc Coy (1956) dan Hellsing (1987)
menyebut- kan bahwa posisi bibir bawah yang demikian merupakan faktor pendorong gigi-
gigi anterior rahang atas bergerak ke labial. Tekanan lidah yang besar dan tahanan bibir atas
yang kurang, memungkinkan gigigigi anterior rahang atas mengalami inklinasi berlebih ke
labial.

Bernafas lewat mulut menyebabkan rahang bawah berotasi ke posteroinfe- rior terhadap
rahang atas (Koski, 1975; Kerr, 1989). Hal ini mempengaruhi posisi rahang bawah dan
pergeseran gigi-gigi posterior rahang bawah ke arah distal (Mc Coy, 1956). Rahayu (2000)
dan Purwanegara (2005) dalam penelitian yang dila- kukan, menemukan kecenderungan
terjadinya maloklusi Angle Kelas II divisi 1 pada pasien yang bernafas lewat mulut.
Woodside dkk. (1991) menyatakan bahwa maloklusi yang timbul, sangat dipengaruhi oleh
tingkat keparahan obstruksi jalan nafas yang terjadi.
Moyers (1969) menyebutkan tanda-tanda bernafas lewat mulut antara lain lengkung rahang
atas sempit dan palatum tinggi, gigi-gigi anterior labioversi, gigi-gigi rahang atas dan rahang
bawah berjejal, tumpang gigit berlebih, relasi gigi mo- lar pertama distoklusi atau
neutroklusi, bibir bawah membesar dan pecah-pecah, gingiva kering dan sering disertai
gingivitis, saliva mengental dan populasi bakteri tinggi. Salzmann (1957) menemukan
gambaran khas penderita pernafasan mulut yaitu berat badan menurun dan kurang nutrisi,
mulut terbuka, bibir bawah terletak antara permukaan labial gigi anterior rahang bawah dan
permukaan palatinal gigi anterior rahang atas, lengkung gigi rahang atas sempit atau
berbentuk “V”, pala- tum tinggi dan sempit, hidung tampak kotor dan bibir mengelupas, serta
sering menderita pilek yang kronis.

Bernafas lewat mulut sering menimbulkan long face sindrom. Profil long face sindrom
memiliki ciri khas mulut terbuka, nostril kecil dan kurang berkem- bang, bibir atas pendek,
gummy smile, tinggi vertikal wajah meningkat pada 1/3 wajah bagian bawah, tinggi
dentoalveolar yang berlebih, dan palatum yang dalam

Hipertrofi jaringan limfoid di tenggorokan (kelenjar gondok) adalah penyebab tersering


sumbatan hidung pada anak-anak. Mulut selalu terbuka karena jalan nafas bagian atas yang
tersumbat / menyempit membuat pasien wajib bernafas mulut. Pernapasan mulut yang
persisten terlihat karena sumbatan hidung pada anak-anak dan mungkin terkait dengan
perkembangan anomali kraniofasial seperti fasies adenoid (juga disebut "sindrom wajah
panjang"). Gejala yang paling umum adalah kebiasaan bernapas melalui mulut dan
mendengkur. Gejala yang paling berbahaya adalah sleep apnea akibat obstruksi. Artikel ini
membahas aspek ortodontik diagnosis dan pengobatan fasies adenoid.
3. Apa Rencana perawatan yg dilakukan pada kasus tsb ? ( yash)

Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membuat gigi tonggos kembali ke
posisi normalnya. Semua metode perawatan ini hanya bisa dilakukan oleh dokter
gigi. Sejauh ini tidak ada cara alami untuk mengatasi gigi tonggos yang sudah
terbukti secara ilmiah.Berikut ini pilihan perawatan gigi tonggos yang biasa
dilakukan.
• Kawat gigi dengan bracket

Kawat gigi adalah metode paling umum untuk mengatasi gigi tonggos. Pada anak
remaja atau orang dewasa, jenis kawat gigi yang digunakan biasanya adalah kawat
gigi permanen yang menggunakan bracket.Kawat gigi tersebut akan membantu
mendorong gigi ke belakang sekaligus merapikan susunan gigi sehingga Anda
tidak lagi terlihat tonggos. Perawatan ini bisanya harus dijalani selama beberapa
tahun. Semakin ringan kasusnya maka perawatannya umumnya akan lebih cepat.
• Kawat gigi lepasan
Kawat gigi lepasan biasa digunakan pada anak-anak yang giginya sudah terlihat
tonggos. Kawat gigi lepasan ini biasanya juga disertai dengan plat ekspansi yang
akan dipasang di langit-langit mulut untuk membantu melebarkan rahang.
Sehingga, rahang punya cukup ruang untuk menampung gigi-gigi permanen yang
akan tumbuh dan tidak membuat anak tersebut terlihat tonggos.
• Clear aligners
Saat ini, sudah tersedia clear aligners yang bisa digunakan untuk merapikan gigi.
Alat ini bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh penggunanya. Namun, untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, clear aligners perlu digunakan setidaknya
sekitar 20 jam sehari. Clear aligners adalah alat untuk memperbaiki susunan gigi
yang berbentuk seperti pelindung gigi yang banyak digunakan oleh petinju atau
atlet lainnya. Namun, ukurannya biasanya lebih kecil dan tipis, menyesuaikan
dengan lekukan susunan gigi Anda. Untuk bisa memulai perawatan ini, Anda
terlebih dahulu harus menjalani pemeriksaan oleh dokter gigi untuk bisa dibuatkan
rencana perawatan yang lengkap. Clear aligners harus diganti setiap beberapa
bulan sekali, saat posisi gigi sudah mulai berubah.
• Operasi rahang
Pada beberapa kasus, gigi terlihat tonggos karena pertumbuhan tulang rahang yang
berlebih. Pada kasus seperti ini, penggunaan kawat gigi maupun perawatan lainnya
tidak akan efektif untuk membuat gigi terlihat lebih mundur. Oleh karena itu,
operasi adalah jalan satu-satunya yang bisa dilalui.

4. Edukasi apa yg harus diberikan dokter gigi?

5. Bagaimana hasil interpretasi dari pemeriksaan ? Ell

6. faktor yang mempengaruhi kasus tersebut ?


Gigi tonggos sering dikaitkan dengan faktor genetik. Sebab, bentuk rahang dan wajah
kita merupakan warisan turunan genetik dari generasi ke generasi. Apabila nenek,
kakek, atau orang tua Anda ada yang bergigi tonggos, maka Anda berisiko untuk
mengalaminya juga.

Di samping faktor genetik, beberapa kebiasaan sehari-hari yang Anda jalani juga
dapat memicu posisi gigi Anda berubah. Berikut beberapa hal yang dapat mengubah
bentuk dan struktur rahang.

1. Mengisap jempol
Mengisap jempol adalah insting yang umum dilakukan anak kecil karena sudah tidak
bisa lagi mengisap puting susu ibu. Meski begitu, mengisap jempol lama-lama dapat
menekan gigi depan dan menyebabkan gigi jadi lebih maju.

2. Mengisap dot
Mengisap dot atau empeng juga bisa jadi salah satu faktor pemicu anak punya gigi
tonggos. Penelitian yang terbit dalam Journal of American Dental Association pada
2016 mengatakan bahwa gigi anak yang suka mengisap dot cenderung lebih maju
ketimbang anak yang tidak mengisap dot.

3. Gangguan pada susunan gigi dan tulang rahang


Gigi renggang atau berantakan dapat menyebabkan tampilan gigi atas jadi lebih maju.

Kondisi ompong di gigi bagian atas Anda, misalnya, dapat membuat gigi lain bergeser
dan memengaruhi posisi gigi depan Anda.

Begitu pula bila ruang untuk gigi yang akan tumbuh tidak mencukupi. Gigi yang
tumbuh dapat merusak tulang rahang dan struktur gigi hingga menyebabkan posisi
sebagian gigi lebih maju dari gigi yang lain.

4. Tumor di mulut
Tumor di mulut maupun rahang juga dapat mengubah posisi gigi dan bentuk rahang
Anda. Pertumbuhan jaringan lunak atau tulang yang tidak normal di mulut atau rahang
bagian atas dapat menyebabkan gigi bergeser ke depan. Alhasil, gigi Anda terlihat
lebih maju.

. Kebiasaan Menggigit Benda Keras

Beberapa anak mungkin memiliki kecenderungan untuk menggigit-gigit benda keras


seperti pensil atau pulpen. Ketika menjadi kebiasaan, hal ini dapat memengaruhi
pembentukan gigi.

Hal itu disebabkan anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan memiliki
rahang yang fleksibel. Karena itu, kebiasaan menggigit benda keras ini dapat
membuat perubahan pada struktur rahang anak dan kemudian menyebabkan gigi
tonggos.

7. Presentasi klinis (gejala n tanda) dr kasus tsb (ara)

Apa saja tanda-tanda dan gejala maloklusi?


Tergantung pada klasifikasi maloklusi, gejala dari gangguan ini bisa jadi ringan
atau berat. Gejala umum dari maloklusi termasuk:

 Gigi yang tidak sejajar


 Fitur wajah yang tidak simetris atau presisi
 Bagian dalam pipi atau lidah sering tergigit
 Merasa tidak nyaman ketika mengunyah atau menggigit makanan
 Mengalami gangguan bicara seperti cadel
 Cenderung bernapas melalui mulut daripada hidung

8. Sebut dan jelaskan klasifikasi maloklusi ? (Rifqi)


9. Apa diagnosis dari skenario tersebut ? (nat)

Untuk diagnose pada kasus tersebut adalah maloklusi kelas 2 divisi 1 karena sesuai dengan
pengklasifikasian menurut angel kalua misalnya giginya itu dia mengalami protusi dan sesuai
dengan ciri2nya 1, Gigi anteriornya di rahang ataasnya iklinasi ke labial atau mengalami
protusi sementara klo yg divisi 2 itu gigi anterior di rahang ato iklinasinya itu tidak kelabial
atau relusi jika disebut sub divisi kelas kedua, hanya dijumpai pada satu sisi atau unilateral
saja padahal giginya tsb itu secara bilateral
Kenapa bukan hipertrofi adenoid karena itu lebih ke penyebabnya ngorok tsb

Anda mungkin juga menyukai