Anda di halaman 1dari 6

Bibir Sumbing

Penyakit

Pengertian
Bibir sumbing merupakan kelainan berupa celah pada bibir atas. Celah ini bisa terjadi pada
bagian langit-langit rongga mulut (cleft palate), bisa juga pada bagian bibir saja (cleft lip). Di
beberapa kasus juga bisa terjadi pada kedua bagian. Namun pada umumnya, hampir separuh
kasus bibir sumbing melibatkan celah pada bibir atas serta atap rongga mulut.

Kelainan ini dapat diketahui melalui prosedur USG dari trimester pertama kehamilan. Saat itu,
Anda bisa melihat jika ada gangguan pada proses perkembangan area wajah –termasuk langit-
langit rongga mulut. Itulah sebabnya kondisi ini digolongkan sebagai cacat sejak lahir.

Diagnosis
Bibir sumbing dapat dideteksi sejak masa kehamilan atau dikenal dengan antenatal diagnosis.
Proses pemeriksaan dilakukan dengan prosedur USG –baik USG 3 dimensi maupun 4 dimensi.

Dokter dapat melihat adanya perbedaan dalam perkembangan struktur wajah janin pada
pemeriksaan antenatal trimester pertama. Saat melihat hal tersebut, dokter bisa saja menawarkan
pada Anda untuk melakukan tes cairan.

Prosedur tes cairan dilakukan dengan mengambil sampel cairan ketuban dari rahim. Tes ini akan
menunjukkan apakah janin telah mewarisi sindrom genetic yang dapat menyebabkan cacat lahir
lainnya.

Gejala
Gejala utama dari bibir sumbing dapat langsung terlihat, yakni adanya celah pada bibir atas atau
atapo rongga mulut. Selain itu, ada juga beberapa gejala lainnya, seperti:
 Sulit mengisap ASI
Bayi dengan bibir sumbing akan mengalami kesulitan saat mengisap ASI, karena kondisi
mulut yang sulit melakukan gerakan mengisap. Hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan botol khusus yang direkomendasikan oleh dokter gigi spesialis gigi anak
dan dokter spesialis anak.

 Kesulitan berbicara
Tergantung oleh tingkat keparahan, pada beberapa kondisi bibir sumbing juga dapat
menyebabkan kesulitan berbicara. Namun, besarnya celah bukan indikator seberapa
serius gangguan dalam berbicara. Bahkan celah yang kecil pun dapat menyebabkan
kesulitan dalam berbicara.

 Gangguan pendengaran
Semua telinga anak normal memproduksi cairan telinga yang kental dan lengket. Namun,
adanya celah di bibir sumbing dapat membuat cairan tersebut menumpuk di gendang
telinga. Hal ini menyebabkan gangguan atau bahkan kehilangan pendengaran sementara.
Selain itu, menumpuknya cairan pada telinga bagian tengah juga dapat mengenai tuba
eustachia, yakni saluran yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut. Hal ini
dapat mengakibatkan infeksi telinga.

 Gangguan pertumbuhan rahang dan gigi


Bibir sumbing juga dapat memengaruhi pertumbuhan rahang dan proses tumbuh
kembang gigi. Susunan gigi dapat berjejal karena kurang berkembangnya rahang,
sehingga mengakibatkan gangguan berbicara. Karena itu, penanganan yang cepat dan
tepat diperlukan untuk memperbaiki kondisi bibir sumbing.

Pengobatan
Penanganan anak dengan bibir sumbing memerlukan tim dokter khusus. Tim tersebut terdiri dari
dokter gigi spesialis bedah mulut, dokter spesialis bedah plastik, ahli terapi bicara, audiologist
(ahli pendengaran), dokter spesialis anak, dokter gigi spesialis gigi anak, dokter gigi spesialis
ortodonti, psikolog, dan ahli genetik.

Tindakan operasi lazim dilakukan untuk mengobati bibir sumbing. Waktu operasi ini bervariasi,
tergantung dari kondisi bibir sumbing yang diderita. Biasanya operasi yang digunakan dalam
kasus ini adalah dengan cara bius total.

Operasi untuk menutup celah di bibir sudah dapat dilakukan pada saat bayi berusia tiga bulan
dan memiliki berat badan yang cukup. Sementara itu, operasi untuk menutup celah pada atap
rongga mulut dapat dilakukan pada usia kira-kira enam bulan.

Saat anak bertambah dewasa, operasi-operasi lain mungkin diperlukan untuk memperbaiki
penampilan dari bibir dan hidung, serta fungsi dari atap rongga mulut. Jika ada celah pada gusi,
dapat dilakukan implan tulang untuk mengatasinya.

Sedangkan untuk memperbaiki kesulitan dalam berbicara, anak dapat menjalani terapi bicara
dengan ahlinya. Selain itu, dokter gigi spesialis anak dan ortodonti dapat memberikan perawatan
yang berkaitan dengan perawatan gigi anak.

Pencegahan

Pencegahan bibir sumbing dapat dimulai selama kehamilan, seperti:

 Makan makanan yang bergizi.


 Hindari kebiasaan merokok dan minum beralkohol.
 Kunjungi dokter kandungan secara rutin untuk pemantauan.
 Konsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram setiap hari, setidaknya satu bulan sebelum
pembuahan dan selama dua bulan pertama kehamilan.

Anda juga perlu memperhatikan konsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya kelainan ini, yaitu obat antiepilepsi seperti phenytoin dan sodium valproate.

Tak hanya itu, konsumsi tablet steroid dan obat methotrexate yang biasanya digunakan dalam
pengobatan kanker dan penyakit peradangan tertentu, juga dapat meningkatkan risiko. Bila Anda
sedang mengonsumsi obat-obatan tersebut, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum
hamil.

Penyebab
Sampai saat ini penyebab bibir sumbing masih belum diketahui. Namun, penelitian menunjukkan
bahwa proses terbentuknya kelainan ini sudah dimulai sejak minggu-minggu awal kehamilan.

Saat usia kehamilan mencapai 6 minggu, bibir atas dan atap rongga mulut bayi dalam kandungan
akan mulai terbentuk. Bibir dan rongga mulut terbentuk dari jaringan yang berada di kedua sisi
sampai bersatu di bagian tengah mulut. Bila jaringan-jaringan ini gagal bersatu, maka akan
terbentuk celah pada bibir atas atau atap rongga mulut.

Meski penyebab pasti dari bibir sumbing belum diketahui, para ahli menduga bahwa gabungan
antara faktor genetik dan lingkungan ikut berpengaruh. Jika orangtua menderita bibir sumbing,
risiko anak untuk memiliki kelainan ini akan semakin tinggi.

Sementara itu, faktor lingkungan yang dapat memicu bibir sumbing pada bayi adalah gaya hidup
ibu selama kehamilan. Misalnya karena efek samping obat-obatan, penyakit atau infeksi yang
diderita ibu, merokok atau konsumsi minuman beralkohol selama hamil. Bahkan, kekurangan
asam folat juga dapat memicu terjadinya kelainan ini.

Copyright © 2018 klikdokter.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved


Home » Penyakit dan Kelainan » Bibir Sumbing » 9 Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi Selama
Kehamilan

9 Penyebab Bibir Sumbing pada Bayi Selama


Kehamilan
Apakah Anda pernah melihat anak-anak yang dilahirkan dengan kondisi bibir sumbing? Bibir
sumbing adalah sebuah kondisi cacat khusus yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada
struktur bibir atau bagian langit-langit mulut. Pembentukan jaringan pada bibir dan langit-langit
mulut terjadi pada masa awal kehamilan. Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi jaringan
mulut dan langit-langit yang tidak sempurna dan tidak menyatu dengan baik.

Jenis Bibir Sumbing

Kondisi bibir sumbing menyebabkan bagian bibir seperti terbelah menjadi dua ,rahang mulut
yang tidak terbentuk dan masalah pada pertumbuhan gigi. Hal inilah yang membuat penderita
bibir sumbing bisa mengalami gangguan bicara meskipun mereka bisa berbicara secara umum
dan tidak mengalami gangguan pendengaran.

Jika kita melihat maka tidak semua kondisi bibir sumbing terjadi dalam bentuk yang sama. Ada
bibir sumbing yang hanya terjadi pada bagian bibir saja, namun ada bibir sumbing yang bisa
mencapai langit-langit mulut. Berikut ini adalah jenis bibir sumbing sesuai dengan kondisinya.

Bibir sumbing unilateral biasanya ditemukan dengan kondisi celah atau jaringan yang tidak
sempurna pada bagian salah satu sisi bibir saja. Kondisi ini membutuhkan operasi yang lebih
ringan dan penderita bisa mendapatkan pertumbuhan jaringan yang sempurna lagi.

Pada dasarnya penyebab bibir sumbing tidak bisa diketahui secara pasti. Proses terjadinya cacat
bibir sumbing tidak bisa dicegah sejak awal sehingga terkadang orang tua sangat terkejut ketika
melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing. Dalam dunia kesehatan para peneliti mencoba
membuktikan bahwa penyebab bibir sumbing banyak dipengaruhi oleh kondisi keturunan atau
sifat genetik dan lingkungan pertumbuhan janin.

Berikut ini beberapa penyebab umum yang sering dikaitkan dengan masalah bibir sumbing :

1. Faktor genetik dari orang tua

Gen yang didapatkan dari orang tua bisa mempengaruhi terjadinya bibir sumbing pada bayi.
Kondisi ini menyebabkan jaringan bibir dan langit-langit mulut yang seharusnya terbentuk pada
trimester pertama, namun tidak bisa terbentuk dengan baik. Bahkan ada beberapa kasus bibir
sumbing yang hanya mengembangkan pada salah satu sudut bibir saja.
2. Wanita hamil yang mengkonsumsi obat-obatan dan alkohol

Penyebab bibir sumbing pada bayi bisa terjadi karena alkohol dan konsumsi beberapa jenis obat-
obatan tertentu dalam jangka waktu lama seperti bahaya narkoba. Proses pembentukan jaringan
bibir dan mulut tidak terjadi dengan sempurna karena ada paparan zat kimia dari ibu ke janin
lewat plasenta.

3. Riwayat bibir sumbing

Kasus bibir sumbing dalam keluarga meningkatkan potensi terjadinya cacat bibir sumbing.
Kondisi ini sulit untuk dihindari sehingga orang tua bisa menerima kondisi bayi yang sudah
dilahirkan.

4. Bayi Laki-laki

Bayi laki-laki cenderung memiliki potensi yang lebih besar mengalami cacat bibir sumbing.
Meskipun pada beberapa kasus perempuan juga sering mengalami kondisi ini.

5. Ibu Hamil Mengalami Obesitas

Bayi yang dilahirkan dengan kondisi ibu hamil mengalami obesitas juga memiliki faktor yang
sangat besar. Kondisi ini biasanya paling sering terjadi pada ibu hamil yang memang berbakat
obesitas sebelum hamil.

6. Ibu Hamil dengan Diabetes

Janin yang dilahirkan dengan kondisi ibu hamil mengalami diabetes juga memiliki resiko yang
besar terkena bibir sumbing. Kondisi diabetes sebelum hamil juga bisa meningkatkan potensi
penyebab bibir sumbing.

7. Konsumsi Obat-obatan

Konsumsi beberapa jenis obat-obatan tertentu selama hamil juga bisa meningkatkan resiko bayi
bibir sumbing. Beberapa obat-obatan yang tergolong dalam resiko bibir sumbing adalah obat
epilepsi, obat jerawat dan obat kimia lain.

8. Infeksi penyakit

Infeksi yang terjadi selama kehamilan meningkatkan resiko penyabab bibir sumbing. Jika ibu
hamil mengalami berbagai jenis gangguan penyakit yang disebabkan infeksi, maka harus
mendapatkan pengobatan dari dokter kandungan untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.

9. Kekurangan Asam Folat

Ibu hamil yang kekurangan makanan yang mengandung asam folat memiliki resiko bayi dengan
bibir sumbing. Asam folat memiliki peran yang sangat penting untuk pembentukan jaringan pada
bagian wajah dan sistem syaraf dan otak. Proses ini akan terjadi selama trimester satu sehingga
ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung asam folat tinggi. Asam folat tidak
bisa didapatkan dari dalam tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan atau suplemen yang
diberikan oleh dokter kandungan.

Bibir sumbing bisa disebabkan karena 2 faktor utama yaitu genetik dan faktor lingkungan.
Namun ibu hamil bisa melakukan berbagai upaya untuk menghindari kondisi bibir sumbing pada
janin. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah bibir sumbing sejak
janin masih dalam kandungan :
1. Konsumsi Makanan Kaya Folat

Konsumsi berbagai jenis makanan yang mengandung folat sebelum hingga kehamilan terutama
sepanjang trimester pertama. Kekurangan asam folat bisa dikaitkan dengan masalah
ketidaksempurnaan pembentukan jaringan selama trimester pertama. Bayi membutuhkan folat
untuk membentuk jaringan tubuh, jaringan pada wajah dan otak. Anda bisa mengkonsumsi
berbagai jenis makanan yang mengandung folat tinggi seperti :

 bayam
 kubis
 brokoli
 bit merah
 jagung manis
 selada
 kale
 pisang
 tomat
 persik
 ikan salmon
 ikan sarden
 daging tanpa lemak

2. Jangan Mengkonsumsi Obat-obatan

Hindari konsumsi obat-obatan bebas yang tidak dianjurkan dokter selama kehamilan. Ibu hamil
yang masuk ke trimester pertama biasanya akan mengalami mual dan muntah yang parah
maupun biasa. Untuk mengatasi gangguan ini maka sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan
yang mengandung vitamin B dan hindari obat sebisa mungkin. Jika Anda harus minum obat
maka konsultasikan dengan dokter kandungan.

3. Lakukan pola hidup sepanjang kehamilan

Konsumsi berbagai menu makanan sehari-hari yang mengandung nutrisi untuk janin dan ibu
hamil. Lindungi janin dari bibir sumbing dengan memilih makanan yang sehat dan menghindari
semua jenis makanan mentah, makanan yang mengandung pengawet dari bahan kimia dan
semua jenis bahan tambahan untuk makanan.

4. Hindari konsumsi alkohol

Bahaya alkohol yang dikonsumsi bisa terjadi baik sebelum hamil maupun setelah hamil. Alkohol
bisa menyebabkan bibir sumbing karena janin menerima nutrisi dan bahan kimia secara langsung
dari ibu.

5. Hindari kebiasaan merokok selama hamil

Bahaya merokok dapat meningkatkan potensi bibir sumbing karena paparan zat kimia yang
mengganggu proses pembentukan jaringan pada janin.
Untuk melindungi bayi agar tidak terkena bibir sumbing, maka ibu hamil bisa melakukan
berbagai upaya tersebut. Meskipun bibir sumbing bisa dirawat dengan jalan operasi, namun
pencegahan bisa menjadi trik yang sangat baik. Anda bisa mencegah semua kondisi kesehatan
atau masalah pada bayi sejak proses kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai