KELAINAN KONGENITAL
Disusun Oleh :
TRISKA YUANA RHAMADANI
(21031016)
Dosen pembimbing :
Ns.Sandra, M.Kep.,Sp.Kep.Mb
1.Tujuan Pratikum
Membuktikan bahwa infeksi intrauterine, usia ibu, antenatal care dan premature
merupakan factor-factor yang berpengaruh terhadap kejadian kelainan kongenital
system urogenital pada neonates.
III.Pembahasan
Kelainan kongenital adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat di
sebabkan oleh factor genetic maupun non genetic. Anomaly kongenital di sebut
juga cacat lahir, kelainan kongenital atau kelainan bentuk bawaan.
1.Bibir sumbing
Bibir sumbing merupakan kelainan kongenital atau cacat lahir pada wajah yang
di tandai dengan adanya celah pada bibir. Bibir sumbing terbentuk Ketika jaringan
pembentuk bibir dan langit-langit mulut janin tidak menyatu dengan sempurna.
Beberapa factor penyebab bibir sumbing di antaranya adalah kebiasaan konsumsi
alcohol selama hamil, paparan radiasi, serta termasuk kurangnya asupan nutrisi ibu
hamil termasuk asam folat. : terkadang ada ibu pasien ingat minum vitamin asam
folat saat sudah tau hamil. Kadang itu kandungan sudah 2 bulan.
Bibir sumbing terjadi jika jaringan yang membentuk bibir tidak menyatu
sepenuhnya sebelum lahir sehingga menghasilkan lubang di bibir atas.
Penyebab bibir sumbing yaitu karena adanya gangguan penyatuan bibir dan langit-
langit mulut pada masa intrauterin atau neonatus. Memiliki bayi yang lahir dengan
sumbing tentu membuat para orang tua khawatir. Tetapi kondisi ini sebenarnya
dapat diperbaiki. Pada sebagian besar bayi, serangkaian operasi dapat
mengembalikan fungsi normal dan mencapai penampilan yang lebih normal
dengan jaringan parut yang minimal.Celah bibir atau Sumbing merupakan cacat
akibat kelainan deformitas kongenital yang disebabkan kelainan perkembangan
wajah selama gestasi. Sumbing dapat terjadi pada bibir, langit-langit mulut
(palatum), ataupun pada keduanya. Sumbing pada bibir disebut cheiloschisis
sedangkan sumbing pada langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penanganan
sumbing adalah dengan cara operasi. Kelainan ini juga dapat dialami oleh hewan,
seperti pada anjing dan sapi.
Daftar pustaka
IDAI,2016. Handryastuti,S, Sindrom Rubela Kongenital, Diakses 4 juni 2018, Avaible from
hhtp://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/sindrom-rubela-kongenital
Kadek, Darmadi S, 2007. Gejala Rubela Kongenital (Kongenital) berdasarkan pemeriksaan Serologis dan
RNA Virus. Indonesia Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory :13(2):63-71
https:www.alodokter.com/bibir-sumbing