Anda di halaman 1dari 2

Pengertian umum celah bibir (cleft lip) Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang disebabkan

gangguan perkembangan wajah pada masa embrio. Celah dapat terjadi pada bibir, langit-langit mulut (palatum), ataupun pada keduanya. Etiologi celah bibir Etiologi celah bibir adalah multifaktorial dan etiologi celah bibir belum dapat diketahui secara pasti. Pembentukan bibir terjadi pada masa embrio minggu keenam sampai minggu kesepuluh kehamilan. Penyebab kelainan ini dipengaruhi berbagai faktor, disamping faktor genetik sebagai penyebab celah bibir, juga faktor non genetik yang justeru lebih sering muncul dalam populasi, kemungkinan terjadi satu individu dengan individu lain berbeda. Faktor Non-Genetik Faktor non-genetik memegang peranan penting dalam keadaan krisis dari penyatuan bibir pada masa kehamilan. Beberapa hal yang berperan penyebab terjadinya celah bibir : a. Defisiensi nutrisi Nutrisi yang kurang pada masa kehamilan merupakan satu hal penyabab terjadinya celah. Melalui percobaan yang dilakukan pada binatang dengan memberikan vitamin A secara berlebihan atau kurang. Yang hasilnya menimbulkan celah pada anak-anak tikus yang baru lahir. b.Zat kimia Pemberian aspirin, kortison dan insulin pada masa kehamilan trimester pertama dapat meyebabkan terjadinya celah. Obat-obat yang bersifat teratogenik seperti thalidomide dan phenitonin, serta alkohol, kaffein, aminoptherin dan injeksi steroid. c.Virus rubella Frases mengatakan bahwa virus rubella dapat menyebabkan cacat berat, tetapi hanya sedikit kemungkinan dapat menyebabkan celah. d.Beberapa hal lain yang juga berpengaruh yaitu : Kurang daya perkembangan Radiasi merupakan bahan-bahan teratogenik yang potent Infeksi penyakit menular sewaktu trimester pertama kehamilan yang dapat menganngu foetus Gangguan endokrin Pemberian hormon seks, dan tyroid Merokok, alkohol, dan modifikasi pekerjaan Faktor-faktor ini mempertinggi insiden terjadinya celah mulut, tetapi intensitas dan waktu terjadinya lebih penting dibandingkan dengan jenis faktor lingkungan yang spesifik. e. Trauma Strean dan Peer melaporkan bahwa trauma mental dan trauma fisik dapat menyebabkan terjadinya celah. Stress yang timbul menyebabkan fungsi korteks adrenal terangsang untuk mensekresi hidrokortison sehingga nantinya dapat mempengaruhi keadaan

ibu yang sedang mengandung dan dapat menimbulkan celah, dengan terjadinya stress yang mengakibatkan celah yaitu : terangsangnya hipothalamus adrenocorticotropic hormone (ACTH). Sehingga merangsang kelenjar adrenal bagian glukokortikoid mengeluarkan hidrokortison, sehingga akan meningkat di dalam darah yang dapat menganggu pertumbuhan.

CELAH BIBIR dan LANGITAN Merupakan suatu bentuk kelainan sejak lahir atau cacat bawaan pada wajah. Kelainan ini terjadi akibat kegagalan penyatuan tonjol proc. Alveolaris untuk bertumbuh dengan akurat dan saling bergabung satu sama lain, dimana melibatkan penutupuan selubung ektoderma yang berkontak dengannya. Klasifikasi Celah Bibir dan Langitan Menurut Alberry, celah bibir dan langitan dibagi menjadi: celah bibir, celah bibir dan langitan satu sisi, celah bibir dan langitan dua sisi, celah langitan saja, dan sindrom Pierre Robin. Celah bibir bisa terjadi di sisi kanan atau kiri dengan atau tanpa keterlibatan alveolus. Celah bibir dan langitan satu sisi dapat terjadi di sisi kanan atau kiri premaksila, melewati foramen insisivum, palatum keras, dan palatum lunak. Sedangkan celah bibir dan langitan dua sisi yaitu bila celah melewati kedua sisi premaksila, foramen palatum keras, dan palatum lunak. Celah langitan saja yaitu bila mengenai bagian palatum saja, baik palatum lunak maupun palatum keras. Sindrom Pierre-Robin memiliki tanda klasik yaitu celah pada palatum keras dan lunak, retrognatia, dan masalah respirasi. Penatalaksanaan Celah Bibir dan Langitan
USIA 0-1 minggu 1-2 minggu 10 minggu 1,5-2 tahun 2-4 tahun 4-6 tahun 6-8 tahun 8-9 tahun 9-17 tahun 17-18 tahun TINDAKAN Pemberian nutrisi dengan kepala miring Pasang obturator untuk menutup celah pada langitan, agar dapat menghisap susu Labioplasty dengan memenuhi Rules Of Ten Palatoplasty, karena bayi mulai bicara Speech therapy Velopharingoplasty, untuk mengembalikan fungsi katup yang dibentuk m.tensor veli palatini dan m.levator veli palatine, untuk bicara konsonan. Ortodonsi (pengaturan lengkung gigi) Alveolar bone grafting Ortodonsi ulang Cek kesimetrisan mandibula dan maksila

Anda mungkin juga menyukai