Anda di halaman 1dari 3

Deskripsi Bibir sumbing adalah cacat bawaan lahir.

Proses terjadinya bibir sumbing dimulai pada tujuh minggu setelah pembuahan. Pada minggu kelima hingga kedua belas mulai terjadi pembentukan mulut dan langit-langit mulut. Pada kurun waktu ini bisa jadi janin kekurangan zat besi atau mengalami radiasi tertentu yang menyebabkan pembelahan sel (sel di bibir) tidak sempurna. Oleh karena itu pada saat kelahiran, bayi mengalami bibir sumbing. Perlu diketahui bahwa satu di antara !" anak mengalami bibir sumbing. Gejala #ejala bibir sumbing ber$ariasi. %mumnya terjadi &usi yang tidak sempurna di bibir. Pengobatan 'ujuan pengobatan adalah untuk memastikan anak memiliki ucapan yang baik, untuk meningkatkan penampilan wajah, dan memudahkan &ungsi rahang dan gigi untuk menggigit. Operasi bibir usmbing biasanya dilakukan antara dua dan enam bulan setelah kelahiran, meskipun ada juga yang dioperasi setelah usia dewasa. Bayi dengan bibir sumbing ganda harus mendapatkan perawatan gigi khusus untuk membentuk kembali rahang atas mereka sebelum operasi perbaikan bibir. (azim diketahui bahwa bibir yang terbelah yang merupakan cacat bawaan, sudah dikenal sejak dahulu, akan tetapi problem yang di akibatkan oleh adanya bibir sumbing atau cleft palate ini selain problem personal-sosial, sangat jarang dibahas. )elainan bawaan yang timbul saat pembentukan janin ini menyebabkan adanya celah di antara kedua sisi kanan dan kiri dari bibir. )adang kala malah lebih luas, dapat mencapai langit-langit bahkan sampai dengan merusak estetika cuping hidung (labio-palato-gnato schizis). Bayi yang dilahirkan dengan cacat seperti ini, akan mengalami kesulitan dalam koordinasi * pengolahan na&as, sehingga tanda paling awal adalah kesulitan menghisap saat menyusui. +nak bingung karena pada saat menghisap, ada cairan yang muncrat lari melewati lubang yang ada di langit-langit sehingga anak jadi tersedak. 'entu saja hal ini terjadi pada anak dengan celah bibir dan langit-langitnya panjang , luas. -ecara medis, hal ini diakibatkan adanya inkompetensi dari $elo&aringeal clossure, dimana seharusnya aliran rongga hidung ke saluran na&as itu terpisah dengan saluran makan dari rongga mulut. -ecara anatomis normalnya kita memiliki langit-langit mulut yang membatasinya. -ehingga saat sedang makan atau minum anak akan bingung, kadang terlihat seperti berhenti berna&as, malas makan, padahal anak itu takut menelan karena dia tahu pasti akan tersedak. .nter$ensi bedah dari sejawat dokter spesialis bedah plastik biasanya membuat koreksi de&ormitas tersebut dapat diatasi. Otomatis, inter$ensi sedini mungkin akan sangat membantu dalam mengejar pertumbuhan bahas maupun kematangan oromotor seorang anak. Biasanya dalam waktu / minggu pasca operasi, anak dapat memulai latihan akti& untuk stretching dan latihan koordinasi otot-otot mulut, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan $okal, lalu konsonan dsb. %ntuk anak tentunya hal itu dilakukan sambil bermain. )endala yang paling saya rasakan apabila ketaatan pasien untuk latihan kurang, karena mereka (orangtua) hanya berpikir bahwa secara kosmetik toh anaknya sudah cakap karena celahnya sudah menutup, padahal tidak semua anak dapat meraih kemampuan bicara yang sama. )endala lain adalah beragamnya bahasa daerah. 'erutama keluarga yang menerapkan bilingualistik di dalam pola asuh anak. 0isalkan ayah dan ibu bicara dalam bahasa .ndonesia, sedangkan anak dan pengasuhnya bicara dalam bahasa daerah. 1ah, hal ini

akan sangat memusingkan si anak, termasuk memusingkan saya juga yang bertugas sebagai dokternya. 2alam hal ini kesepakatan dalam pola asuh, serta kedisiplinan latihan sangat penting karena periode emas tumbuh kembang anak ada pada periode awal kehidupannya. -eperti dingat bahwa anak normal sampai usia 3 minggu s,d 4 bulan, suara yang dia hasilkan hanyalah re&lek $okalisasi saja. -etelah menginjak umur / minggu, masuk dalam periode babbling nampak anak seperti senang bermain dengan ludahnya sendiri sambil mencucu. (alu saat usia / bulan, mulailah anak meniru * mengulang semua kata yang didengarnya dalam periode Lalling. -aat ini pendengaran yang baik juga amat berperan besar, oleh karena itu, bantuan asesmen &ungsi pendengaran oleh sejawat -p'5' sangat diperlukan. )ondisi anatomi oromotor (bibir, rongga mulut dan jaringan sekitarnya) yang baik juga akan berpengaruh dalam kematangan kemampuan bicara seorang anak. 5al ini yang harus dikejar oleh tim dalam tatalaksana dan rehabilitasi kasus cleft palate yang diawali oleh deteksi dini oleh seorang dokter spesialis anak (-p+), kemudian seiring dengan kebutuhan, multidisiplin yang lain juga akan melengkapi.

Epidemiologi dan pemecahan masalah

peranannya

di

dalam

kesehatan di masyarakat
Epidemiologi bibir sumbing 6pidemiologi bibir sumbing ialah ilmu yang mempelajari tentang si&at, penyebab, pengendalian dan &actor-&aktor yang mempengaruhi &rekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian akibat bibir sumbing dalam populasi manusia. Penyebab terjadinya labioschisis belum diketahui dengan pasti. )ebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa labioschisis muncul sebagai akibat dari kombinasi &aktor genetik dan &actor-&aktor lingkungan. )emungkinan seorang bayi dilahirkan dengan labioschisis meningkat bila keturunan garis pertama (ibu, ayah, saudara kandung) mempunyai riwayat labioschisis. .bu yang mengkonsumsi alcohol dan narkotika, kekurangan $itamin (terutama asam &olat) selama trimester pertama kehamilan, atau menderita diabetes akan lebih cenderung melahirkan bayi, anak dengan labioschisis. 7ara menyusui bagi ibu yang memiliki anak dengan bibir sumbing a. 0emberi tahu ibu kepentingan +-. untuk bayinya, b. %saha untuk menutup celah atau sumbing bibir agar bayi dapat memegang puting dan areola dalam mulutnya waktu menyusui (jari ibu atau plak gigi yg khusus atau obturator), kadang-kadang payudara ibu menutup celah itu. c. 0emerah susu dan memberikan kepada anaknya menggunakan cangkir atau sendok teh. Berdasarkan Pikiran 8akyat On (ine tanggal 4 9uni 3!!", disebutkan bahwa jumlah penderita bibir sumbing atau celah bibir di .ndonesia bertambah :.!!!-/.!!! orang setiap tahun atau satu bayi setiap 4.!!! kelahiran adalah penderita bibir sumbing. Berdasarkan data dari ;ayasan Pembina Penderita 7elah Bibir dan (angit-(angit (;PP7B() kepada 8adar Bandung tahun 3!! , bahwa sejak tahun 4"<" sampai tahun 3!!

4.

3.

:.

=.

>.

operasi dan perawatan bibir sumbing mencapai 44.=<3 di seluruh .ndonesia atau :"> orang per tahun.8+2+8B+?2%?# -edangkan pada tahun 3!!" )etua Pengurus ;PP7B( kepada harian )ompas menyatakan bahwa saat ini diperkirakan jumlah penderita bertambah /.!!!-<.!!! kasus per tahun. ?amun, karena berbagai macam kendala, jumlah penderita yang bisa dioperasi jauh dari ideal. 5anya 4.!!!-4.>!! pasien per tahun yang mendapat kesempatan menjalani operasi. Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara-cara mudah, yaitu sebagai berikut @ 0enghidari merokok .bu yang merokok mungkin merupakan &aktor risiko lingkungan terbaik yang telah dipelajari untuk terjadinya celah oro&acial. .bu yang menggunakan tembakau selama kehamilan secara konsisten terkait dengan peningkatan resiko terjadinya celah-celah oro&acial. 0enghindari alkohol Peminum alkohol berat selama kehamilan diketahui dapat mempengaruhi tumbuh kembang embrio, dan langit-langit mulut sumbing telah dijelaskan memiliki hubungan dengan terjadinya de&ek sebanyak 4!A kasus pada sindrom alkohol &etal ( fetal alcohol syndrome). 0emperbaiki nutrisi ibu ?utrisi yang adekuat dari ibu hamil saat konsepsi dan trimester . kehamilan sangat penting bagi tumbuh kembang bibir, palatum dan struktur kranio&asial yang normal dari &etus. ?utrisi-nutrisi yang penting dan dibutuhkan seorang ibu saat hamil antara lain asam &olat, $itamin B-/ dan $itamin +. 0odi&ikasi pekerjaan 2ari data-data yang ada dan penelitian skala besar menyerankan bahwa ada hubungan antara celah oro&asial dengan pekerjaan ibu hamil (pegawai kesehatan, industri reparasi, pegawai agrikulutur). 0aka sebaiknya pada wanita hamil lebih baik mengurangi jenis pekerjaan yang terkait. Pekerjaan ayah dalam industri cetak, seperti pabrik cat, operator motor, pemadam kebakaran atau bertani telah diketahui meningkatkan resiko terjadinya celah oro&asial. -uplemen nutrisi Bibir sumbing merupakan penyakit cacat bawaan. Penyebabnya terjadinya bibir sumbing ialah multi&aktorial, seperti genetik, nutrisi, lingkungan, bahkan sosial ekonomi. 9umlah penderita bibir sumbing di .ndonesia bertambah :.!!!-/.!!! setiap tahun atau 4 bayi setiap 4.!!! kelahiran. ?amun, jumlah total penderita bibir sumbing di .ndonesia belum diketahui secara pasti. Penderita bibir sumbing dapat diperbaiki dengan jalan operasi, namun memerlukan biaya yang besar, sedangkan kesempatan penderita yang menjalani operasi setiap tahunnya hanya sekitar 4.>!! orang, angka ini masih jauh dari idealnya sehingga tindakan-tindakan pencegahan sebaiknya lebih diutamakan.

Anda mungkin juga menyukai