Anda di halaman 1dari 2

Kliking 

merupakan keluhan pada sendi temporo- mandibular yang paling


sering. Kliking dapat terjadi pada setiap waktu selama gerakan membuka dan
menutup dari mandibular. Bunyi kliking adalah bunyi tunggal dalam waktu yang
singkat.

Krepitasi adalah suara pada persendian yang disebabkan oleh gesekan yang terjadi
pada persendian. Misalnya gesekan antara tulang dan otot, tulang dan tulang, tulang
dan tendon dan sebagainya.

1. apa tanda dari tmd? Shof


Gejala paling umum yang mungkin Anda alami adalah sedikit sakit pada pelipis dan
sepanjang rahang bawah. Rasa sakit juga bisa muncul saat mengunyah, gemeretuk saat
Anda membuka mulut dan rahang tidak dapat sepenuhnya terbuka. Gejala lainnya termasuk
sakit kepala, telinga, mulut dan wajah, serta telinga berdenging.Mungkin masih ada gejala
lain yang tidak tercantum di atas. Jika ingin bertanya tentang tanda ini, konsultasikanlah
kepada dokter.
mengertakkan rahang atau gigi kalau sedang stres, distorsi gigi, dan gigi tidak rata.
Temporomandibular joint syndrome juga bisa terjadi jika Anda mengalami arthritis dan
benturan pada rahang, kepala, atau leher.

2. Apa etilogi dari bruxism? Shapu


Bruxism tidak terjadi setiap saat, melainkan muncul saat seseorang sedang dalam kondisi
tertentu, misalnya saat dalam tekanan besar. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti
hal-hal apa saja yang menjadi penyebab bruxism. Namun, ada beberapa faktor fisik dan
psikologis yang bisa menjadi pemicu terjadinya bruxism, di antaranya:

 Cemas, stres, marah, frustrasi, atau tegang.


 Ciri kepribadian yang agresif, kompetitif, atau hiperaktif.
 Gangguan tidur (contohnya insomnia dan sleep apnea).
 Susunan gigi yang kurang rata antara bagian atas dan bagian bawah.
 Resepon terhadap nyeri akibat tumbuh gigi atau sakit telinga (hal ini biasanya terjadi
pada anak-anak).
 Efek samping obat-obatan phenothiazine dan beberapa obat antidepresan tertentu
(hal ini jarang terjadi).
 Asam lambung naik ke kerongkongan (Gastroesophageal reflux disease/GERD).
 Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan
narkoba.

3. Bagaimana stress bisa mempengatuhi tmd?lysa

Pengaruh stres terhadap terjadinya gangguan sendi temporomandibula pada umumnya dapat
digambarkan sebagai berikut, stres psikologis yang terjadi pada individu akan menyebabkan
terjadinya perubahan pada tubuh yang pada dasarnya adalah mempersiapkan otot tubuh (termasuk
otot temporomandibula) untuk menghadapi segala bentuk ancaman atau beban yang melebihi
kemampuan normalnya. Perubahan pada otot tersebut berupa adanya peningkatan aktivitas otot
(hiperaktifitas). Keadaan hiperaktifitas yang berlangsung lama atau terus-menerus akan memicu
kelelahan otot yang akan diikuti oleh terjadinya kekejangan otot. kekejangan otot inilah yang
kemudian akan memicu terjadinya perubahan- perubahan pada pola pengunyahan, disharmoni
hubungan gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah, ketidakseimbangan distribusi beban atau
pembebanan yang berlebihan pada sendi, yang bila berlangsung lama atau terus-menerus akan
menyebabkan terjadinya gangguan bahkan kerusakan iebih lanjut pada sendi temporomandibula dan
atau daerah sekitarnya.
Deteksi terhadap adanya gangguan pada sendi temporomandibula dilakukan melalui anamnesa
terhadap keluhan yang dirasakan oleh penderita, pemeriksaan klinis terhadap gejala-gejala yang
muncul serta pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk melihat keadaan sendi
dan faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya keluhan.

4. Apa saja faktor yg mempengaruhi tmd? nada


5.apakah kebiasaan bruxism bisa menyebankan tmd
6. Apa hubungan stress dgn gangguaan tmd ariq
7. Bagaimana pemeriksaan nyeri di tmd

1. Inspection (Bilateral).

Pada saat  inspeksi dapat diperhatikan adanya pembengkakan, deformasi ,deviasi pada
dagu dan kondisi gigi-geligi. Pembengkakan dapat terjadi karena adanya infeksi bakteri atau
inflamasi sendi. Beberapa inflamasi sendi yang terjadi pada anak-anak juga dapat
menyebabkan terlihatnya pertumbuhan asimetri pada wajah bagian bawah. Synovitis juga
dapat mengakibatkan deviasi ipsilateral ketika membuka mulut dan deviasi kontralateral
ketika menutup mulut. Kehilangan gigi, maloklusi, kondisi abnormal yang diakibatkan oleh
bruxism merupakan beberapa kondisi gigi-geligi yang dapat mengawali adanya gangguan
sendi temporomandibular  (Hodges, 1990; Bont dkk., 1989)

2. Palpation (Bilateral).

Palpasi dapat dilakukan  pada area sendi temporomandibular yaitu di anterior tragus.
Palpasi TMJ dan otot dilakukan untuk mengetahui adanya rasa sakit dan abnormalitas pada
saat TMJ dalam kondisi statis dan kondisi bergerak. Pergerakan kondilus yang asimetri
dapat dirasakan saat palpasi dilakukan ketika pasien diintruksikan untuk membukan dan
menutup mulut.

3. TMJ Sounds.

Auskultasi stetoskop padaTMJ untuk mendengarkan  suara yang tidak normal saat
pembukaan dan penutupan mandibula (cliking, crepitus, popping). Kliking yang terjadi pada
awal fase membuka mulut menunjukkan dislokasi discus ke antrior ringan, sedangkan 
kliking yang terjadi atau timbul lebih lambat berkaitan dengan kelainan meniscus. Krepitus
sendi ditunjukkan  melalui bunyi kemeretak atau mencericit yang lebih sering timbul saat
translasi. Perforasi perlekatan discus posterior juga berkaitan dengan krepitus sendi
(Pedersen, 1988)

4. Range of Motion of Mandible.

Pengukuran pembukaan mandibula maksimum. Trismus terjadi apabila ada  keterbatasan


pembukaan mulut yang kurang dari normal. (Witulski dkk., 2014)

8. Apa penyebab terjadinya tmd?


Penyebab temporomandibular joint syndrome mungkin adalah Anda mengertakkan rahang
atau gigi kalau sedang stres, distorsi gigi, dan gigi tidak rata. Temporomandibular joint
syndrome juga bisa terjadi jika Anda mengalami arthritis dan benturan pada rahang, kepala,
atau leher.

9. Apa hubungam bruxism dengan nyeri pada sendi? Samara

Anda mungkin juga menyukai