Anda di halaman 1dari 15

Aseptik dan Patient Safety

Agung Prasetyo
160112160004
Persiapan Operator
1. Melakukan vaksinasi
2. Mencuci tangan harus dilakukan sebelum melakukan perawatan menggunakan sabun antimicrobial
 Sebelum menyentuh pasien
 Setelah melakukan tindakan aseptik
 Setelah terkena cairan tubuh atau darah
 Setelah menyentuh pasien
 Setelah menyentuh sekitar pasien
1. Pemakaian alat pelindung diri
gaun
masker bedah
Face shield
kacamata proteksi,
sarung tangan

Marwah, Nikhil. 2014


Marwah, Nikhil. 2014
Rekomendasi APD untuk dokter gigi untuk
penanganan pasien selama periode COVID-19

Covid19.go.id
www.inaheart.org
Persiapan Lingkungan Kerja
Penggunaan barrier pelindung
Alat Tempat yang dilindungi
• Alumunium foil • Dental unit light handles, electrical
• Plastic wrap or mechanical
• Kertas anti air • controls
• Dental chair head and arm rest
• Handpiece
• Air/water syringe
• Saliva ejector
• Apex locators, endosonic ultrasonic
unitsTorque control hand pieces
• Unit kepala x-ray

Marwah. Nikhil. 2014


Sterilisasi dan Disinfeksi Instrumen
Kritis Semi kritis Non kritis

• Penetrasi jaringan lunak • Berkontak dengan • Berkontak dnegan kulit


dan tulang atau berkontak membrane mukosa • Kepala xray
dengan darah • Kacamulut, sonde, dental • Jika tidak bias disterilisasi
• Scalpel, forcep, scalers, handpiece  low-intermediate level
surgical bur • Jika tidak bias disterilisasi disinfection
 high level disinfection

Rao, Arathi. 2012


Metode Sterilisasi
1. Instrumen dicuci untuk menghilangkan debris
2. Mencuci alat dapat menggunakan sabun dan air atau menggunakan pembersih ultrasonic
3. Setelah dibersihkan, instrumen harus dikeringkan dengan menggunakan setumpuk kertas
tisu kecil atau kain Instrumen yang diperiksa sekarang dapat dibuat menjadi set dan
dibungkus dengan kantung bening, muslin, atau bahan lainnya yg direkomendasikan
4. Sterilisasi
5. Instrumen dapat disimpan

Metode sterilisasi yang sering dilakukan di kedokteran gigi:


6. Chemiclave
7. Autoclave
8. Dry heat
Rao, Arathi. 2012
• Setelah perawatan setiap pasien dan pada penyelesaian

Dental kegiatan kerja sehari-harihanduk sekali pakai


• Fenolat, iodofor, dan senyawa yang mengandung klorin,
senyawa amonium kuaterner dan larutan natrium
Unit hipoklorit  germisida tingkat menengah yang murah
dan efektif.

Instrumen • tidak dirancang atau dimaksudkan untuk dibersihkan,


sekali didesinfeksi, atau disterilkan untuk digunakan kembali
• gelas profilaksis, saliva ejector, brush

pakai
Rao, Arathi. 2012
Pemisahan Pembuangan Sampah
Kantung merah Kantung kuning Kantung hitam Kontainer
• Sampah • Sampah • Sampah tidak • Benda tajam
terkontaminas terkontaminas terkontaminas • Blade, jarum
i dan tidak i tetapi dapat i suntik
dapat diinsinerasi • Kertas, botol
diinserasi • Kapas, gauze plastik
• Ujung suction,
gloves

Rao, Arathi. 2012


Penggunaan dan penanganan instrument tajam dan jarum
suntik
Setelah prosedur, buang segera dalam wadah yang berlabel dan tahan
tusukan.
Jangan menekuk atau memanipulasi jarum dengan cara apa pun untuk
dibuang.
Wadah harus diisi hanya sampai tiga perempat penuh dan memiliki tutup
yang rapat yang segel untuk mencegah kebocoran
Pedoman saat ini menyatakan bahwa jarum bekas tidak boleh ditutup
kembali dengan menggunakan kedua tangan. Jika ini perlu, itu harus
dilakukan hanya dengan satu teknik sendok tangan atau dengan
menggunakan alat mekanis untuk memegang selubung jarum

Marwah. Nikhil. 2014


Persiapan Pasien
Screening pasien
1. Anamnesis
2. riwayat medis
3. riwayat social
4. Alergi
5. reaksi obat

Bhanu and Deepali. 2011


Pertimbangan Perawatan Gigi Anak di Era Pandemi
Klinik gigi tidak bisa ditutup selamanya. Tidak hanya dari sudut pandang
ekonomi, tetapi dari perspektif kesehatan umum, dokter gigi memiliki
alasan kuat untuk membuka kembali praktiknya.

Dokter gigi selalu memiliki resiko terpapar infeksi, dan generasi


sebelumnya telah hidup melalui ketakutan akan resiko kesehatan lainnya
di masa lalu, seperti HIV dan SARS.
Klinik gigi didesak untuk mematuhi pedoman CDC1 dan OSHA2 dalam
hal memberikan keamanan di tempat kerja. Kepatuhan ketat terhadap
peraturan dan regulasi industri selalu menjadi prioritas dalam kedokteran
gigi.

Kita perlu melanjutkan dengan sangat hati-hati dan memperlakukan


semua orang sebagai risiko potensial penyebaran virus tanpa
menyebabkan lebih banyak kecemasan atau histeria.
Daftar Pustaka
American Academy of Pediatric Dentistry. 2016. Evidence-based Clinical Practice Guidline for
the Use of Pit and Fissure Sealants
American Academy of Pediatric Dentistry. 2017. Policy on the Role of Dental Prophylaxis in
Pediatric Dentistry
Badrinatheswar, GV. 2010. Pedodontic Practice and management. New Delhi: Jaypee Brothers
Cameron, A. C., & Widmer, R. P. 2003. A handbook of pediatric dentistry. Edinburgh: Mosby.
Casamassimo, P. S. 2013. Pediatric dentistry: Infancy through adolescence. 5th edition. St. Louis,
Mo: Elsevier/Saunders
Marwah, Nikhil. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry.3rd edition. New Delhi: Jaypee Brothers
Rao, Arathi. 2012. Principles and Practices of Pedodontics. 3 rd edition. New Delhi: Jaypee
Brothers

Anda mungkin juga menyukai