Anda di halaman 1dari 17

Penatalaksanaan

Odontektomi
Preseptor : drg Syarifah Nova Amiza Zam, Ph.D, Sp. BM
Presentan : Dwi Putro Setiyantomo
Definisi
Odontektomi adalah pengeluaran atau pencabutan gigi yang dalam keadaan tidak dapat
bertumbuh atau gigi bertumbuh sebagian dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan
dengan cara pencabutan dengan tang. Pengambilan gigi dengan prosedur bedah dengan
pengangkatan mukoperiosteal flap dan membuang tulang yang ada diatas gigi dan juga
tulang disekitar akar sisi bukal dengan chisel, bur, atau rongeurs
Índikasi
01 02 03
Pencegahan penyakit Pencegahan karies dan Pencegahan resorpsi akar
periodontal perikoronitis

04 05 06

Rasa sakit daerah gigi impaksi Sebelum perawatan ortodonti Apabila molar kedua didekatnya dicabut
dan protodonti dan kemungkinan erupsi normal atau
berfungsinya molar ketiga impaksi sangat
kecil
Kontraindikasi
3
2 Pasien dengan
compromised medis
1 Kemungkinan besar akan terjadi
kerusakan pada struktur penting
disekitarnya atau kerusakan tulang
Pasien yang gigi molar pendukung yang luas
ketiganya diperkirakan akan
erupsi secara normal dan dapat
berfungsi dengan baik
Klasifikasi Impaksi Menurut Pell And
Gregory
1 2 3
Hub.
Ramus

A B C
Kedalaman
Klasifikasi Impaksi Gigi M3 Atas Didasari
Pada Anatomi Menurut Pell And Gregory
Berdasarkan kedalaman relatif impaksi gigi M3 atas dalam tulang, yaitu:
Klas A : Bagian terbawah dari mahkota gigi impaksi M3 atas berada segaris dengan oklusal gigi M2 disebelahnya.
Klas B : Bagian terbawah mahkota gigi impaksi M3 atas berada diantara dataran oklusal dan garis servikal gigi M2
disebelahnya.
Klas C : Bagian terbawah dari mahkota gigi impaksi M3 atas berada pada atau terletak diatas servikal gigi M2
disebelahnya.
Klasifikasi Menurut Angulasi Winter
1. Mesioangular
2. Distoangular
3. Vertikal
4. Horizontal
5. Bukoangular
6. Linguo/palato
angular
7. Inverted
Tipe Flap
Triangular Flap

Insisi untuk jenis flap ini dimulai


pada batas anterior ramus
(external oblique ridge) dengan
perhatian khusus pada nervus
lingualis dan meluas sejauh aspek
distal molar kedua, sedangkan
insisi pelepasan vertikal dibuat
miring ke bawah dan ke depan,
berakhir di lipatan vestibular.
Tipe Flap
Horizontal Flap

Insisi untuk flap juga dimulai


pada batas anterior ramus dan
meluas sejauh aspek distal molar
kedua, berlanjut sepanjang garis
servikal dari dua gigi terakhir, dan
berakhir pada aspek mesial molar
pertama.
Jenis flap ini biasanya digunakan
dalam kasus di mana impaksi relatif
dangkal.
Alat dan Bahan
Prosedur
1. Pemeriksaan pre-operatif terdiri dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan radiografi.
2. Inform consent dan persiapan alat dan bahan
3. Asepsis area kerja dengan povidone iodine 10%
4. Pasien dilakukan anestesi blok mandibular untuk menganestesi N. alveolaris inferior serta N.
lingualis, dan infiltrasi pada bagian bukal untuk menganestesi N. bukalis longus.
5. Pengecekan kinerja dari anestesi
6. Prosedur pembuatan flap. Pembuatan flap dilakukan dengan melakukan insisi secara
horizontal yang nantinya akan membuat flap mukoperiosteal berbentuk envelope dan
dibentuk dari sisi mesial M1 meluas hingga sisi posterior hingga batas anterior dari
ramus. Pada saat prosedur pembedahan, menghidari aspek lingual, karena untuk menghindari
risiko cedera N. lingualis.
Insisi horizontal meluas sampai batas anterior dari
ramus mandibula.

Pembukaan flap mukoperiosteal menggunakan


rasparatorium serta melakukan penyibakan untuk
meluaskan lapang pandang hingga mahkota gigi molar
ketiga kelihatan.

7. Pengurangan tulang pada area bukal dan distal


menggunakan bur tulang round serta
diperluas menggunakan bur tulang straight.
Prosedur dilanjutkan dengan memotong gigi
menjadi 2 bagian yaitu pada bagian mahkota
distal, kemudian menggunakan elevator
dikeluarkan bagian distal tersebut. Setelah itu
bagian tersisa diluksasi kearah distal dan
dikeluarkan menggunakan elevator.
8. Memotong bagian distal dari mahkota
menggunakan bur tulang fisure

10. Mengluksasi gigi kearah distal dan


mengeluarkan keseluruhan gigi yang tersisa dengan
menggunakan elevator.

9. Mengeluarkan bagian distal mahkota gigi yang


sudah dipotong menggunakan elevator.
11. Setelah gigi keluar, dilakukan kuretase pada area gigi menggunakan kuret
bedah, serta irigasi menggunakan saline dan povidone iodine. Massage area
tersebut, pemberian spongostan dan lakukan suturing dengan teknik interrupted.
Irigasi kembali area tersebut.
Instruksi Pasca Tindakan

Menggigit tampon 30 menit jika Setelah pembedahan pasien •Meminum obat yang telah
masih bleeding ganti baru dianjurkan untuk mengurangi diresepkan berupa antibiotik dan
aktivitas dalam beberapa hari analgesik
untuk penyembuhan

•Setelah prosedur pembedahan, pasien dapat •Pasien menjalani diet •Pasien tidak diperbolehkan untuk berkumur selama 24
menempatkan kompres ekstraoral dingin makanan lunak jam pertama. Setelahnya pasien dapat berkumur dengan
berupa es yang dibungkus oleh handuk pada obat kumur hangat atau air garam 3 kali sehari selama 3
area pembedahan yang dianjurkan selama 10 – -4 hari. Menyikat gigi dan menggunakan benang gigi
15 menit diulang beberapa kali kurang lebih (dental floss) dan tetap menghindari daerah operasi,
dalam 4-6 jam. Dilarang makan minum panas selama minimal 24 jam
Dilarang menghisap luka, • Mengunyah pada sisi Apabila terjadi perdarahan Instruksikan untuk tidak
memainkan luka dengan yang berlawanan hebat atau keluhan lain, sikat gigi terlalu keras dan
lidah dianjurkan menghubungi selalu menjaga Oral
dokter gigi Hygiene
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai