Anda di halaman 1dari 20

DTM BEDAH MULUT

ODONTEKTOMI GIGI 48
Ivan Fadhillah Nurdin – 1112015017
Dosen pembimbing : drg.Juliani Kusumaputra,Sp.BM
Identitas pasien

Nama : Tn. M. Sultan S

Umur : 25 tahun

Tempat tanggal lahir : Bekasi, 10 Agustus 1996

Jenis kelamin : Laki-Laki

Pendidikan terakhir : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Semeru Raya No.14

No. Hp : 08231xxxxxx
Anamnesis

Seorang pasien pria berusia 25 tahun datang ke RSGM YARSI dengan


keluhan gigi belakang kanan bawah nyeri dan ingin dicabut karena
mengganggu saat makan. Pasien merasakan keluhan nyeri sejak kurang
lebih 6 bulan yang lalu namun belum diobati. Pasien tidak pernah ke
dokter gigi. Pasien memiliki kebiasaan menyikat gigi 2x sehari saat pagi
dan malam hari. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sistemik dan
riwayat alergi. Pasien sedang tidak mengonsumsi obat-obatan
Pasien pria usia 25 tahun ingin
Keluhan utama dilakukan pencabutan pada gigi
belakang kanan bawah karena nyeri dan
menggganggu saat makan

Gigi belakang bawah sebelah kanan


ingin dicabut karena terasa nyeri sejak 6
Riwayat penyakit
bulan yang lalu dan mengganggu saat makan.
yang dikeluhkan
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik dan alergi
Kesadaran : Compos mentis
Pemeriksaan Tekanan darah : 120/90 mmHg
keadaan umum (Pria : 120/80 mmHg, wanita : 90/60 mmHg)
Nadi : 80x / menit
Respirasi : 20x / menit
Suhu : 36oC
Pemeriksaan
ekstraoral

Lokasi : TAK
Inspeksi : TAK
Palpasi : TAK
Perkusi : TAK Pemeriksaan
intraoral

Lokasi : Gigi 48
Inspeksi : Gigi 48 impaksi
Palpasi : TAK
Perkusi : TAK
Kebutuhan
pemeriksaan Rontgen panoramik
penunjang

Hasil pemeriksaan Terdapat gambaran gigi


penunjang 48 impaksi Kelas I
Posisi A horizontal

Diagnosis kerja Impaksi gigi 48

Rencana perawatan Odontektomi gigi 48


dan medikasi
Rontgen panoramik

Impaksi gigi 48 kelas I Posisi A horizontal


Klasifikasi impaksi
pada kasus

Archer : horizontal
Pell & Gregory : Klas I Posisi A horizontal

Posisi A Posisi
KLAS I Horizontal
Klasifikasi posisi gigi M3

Pell & Gregory (1933)

Impaksi klas II, Sejumlah kecil


Impaksi klas I, Diameter Impaksi klas III, Gigi secara
tulang menutupi permukaan
anteroposterior gigi sama utuh terletak di dalam
distal gigi dan ruang tidak
atau sebanding dengan ruang mandibular, Pada klas III
adekuat untuk erupsi gigi,
antara batas anterior ramus mahkota gigi impaksi
diameter mesiodistal gigi lebih
mandibula dan permukaan seluruhnya terletak di dalam
besar daripada ruang yang
distal gigi molar kedua. ramus.
tersedia
Posisi A, Bidang oklusal gigi
impaksi berada pada tingkat
yang sama dengan oklusal gigi
molar kedua tetangga.

Posisi B, Bidang oklusal gigi


impaksi berada pada
pertengahan garis servical dan
bidang oklusal gigi molar
kedua tetangga.

Posisi C, Bidang oklusal gigi


impaksi berada di bawah
tingkat garis servikal gigi
molar kedua.
Archer (1975) & Kruger (1984)

Gambar 1. Mesioangular
Gambar 2. Distoangular
Gambar 3. Vertikal
Gambar 4. Horizontal
Gambar 5. Buccoangular
Gambar 6. Linguoangular
Gambar 7. Inverted
Indikasi odontektomi

Kontra indikasi
odontektomi

• Gigi M3 mandibula erupsi


sebagian
• Gigi yang tumbuhnya terhalang
tulang dan tertutup oleh gusi • Gigi M3 erupsi sempurna dan
• Karies pada gigi yang tidak pasien tidak mengeluhkan sakit
dapat dilakukan restorasi • Pasien usia lanjut dengan keadaan
umum buruk
• Penyakit sistemik yang tidak
terkontrol
 Masker, Gloves, Polibib
 Alat standar (pinset, kaca mulut,
Alat dan Bahan excavator, sonde)
 Syringe anestesi
 Larutan anestesi
 disposable syringe
 elevator periosteal
 Scalpel & blade No.15
 Pinset bedah & jaringan
 Straight Handpiece
 Bur tulang bulat & fissure
 luxator & bein
 tampon

 Needle holder
 Jarum jahit & benang silk 3.0
 Larutan NaCl
 Povidone iodine
 Tang M3
 hemostat
 bone file
 Duk bolong & duk clamp
 suction
Tahapan operasi

• Pasien diberikan penjelasan dan penandatanganan informed consent


• Persiapan alat dan bahan
• Pasien duduk terlentang di Dental Unit
• Asepsis dengan betadine 10% pada ekstra oral dan intra oral
• Anestesi mandibular blok pada regio gigi 48
• Anestesi infiltrasi di daerah mukobukal fold pada bukal regio gigi 48 dan
lingual
• Jika pasien sudah teranestesi dengan tanda-tanda bahwa 1/3 ujung lidah sebelah
kanan kebas dan sudut mulut sebelah kanan terasa kebas, maka dilakukan insisi
tajam dengan metode triangular dengan menggunakan blade no. 15
Lanjutan…

• Kemudian dengan rasparatorium, flap dibuka dan terlihat gigi yang impaksi
• Dengan menggunakan bur bulat, dilakukan pembelahan gigi antara
mahkota dan akar agar gigi mudah dikeluarkan. Ungkit gigi dengan
menggunakan bein atau luxator. Kemudian keluarkan gigi dengan
menggunakan forceps
• Dilakukan penghalusan tulang yang tajam dengan bone file
• Irigasi dengan menggunakan larutan NaCl
• Kemudian flap dikembalikan dan jahit rapat dengan menggunakan benang
silk 3.0
• Operasi selesai
• Pasien diberikan instruksi pasca operasi
Instruksi pasca operasi

• Gigit tampon selama 1 jam, setelah itu dibuang


• Tidak makan dan minum yang panas selama 24 jam
• Tidak berkumur-kumur dan membuang ludah dengan kuat
selama 24 jam
• Minum obat teratur sesuai yang telah diresepkan
• Menjaga kebersihan mulut
• Diet lunak TKTP
• Istirahat yang cukup
• Kontrol setelah 1 minggu untuk lepas jahitan
Resep

Obat-obatan :

R/ Tab Cefadroxil 500 mg No. XV


S3 dd Tab 1
R/ Tab Dexamethasone 0,5 mg No. X
S3 dd Tab 1
R/ Tab Asam mefenamat 500 mg No. X
S3 dd Tab 1
Komplikasi post
odontektomi

• Perdarahan
• Jahitan terbuka menyebabkan
perdarahan
• Dry socket (alveolitis)
• Prolonged anestesi (parestesi)
• Fraktur tulang mandibula

Anda mungkin juga menyukai