Anda di halaman 1dari 20

DTM BEDAH MULUT

ODONTEKTOMI GIGI 48
Pembimbing :
Drg. Denny Sidiq H., Sp.BM

Rangga P. Putra
1112015031
Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. Intan
Tanggal lahir : 21 Maret 1994
Alamat : Jl. xxx
No. Tlp : 0812****
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Honorer

Nama pemeriksa: Rangga P. Putra


Nama operator : drg. Denny Sidiq H., Sp.BM
Keadaan Umum

Tinggi badan : 170 cm


Berat badan : 55 kg
Golongan darah :O
Tingkat kesadaran : Composmentis
Tensi darah : 120/90 mmHg
Nadi : 85x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Penyakit umum :-
Penyakit sistemik :-
Riwayat alergi :-
ANAMNESIS
Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke RSGM
YARSI dengan keluhan nyeri pada daerah gigi paling
belakang kanan rahang bawah. Pada gambaran
radiografi terlihat adanya gigi impaksi 48 tegak
lurus. Pasien mangaku tidak memiliki penyakit
sistemik dan tidak memiliki alergi.
Foto Klinis
Foto Radiografi

Diagnosis Kerja:
Impaksi molar 3 (Kelas 1, posisi B, vertical)
RENCANA PERAWATAN

1. Pre-Medikasi: (Jika pasien ada keluhan nyeri dan bengkak)


2. Rujuk dokter Spesialis Penyakit Dalam
3. Ekstraksi odontektomi gigi 48
4. Medikasi:
R/ tab Cefadroxyl 500 mg No. XV
S 3 d d tab 1
R/ tab Asam mefenamat 500 mg No. X
S 3 d d tab 1
R/ sol Diklofenak 50 mg No. X
S 3 d d tab 1
Odontektomi

• Klasifikasi gigi Impaksi pada kasus menurut pell &


gergory:
Gigi 48: Klas 1 B (ruang cukup antara ramus dan batas
distal m2 untuk lebar mesio distal m3, posisi bagian
tertinggi dari gigi terletak diantara garis oklusal
dan garis servikal gigi M2.)
• Klasifikasi gigi Impaksi pada kasus menurut George
Winter:
Vertical
Alat dan Bahan
Bahan :
 Povidone iodine 10% untuk asepsis
 Alkohol
 Anastesi topikal
 Pehakain (larutan anastesi dengan adrenalin)
 Saline steril (NaCl)
 Spongostan
 Benang jahit black silk 3.0
 Tampon, kapas dan kassa steril
 Vaseline
Alat dan Bahan
Alat : • Needle holder
• Disposible syringe 2ml • Tissue forceps
• Scalpel dengan pisau no 15
• Needle (jarum)
• Elevator periosteal
• Benang
• Bone file
• Gunting benang
• Bur dan handpiece  bur
tulang (bundar)no 8, dan • Syringe irigasi
bur fissure (membelah gigi) • Duk steril
• Bein lurus
• Forceps/ tang  forceps
untuk posterior RB
LANGKAH-LANGKAH

• Anastesi mandibular blok gigi 48


Posisi pasien:
- Pasien duduk terlentang atau setengah terlentang
- Pasien diminta untuk membuka mulut lebar
Posisi operator
- Op berdiri pada posisi jam 10 (samping kanan pasien).
Teknik :
- Jari telunjuk kiri meraba linea oblique externa dan coronoid
notch
- Jari telunjuk putar dan geser ke lingual, lalu teraba linea
oblique interna dan trigonum retromolar
- Os membuka mulut lebar
- Spuit dipegang tepat diatas gigi P kontra lateral
- Jarum tusukan pada membrane mukosa ditengah-tengah
kuku, kira –kira 7mm diatas bidang oklusal, sedalam 5-6mm.
- Arahkan jarum menjadi ipsi lateral, masukan sedalam 5-6mm
- Arahkan jarum kontralateral kembali, masukan sedalam 6-
12mm.
- Aspirasi, depositkan sebanyak 1,25cc  N.alveolaris inferior
- Tarik jarum ½, depositkan sebanyak 0,25cc  N. lingualis
- Infiltrasi pada mukobukalfold gigi 36, depositkan 0,5cc  N.
bukalis
- Tunggu 5-10 menit
Membuat Flap Triangular:
Teknik:
‐ Memasang mata pisau ke gagang pisau
‐ Melakukan insisi sepanjang sulkus gingival pada gigi 46,47
dan kemudian diujung distal gigi 47 dibuat insisi vertical.
‐ Melepas flap dari tulang  elevator bagian yg runcing.
Kemudian elevator bagian yang lebar dimasukan pada
bagian tengah flap.
‐ Flap mukoperiosteal  elevator yang lebar
Penjahitan mukosa:
Instruksi pasca bedah

• Meminum obat yang diresepkan


• Istirahat yang cukup
• Diet lunak dan bergizi
• Informasikan pada pasien untuk mengikuti instruksi di atas
dan melaporkan insiden yang mungkin terjadi
• Kontrol 1 minggu pasca pembedahan untuk membuka
jahitan
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai