Anda di halaman 1dari 21

DTM BEDAH MULUT

ekstraksi dengan bedah flap gigi 26

PEMBIMBING:
Drg. Juliani Kusumaputra., SP.BM

Rangga P P
1112015031
Identitas pasien
 Nama : Ny
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 46 Tahun
 Alamat : Kemayoran Gempol
 No. Telepon : 085xxx
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Pemeriksa : Rangga P P
Nama Operator : Drg. Juliani Kusumaputra., Sp. BM
KASUS

Keluhan Utama: Gigi geraham atas kanan patah dan ingin dicabut
Anamnesis: Pasien wanita berusi 46 tahun datang ke RSGM Universitas
YARSI ingin dilakukan pemeriksaan rongga mulutnya. Pasien
mengeluhkan gigi geraham kanan kiri belakang atasnya patah dan ingin
dicabut sisanya. Pasien sehari menyikat gigi 2x, pasien tidak memiliki
riwayat alergi dan sedang mengkonsumsi obat obatan yaitu amlodipine
2x1/hari 5 Mg.
Keadaan umum

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Kompos mentis
Tanda Vital : TD 157/103 mmHg
Pernapasan : 20
Suhu : 35
Nadi : 73x/menit
Pemeriksaan keadaan lokal

EKSTRA ORAL
- Lokasi : Regio 26
- Inspeksi : Gangren Radix
- Palpasi : TAK
- Perkusi : TAK
INTRA ORAL

LOKASI 26
INSPEKSI Sisa akar
PALPASI -
PERKUSI -
FOTO KLINIS
PANORAMIK
Definisi Ekstraksi dengan Open Flap
Ekstraksi dengan open flap didefinisikan sebagai suatu metode ekstraksi
yang tidak dapat dilakukan hanya dengan pencabutan biasa oleh bein dan
tang. Ekstraksi sulit dilakukan jika dibutuhkan akses lebih untuk
mengeluarkan gigi atau akar yang tersisa. Dilakukan flap untuk
mendapatkan akses dengan cara insisi mukosa gingiva di sekitar gigi
tersebut. Pencabutan gigi teknik ini adalah teknik mengeluarkan gigi
dengan cara pembedahan dengan melakukan pemotongan gigi atau tulang.
Indikasi :
 Kelainan akar gigi
 Gangren radiks
 Pencabutan gigi yang sulit (resiko fraktur akar gigi)
 Hipersementosis akar gigi
 Gigi impaksi
 Gigi geminasi
 Gigi posterior RA yang akarnya masuk di sinus maksilaris
Kontraindikasi:
 Os dengan kompromis medis tdk terkontrol
 Os dengan kelainan koagulasi
 Os dengan malignansi
Alat dan Bahan
ALAT
 Duk
 Sarung tgn & masker BAHAN:
 Hand instrument standard • Cotton roll
 Syringe disposable u/ anastesi • Cotton pellet
 Syringe disposable u/irigasi • Kassa
 Scapel no.3 • Larutan antiseptik (povidone iodine 3%)
 Blade no.15 • Larutan anastesi pehacain
 Pinset jaringan & bedah • Larutan irigasi (NaCl 0,9%)
 Elevator periosteal • Spongostan
 Bur dan Handpiece • Benang silk 3.0
 Bein lurus
 Forceps/ tang
 Needle holder
 Bone file
 Jarum jahit halfmoon
 Gunting benang & jaringan
LANGKAH - LANGKAH
 Anastesi Infiltrasi:
o Posisi pasien
Pasien duduk terlentang atau setengah terlentang
Pasien diminta untuk membuka mulut lebar
o Posisi operator
 Op berdiri pada posisi jam 10 menghadap dalam arah yang
sama dengan pasien.
o Teknik :
Raba mucobuccal fold gigi 27,26,25 dan bersihkan bagian bukal
& palatal dengan povidone iodine
Jarum suntik dimasukkan 45° ditusukkan di mukosa bukal gigi
27,26,25, sedalam1-1,5 cm tepat pada periosteum tulang, bevel
jarum menghadap tulang
Aspirasi, depositkan 0,5 cc  N. Alveolaris Superior Media &
Posterior
Jarum suntik dimasukkan 45° ditusukkan di mukosa palatal gigi
27,26,25 pada periosteum tulang, bevel jarum menghadap tulang
Aspirasi, depositkan 0,25-0,5 cc  N. Palatinus
Tunggu 5-10 menit
 Membuat Flap trapezoid:
o Teknik:
Memasang mata pisau ke gagang pisau
Melakukan insisi vertical mesial gigi 27, kemudian di antara garis
tengah margin dan interdental kemudian telusuri sulcus distal ke
mesial di gigi yang akan di cabut kemudian diujung mesial gigi 25
dibuat insisi vertical.
Melepas flap dari tulang  elevator bagian yg runcing. Kemudian
elevator bagian yang lebar dimasukan pada bagian tengah flap.
Flap mukoperiosteal  elevator yang lebar
• Setelah flap terlepas, maka flap dipegang pada posisinya
menggunakan retractor yg diletakkan tegak lurus terhadap tulang.
• Pembuangan tulang: Pembuangan tulang harus secukupnya
sehingga tidak menimbulkan cedera berlebih. Ruang yang dihasilkan
dari pembuangan tulang harus cukup untuk memasukkan bein atau
forcep
• Darah yg keluar di deep dgn menggunakan cotton roll/kasa
• Setelah itu ambil bein dan akar sudah terlepas perlekatannya dgn
mukosa, sisa akar gigi 26 dikeluarkan dengan menggunakan tang.
• Dilakukan pembersihan jaringan granulasi & penghalusan tulang
alveolar dgn meggunakan bone file
• Dilakukan irigasi dgn menggunakan NaCl 0,9% & dikeringkan
dengan suction serta cotton roll/tampon
• Dilakukan penjahitan
 Penjahitan mukosa:
INSTRUKSI PASCA BEDAH
• Minum obat yang diresepkan: antibiotik  Hindari minum / makan yg panas
clindamycin 300 mg (3x1 selama 5 hari),  Makan makanan yg lunak
dan analgesik antiinflamasi Cataflam 500
• Jaga kebersihan luka
mg
• Jangan berkumur pasca pencabutan 24 jam • Kontrol 7 sehari setelahnya
• Istirahat cukup.
KOMPLIKASI YG MUNGKIN TERJADI

 Jahitan terbuka
 Rasa sakit dan pembengkakan normal terjadi ±5 hari pasca bedah.
Namun bila lebih dari 5 hari dikhawatirkan dry socket
 Bibir atau mukosa terluka/inflamasi akibat tang ekstraksi,
raspatorium dan alat lain yang digunakan
 Trauma nervus
 Fraktur tulang alveolar
 Perdarahan berlebihan
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai