Anda di halaman 1dari 27

DST PENCABUTAN GIGI DENGAN

PENYULIT

Andzar Firdaus
Drg Franky O. Sp..BM
Anamnesis
• Pasien datang dengan keluhan dua gigi
belakang kiri atas pernah berlubang besar lalu
makin lama gigi tersebut keropos dan hanya
tertinggal sisa akar sejak 2 tahun yang lalu,
gigi tersebut tidak pernah dicabut hingga
terdapat sisa akar, pasien pernah
mengeluhkan bengkak dan rasa nyeri pada gigi
tersebut pada saat makan makanan yang
keras dan kenyal, pasien pasien ingin giginya
dicabut.
Keadaan Umum
• K: compos mentis
• T: 120/80 mmHg
• N: 62x/menit
• S: afebris
• R: 20x/menit
Pemeriksaan Ekstra Oral
Kepala Simetris
Mata Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
Sendi TM TAK
Leher KGB Teraba dan terasa sakit kanan dan kiri
Cor Normal/ murmur tidak
Pulmo VBS –
Ronchi -/-
Wheezing -/-
Abdomen -
Hepar –
Lien –
Ekstremitas -
Rf. Fisiologis -/-
Rf. Patologis -/-
Pemeriksaan Intra Oral
• Jar lunak: -
• Gigi: Gangren radiks ar 36,37,38
– Vitalitas: -
– Perkusi: -
– Mobilitas: -
– Poket periodontal: -
Pemeriksaan Rontgen Panoramik
• DIAGNOSA :
– periodontitis apikalis kronis ec gangren radiks ar
36,37,38
• RENCANA PERAWATAN:
– Pro/ pencabutan dengan flap
Pencabutan Penyulit
• Indikasi
– Morfologi akar yang tidak biasa sehingga
ekstraksi dengan teknik sederhana dapat
menyebabkan komplikasi
– Hipersementosis akar dan ujung akar,
memperlihatkan akar besar yang bulbou
– Dilaserasi ujung akar
– Ankylosis akar/dengan abnormalitas (cth:dens in
dente)
– Gigi impaksi dan semi-impaksi
– Gigi yang mengalami fusi dengan gigi
bersebelahan/fusi di area apikal
– Ujung akar patah dan tersisa dalam tulang
alveolar dan terlibat dalam lesi osteolitik/posisi
dimana saat penempatan gigi tiruan dapat
menyebabkan masalah
– Gigi maksila posterior yang akarnya masuk
kedalam sinus maksila
– Akar gigi yang ditemukan berada dibawah gusi,
saat pengangkatanya tidak memungkinkan dengan
cara lain
• Kontraindikasi
– Ujung akar fraktur yang asimptomatik, dimana pulpa
berasal dari keadaan vital, berlokasi di dalam soket.
Ekstraksi ujung akar seperti itu tidak dipertimbangkan,
utamanya pada manula, saat:
• Terdapat resiko komplikasi lokal  masuknya ujung akar ke sinus
maksila
• Bagian besar proc.alveolar perlu dibuang
• Terdapat masalah kesehatan umum yang serius
Alat dan Bahan
• Alat bedah
1. Alat dasar
2. Suction tip
3. Bur tulang
4. Bein
5. Tang ekstraksi
6. Kuret
7. Bone file
8. Spongostan
9. Needle holder
10.Jarum dan benang
11.Gunting benang
Alat dan Bahan
• Proteksi • Anestesia
1.Handscoen 1.Kassa steril
2.Masker 2.Tampon
3.Povidone iodine
3.Slaber
4.Spuit
4.Duk bolong 5.Ampul
5.Topi bedah
6.Baju bedah
Obat-obatan hemostatik lokal
1. Alginic acid
2. Natural collagen sponge
3. Fibrin sponge
4. Gelatin sponge
5. Oxidized cellulose
6. Bone wax
Jenis Benang

Resobable NON-Resobable
• Dapat diresorbsi dalam beberapa • Tidak dapat diresorbsi
waktu tertentu • harus dibuang ±7 hari setelah
• Plain catgut  8 hari penempatan
• Chromic  12-15 hari • Umumnya terbuat dari:
• Synthetic (Dexon)  30 hari • Surgical silk
• Dapat terbuat dari: • Surgical cotton
• Alami : usus atau jaringan vital
• Sintetis : polglycolic acid11
Jarum

1. Oval tapered
2. Cutting
3.Triangular dengan tiga sudut pemotong didalam semi-lingkaran
4. Reverse-cutting (triangular dengan 2 sudut pemotong di dalam
semi-lingkaran)
Persiapan alat, operator dan pasien
Prinsip Ekstraksi Gigi

Ekstraksi gigi harus mengikuti prinsip-prinsip yang


akan memudahkan dalam proses ekstraksi gigi dan
memperkecil terjadinya komplikasi ekstraksi gigi
• Asepsis Sterilisasi pada tim operator, instrumen, kamar
operasi, pasien
• Pembedahan atraumatik  hati-hati, tidak kasar, tidak
ceroboh, dengan gerakan pasti
• Akses dan lapangan pandang baik  posisi kursi, posisi kepala
pasien, posisi operator, pencahayaan, retraksi dan suction
darah atau saliva
• Tata Kerja Teratur
Ekstraksi Gigi molar pertama dan
kedua maksila
Gigi molar maksila
Posisi Operator  di memiliki 3 akar
depan dan ke kanan
(atau ke kiri, untuk kidal • Satu akar palatal
• Dua akar bukal yang
dokter gigi) pasien condong ke arah distal

Ekstraksi dengan
gerakan luksasi ke bukal
dan palatal  tidak
bisa (mobility) 
separasi
Pembuatan flap

1.Tujuan Flap :
1.Rekonturing tulang
2.Menghaluskan tulang
2.Definisi local flap
1.Bagian jaringan lunak
1.Outline nya dibuat oleh insisi bedah
2.Terdapat pembuluh darah
3.Untuk akses bedah dibawah jaringan
4.Dapat diposisikan ke semula
5.Dapat dijahit dan diharapkan sembuh
Pembuatan flap

1.Insisi dilakukan dalam sekali gerakan dengan


garis tanpa putus. Saat insisi  scalpel harus
berkontak secara konstan pada tulang
2.Lebar flap  adekuat  daerah operatif
dapat mudah diakses
3.Dasar flap harus lebih lebar dari free gingival
margin  suplai darah
Pada saat pembuatan flap harus mempunyai
ketebalan mukoperiosteal yang cukup meliputi
mukosa,submukosa, dan periosteum.

Jika pembuatan flap nya harus terlepas maka


insisi harus dibuat perpanjangan ke anterior
gigi
Pembuatan flap

Trapezoidal flap
Pembuatan flap

Envelope flap
Pembuatan flap

Semilunar flap
Pembuatan flap

Triangular flap
Instruksi post ekstraksi
1. Gigit tampon ±30 menit
2. Jangan memainkan luka dengan lidah
3. Tidak boleh merokok ±24 jam
4. Jangan minum/makan panas
5. Jangan minum menggunakan sedotan
6. Jangan mengunyah di sisi yang dicabut
7. Jangan menghisap luka bekas pencabutan
8. Jika perdarahan berlanjut hubungi dokter
9. Buka jahitan  kontrol 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai