Anda di halaman 1dari 17

Odontektomi

oleh:

Rinny Maryusa
Bayu Ragil Pangestu
Odontektomi adalah sebagai upaya mengeluarkan gigi impaksi
yang dilakukan dengan tindakan pembedahan yang meliputi
pembuatan flap dan pengambilan tulang yang mengelilinginya.
Indikasi Odontektomi Kontraindikasi Odontektomi
• Terdapat infeksi
• Terdapat karies yang tidak dapat direstorasi • Gigi yang dapat erupsi dengan baik
pada gigi yang impaksi ataupun gigi molar • Riwayat medis kontraindikasi prosedur
kedua bedah
• Penyakit periodontal • Kemungkinan besar terjadi kerusakan pada
• Pembentukan kista dentigerous struktur penting di sekitarnya
• Resorpsi eksternal molar kedua ec. tekanan • Usia yang lebih dari 60 tahun
dari molar ketiga
• Molar yang impaksi bukoversi
• Pertimbangan perawatan ortodontik
• Pertimbangan perawatan bedah ortognatik
• Fraktur mandibula pada area molar ketiga
atau saat gigi terlibat dalam pengangkatan
tumor
• Gigi impaksi di bawah protesa
Klasifikasi Gigi
Impaksi
Klasifikasi winter

Vertikal horizontal
Aksis panjang gigi impaksi berada
pada arah yang sama dengan aksis Jupiter is a gas giant
panjang gigi molar kedua and the biggest planet

mesioangular distoangular
It's composed mostly of Venus is the second
hydrogen and helium planet from the Sun
Klasifikasi Pell dan Gregory
A. Berdasarkan relasi molar ketiga bawah dengan ramus
mandibula.

1. Kelas I: Diameter anteroposterior gigi sama atau


sebanding dengan ruang antara batas anterior ramus
mandibula dan permukaan distal gigi molar kedua. Pada
kelas I ada celah di sebelah distal molar kedua yang
potensial untuk tempat erupsi molar ketiga.

2. Kelas II: diameter mesiodistal gigi lebih besar daripada


ruang yang tersedia. Pada klas II, celah di sebelah distal
molar tiga.

3. Kelas III: Gigi secara utuh terletak di dalam mandibula –


akses yang sulit. Pada klas III mahkota gigi impaksi
seluruhnya terletak di dalam ramus.
B. Berdasarkan jumlah tulang yang menutupi gigi impaksi dan
hubungannya dengan bidang oklusal.

1. Posisi A: Bidang oklusal gigi impaksi berada pada tingkat yang sama dengan oklusal gigi molar kedua tetangga.
Mahkota molar ketiga yang impaksi berada di atas garis oklusal.
2. Posisi B: Bidang oklusal gigi impaksi berada pada pertengahan garis servikal dan bidang oklusal gigi molar
kedua tetangga. Mahkota molar ketiga di bawah garis oklusal tetapi di atas garis servikal molar kedua.
3. Posisi C: Bidang oklusal gigi impaksi berada di bawah tingkat garis servikal gigi molar kedua.
Gigi impaksi yang merupakan
kompetensi dokter gigi umum adalah
gigi impaksi molar ketiga bawah klas I
posisi A mesioangular (klas I/A/MA)
Prosedur perawatan
1. Alat dan bahan

• alat-alat diagnostik standard (kaca mulut, pinset, • forceps


sonde half moon, ekskavator) • curved mosquito
• Spuit 10 cc dengan untuk irigasi NaCl 0,9% • artery clamp
• Spuit 2,5 cc dan ampul anestesi lokal • kuret
• Skalpel (menggunakan handle no 3 dan blade no • bone file
15) • suction apparatus
• Raspatorium/ molt periosteal elevator • neddle holder
• flep retraktor (Seldin/Austin/Minnesota retractor) • pinset chirurgies
• straight handpiece serta bur tulang round dan • gunting
fissure bur • suture needle (atraumatic half-circle)
• bein/elevator • suture material (silk 3.0)/4.0
• tampon
Tahap – tahap odontektomi
1. Anamnesis keadaan pasien dan meminta persetujuan informed consent
2. Pemeriksaan penunjang seperti foto rontgen

3. Anestesi, dapat digunakan berupa anestesi lokal dan umum


4. Pembuatan Insisi menggunakan scalpel; Mukoperiosteal flap
5. Untuk memungkinkan eksposur tulang dan gigi yang memadai, flap
mukoperiosteal dengan ketebalan penuh harus diangkat. Periosteal
elevator dapat digunakan untuk mengangkat flap ini.

6. Pembuangan tulang dengan bur


• Untuk mengekspos mahkota dengan pengambilan tulang di bagian atasnya
• Pengambilan tulang yang menghalangi jalur untuk pengangkatan gigi. Tulang yang diambil

harus dalam jumlah yang cukup untuk mengaktifkan elevasi


Pembuangan tulang
menggunakan bur tulang
7. Pembelahan gigi menggunakan bur tulang

Mesioangu
horizontal
lar

distoangul
ar
8. Separasi dan Pengangkatan gigi
menggunakan elevator
Separasi gigi dilakukan dengan gerakan rotasi

Pengangkatan gigi dilakukan gerakan luksasi


1 2

Pengangkatan akar Pengangkatan akar


distal mesial
9. Debridement dan suturing
• Luka harus didebridement untuk menghilangkan potongan tulang dan debris yang mungkin
terkumpul selama operasi.
• Kuret periapikal dapat digunakan untuk debridement soket secara mekanis.
• Margin tulang yang tajam harus dihaluskan dengan menggunakan bone file.
• Setelah ini, irigasi hati-hati dengan saline steril harus dilakukan secara menyeluruh di bawah flap
jaringan yang direfleksikan.
• Luka harus ditutup dengan jahitan. Jahitan awal ditempatkan pada aspek distal molar kedua.
Jahitan tambahan ditempatkan di ekstremitas anterior dan posterior sayatan.

debridement dengan kuret penjahitan luka


10. Instruksi pasca bedah

HARI-1
- Gigit tampon dalam rongga mulut selama 30 menit – 1 jam
- Tidak dianjurkan untuk menghisap-hisap atau meludah pada hari I
- Minum obat sesuai instruksi (antibiotika, analgetika dan anti inflamasi) segera setelah tampon dibuang
- Kompres sisi luar daerah operasi dengan ice-packed selama 10 menit bergantian (selang seling)
- Makan makanan yang lunak, suhu kamar serta tidak pedas/asam/panas
- Kumur-kumur dan sikat gigi secara perlahan di daerah operasi
- Tidak merokok

HARI-2
- Minum obat sesuai instruksi
- Kompres sisi luar daerah operasi dengan air hangat selama 10 menit bergantian (selang seling)
- Pembengkakan ekstra oral akan terjadi selama 3-4 hari
- Aktivitas lain (makan, minum, sikat gigi) sudah dapat dilaksanakan secara perlahan-lahan

HARI-7
Buka jahitan
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Credits: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai