JOURNAL READING
SPACE MAINTAINER
Abstrak
Kehilangan gigi molar kedua desidui yang tidak disengaja, sebelum erupsi gigi molar pertama
permanen dapat menyebabkan maloklusi karena hilangnya ruang yang tidak diinginkan pada
lengkung, tipping, crowding dan banyak masalah gigi lainnya. Jadi, untuk menghindari komplikasi
lebih lanjut, sangat diharapkan untuk menempatkan space maintainer setelah ekstraksi karies gigi
molar sulung berhasil. Laporan kasus ini menggambarkan pencabutan gigi molar kedua sulung
mandibula, diikuti dengan pemasangan alat distal shoe sebelum erupsi gigi molar pertama
permanen.
Pendahuluan
Ide alat untuk menjaga kehilangan gigi sebelum waktunya pada lengkung gigi pertama
kali diberikan oleh Davenport, pada tahun 1887.Space maintainer adalah “peralatan yang
digunakan untuk mempertahankan ruang atau mendapatkan kembali sejumlah kecil ruang yang
hilang, untuk memandu gigi yang belum erupsi ke posisi yang tepat di lengkung gigi”. Dua jenis
utama space maintainer termasuk fixed dan removable. Distal shoe space maintainer, juga disebut
Intra-Alveolar Appliance/ Eruption Guidance Appliance adalah jenis space maintainer fixed, yang
pertama kali dikembangkan oleh Gerber pada tahun 1964.2 Kemudian dimodifikasi oleh Croll
pada tahun 1980.3, Ini terutama diberikan dalam kasus di mana terjadi tanggal dini pada gigi molar
kedua sulung, sebelum erupsi gigi molar permanen. Karena alat ini membantu dalam memandu
erupsi molar pertama permanen, disebut juga eruption guidance appliance.
Hicks, pada tahun 1973, pertama kali menggunakan emas untuk membuat alat ini, tetapi
segera menjadi tidak populer karena biayanya yang meningkat. Setelah 20 tahun, Gegenhiemer
dan Donly, adalah orang pertama yang membuat space maintainer distal shoe yang disiapkan di
laboratorium yang sudah disolder ke mahkota stainless steel. Keuntungannya adalah lebih sedikit
memakan waktu, dan pasien hanya perlu mengunjungi dua kali. Secara klinis, indikasi dan
kontraindikasi seperti yang dijelaskan oleh Hicks pada tahun 1973 adalah:
Indikasi
1. Kehilangan dini atau pencabutan molar sulung kedua sebelum erupsi molar pertama permanen
2. Resorbsi akar lanjutan dan destruksi tulang periapikal molar kedua sulung sebelum erupsi
molar pertama permanen
3. Molar kedua sulung dengan karies lanjutan yang tidak dapat direstorasi
4. Erupsi ektopik molar pertama permanen
5. Ankilosis gigi molar dua sulung
Kontraindikasi
Laporan Kasus:
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun mengunjungi Departemen Kedokteran Gigi Anak
dan Pencegahan, dengan keluhan utama nyeri di daerah gigi punggung bawah kirinya (Gambar 1).
Anamnesis mengungkapkan bahwa pasien mengalami nyeri berulang dan pembengkakan yang
sama sejak 1 bulan. Riwayat medis tidak konklusif. Riwayat gigi menunjukkan pasien sebelumnya
mengunjungi departemen untuk prosedur pulpektomi.
Pemeriksaan intraoral klinis menunjukkan karies gigi molar pertama sulung mandibula di
sisi kiri (75) dan karies gigi molar pertama sulung (74). (Gambar 2) Gigi molar pertama permanen
pada sisi yang sama belum erupsi. Pemeriksaan radiografi menyimpulkan perforasi dasar pulpa,
radiolusen inter-radikuler dan resorpsi akar pada 75. (Gambar 3).
Dengan demikian, diputuskan bahwa gigi 74 akan direstorasi menggunakan glass ionomer
cement dan gigi 75 akan diekstraksi dan akan dibuatkan space maintainer distal shoe yag harus
diadaptasi. Prosedur dijelaskan kepada orang tua dan informed consent mengenai jumlah kunjungan
dan prosedur dilakukan sebelum dimulainya prosedur.
Gambar 1. Pasien berusia 5 tahun dengan nyeri pada gigi sebelah kiri
Gambar 4. . Cetakan alginat dibuat dan crown seated. Cast dituang menggunakan die stone
dengan mahkota yang disesuaikan.
Gambar 5. Gambar radiografi dan intra oral untuk memastikan penempatan alat
Diskusi
Molar kedua sulung adalah gigi krusial dalam gigi campuran karena gigi tersebut
memandu molar pertama permanen dengan menyediakan jalur untuk erupsi. Permukaan
distal gigi molar dua desidui membantu memandu erupsi gigi molar satu permanen yang
memiliki pola erupsi mesiooklusi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga gigi molar
dua sulung sampai gigi molar satu permanen erupsi. Ekstraksi yang sama tidak boleh
diambil kecuali diindikasikan. Akibat dari kehilangan dini gigi molar kedua sulung, bisa
terjadi kehilangan perimeter lengkung, yang pada akhirnya membutuhkan intervensi
ortodontik yang rumit.
Kesimpulan
Perhatian utama dokter gigi anak adalah mencoba menyelamatkan gigi molar kedua
sulung sebelum erupsi gigi molar pertama permanen. Dalam situasi ekstrim ketika tidak
dapat dicapai, tidak ada solusi lain kecuali mengekstraksi gigi molar 2 sulung. Dengan
demikian, sebagai rencana perawatan selanjutnya, pembuatan alat pemandu erupsi adalah
cara teraman dan terbaik untuk mencegah crowding dan maloklusi. Ini adalah metode
manajemen ruang yang hemat biaya, hemat waktu, dan ramah pasien. Setelah gigi molar
pertama permanen erupsi, alat dapat dilepas atau dimodifikasi menjadi space maintainer tipe
mahkota dan loop hanya dengan membuang ekstensi sub gingival dari loop. Oleh karena
itu, alat distal shoe adalah cara terbaik untuk mencegah masalah gigi yang serius.