Mandibula
Fraktur
putusnya suatu
kontinuitas
tulang baik
sebagian atau
seluruh tulang
Mandibula
sering
mengalami
fraktur
dibanding
tulang fasial
lainnya
Resiko kedua
tertinggi pada
fraktur
mandibula
Etiolog
i
Penya
kit
Traum
a
kista
tumor tulang
baik yang
jinak maupun
ganas
osteogenesis
imperfekta
Penyakit
osteomielitis
osteomalacia
atrofi tulang
yang
menyeluruh
atau
osteoporosis,
nekrosis dari
tulang
Trauma
Kekerasan
dari luar
pukulan
kecelakaan
kendaraan
bermotor
maupun
kecelakaan
dalam
bekerja
jatuh
tembakan
senjata api,
trauma pada
waktu
pencabutan
gigi
Terutama
gigi impaksi
(M3 Bawah)
Mandibula
merupakan
tulang yang kuat
tetapi lemah
pada bagian
angulusnya
keberadaan M3
bawah yang
terpendam akan
melemahkan
daerah angulus
mandibula
keberadaan M3
bawah ini
menempati
ruang cukup
besar pada
daerah posterior
mandibula
sehingga
pengeluaran gigi
tersebut
menyebabkan
berkurangnya
kepadatan tulang
pada daerah
angulus
Klasifikasi
Fraktur
mandibula
favorable
an)
otot dapat
menimbulk
an
pergeseran
Vertically
Favorable
Horizontally
Fraktur
Angulus
Mandibula
Vertically
Unfavorable
Horizontally
otot-otot akan
menarik bagian
proksimal
keatas dan
kearah medial
adanya gangguan
oklusi
Penekanan : terjadi
pergerakan yang
abnormal disepanjang
daerah fraktur
edema EO/IO
trismus
palpasi : terdapat
daerah yang terasa
sakit disekitar daerah
fraktur
Bila melibatkan
nervus alveolaris
inferior maka akan
mengakibatkan mati
rasa pada bibir bawah
Bila dilakukan
pergerakan,, timbul
rasa sakit pada
mandibula, serta
terlihat adanya
keterbatasan dalam
pergerakan
M3 bawah terpendam
bilateral merupakan
factor predisposisi
terjadinya fraktur
angulus mandibular
lebih besar
dibandingkan dengan
gigi M3 bawah
terpendam unilateral
Perawatan
Perawatan
Pendahulu
an
Perawatan
Definitif
Perawatan Pendahuluan
Pendarah
an
Pernafasa
n
Perawatan Pendahuluan
Mengontrol
Rasa Sakit
Dukungan
untuk
Fragmen
Tulang
Luka pada
Jaringan
Lunak
Makanan
dan
Minuman
Pengontrol
an
Suntikan
Tertutup
Perawatan
Definitif
Reduksi/Repo
sisi
Terbuka
Fiksasi
Reduksi
tidak
memerlukan
diindikasikan
untuk fraktur
yang tidak
terjadi atau
sedikit
displacemen
t
Reduk
si
Tertut
up
tanpa
anestesi
umum,
melainkan
secara
anestesi
lokal
prosedur
kerjanya
memerlukan
tindakan
pembedahan
67.7% dari
semua
perawatan
fraktur pada
angulus
mandibula
adalah dengan
menggunakan
teknik reposisi
terbuka.
Reduk
si
Terbu
ka
bila terdapat
displacement
yang besar,
operasi reposisi
terbuka ini
dapat dilakukan
secara intraoral
maupun
ekstraoral.
efektif untuk
menangani fraktur
pada rahang yang
tidak bergigi
Reduksi Terbuka
Intra Oral
dapat dilakukan
dalam waktu 72
jam setelah
terjadinya fraktur
Menggunakan
miniplate (paling
sering)
a.
Kemudian luka
diirigasi dan
stabilisasinya
diperiksa
Setelah itu luka
dijahit
Pembedahan ini
dilakukan melewati kulit
, otot platisma, serta
menembus jaringan ikat
fibrosa sampai pada
akhirnya bertemu
dengan tulang
Pre Op OPG
Oblique Fracture
Mukosa dari periost sebelah lingual juga dipisahkan dari tulang supaya dapat
ditempatkan bone holding forceps yang digunakan pada pembuatan lubang
pada tulang yang dibur untuk pemakaian transosseus wires, bone plates,
maupun screws.
Kemudian dibuat lubang dengan cara dibur baik dari arah anterior maupun
posterior dari garis fraktur tulang. Lubang dibuat kurang lebih 1 cm pada
kedua sisi dari daerah frakturnya
kadang-kadang fiksasi
intermaksila tidak dibutuhkan,
kecuali hanya untuk meratakan
dan menstabilisasikan fragmen
frakturnya serta menetapkan
oklusinya terlebih dahulu sebelum
dipasang plate nya atau lag screw
yang digunakan ketika terjadi
overlap pada bone platenya
Post Op OPG
Tertutup
Dental wiring
Direct dental wiring
Interdental eyelet wiring
Arch bar
Jelenko arch bar
Erich arch bar
Silver arch bar
Cap splint
Terbuka
Transosseus wiring,
Upper border wiring,
Lower border wiring,
Circumferential wiring,
Bone plating,
External pin fixation,
Bone clamp,
Transfiksasi dengan kawat kirschener
Malunioun
Titanium
bone
platenya
dikeluarkan
Jarang
kecuali karena adanya permintaan dari pasien ,
titanium bone platenya terbuka, maupun
adanya keterlibatan dari platenya pada suatu
infeksi
Delayed
union
Komplikasi
Trismus
residual
Nonunion
Kerusaka
n tulang
Peradang
an