Anda di halaman 1dari 17

Alveolektomi

Shavira Annisa Faran


Eunike Yemima Sembiring
Muhammad Iqbal Amir
Alveolektomi

Alveolektomi adalah tindakan bedah untuk


membuang prosesus alveolaris yang menonjol
baik sebagian maupun seluruhnya, yang
mengubah bentuk serta permukaan tulang
alveolus
Tujuan Alveolektomi

• Membuang alveolar ridge yang tajam dan menonjol


• Membuang tulang interseptal yang sakit sewaktu dilakukan gingivektomi
• Untuk membuat kontur tulang yang memudahkan pasien dalam melaksanakan
pengendalian plak yang efektif.
• Untuk membentuk kontur tulang yang sesuai dengan kontur jaringan gingival
setelah penyembuhan.
• Untuk memudahkan penutupan luka primer.
• Untuk membuka mahkota klinis tambahan agar dapat dilakukan restorasi yang
sesuai.
• Untuk membentuk alveolar ridge yang menguntungkan pembuatan protesa
Kontraindikasi
Indikasi Alveolektomi
Alveolektomi
● Prosesus alveolaris, undercut,
cortical plate tajam, puncak ridge
tidak teratur, tuberositas tulang ● Bentuk prosesus alveolaris yang
dan elongasi. tidak rata, tetapi tidak
● Gigi impaksi atau sisa akar yang mengganggu adaptasi gigitiruan
terbenam ditulang baik dalam hal pemasangan,
● Adanya kista atau tumor di retensi maupun stablilitas
prosesus alveolaris ● Pasien memiliki penyakit sistemik
● Akan dilakukan tindakan yang tidak terkontrol seperti
apikoektomi kardiovaskuler, DM dan
● Perawatan ortodontik aterosklerosis
● Ridge prosesus alveolaris yang
tajam atau menonjol
Klasifikasi Alveolektomi
Simple Alveolectomy
Dilakukan setelah multiple extractions
01 lapisan alveolar bukal dan tulang interseptal diperiksa untuk
mengetahui adanya protuberansia dan tepi yang tajam

Radicular Alveolectomy
Pembentukan kontur tulang bagian radiks dari tulang alveolar
02 karena terdapat undercut yang sangat menonjol, atau dalam
beberapa hal terdapat perbedaan dalam hubungan horizontal
berkenaan dgn rahang atas dan rahang bawah yang disebabkan
oleh overjet.
Alveolektomi pada gigi tunggal dimana gigi yang lain sudah tidak ada
Dilakukan karena daerah yang lama tak bergigi sudah mengalami resorbsi, sehingga bila
gigi tersebut dicabut tampak proc alveolaris yang lebih menonjol.

Prosedur :
1. Flap bentuk Envelope
2. Gigi dicabut
3. Flap dibuka dengan rasparatorium
4. Processus alveolaris yang menonjol
dipotong dg knabel tang arah pararel,
hingga sama rata dengan bagian yang
resorbsi
5. Dihaluskan dengan bone file
6. irigasi
7. Flap dikembalikan dan lakukan
suturing
Alveolektomi setelah pencabutan multiple (alveolektomi Deans)
Dilakukan karena tulang antar akar tampak menonjol setelah gigi-gigi dicabut sehingga
dapat dilakukan pencetakan dengan baik

Prosedur :
1. Pencabutan gigi-gigi
2. Insisi membentuk flap trapesium
3. Flap dibuka dengan rasparatorium
4. Septum tulang yang kelihatan
dipotong dengan knabel tang
5. Plate labial ditekan dengan ibu jari ke
arah palatinal hingga rapat
membentuk ’V-shape ridge’
6. Tulang dihaluskan, irigasi
Alveolektomi untuk mengurangi protusi maksila
Dilakukan pada kasus labial protrusi dari insisive Rahang Atas dan processus alveolaris
yang ekstrim digunakan teknik alveolektomi (menurut Obwegeser)

Prosedur :
1. Pencabutan gigi-gigi anterior
2. Semua soket dari C kanan ke C kiri
dihubungkan satu sama lain dengan
bone bur
3. Small cutting disk dimasukkan ke
tulang melalui soket dan palatal cortex
dipotong dan dipatahkan
4. Labial kortek tidak dipotong
5. Kedua bagian palatinal dan labial plate
ditekan
6. Gingiva dijahit untuk
mempertahankan stabilitas kedua
fragmen
Alveolektomi pada kortikal atau labial/bukal/lingual
Dilakukan bila ada eksostosis pada tulang yang dapat mengganggu stabilitas protesa dan
memudahkan pencetakan

Prosedur :
1. Insisi membentuk flap trapezium
2. Flap dibuka dengan rasparatorium
3. Processus alveolaris yang menonjol
dipotong dengan knabel tang arah
pararel hingga rata dengan bagian
yang normal
4. Dihaluskan dengan bone file
5. Irigasi
6. Flap dikembalikan dan suturing
Alat dan Bahan Alveolektomi
Alat Bahan
● Spuit 3 cc ● Pehacaine
● Blade ● Larutan
● Scalpel Iodine
● Kaca Mulut ● Kassa
● Ekskavator Sterile
● Pinset ● Tampon
● Rasparatorium ● Benang silk
● Pinset 3.0
Sirurgis ● NaCl 0.9%
● Bone File ● Needle
● Needle Holder
● Gunting
● Bur Tulang
Prosedur Perawatan Alveolektomi
Kunjungan 1
• Pemeriksaan subyektif, obyektif, foto intra oral, diagnosis, penentuan
01 rencana perawatan
• Penjelasan prosedur kerja dan DHE kepada pasien

Kunjungan 2
02 1.Pemeriksaan umum (tekanandarah)
2.Pelaksanaan informed consent.
3.Tindakan asepsis pasien dan operator
4.Tindakan anestesi
5.Insisi untuk pembuatan flap
• Insisi harus dilakukan dengan tekanan, gerakan yang kontiniu.
• Lebar flap harus adekuat, sehingga daerah kerja mudah terakses
tanpa membuat tekanan dan trauma selama pengerjaan.
• Flap harus lebih lebar dari area tulang yang akan dikurangi
sehingga pinggiran flap ketika dijahit tetap utuh
Prosedur Perawatan Alveolektomi

Kunjungan 2
02 6. Flap dibuka dengan rasparatorium sampai
tonjolan tulang yang akan dibuang terlihat.
7. Lakukan pengambilan tulang dengan
menggunakan knable tang dan bur tulang
berkecepatan rendah.
8. Selama prosedur pengambilan tulang daerah
kerja harus diirigasi dengan menggunakan NaCl
0,9%.
9. Setelah pengambilan tulang cukup, tulang
dihaluskan dengan menggunakan bone file. Cek
kembali dengan menggunakan jari telunjuk
apakah masih ada bagian yang tajam
10. Reposisi flap, jika ada kelebihan jaringan (overlap)
dapat dikurangi dengan menggunakan gunting
jaringan atau blade no. 15, setelah itu ratakan
jaringan lunak tersebut kembali ke tempatnya
dengan jari telunjuk hingga mencapai keadaan
end to end.
Prosedur Perawatan Alveolektomi

Kunjungan 2
02 11. Sebelum dilakukan penjahitan, flap dibersihkan dengan
menggunakan aquadest agar sisa tulang terbuang, dan diirigasi
juga dengan povidon iodine.
12. Lakukan penjahitan dengan menggunakan teknik interrupted
suture.
13. Pasien diberi intruksi pasca bedah dan kontrol pada hari ke
tujuh, jika tidak ada masalah jahitan dapat dibuka.
Instruksi Pasca Bedah
• Terangkan pada pasien bahwa proses penyembuhan bergantung dari ketaatan pasien dalam
melaksanakan instruksi pasca bedah. Terangkan pula bahwa kondisi yang biasa terjadi pasca
pembedahan yakni rasa sakit, perdarahan, dan pembengkakan
• Instruksi meminum obat
• Tidak menghisap-hisap daerah luka
• Istirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat 1-2 hari
• Perdarahan ringan biasa terjadi pada 24 jam pertama dikontrol dengan menggigit tampon/kasa
• Bila terjadi pembengkakan, pasien diinstruksikan untuk kompres dingin (kantung es) pada daerah
wajah di dekat daerah yang dioperasi
• Instruksikan pasien untuk makan makanan yang lunak-lunak dan dingin. Hindari makanan keras
dan makan satu sisi dahulu
• Instruksikan pasien untuk tidur dengan kepala agak dinaikkan yaitu dengan diganjal dengan 1 atau 2
bantal tambahan. Ini dapat mengurangi/mengontrol pembengkakan.
• lakukan sikat gigi seperti biasa namun tidak menyikat dengan tekanan yang berlebih pada daerah
yang dioperasi. Gunakan obat kumur mengandung antiseptik selama 24 jam pertama hingga 3-4
hari kemudian
• Kontrol 1 minggu pasca perawatan
Medikasi Pasca Alveolektomi

Gargarisma/Obat
Antibiotik kumur

Aplikasi dingin
untuk mengontrol Analgesik
pembengkakan
Komplikasi Pasca Alvelektomi

Muncul pada waktu kembalinya sensasi (saat kerja


Rasa sakit dan
obat anastesi telah usai) diberi Analgesic
serta bengkak yang
Pembengkakan mencapai puncaknya ± 24 jam
berlebihan
sesudah pembedahan-1 minggu diberi Aplikasi dingin

Pada hematoma, darah berakumulasi di dalam


Hematoma jaringan tanpa bisa keluar dari luka yang tertutup
maupun flap yang telah dijahit

Tulang patah / dipertimbangkan untuk melakukan reposisi dengan


pengambilan menggunakan free bone graft ini dapat mempercepat
tulang terlalu proses pembentukan tulang baru, serta mengurangi
banyak resobsi tulang
THANKS
Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai