4211101051
Tutorial 4B
Peta Konsep
Basic science :
Klasifikasi Kennedy
Klasifikasi Lever
DM
Kehilangan gigi
Anatomi
Hiostologi
Hasil pemeriksaan Fisiologi
Pola perencanaan
penatalaksanaan
bhp komplikasi
• Masticatory mucosa
• attached gingiva, hard palate, dorsal tongue
• rubbery, resilient
• keratinized or parakeratinized stratified squamous epithelium
• Specialized
• dorsal tongue surface
• associated with the lingual papillae
Lining mucosa Masticatory mucosa
• hard palate,gingiva
• Terkena tekanan atau daya compressive pada
• Mencakup bukal, labial, alveolar saat pengunyahan.
mukosa, mukosa dasar mulut, • epithelium nya tebal
palatum molle. • gingiva dan palatum bersifat parakeratinized
• lamina propria tersusun atas
elastic fibers.
Kekurangan :
a. Penghantar termis yang buruk
b. Dimensinya tak stabil baik pada waktu pembuatan, pemakaian, maupun
reparasi
c. Mudah terjadi abrasi pada saat pembersihan
d. Walaupun dalam derajat kecil, resin menyerap cairan mulut, mempengaruhi
stabilitas warna
e. Kalkulus dan deposit makanan mudah melekat pada basis resin.
Bahan gigi tiruan
Resin akrilik:
Secara kimia dinamakan polymetil metakrilat yang terbuat dari
minyak bumi, gas bumi atau arang batu. Bahan ini disediakan
untuk kedokteran gigi berupa cairan (monomer) monometil
metakrilat dan dalam bentuk bubuk (polimer) polimetil
metakrilat.
Kekurangan :
1. Daya resiliensi yang rendah 5.Bahan porselen ini tidak cocok
2. Karena kerasnya, dapat digunakan pada pasien dengan
menyebabkan trauma pada kebiasaan buruk bruxism karena
jaringan lingir sisa, sehingga gesekan yang terus menerus
terjadi resorpsi berlebih dengan gigi antagonisnya akan
3. Rapuh menyebabkan porcelain cepat
4. Sering terjadi rembesan cairan pecah.
Komposisi porselen
-- Kaolin : semacam tanah liat yang dalam kadar murni
berwarna putih jika dibakar bahan ini tidak berubah warna.
Kaolin memberikan sifat opaque kepada prselen.
• Quartz : sejenis pasir (silika SiO2) yang memberi kekerasan
dan kekuatan kepada porselen.
• Pigment : untuk memberikan warna pada porselen supaya
sesuai warna gigi.
• Flux : untuk menambah kelelehan atau keenceran,
merendahkan suhu leleh menyerap bahan-bahan pencemar
yang tidak baik. Flux yang sering dipakai adalah karbonat-
karbonat kalium dan natrium borax, gelas atau oksida timah
hitam (PbO)
FARMAKOLOGI
Farmakologi lokal anestesi
Sifat anestetikum lokal ideal : 6. Lama masa berefek harus
1. Tidak mengiritasi jaringan cukup panjang untuk prosedur
2. Tidak menyebabkan tetapi tidak terlalu panjang
gangguan permanen pada sehingga membutuhkan
struktur saraf recovery tambahan
3. Toksisitas sistemik rendah 7. Memiliki potensi yang
memadai untuk memberikan
4. Harus efektif, baik anestesi lengkap tanpa perlu
digunakan pada jaringan menggunakan cairan dengan
maupun membran konsentrat berbahaya
mukosa 8. Relatif tidak menyebabkan
5. Waktu mulai berefek alergi
setelah pemberian obat
anestesi adalah
sependek-pendeknya
Cara kerja anestesi lokal
• Lokal anestetikum beraksi melalui voltage-gated sodium
channel
• Cara kerjanya dengan menghambat sodium memasuki sel
syaraf pada saat depolarisasi
• Blokade transfer sodium menyebabkan inhibisi aktifitas syaraf
Klasifikasi anestetikum
• Dibagi berdasarkan struktur kimia
1. Amide : bupivacaine, etidocaine, lidocaine, mepivacaine,
prilocaine
2. Ester
Ester asam benzoat : butacaine, cocaine, benzocaine,
hexylcaine, piperocaine, tetracaine
Ester paraamino benzoat : chloroprocaine, procaine,
proxycaine
lidocaine
• Lidocaine adalah obat yang memenuhi standar dibandingkan obat
lainnya
• Pada penggunaan cairan murni konsentrasi 2% memberikan
anestesia jangka pendek pada jaringan lunak
• Tidak memeberikan anestesia yang cukup pada pulpa gigi
• Penambahan vasokonstriktor memberikan tingkat anestesia yang
memuaskan
• Vasokonstriktor yang paling sering digunakan adalah epinephrine
(adrenaline) pada konsentrasi antara 1:50.000 sampai 1:200.000
• Rekomendasi dosis maksimum
Dewasa : dosis normal lidocaine dengan epinephrine tidak
melebihi 7mg/kg dosis total tidak melebihi 500mg. Lidocaine tanpa
epinephrine tidak melebihi 4.5 mg/kg dosis total tidak melebihi 300 mg
Teknik anestesi blok
nasopalatinus
• Blok nasopalatinus mempersarafi mukosa dan periosteum
pada regio anterior palatum durum (premaksila)
• Ujung jarum diinsersikan melalui papila nasopalatinus sampai
mencapai jalan masuk canalis incisivum
• Bila kontak dengan tulang telah terjadi jarum dikeluarkan lagi
0,5-1mm
• Keluarkan cairan anestetikum 0,1-0,2cc
• Sebaiknya tidak mengeluarkan cairan anestetikum dengan
tekanan sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman
• Jaringan akan menjadi putih
• Kebaalan akan cepat timbul
antibiotik
- Broad spectrum
Antimikroba yang efektif terhadap bakteri gram + dan gram –, juga
terhadap mikroorganisme lain spt Mycoplasma, Spirochaeta, Chlamidia,
Rickettsia dll.
Contohnya: Kloramfenikol, Tetrasiklin, penicillin, amoxicillin, cephalosporin.
- Narrow spectrum
Antimikroba yg hanya efektif untuk satu jenis mikroorganisme.
Contohnya : Isoniazid (INH) hanya efektif untuk membunuh, klindamisin,
mycobacteriummetronidazole.
- Extended spectrum
Antimikroba yang efektif thd mikroorganisme gram positif juga sebagian
bakteri gram negatif
Pasien alergi penesislin dan tdk Clindamycin atau Dewasa 600mg, anak 20 mg per kg
mampu mengonsumsi obat secara IV 3o menit sebelum
peroral prosedur
Analgetik
Merupakan larutan analgetika yang masuk kedalam jaringan dan mempengaruhi ujung
saraf pusat didaerah yang bersangkutan. Bekerja untuk menghambat aliran impuls nyeri
yang berjalan dari ujung saraf ke otak. Analgesic ini sebagai penghilang rasa sakit.
Dosis : Dewasa dan anak di atas 14 tahun dosis awal dianjurkan 500mg
kemudian dilanjutkan 250mg tiap 6 jam
INDIKASI & KONTRAINDIKASI PENCABUTAN
SERTA KOMPLIKASI
Indikasi ekstraksi
1. Grossly carious tooth which cannot be restored
2. Acute/chronic pulpitis
• which can’t be restored by RCT
3. Periodontal diseases
• More than half of alveolar bone loss
4. Fracture of tooth
• Root
• Longitudinal
• If tooth lies on jaw # line
5. Bony lesion lies over the tooth
• Cyst, Tumor,OM
6. Impacted tooth
7. Aesthetic indication
8. Orthodontic appliances
• Teeth crowding
9. Supernumerary and malposed teeth
10. Retained deciduous tooth if permanent successor is present
11. If tooth hurting the soft tissue
• Upper 3rd molar damaging the lower 3rd molar gum tissue
Kontraindikasi ekstraksi
General
1. Cardiac diseases - Valvular heart diseases, RHD,
Hypertension,Patients on anticoagulation therapy
2. Blood disorders (Severe anemia, Leukemia, Hemophilia)
3. Liver disease (Vitamin K deficiency, Clotting factor
deficiency)
4. DM
5. Pregnancy- 1st and 3rd trimester
6. Epilepsy patient
7. Allergic to local anesthesia
8. Psychiatric patient
9. Very old patient
10. Uncooperative patient/ Lack of consent
11. Patient on steroids
12. High grade fever
Kontraindikasi ekstraksi
Local
1. Acute gingivitis
2. Acute periodontitis
3. Acute pericoronitis
4. Acute cellulitis
5. Acute osteomyelitis
6. Malignancy
KOMPLIKASI
• Dry socket, Osteoitis, Osteonekrosis
• Emphisema
• Bleeding
• Swelling and Post-operative Infection
• Sinus perforation
• Fracture
• Nerve injury
• Pain
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI SERTA
KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN IMMEDIATE
IMMEDIATE REPLACEMENT DENTURE
• Also knows as transitional dentures, these dentures are best
for replacement of anterior teeth upon extraction to maintain
optimal aesthetics. The purpose of these dentures is primarily
to offer aesthetics but offer poor chewing abilities or comfort,
and thus often need to be replaced by a permanent RPD, CD,
or implant retained denture.
• The gum healing (and shrinking) process usually takes 3 months.
In this time, denture fixative (glue) can be bought for extra security.
We therefore recommend that you have the denture altered or
remade (depending on the amount of shrinking) after this healing
time period to get a better fitting denture. This remade denture
will be your long term denture, usually lasting for at least 5 years.