Anda di halaman 1dari 17

PROSTHODONTIC REHABILITATION ON CLEFT

• Maksilofasial prostetik merupakan cabang dari ilmu


prostodonsia yang berhubungan dengan restorasi dan
atau penggantian ,dari stomatognasi dan berkaitan
dengan struktur wajah, oleh pengganti tiruan yang dapat
dilepas atau tidak dapat dilepas.
• Ahli prostodonsia maksilofasial adalah sebuah
keanggotaan yang utuh dari tim inter disiplin ilmu yang
merawat orang-orang dengan cacat fasial, kranial, dan
oral.
• Prognosis prostetik untuk pasien-pasien setelah terapi
penyinaran adalah kurang menguntungkan karena
perubahan-perubahan dalam struktur pendukung.
• Perhatian harus diberikan pada keadaan trismus,
fibrosis, xerostomia, hypogeusia, karies radiasi, fragilitas
jaringan lunak, dan osteoradionekrosis.
• Tindakan bedah yang tepat dapat diindikasikan untuk
meningkatkan fungsi, kenyamanan, dan penampilan
yang lazim sebelum mendapatkan perawatan definitive
maxillofacial prosthetic (DMP).
• Terapi DMP dianjurkan pada saat kesembuhan jaringan,
tidak ada kekambuhan dari neoplasma, serta tidak ada
kelanjutan tindakan bedah yang dindikasikan atau
direncanakan.
• Semua struktur dental yang dapat memberikan retensi,
dan dukungan pada protesa maksilofasial seharusnya
dipertahankan
• Perawatan pada pasien dengan kerusakan atau cacat
kongenital atau gangguan pada saat tumbuh kembang
yaitu:

1. Feeding aids;

2. Premaxillary moulding aplliances;

3. Speech-aid obturator aplliances;

4. Palatal stimulating dan palatal lift aplliances;

5. Protesa overdenture speech aid obturator.


• Sama halnya pada pasien dengan kerusakan atau cacat

akibat keadaan patologis serta traumatik yang dapat

memerlukan perawatan prostetik.

• Pada prosedur bedah, kemungkinan dilakukan

perawatan prostetik dapat dikerjakan sebelum, selama,

atau segera setelah tindakan bedah dilakukan


• Klasifikasi maksilofasial
• Pasien dapat dikategorikan berdasarkan kelainan
maksilofasial menjadi acquired/dapatan dan
kongenital/developmental.
• Kelainan dapatan meliputi akibat dari trauma, penyakit,
atau perawatannya.
• Dapat melibatkan kelainan palatum lunak dan atau keras
yang diakibatkan oleh pembuangan jaringan karsinoma
sel skuamosa.
• Kelainan kongenital semacam kelainan kraniofasial yang
muncul sejak lahir.
• Jenis paling umum meliputi kelainan celah/cleft pada
palatum yang dapat melibatkan alveolar premaksila.
• Kelainan developmental merupakan kelainan yang
terjadi karena predisposisi beberapa genetik yang
diekspresikan selama pertumbuhan dan perkembangan.
• Kebutuhan klasifikasi membantu pasien dalam tiap
kategori dengan karakter yang mirip (melebihi
penampakan di atas, berhubungan secara spesifik
dengan desain prostesa), yang akan menjadi bagian dari
rencaca penanganan keseluruhan.
• Sebagai contoh, penanganan prostetik untuk orang
dewasa yang mempunyai riwayat prosedur maksilektomi
dapat berbeda dari penanganan pasien dengan cleft
palate yang tidak diperbaiki
• Cara lain yang membantu untuk mengklasifikasikan
pasien maksilofasial adalah melalui jenis protesa yang
dipertimbangkan.
• Sebagai hasilnya, protesa dinamakan ekstraoral
(penggantian kranial atau fasial) atau intraoral (meliputi
kavitas mulut); interim (untuk jangka waktu yang singkat,
sering perioperatif) atau definitif (lebih permanen); dan
protesa perawatan (digunakan sebagai bagian dari
penanganan, seperti splint)
• Terdapat beberapa macam protesa maksila, misalnya
protesa obturator, speech aid prostheses, palatal lift
prostheses, dan palatal augmentation prostheses.
• Juga terdapat protesa mandibula, misalnya mandibular
guide flange prosthesis ,dan resection prostheses yang
merupakan protesa bagi pasien penderita kelainan
mandibula yang mengakibatkan hilangnya gigi dan
bagian yang signifikan dari mandibula, yang dibedakan
berdasar empat tipe reseksi mandibula
• Obturator
• Obturator adalah alat untuk menutup lubang abnormal
atau celah (sumbing) seperti celah langit-langit atau
suatu fistula antara rongga mulut dan rongga hidung
• Obturator adalah cakram atau piringan, alamiah ataupun
buatan, yang menutup lubang.
• Obturator diperoleh dari bahasa Latin obture, yang
berarti untuk menutup.
• Definisi ini memberikan deskripsi yang tepat dari tujuan
obturator pada pasien dengan ketidakmampuan
(gangguan) atau kelainan palatum.
• Sebuah protesa ditempatkan setelah reseksi atau
pemotongan bagian dari tulang maksila dan struktur di
dekatnya, yang umumnya merupakan protesa yang
bersifat menutup bertujuan untuk membuat kembali
sekat oral-nasal.
• Perluasan obturator pada bagian superior masuk ke
dalam daerah cacat/ defek menjadi basis untuk
perbaikan retensi, stabilitas, dan menjadi pendukung
protesa.
• Terdapat sedikit perubahan pada jaringan di sekeliling
defek ini.
• Sebagai perbandingan, obturator yang dibuat untuk
pasien dengan kelainan palatum lunak harus dapat
berfungsi bersama-sama dengan jaringan lunak,
menunjukkan pergerakan semaksimal mungkin
• Protesa obturator diproduksi untuk pasien dengan
kekurangan palatofaringeal dengan beragam lokasi dan
sifat kelainan atau defisiensi (kekurangan).
• Yang sering dilupakan, ada perbedaan-perbedaan
antara protesa obturator untuk pasien dengan
malformasi palatum lunak developmental dan kongenital
jika dibandingkan dengan pasien dengan defek/ kelainan
dapatan.
• Sampai sekarang, tujuan obturator hampir mirip, yaitu
menyediakan kemampuan untuk mengendalikan
pengeluaran nasal saat berbicara dan untuk mencegah
kebocoran bahan ke dalam jalur nasal saat menelan
Protesa obturator untuk kelainan palatum lunak dan
kelainan palatofaringeal lain

Struktur yang terlibat Penyebab


Tipe kelainan

Kelainan seluruh Seluruh palatum lunak •Eksisi bedah penyakit neoplastik


palatum lunak •Cleft palate yang tidak dioperasi
•Pembedahan yang memisahkan kembali
cleft palate

Kelainan batas Setengah bagian posterior •Eksisi bedah penyakit neoplastik


posterior; kelainan batas dari palatum lunak •Cleft palate setelah bedah dengan
posterior medial panjang yang tidak memadai

Kelainan batas posterior Setengah lateral palatum Eksisi bedah penyakit neoplastik
lateral lunak dan seringkali
dinding faring lateral
Protesa obturator khusus

Tipe kelainan Struktur yang Penyebab


terlibat
•Semua struktur lengkap •Penyakit neurologis
•Kehilangan palatal •Batas posterior palatum •Cleft palate paska bedah dengan panjang
lunak yang tidak memadai dan adanya
pergerakan

•Kehilangan meatal Palatum keras dan lunak •Cleft palate yang tidak dioperasi
•Eksisi bedah penyakit neoplastik
• Evaluasi bicara (speech evaluation) setelah
pemakaian obturator

• Terdapat perbedaan penting antara pasien yang


menderita cleft (celah) pada palatum lunak yang dirawat
secara bedah, dengan pasien yang menderita kelainan
palatum lunak dapatan.
• Umumnya, pasien yang menderita celah palatum tidak
dapat mengembangkan pola bicara yang normal, jadi
tidak mungkin bicara yang normal diperbaiki segera
dengan obturasi yang tepat.
• Perawatan bedah dan atau prostodonsi mungkin dapat
memberi pasien kemampuan mengatur aliran udara
nasal dan dapat memberi keseimbangan resonansi,
tetapi gangguan artikulasi akan menetap.
• Terapi bicara mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki
bicara. Kebalikannya, bicara biasanya dengan batas
normal segera didapat setelah pemakaian protesa pada
kasus kelainan palatum lunak dapatan, karena pasien
memproduksi bicara yang normal sebelum intervensi
bedah.
• Prostodontis akan sering membutuhkan asisten patologi
bicara untuk mengevaluasi kesalahan artikulasi dan
resonansi nasal yang tidak tepat.
• Tes artikulasi pada tabel 2 di bawah ini atau Tes
Artikulasi Tekanan Iowa (Morris, 1961) dapat secara
pasti dilakukan oleh prostodontis, tetapi pertimbangan
pasti mengenai defisiensi artikulasi sebaiknya
diserahkan kepada ahli patologi bicara
Tes kalimat untuk evaluasi faktor artikulasi yang
melibatkan
suara konsonan
Kontak Kalimat uji
Fonem
P, b, m Kontak bilabial “Bobby popped my ballon”.
K,g,ng Kontak linguo-palatum lunak “Go get the coat and bring it
back”.
T, d, n Kontak linguo-alveolar “Tom did not do it”.
F, v Kontak labio-dental “Father found some coffee”.
Th Kontak linguo-palatal “They thought there were three”.
J, ch Kontak linguo-dental “Jack jumped by the children”.
L Lubang bagian lateral lidah “The little lamp was lit in school”.
R Lubang bagian sentral lidah “Roy Rogers’ horse was Trigger”.
W Lubang labial yang meluas “Will you go with William?”
Y Lubang lingual yang meluas “You and your young sister will go
next year”.
S, z Kontak linguo-alveolar dan aliran “Six sisters saw the zebra in the
udara yang sempit zoo”.
Sh, zh Kontak linguo-palatal dan aliran “She will wash the dish in the
udara yang luas garage”.

Anda mungkin juga menyukai