Anda di halaman 1dari 37

Andika Hidayat

TUTORIAL 6B
Learning Issue
1. Overview Case dan Peta Konsep
2. Basic Science
– Anatomi mukosa dan jaringan pendukung
– Anatomi Palatum
– Dental Material
– TMJ
– Otot wajah dan mastikasi
– Anatomi Linggir
3. Rencana perawatan
4. Pola perencanaan
5. Penatalaksanaan
6. Komplikasi
7. Evaluasi dan kontrol
8. BHP
Overview Case
Pasien PR, 50th
Keluhan utama
Gigi tiruan tidak dapat dipakai karena sakit di daerah palatum dan
lingir serta kesulitan bicara dengan jelas dari hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa protesa telah beberapa kali diperbaiki.
Pemeriksaan
Intra Oral : T.A.K
Ekstra Oral : Bibir tegang
Kesalahan kemungkinan karena drg sebelumnya salah dalam
menentukan :
– Bidang oklusal tidak sejajar dengan bidang kamper
– Pengukuran DV yang tidak sesuai
– Oklusi sentrik dan relasi sentrik yang tidak sesuai
– Free way space yang terlalu kecil
Tanda dan Gejala GTL tidak dapat dipakai Basic Science
• Nyeri pada jaringan
pendukung Etiologi
•Sulit berbicara secara • Free Way Space yg terlalu kecil
jelas GTL tidak dapat dipakai
•Bibir tegang
Pemeriksaan

Subjektif Objektif Penunjang

Diagnosis
BHP Relining
Rencana Perawatan
Rebasing
Komplikasi
Penatalaksanaan Pembuatan baru

Evaluasi & Kontrol

Pemulihan fungsi
Peta Konsep stomatognati
TULANG ALVEOLAR
Bagian dari maksila dan mandibula yang membentuk dan
mendukung soket gigi.

Terdiri atas:
1. Tulang alveolar utama
(alveolar bone proper)
2. Tulang trabekula.
3. Tulang kortikal.
Histologi Tulang Alveolar

1.Cells of Alveolar Bone


 Osteoblas, osteoklas dan osteosit
2. Extra-cellular Matrix
Terdiri atas 2/3 bahan anorganik (calcium and
phosphate) dan 1/3 bahan organik (collagen type
I, with small amounts of non collagenous proteins).
Mukosa Oral
• Membran mukosa: lapisan lembab (moist)
pada saluran gastrointestinal, jalur
pernapasan dan rongga di dalam tubuh
lainnya yang berhubungan dengan dunia luar,
Di rongga mulut, lapisan ini disebut mukosa
oral
• Fungsi mukosa oral
– Proteksi  melindungi jaringan mulut dari
lingkungan eksternal
– Sensasi  memberikan informasi mengenai hal-
hal yang terjadi di rongga mulut
– Sekresi  mensekresi saliva untuk mengatur
kelembapan mukosa
• Tipe Mukosa Berdasarkan Fungsinya
1. Masticatory mucosa
 Palatum keras, gingiva yg banyak menerima tekanan
dan abrasi selama pengunyahan makanan
2. Lining Mucosa
 Bawah lidah, bibir bagian dalam, pipi, dasar mulut,
palatum lunak
 Lebih tebal dari masticatory mucosa
3. Specialized mucosa
 Dorsal lidah, paling beda dengan yang lain
 Walaupun ditutup dgn masticatory mucosa, lining-nya
dapat memanjang dan terdapat papila-papila.
ANATOMI EDENTULOUS RIDGE
Otot – otot mastikasi
Dental Material
Komposisi Pasta Zinc Oxide Eugenol

Komponen Persentase
Tube No. 1 (basis)
Oksida Seng 87
Minyak Mineral 13
Tube No. 2 (bahan aselerator)
Minyak cengkeh atau eugenol 12
Rosin terpolimerisasi 50
Bahan pengisi (silika) 20
Lanolin 3
Larutan aselerator (CaCl2) & pewarna 5
Sifat fisik dan mekanis ZOE

• Aliran  Aliran pasta bervariasi karena berkaitan dengan waktu sebelum


pengerasan.

• Kekakuan dan kekuatan  lebih baik jika dibandingkan dengan kompoun


karena tahan terhadap aliran pada tempertur mulut.

• Kestabilan dimensi  Kestabilan dimensi pasta cetak sangat memuaskan.

– Philips edisi 10
Komposisi bubuk bahan cetak alginat

Komponen Fungsi Persentase berat


Kalium alginat Agar alginat larut dlm air 15
Kalsium sulfat Reaktor 18
Oksida seng Partikel pengisi 4
Kalum titanium flourid Pemercepat 3
Diatoma Partikel pengisi 60
Natrium Fosfat Bahan perlambat 2
Sifat fisik dan mekanis alginat

• Kekuatan  bergantung pada perbandingan antara serbuk dan cairan


yang digunakan

• Viskoelastisitas  Kecepatan mengeluarkan harus disesuaikan antara


gerakan cepat dan kenyamanan pasien.

• Keakuratan  Sebagian besar cetakan alginat tidak mampu mencatat


detail yang halus sehingga kurang akurat jika dibandingkan dengan bahan
cetak elastomerik.

– Philips edisi 10
Dental Material
Resin Akrilik

• Resin akrilik Adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus
strukturnya.

• 3 macam jenis resin akrilik berdasarkan proses polimerisasinya :


– heat cured acrylic resin
– self cured acrylic resin  dimetil-para-toluidin (CH3C6H4N(CH3)).
– light cured resin  sinar halogen atau ultra violet

• Self cured acrylic resin lebih menguntungkan dibandingkan dengan heat cured
acrylic resin karena pengerutan pada proses polimerisasi.

• Philips edisi 10
• Kelebihan
– Tahan terhadap fraktur lebih besar jika dibandingkan dengan elemen
gigi porselen
– Lebih mudah disesuaikan dan tahan terhadap perubahan termal
– Melekat pada basis secara kimiawi
– Tidak menimbulkan bunyi saat mastikasi

• Kekurangan
– Mudah terjadi abrasi pada bagian oklusal
– Proses penyelesaian dan pemolesan relatif sulit

• Philips edisi 10
Dental Material
Porselen

• Porselen adalah keramik vitreus yang berbasis pada anyaman silika dan feldspar potas
atau feldspar soda atau keduanya.

• Terdapat 4 bentuk silika yang berbeda :


– Quartz kristalin
– Kristobalit kristalin
– Trydimite kristalin
– Silika gabungan non-kristalin

• Elemen gigi porselen dirancang dengan sistem penguncian mekanis :


– Gigi anterior  pin logam yang menonjol dan dikelilingi dengan resin basis
protesa
– Gigi posterior  dimolding dengan ruang diatorik

• Philips edisi 10
• Kelebihan
– Tahan terhadap keausan
– Memungkinkan protesa untuk dilakukan rebasing
– Lebih estetik dibandingkan resin akrilik

• Kekurangan
– Rapuh dan bersuara ketika gigi berkontak
– Memerlukan jarak antar linggir yang lebih besar

– Philips edisi 10
• Ada 3 macam bentuk lingir, yaitu :

Bentuk U Bentuk Bulbous


Bentuk V
• Permukaan labial / • Membesar atau
• Berpuncak sempit
bukal sejajar melebar di puncaknya,
kadang – kadang tajam
permukaan lingual / berleher dan
seperti pisau
palatal menimbulkan gerong
1. ANATOMI dan FISIOLOGI TMJ
• TMJ : artikulasi antara tulang temporal dan
mandibula (the glossary of prostodontic
terms)
Komponen
Ligament
TMJ

Suplai
Persarafan
darah
Pada TMJ
pada TMJ
Komponen TMJ
Capsula dan
Bone
Ligament

Fossa mandibularis temporomandibular


ossis temporalis ligament

Caput mandibula Stylomandibular


(condyle) ligament
Tuberculum articulare Sphenomandibular
( aricular eminence) ligament
Anatomi TMJ

•Ligamen Temporomandibula (utama), tda bundel serat-serat kolagen


kuat yang berjalan paralel atau terjalin rapat. Ligamen ini fleksibel shg RB
dapat bergerak bebas dlm fungsi fisiologik.
•Fungsi: bersama-sama kapsula membatasi pergerakan RB dan
mencegah kondilus ke luar dari eminensia artikularis
•Ligamen Sphenomandibula
•Fungsi: Melindungi pembuluh darah dan saraf yg melewati foramen
mandibula dari tekanan sewaktu membuka dan menutup mulut.
•Ligamen Stilomandibula
•Fungsi: Membatasi mandibula agar tidak melakukan gerakan protrusi
yang berlebihan.
Komponen TMJ

m.
m. masseter Pterygoideus
medialis

m.
m.
Pterygoideus
temporalis
lateralis
.
Vaskularisasi dan Persarafan

Vaskularisasi tmj, mandibula dan jaringan ikatnya berasal dari Arteri karotid
eksterna yg memasuki bagian kraniomandibula serta ke bag. anterior dan
posterior otot digastrikus.
Persarafan tmj dilakukan oleh cabang ketiga saraf trigeminal, yaitu: N.
auriculotemporal yang mempersarafi kelenjar parotis, kulit disekitarnya.
Fisiologi TMJ

Struktur dan cara kerja tmj adalah yang paling rumit dibanding
sendi-sendi di seluruh tubuh.
Ada dua gerakan mandibula, yaitu : Gerakan-gerakan bebas RB
dan gerakan pengunyahan
Gerakan-gerakan bebas RB:
1. Gerakan memutar (rotasi), yaitu gerakan RB memutar
mengelilingi sumbu transversal yg berjalan melewati titik
tengah kondilus mandibula kiri dan kanan.
2. Gerakan translasi / gerakan meluncur (sliding), yaitu
gerakan menyeluruh RB ke arah antero-posterior (kearah
mediolateral)
Fisiologi TMJ

Gerakan pengunyahan Rahang Bawah. Terdiri dari :


1. Gerakan membuka dan menutup RB
2. Gerakan protrusi dan retrusi
3. Pergerakan RB ke lateral
Fisiologi TMJ
1. Gerakan membuka
Gerak rotasi terjadi waktupembukaan
dan penutupan sempit, biasanya
disebut gerak engsel (hinge
movement).
Gerak translasi membawa diskus dan
kondilus ke arah bawah sepanjang
bagian miring posterior eminensia
artikularis. Jauhnya translasi kondilus
rata-rata 19.8 mm.
Gerakan translasi yang cukup jauh dan
biasanya dapat membuka RB sampai
jarak antara geligi insisif atas dan
bawah selebar 40-60 mm.
Fisiologi TMJ

2. Gerakan menutup

Setelah mulut terbuka maksimal, gerakan


penutupan di awali dengan dg suatu tahap dimana
lebih banyak gerakan balik translasi.
Lalu mulut akan menutup sampai kira-kira 2/3 dari
pembukaan maksimal.
Lalu pd saat yg sama, kondilus dan diskus akan
terangkat ke atas atau ke posterior bag. landai
eminensia artikularis.
Selanjutnya penutupan mulut terjadi lebih halus
oleh gerakan bersamaan translasi dan rotasi
sampai tercapai posisi istirahat rahang.
Setelah itu tercapai posisi oklusi.
Fisiologi TMJ
3. Gerakan protrusi dan retrusi
Gerakan maju mundur RB pd umumnya adalah gerakan translasi.
Dari posisi istirahat , RB dapat didorong ke depan cukup lebar, dg
jarak geligi bawah dari geligi atas tetap sama . Gerakan ini
disebut protrusi (maju).
Gigi-gigi anterior bawah meninggalkan kontaknya dg gigi-gigi atas
meluncur sampai mencapai kontak edge to edge.
Sebaliknya dari gerakan protrusi disebut gerakan retrusi (mundur),
juga banyak terjadi gerakan translasi.
Sebagian besar orang yg memiliki organ-organ pengunyahan yg
relatif normal dapat melakukan retrusi RB 1-2 mm dari posisi
oklusi sentriknya.
Fisiologi TMJ
3. Pergerakan RB ke lateral
Gerak ke lateral merupakan gerak yang
asimetris, dimana pada saat yg sama kondilus
kiri melakukan gerak yang berbeda dari
kondilus kanan.
Bila RB digerakkan ke sebelah kiri, maka
kondilus ipsilateral akan berotasi di tempat
dengan sumbu vertikal melalui tengah-tengah
kondilus, sedangkan kondilus kontralateral
bergerak ke depan, ke bawah/menurun dan ke
arah medial sepanjang eminensia artikularis.
Pada pergerakan selanjutnya, kondilus
ipsilateral akan didorong ke anterior dan ke
lateral oleh ligamen. Pergerakan ke lateral oleh
gerakan ini disebut pergerakan Bennet.
Free way space
Diagnosis dan prognosis
• Diagnosis: Edentoulous
• Prognosis: Adbonam

Anda mungkin juga menyukai