• Pulpitis reversibel
• Pulpitis ireversibel
• Nekrosis pulpa
Pulpitis Reversibel
• Definisi:
meletakkan bahan pada karies yang dalam untuk
mencegah terbukanya ruang pulpa (Ingle)
• Objektif:
menghentikan proses karies dan menambah
kekerasan dentin dengan menstimulasi pembentukan
dentin tertier dan remineralisasi dari dentin yang
karies (Eidelman, 1965)
• Indikasi: pulpitis reversibel
– Sakit yang ringan waktu makan
– Sakit spontan tidak ada
– Karies dalam, pulpa masih tertutup dentin yang tipis
– Gigi tidak goyang
– Lamina dura normal
• Kontra indikasi:
– gigi dengan diagnosa pulpitis ireversibel atau gigi non vital
• Prosedur kerja:
• Visit 1:
– LA pasang rubber dam
– Pengambilan debris dan dentin nekrotik yang lunak
dengan low speed handpiece
– Ekskavasi dihentikan setelah dirasa dentin sehat, tepi yang
tajam diambil
– Kavitas dibersihkan dengan salin dan dikeringkan dengan
cotton pellet
– Tutup dengan Ca(OH)2 diisi ZNOE cement
• Visit 2: 6-8 minggu kemudian
– Buat bite wing foto mendeteksi adanya sclerotik dentin
– Tumpatan sementara diambil
– Selapis dentin yang karies akan kering dan mudah diambil
(hati-hati)
– Preparasi kaviti dan keringkan
– Dasar atap pulpa tutup dengan Ca(OH)2
– Basis ZnOE cement atau GIC
– Restorasi tetap
Direct Pulp Capping
• Definisi:
Meletakkan bahan pelapis diatas pulpa terbuka yang
disebabkan ekskavasi dari karies yang dalam atau akibat
trauma (Kopel 1992)
• Objektif:
– Untuk membentuk dentin bridge di daerah pulpa terbuka
dan healing dari pulpa
– Mengusahakan penutupan daerah terbuka secara biologis
dengan adanya dentin bridge di antara jaringan pulpa dan
bahan capping
• Bahan:
– Ca(OH)2
– Corticosteroid dan antibiotik
– Direct bonding
– Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
– Collagen fibers
– Dll
• Indikasi:
– Perforasi mekanik kecil dan dentin sekitarnya sehat
– Gigi sulung vital tidak ada gejala sakit
– Darah yang keluar saat preparasi merah terang dan mudah
dihentikan dengan cotton pellet kering + tekanan ringan
• Kontra indikasi:
– Bila ada gejala pulpitis ireversibel atau gigi nonvital
– Gigi goyang
– Degenerasi procesus alveolaris
– External / internal root resorbtion
• Prosedur kerja
– LA isolasi dengan rubber dam
– Bila menghadapi pulpa terekspose, hindari manipulasi
pulpa lebih lanjut
– Kaviti irigasi dengan saline, chloramine, atau aquadest
steril
– Perdarahan dihentikan dengan cotton pellet steril dengan
tekanan ringan
– Letakkan bahan pelapis pada pulpa terbuka dengan
tekanan ringan
– Tumpat sementara
– Restorasi tetap bila pulp capping berhasil
Evaluasi Keberhasilan Pulp capping
• Visit 2:
– LA
– Tumpatan sementara diambil
– Pendarahan berhenti
– Tidak ada keluhan
– Ruang pulpa diisi pasta antiseptik
– Basis
– Restorasi SSC
Vital pulpotomi: gigi vital
Devital Pulpotomi
• Prosedur kerja:
• Visit 1:
– LA pasang isolasi dengan rubber dam
– Karies yang dalam diekskavasi
– Lebarkan perforasi dengan round bur, hindari rasa sakit
– Letakkan pasta paraformaldehyde dengan cotton pellet di
atas pulpa terbuka
– Tumpat sementara
(gas formaldehyde akan masuk ke dalam saluran akar
untuk fiksasi jaringan)
• Visit 2 (1-2 minggu kemudian):
– Isolasi gigi
– Tumpatan sementara diambil, juga cotton pellet
– Bersihkan kavitas dengan saline dan keringkan dengan
cotton pellet steril
– Lakukan test jaringan pulpa sudah nonvital
– Ruang pulpa diisi dengan pasta antiseptik
– Restorasi dengan SSC
– Apabila masih vital dapat diulang diberi pasta
paraformaldehyde atau lakukan lokal anestesi
Devital pulpotomi: gigi vital non vital
Non Vital Pulpotomi
= mortal pulpotomi (Andlaw, 1987) (Marwah,
2008)
• Ideal:
– gigi sulung non vital dirawat pulpektomi
– Tetapi kadang tidak dapat dilakukan
• Bahan:
– Beechwood creosot
– Formokresol
• Indikasi:
– Khusus “gigi sulung non vital”
saluran akar tidak terlihat jelas, akar
membengkok dengan tajam, saluran
akar banyak percabangan
– Pasien non kooperatif
– Pasien dengan medically
compromised
– Resorbsi akar < 1/3 panjang akar
• Prosedur Kerja:
• Visit 1:
– Pengambilan jaringan pulpa nekrotik daerah
koronal
– Irigasi ruang pulpa dengan salin, keringkan dengan
cotton pellet
– Dilakukan sterilisasi dengan cotton pellet + larutan
antiseptik yang kuat, mis: beechwood creosot
– Tutup dengan tumpatan sementara
Pengambilan atap pulpa
• Visit 2: 1-2 minggu kemudian
– Anamnesa: tidak ada keluhan
• Isi ruang pulpa bagian koronal dengan pasta antiseptik,
mis:
– Pasta formokresol
– Pasta tempophore
– dll
– Restorasi tetap SSC
Non vital / mortal pulpotomi: gigi non vital
Pulpektomi
• Definisi:
– Pengambilan seluruh jaringan pulpa gigi sulung yang
terinfeksi sampai dengan saluran akar dan diisi dengan
bahan yang dapat diresorbsi sehingga gigi dapat bertahan
pada lengkungannya (Matthewson)
1 tahun
Pulpektomi Sebagian
• Pulpektomi sebagian (Mc Donald) = partial
pulpectomy
• Indikasi:
– Gigi vital
– Jaringan pulpa bagian coronal dan saluran akar masih vital
– Ada tanda-tanda klinis keradangan pulpa pada saluran akar
– Ronten foto tidak ada kerusakan akar atau pelebaran
ligamen
• Prosedur = perawatan pulpektomi
Tetapi
panjang kerja = panjang gigi – 2mm
• Panjang gigi sebenarnya =
Guttap percha
Jarum miller
Kegagalan / Kesulitan Pulpektomi
• Banyak visit
• Perawatan tidak selesai oleh karena:
– Penderita dan orang tua mengabaikan
– Sebab pada perawatan emergency rasa sakit sudah
hilang
• Untuk molar sulung sulit dilakukan karena:
– Morfologi saluran akar molar sulung :
• Pipih
• Membengkok
• Untuk molar sulung sulit dilakukan karena:
– Morfologi saluran akar molar sulung :
• Pipih
• Membengkok m1 RA
• Banyak percabangan
• Banyak penggabungan m1 RB
akar m2 RA
m2 RB
TERIMA KASIH