⇒ Anamnesis nekrosis pulpa →tdk ada gejala rasa sakit, keluhan sakit terjdi bila ada peradangan
pada periapikal.
⇒ pada nekrosis total, tdk terdapat sakit. Namun, pada nekrosis sebagian biasanya ditemui nyeri.
● Perkusi →tidak didapatkan nyeri
● Palpasi → tdk ada bengkak dan mobilitas gigi normal
● Rontgen → biasanya normal kecuali ad peradangan pda periapikal
● Pemeriksaan subjektif
→ pada gigi trauma, tdk ada gejala sakit pada pulpa
→ nyeri hebat beberapa saat lalu tiba tiba hilang total
● Pemeriksaan obyektif
→ diskolorisasi gigi, indikasi terjadi nekrosis pulpa
→ pemeriksaan radiografi, kavitas yg besar atau restorasi
→ tes vitalitis, gigi tdk merespon terhadap tes vitalitas
→ pemeriksaan fisik, gigi berubah warna seperti suram atau opak
→ histopatologi, jaringan pulpa yg nekrosis, debris selular, dan mikroorganisme terlihat di
pulpa
⇒ Untuk kenyamanan pasien, diberikan anestesi lokal. Setelah pemasangan isolator karet,
debridemen merupakan perawatan pilihan. Pada panjang kerja yg diperkirakan. Saluran akar
tdk boleh diperlebar tanpa mengetahui panjang kerja. Selama pembersihan saluran akar dan
pada penyelesaian prosedur ini dilakukan irigasi dgn larutan NaCL, kmudian keringkan dgn
paper point. Jika saluran akar cukup lebar, isi dengan pasta CaOH dan ditambal sementara.
⇒ mula-mula dilakukan trepanasi kemudian debrimenn saluran akar yaitu pembersihkan dan
pembentukan saluran akar yg sempurna. Lakukan drainase untuk meredakan tekanan dan
nyeri serta membuang iritan yg sangat poten yaitu pus. Pada gigi yang drainasenya mudah
setelah pembukaan kamar pulpa, instrumentasi harus dibatasi hanya di dalam saluran akar.
Pada pasien dengan abses periapikal tetapi tidak dapat dilakukan drainase melalui saluran
akar, maka drainase dilakukan dengan menembus foramen apikal menggunakan file kecil
sampai no.25.
Selama dan setelah pembersihan dan pembentukan saluran akar, lakukan
irigasi dengan NaCl sebanyak-banyaknya. Saluran akar dikeringkan dengan paper
point, kemudian diisi dengan pasta CaOH dan diberi pelet kapas lalu ditambal
sementara. Beberapa klinisi menyarankan, jika drainase melalui saluran akar tidak
dapat dihentikan, kavitas akses dapat dibiarkan terbuka untuk drainase lebih lanjut,
dan menasehati pasien berkumur dengan salin hangat selama 3 menit setiap jam.
Bila perlu beri resep analgetik dan antibiotik. Membiarkan gigi terbuka untuk
drainase, akan mengurangi kemungkinan rasa sakit dan pembengkakan yang
berlanjut.
1. Dental unit
2. Alat OD ( sonde,pincet,excavator,mouthmirror)
3. Sonde endo berujung ganda
4. Ekskavator endo
5. Disposable syringe
6. Rubber dum
7. Round bur, fissure bur dan tapered bur
8. Ekstirpasi
9. File
10. Reamer
11. Handpiece
12. Endodontic mikromotor set
13. Petri dish bersekat
14. Gutta percha
15. ZOE
16. Sealer
Alat dan Bahan tindakan pencabutan gigi:
1. Dental unit
2. Alat OD (sonde,excavator,mouthmirror,pincet)
3. Chlor ethyl
4. Handscoon
5. Masker
6. Larutan anestesi
7. Disposable syringe
8. Tang cabut gigi dewasa
9. Bein
10. Tampon / kapas steril
11. Povidone iodine 10%
Luksasi Gigi
→biasa terjadi krn trauma pada gigi dan struktur jaringan pendukungnya dan merusak suplai vaskular
dan persarafan pada gigi tsb → ada mobilitas gigi dari soket.
→ada berbagai tipe luksasi:
● Tipe konkusi
● Tipe subluksasi
● Tipe luksasi ekstrusif
● Tipe luksasi lateral
● Tipe luksasi intrusi
→ Diagnosis
● Tes vitalitas
→ pada luksasi konkusi, gigi merespon dan masih vital krn luka tdk terlalu merusak suplai
darah dan persarafan pada ruang pulpa.
→ pada tipe luksasi sublukasi, ekstrusif,lateral dan instrusi krn trauma lebih besar hingga
respon vitalitas gigi non vital.
● Penampakan klinis
→perubahan warna pada awal terjadi trauma, biasanya cenderung kemerahan.
→pulpa mengalami nekrosisis gigi, warna gigi ke abu abuan
● Pemeriksaan Radiograf
→ Pasca perawatan luksasi, pulpa gigi dipantau apabila terjadi
penyempitan rongga saluran akar atau terjadi metamorfosis kalsifikasi atau
obliterasi sebagai dampak dari trauma. Demikian dengan tulang pendukung,
terdapat kecenderungan untuk terjadi resorpsi tulang pada daerah periradikular.
● Perawatan luksasi gigi:
→reposisi gigi jika diperlukan
→ menstabilkan gigi, jika gigih tsb goyah dan butuh perbaikan jaringan periodontal
→ evaluasi kondisi pulpa, dan lakukan perawatan endodontik jika trjdi pulpa nekrosis
→perawatan yang paling penting untuk semua tipe luksasi adalah ”mengistirahatkan” gigi,
dengan melakukan splinting dan menghindari gigi dari tekanan pengunyahan sehingga dapat
membantu percepatan kesembuhan jaringan dan mengurangi rasa sakit.