Anda di halaman 1dari 43

PERAWATAN ENDODONSIA

Narlan
PERAWATAN ENDODONSIA
• Diagosis
• Perawatan saluran akar
– Akses
– Cleaning and shaping
– Obturasi
• Restorasi pasca perawatan enso
Definisi dan Tujuan Perawatan
• Definisi
– Perawatan endodonia/endodontik/perawatan saluran
akar adalah bagian dari ilmu kedokteran gigi yang
menyangkut diagnosis serta perawatan pada
penyakit/cedera pulpa + periapeks.

• Tujuan
– memulihkan gigi yang sakit agar bisa diterima secara
biologik, tanpa gejala dan tanda patologik lain, serta
berfungsi dengan baik
• (Richard Bence, 1976)
Macam-macam Perawatan Endodonsia
• Endodonsia preventif/perawatan pulpa vital
– Pulp capping
• Indirek
• Direk
– Pulpotomi
• Pulpotomi dangkal (Cvek Pulpotomy)
• Pulpotomi penuh
• Endodonsia kuratif
– Endodonsia non-bedah
– Endodonsia bedah
Ruang lingkup endodonsia
• Diagnosis penyakit jaringan pulpa dan/atau
jaringan periapeks
• Terapi pulpa vital
– Pulp-capping dan pulpotomi
• Perawatan saluran akar
– Nonbedah dan bedah
• Replantasi dan replantasi intensional gigi avulsi
• Hemiseksi, amputasi akar, dan apikoektomi
• Apeksifikasi
• Pemutihan kembali warna gigi
• Perawatan ulang saluran akar
• Pembuatan mahkota pasak
Ruang lingkup endodonsia
• Hemiseksi
Terapi pulpa vital
• Tujuan: Mempertahankan vitalitas pulpa
• Jenis:
– Pulp-capping
• Direk: pulpa sudah terbuka
• Indirek: pulpa belum terbuka
– Pulpotomi (mengambil jaringan pulpa dari kamar
pulpa)
• Pulpotomi dangkal (Cvek pulpotomy)
• Pulpotomi total
• Medikamen:
– Ca(OH)2, MTA
Pulpektomi
• Pengambilan seluruh jaringan pulpa dan
mengobturasinya kembali secara hermetis (fluid
tight seal)
• Triad endodonsia Bence
– Diagnosis, preparasi saluran akar (termasuk akses dan
instrumentasi saluran akar), obturasi
• Triad endodonsia lain
– Akses
– Preparasi (instrumentasi) saluran akar
– Obturasi
Jaringan pulpa
• Berasal dari jaringan mesenkhim
• Fungsi
– Formatif
• Pembentukan dentin
– Nutritif
• Nutrisi dentin
– Inervatif
• Persarafan gigi
– Defensif
• Pertahanan gigi
Jaringan pulpa
• Zona morfologis
– Zona odontoblas
– Zona miskin sel (zona Weil)
– Zona kaya akan sel
– Inti pulpa
• Komponen pulpa
– Matriks
– Sel-sel pulpa
– Pembuluh darah
– Pembuluh saraf
– Pembuluh limfe
Jaringan pulpa
• Matriks
– Kolagen
– Substansi dasar (air, glikosaminoglikan, sulfat
dermatan, glikoprotein, sulfat khondroitin)
• Sel-sel pulpa
– Odontoblas, fibroblas, sel punca, sel
imonukompeten
• Pembuluh darah: arteriol, venul
• Pembuluh saraf: Serabut C, A-delta, A-beta
• Limfatik
Sel-sel Pulpa
• Odontoblas
– Membentuk lapisan odontolblas
– Terdiri atas badan sel dan prosesus odontoblas
– Sel akhir: tidak mengalami deferensiasi lagi
– Membentuk dentin
– Pada cedera:
• Primer: dentin reaksioner
• Sekunder (lir 0d0ntoblas): dentin reparatif
– Mengekspresikan TLR
• Fibroblas
– Sel pulpa terbanyak
– Tersebar di dalam pulpa, terbanyak di zona kaya
akan sel
– Membentuk kolagen tipe II
• Sel cadangan (sel punca)
– Di sepanjang kapiler
– Tidak berdiferensiasi
– Membentuk sel-sel lain (pluripoten)
Sel imunokompeten
• PMN/mikrofag
– Primadona inflamasi akut
– Sel fagosit
– Dilengkapi granul
• Makrofag
– Peimadona inflamasi kronik
– Sel fagosit
– Sel APC
– Scavenger
Sel imunokompeten
• Sel dendritik
– Sel APC
• Mastoid/sel mast
– Merilis histamin, leukotrien, dan plateltet
activating factor
• Sel T
• Sel B
– Masih belum disepakati keberadaannya
• Perdarahan (vaskularisasi)
– Arteriol, venul, kapiler
• Limfatik
• Persarafan (inervasi)
– Sensoris
• A-beta,
• A-dellta,
• C
• Terkait nyeri; A-delta dan C
– simpatis
Dentin
• Predentin
• Dentin primer
• Dentin sekunder
• Dentin tersier
– D. Reaksioner
– D. reparatif
• Dentin sklerotik
• Dentin intertubulus
• Dentin peritubulus
odontoblas
Sel lir-odontoblas
Mengapa harus perawatan endo?
• Jaringan pulpa, sama dengan jaringan ikat di
bagian tubuh lain, hanya:
– Low compliance environment
– Sistem vaskularisasi kolateral yang tidak baik
• Vaskularisasi/inervasi hanya dari foramen apikalis
– Vaskularisasi terminal
•  daya regenerasi kurang baik  pulpektomi
• Infeksi pada kelingking  kelingkingektomi?
Seleksi Kasus
• Keadaan lokal
– Dapat tidaknya gigi direstorasi
– Bisa dipreparasi dengan baik atau tidak
– Nilai strategis gigi
– Kemampuan operator
• Keadaan sistemik
– Pasien dengan penyakit kardiovaskuler, diabetes
mellitus, dll
– Kehamilan
– Penyakit terminal: kanker, pasien ODHA, dll
Kontra indikasi
• Kemampuan ekonomis pasien
– Waktu dan biaya
• Kemampuan operator
• Tidak mungkin melakukan perawatan dg
sempurna
• Gigi yang tidak mungkin direstorasi
– Karies akar yang luas
– Karies di bifurkasi
– Rasio akar:mahkota yang tidak baik
• Kelainan periodontium yang luas
• Fraktur akar vertikal
• Gigi yang tidak strategis
Kontra indikasi
• Gigi dengan kelainan periodontium yang luas
Kontra Indikasi
• Tidak mungkin melakukan perawatan
sempurna
Kontra Indikasi
• Gigi dengan karies yang luas
Kontra indikasi
• Gigi dengan resorpsi
Prinsip Perawatan
• Bekerja asepsis
• Menghindari trauma
• Debridement
• Menghilangkan nyeri
– Imobilisasi
– Drainase/trefinasi
• Obturasi saluran akar yang hermetis/fluid
tight seal
• Bekerja asepsis
– Sterilisasi instrumen
• Pra-perawatan
• Selama perawatan (chairside)
– Sterilisasi daerah kerja
• Desinfeksi
• Isolasi:
– Kapas gulung
– Isolator karet (rubber dam)
• Menghindari trauma
– In strumentasi hanya di dalam saluran akar
– tidak menggunakan medikamen yang dapat
mencederai jaringan
• Debridement
– Saluran akar dibersihkan dari mikroba dan
jaringan nekrotik
– Diirigasi dahulu dengan irigan yang mampu
melarutkan jaringan nekrotik, organik+anorganik,
debris, dan bersfat antimikroba
• Menghilangkan nyeri
– Imobilisasi/decuspation
– Drainase
– trefinasi
• Obturasi yang hermetis/fluid tight seal

Anda mungkin juga menyukai