B. Peritubulus Dentin
Dentin yang mengelilingi intertubulis tubulus dentin, 2x lebih
tebal/ hipermineralisasi (kalsium fosfat) pada permukaan luar dentin
daripada permukaan dalam menyebabkan obliterasi.
pada lansia yg sudah mengalami obliterasi translusen
VARIASI STRUKTUR DENTIN
• A. Mantle dentin
• lapisan terluar dentin. 5% less mineralized than
circumpulpal dentin
• B. Hyaline layer
• lapisan terluar root dentin, nontubular, tempat perlekatan
sementum & untuk regenerasi periodontal
• C. Granular layer (tomes)
– Lapisan dibawah hyaline layer, in ground section dark zone
D. Predentin
Terbentuk seumur hidup, melapisi pulpa, merupakan zona tidak
termineralisasi.
INCREMENTAL LINES
• Terdapat 2 macam :
• A. Short period line (von ebner)
• B. Long period ine
5. Prosesus Odontoblas
Merupakan perpanjangan sitoplasma dari odontoblas. Odontoblas terletak disekitar pulpa yaitu
diantara batas pulpa dengan predentin dan prosessusnya memanjang sampai tubulus dentin.
Prosessus odontoblas memiliki diameter terbesar pada sekitar pulpa (3-4μm) dan meruncing kira-
kira 1μm memasuki dentin. Badan sel dari odontoblas memiliki diameter ±7μm & panjang 40 μm.
- Dentin terbentuk dari cell yang disebut odontoblas yang berdiferensiasi dari sel ectomesencyme
- Pada akhir tahap bel stage, epitel email primer akan menginduksi sel-sel yang terletak di
pinggiran papila dental untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel odontoblas yang berbentuk
kolumnar
- Selanjutnya ada dua tahap perkembangan dentin yaitu
1. Perletakan atau sekresi matriks membentuk predentin
2. Mineralisasi dentin
POSTERUPTIVE CHANGES
1. Dentin Sekunder
Merupakan dentin yang terbentuk setelah akar tertutup sempurna, ±3 tahun setelah erupsi
Struktur = dentin primer
Secara fisiologis dentin sekunder terus terbentuk, meningkat seiring bertambahnya usia ruang
pulpa mengecil
2. Dentin tersier
struktur berbeda dengan dentin primer & sekunder. kurang sensitif terhadap suhu, osmotik, &
rangsangan. dibagi menjadi 2:
a. Dentin reaksioner terbentuk akibat stimuli ringan yang tidak menyebabkan rusaknya
odontoblas
b. Dentin reparatif/osteodentin terbentuk akibat stimuli kuat, odontoblas rusak. Matriks dr
odontoblast-like cell
• 3. dentin sklerotik
• Bukan terbentuk oleh odontoblas. Struktur berbeda dengan dentin lainnya. Terbentuk akibat
karies advance
SENSITIFITAS DENTIN
• dentin bersifat sensitif karena mengandung serabut
saraf yang berjalan dalam tubulus. Namun
kesensitifan ini tidak menimbulkan masalah karena
adanya jaringan lain yang melindungi yaitu enamel,
dan gingiva.
• Pemeriksaan mikroskopis tubulus dentin pada
pesien dengan dentin hypersensitivity ditemukan
lebih banyak dibandingkan dengan orang normal.
• Teori hidrodinamik adanya pergerakan cairan
dentin ke tubulus dentin, ke arah luar (permukaan)
atau ke arah dalam (pulpa) dan menstimulasi nervus
sensoris pada dentin atau pulpa. Gerakan cairan
sangat cepat dan terjadi sebagai respon terhadap
perubahan temperatur, tekanan, atau mekanik yang
menghasilkan deformasi mekanis pada odontoblas
dan saraf di dekatnya.
• Dentin dipersarafi oleh saraf trigeminus
(N.V), trigeminus bercabang menjadi 3
( Ophtalmicus, Maxillaris, Mandibularis )
SUMBER
• Megananda Hiranya Putri, drg,. M.Kes, Eliza Herijulianti,drg.,M.Pd, dan Neneng Nurjannah,
drg., M.Kes. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.
Jakarta: EGC
• Berkovits, Moxham, Linden, Slowan. 2011. Master Dentistry. Elsevier
• Nanci.Ten’s Cat Oral Histology.Elsevier
• Goldberg,Kulkarni,Young dan Boskey.2012.Dentin: Structur, composition and Mineralization