Anda di halaman 1dari 20

DENTIN

DRG. RIZKI AMALINA M.SI


D E PA RT E M E N B I O L O G I O R A L
STRUKTUR DENTIN

Dentin  jaringan ikat termineralisasi.


Pada bagian mahkota  dilapisi enamel, &
pada bagian akar  sementum.
Dentin melapisi & melindungi pulpa dentin.
Dentin dibentuk sepanjang hidup & bersifat
sensitive  bereaksi apabila terdapat stimulus
Lebih keras dari tulang
SIFAT FISIK & KOMPOSISI KIMIA
DENTIN
• Berwarna kekuningan & semintranslusen
• Lebih lunak daripada enamel namun lebih keras dari
sementum
• Komposisi kimia 70% kristal hidroksiapatit
(anorganik), 18% zat organik yang tersusun dari
kolagen, protein non kolagen (dentin phosphoprotein,
GF, ostepontin, osteonektin) & substansi dasar
mukopolisakarida dan 12% air.
• Kolagen pada dentin umumnya merupakan kolagen tipe
1 dengan diameter 100nm
TUBULUS DENTIN
• Dentin terdiri dari banyak tubuli dentin yang
berjalan paralel satu sama lain, mengikuti jalan
kurva S, dari pulpa ke dentino enamel junction
• diameter dan kepadatan tubulus yang terbesar 
dekat pulpa, meruncing dari dalam ke permukaan
terluar, memiliki diameter 2,5 nm dekat pulp, 1,2 nm
di tengah dentin, dan 0,9 nm di dentino enamel
junction
• Terdapat pula terminal saraf dan APC
• Bagian tubulus dentin yang menonjol ke email
itu disebut ujung serat tome’s.
• Jumlah tubulus dentin tidak berubah selama
hidup namun, penampang melintangnya semakin
kecil.(2000 TB / mm2)
A. Intertubulus Dentin 
Secara keseluruhan dentin tersusun atas intertubulus dentin yang
terletak antara tubulus

B. Peritubulus Dentin 
Dentin yang mengelilingi intertubulis tubulus dentin, 2x lebih
tebal/ hipermineralisasi (kalsium fosfat) pada permukaan luar dentin
daripada permukaan dalam  menyebabkan obliterasi.
pada lansia yg sudah mengalami obliterasi  translusen
VARIASI STRUKTUR DENTIN
• A. Mantle dentin
• lapisan terluar dentin. 5% less mineralized than
circumpulpal dentin
• B. Hyaline layer
• lapisan terluar root dentin, nontubular, tempat perlekatan
sementum & untuk regenerasi periodontal
• C. Granular layer (tomes)
– Lapisan dibawah hyaline layer, in ground section dark zone
D. Predentin
Terbentuk seumur hidup, melapisi pulpa, merupakan zona tidak
termineralisasi.
INCREMENTAL LINES

• Fluktuasi keseimbangan asam basa  kandungan mineral & indeks refraktif


• Perubahan orientasi collagen fibril

• Terdapat 2 macam :
• A. Short period line (von ebner)
• B. Long period ine
5. Prosesus Odontoblas 
Merupakan perpanjangan sitoplasma dari odontoblas. Odontoblas terletak disekitar pulpa yaitu
diantara batas pulpa dengan predentin dan prosessusnya memanjang sampai tubulus dentin.
Prosessus odontoblas memiliki diameter terbesar pada sekitar pulpa (3-4μm) dan meruncing kira-
kira 1μm memasuki dentin. Badan sel dari odontoblas memiliki diameter ±7μm & panjang 40 μm.

Gambar 4. A. Peritubulus dentin; B. Intertubular dentin; C. Prosessus odontoblas; D. Predentin


DIFERENSIASI SEL-SEL ODONTOBLAS

- Dentin terbentuk dari cell yang disebut odontoblas yang berdiferensiasi dari sel ectomesencyme
- Pada akhir tahap bel stage, epitel email primer akan menginduksi sel-sel yang terletak di
pinggiran papila dental untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel odontoblas yang berbentuk
kolumnar
- Selanjutnya ada dua tahap perkembangan dentin yaitu
1. Perletakan atau sekresi matriks  membentuk predentin
2. Mineralisasi dentin
POSTERUPTIVE CHANGES
1. Dentin Sekunder
Merupakan dentin yang terbentuk setelah akar tertutup sempurna, ±3 tahun setelah erupsi
Struktur = dentin primer
Secara fisiologis dentin sekunder terus terbentuk, meningkat seiring bertambahnya usia  ruang
pulpa mengecil
2. Dentin tersier
struktur berbeda dengan dentin primer & sekunder. kurang sensitif terhadap suhu, osmotik, &
rangsangan. dibagi menjadi 2:
a. Dentin reaksioner  terbentuk akibat stimuli ringan yang tidak menyebabkan rusaknya
odontoblas
b. Dentin reparatif/osteodentin terbentuk akibat stimuli kuat, odontoblas rusak. Matriks dr
odontoblast-like cell
• 3. dentin sklerotik
• Bukan terbentuk oleh odontoblas. Struktur berbeda dengan dentin lainnya. Terbentuk akibat
karies advance
SENSITIFITAS DENTIN
• dentin bersifat sensitif karena mengandung serabut
saraf yang berjalan dalam tubulus. Namun
kesensitifan ini tidak menimbulkan masalah karena
adanya jaringan lain yang melindungi yaitu enamel,
dan gingiva.
• Pemeriksaan mikroskopis  tubulus dentin pada
pesien dengan dentin hypersensitivity ditemukan
lebih banyak dibandingkan dengan orang normal.
• Teori hidrodinamik  adanya pergerakan cairan
dentin ke tubulus dentin, ke arah luar (permukaan)
atau ke arah dalam (pulpa) dan menstimulasi nervus
sensoris pada dentin atau pulpa. Gerakan cairan
sangat cepat dan terjadi sebagai respon terhadap
perubahan temperatur, tekanan, atau mekanik yang
menghasilkan deformasi mekanis pada odontoblas
dan saraf di dekatnya.
• Dentin dipersarafi oleh saraf trigeminus
(N.V), trigeminus bercabang menjadi 3
( Ophtalmicus, Maxillaris, Mandibularis )
SUMBER
• Megananda Hiranya Putri, drg,. M.Kes, Eliza Herijulianti,drg.,M.Pd, dan Neneng Nurjannah,
drg., M.Kes. 2010. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.
Jakarta: EGC
• Berkovits, Moxham, Linden, Slowan. 2011. Master Dentistry. Elsevier
• Nanci.Ten’s Cat Oral Histology.Elsevier
• Goldberg,Kulkarni,Young dan Boskey.2012.Dentin: Structur, composition and Mineralization

Anda mungkin juga menyukai