■ Dentin sekunder
Deposisi dentin sekunder yang lebih besar pada atap dan akar menyebabkan
pengurangan ukuran dan bentuk yang asimetris. Perubahan dalam ruang pulpa ini,
secara klinis disebut sebagai resesi pulpa
Dentin tersier
■ Tak ada sabut kolagen yang matur kecuali sabut yang mengikuti
pembuluh darah.
■ Saat pertumbuhan gigi, pembuluh darah dalam pulpa bertambah dan sel
tumbuh berbentuk bintang diantara jaringan ikat.
■ Bila gigi sudah mencapai dataran oklusi dan akar sudah terbentuk
sempurna maka penyesuaian fungsional telah lengkap.
( AMELOGENESIS )
Siklus sel ameloblast
■ Morfogenik
■ Diferensiasi
■ Sekretori
■ Tansisional
■ Maturasi
■ Protektif dan desmolitik
Fase Morfologi
■ Terlihat pada fase “ early bell stage”
■ Inner enamel epithelium
■ Sel kuboidal, pada basemant membran
Fase Diferensiasi
■ Pada fase “Late Bell Stage”
■ Sel ameloblast, tidak dapat bermitosis
■ Sel bentuk kuboidal elongasi
Fase sekretori
■Pada fase “ late bell satge dan developing tooth stage”
■Sel ameloblast sintesis protein enamel
■Pada lapisan enamel pertama yang terbentuk, ameloblast bermigrasi
menjauh dari permukaan dentin Pembentukan tomes proses
Fase transisional
■Reduksi ameloblast
Fase maturase
■Terjadi setelah sebagian besar ketebalan matriks enamel terbentuk pada
oklusal/insisal (mineralisasi)
■Pada bagian servikla pembentukan matriks enamel masih berlangsung
Fase Protektif dan desmolitik
■REE menginduksi jalur atrofi jaringan ikat pada saat gigi erupsi dengan
mensekresi enzim proteolitik sehingga dapat menghancurkan jaringan ikat
dengan desmolisis
Inisiasi pada incisal edge/ puncak cusp menuju kebawah sampai IEE
terdeferensiasi seluruhnya
Amelogenesis akan terhenti saat erupsi gigi, tidak mengalami enamel sekunder/
regenerative enamel
amelogenesis
Terjadi 2 tahap :
Stratum intermedium
Enamel spindle
Struktur pada DEJ yang terbentuk saat proses odontogenesis terjadi. Bahan
organic yang dihasilkan odontoblast melewati DEJ saat substansi keras belum
terbentuk
Enamel tufts
Enamel lamellae
Dentino-enamel junction