Anda di halaman 1dari 25

Uswatun Khasanah (190160100111047)

11) Bila terjadi infeksi akut, pada gigi yang telah


dirawat dan diisi, diindikasikan perawatan atau
TUJUAN reseksi setelah gejala akut mereda
12) Bila apeks akar terkena fraktur dan pulpanya mati
1) Menyembuhkan jaringan pulpa dan atau
periapeks MIKROBIOLOGI
2) Mengembalikan kerusakan / kehilangan jaringan
1) Bakteri masuk pulpa lewat berbagai jalan:
gigi dengan cara merestorasi
 Melalui mahkota atau akar setelah
3) Mengembalikan fungsi gigi: kunyah, estetika,
terbukanya pulpa karena trauma
bicara dll menjadi normal
o Melalui tubuli dentin setelah invasi karies
o Prosedur restoratif termasuk preparasi
INDIKASI
mahkota dan restorasi yang bocor
1) Karies luas o Melalui resorpsi eksternal atau internal
2) Kondisi umum pasien baik yang dapat mengarah ke terbukanya
3) Sebagai penyangga GT pulpa
4) Kelainan periapikal dan kelainan pulpa  Dari jaringan periodontal melalui tubuli dentin
5) Mahkota gigi dapat direstorasi yang terbuka saluran lateral dan saluran
aksesori atau foramen apikal dan lateral
6) Pada kasus gigi dengan pulpa nekrosis dgn apeks
 Dengan rute limfatik atau hematogenus
sudah menutup atau menyempit
7) Foramen apikal mudah dicapai melalui sal.akar 2) Di dalam saluran akar bakteri yang ditemukan
adalah aerob anaerob dan fakultatif
KONTRAINDIKASI 3) Mayoritas bakteri yang diisolasi dari gii utuh non
1) Fraktur akar vital adalah anaerob terutama genera bakteroid,
2) Gigi belum erupsi sempurna, apeks terbuka peptokokus, peptostreptokokus, fusiform, basili
3) Kerusakan lbh dari 2/3 jar periodontal dan korinebakterium
4) Gigi yg tdk dpt dilakukan restorasi tetap dg baik ANATOMI RUANG PULPA & SALURAN AKAR
5) Bila dijumpai kerusakan luas jaringan periapikal
yang melibatkan lebih dari 1/3 panjang akar Keberhasilan perawatan saluran akar salah
satunya didukung oleh access opening (pembukaan
6) Bila saluran akar tanpa pulpa dengan daerah
jalan masuk) yang tepat. Untuk memperoleh
radiolusensi terhalang oleh akar bengkok, dentin
pembukaan jalan masuk yang tepat, operator harus
sekunder, batu pulpa yang tidak dapat diambil,
mengetahui anatomi dan konfigurasi pulpa masing-
gigi malformasi, kalsifikasi kanal masing elemen gigi. Ketepatan pembukaan jalan
7) Bila terdapat perkembangan apeks akar yang masuk akan memudahkan operator untuk
tidak lengkap dengan matinya pulpa menemukan saluran akar dan mencegah
8) Bila terdapat perforasi permukaan akar secara pembuangan jaringan keras gigi yang berlebihan.
kebetulan atau patologik
9) Bila terlalu banyak eksudat periapikal yang
persisten yang tidak dapat dikontrol sebelum
pengisian saluran akar, atau jika tidak dapat
diperoleh biakan negative
10) Pada kasus perawatan ulang, bila suatu benda
asing seperti pecahan guttapercha atau bahan
pengisi saluran akar, terletak pada jaringan
periapikal gigi radiolusen

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 GIGI MOLAR PERTAMA MANDIBULAR pd 1 foramen (28%), 2 saluran yg bergabung


 Panjang gigi rata-rata 21,9 mm. membentuk 1 saluran bercabang 2 & kluar pada
 Atap kamar pulpa sering berbentuk persegi 2 foramen (10%) dan 1 saluran yang bercabang
panjang. Dinding mesial lurus, dinding distal 2 & keluar pd 2 foramen (8%). Pd kasus yg
bulat dan dinding bukal serta lingual berkumpul jarang trjadi, 3 saluran kluar pd 3 foramen.
untuk bertemu dengan dinding mesial dan distal  Akar distal pny 1 saluran yg keluar pd 1 foramen
serta membentuk suatu dasar jajaran genjang. (70%), 1 saluran bercabang 2 & keluar pada 2
 Atap kamar pulpa mempunyai empat tanduk foramen (8%), 2 saluran bergabung & kluar pd 1
pulpa: mesiobukal, mesiolingual, distobukal dan foramen (15%), 2 saluran kluar pd 2 foramen
distolingual. Atap kamar pulpa terletak pada (5%) & 2 saluran bersatu bentuk 1 saluran
sepertiga servikal mahkota tepat di atas serviks kemudian bercabang & kluar pd 2 foramen (2%).
gigi, & dasar terletak pd sepertiga servikal akar.  Pada potongan melintang, ketiga saluran ovoid
 Tiga orifice yang terlihat jelas terletak pada pada sepertiga servikal dan tengah serta bulat
dasar pulpa: mesiobukal, mesiolingual & distal. pada sepertiga apikal. Dua saluran yang
 Orifice mesiobukal di bwh cusp mesiobukal & terdapat pada akar distal biasanya bulat pada
biasanya sukar u/ ditemukan & dimasuki bila potongan melintang dari sepertiga servikal
tidak cukup struktur gigi yg diambil. Orifice sampai sepertiga apikal.
mesiolingual terletak pd suatu penurunan yg
dibntk o/ dinding mesial dan lingual, orifice ini dpt
dieksplorasi dari arah distobukal. Suatu alur
biasanya menghubungkan orifice mesiobukal &
mesiolingual. Orifice mesiobukal & mesiolingual
mngkn berdekatan di bwh cusp mesiobukal.
 Orifice distal, yang berbentuk oval dengan
diameter terlebar arah bukolingual, dapat
dieksplorasi dengan dimulai dari arah mesial.
Bila orifice distal ditembus dari pada arah
distobukal atau distolingual, harus dicari suatu
orifice dan saluran tambahan pada akar distal.
Orifice multiple pada akar distal biasanya
ditemukan pada bagian bukal dan lingual
saluran akar koronal yang ovoid.
 Biasanya terdapat 2 akar yang sangat berbeda
pada gigi tersebut, 1 mesial dan 1 distal. Kedua
akar lebar dan datar ke arah bukolingual,  GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILER
dengan penurunan pada tengah-tengah akar  Panjang gigi rata-rata 21, 8 mm
arah bukolingual. Ciri anatomik ini lebih  Kamar pulpa terletak pada pusat mahkota,
menonjol pada akar mesial. Pada beberapa sama jauhnya dari dinding-dinding dentin.
kasus dijumpai akar ketiga, baik di bagian distal Kamar pulpa ovoid ke arah mesiodistal.
maupun dibagian mesial (5,3%). Akar mesial  Mempunyai satu akar dengan satu sal. akar.
membengkok ke distal (84%) dan lurus (16%). Saluran akarnya luas bagian labiopalatal,
Akar distal lurus (74%), membengkok ke distal besar dan sederhana dalam garis bentuk,
(21%) dan membengkok ke mesial (5%). berbentuk konis dan terletak di pusat.
 Meskipun gigi ini punya akar, biasanya terdpt 3  Mayoritas akarnya lurus (75%), beberapa
saluran. Akar mesial punya 2 saluran yg kluar pd membengkok ke distal (8%), mesial (4%),
2 foramen (14%), 2 saluran yg bergabung keluar

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

palatal (4%) / labial (9%). Sal akar biasanya 3) Tambahan (drg Fay)
mengikuti arah akar yg membengkok.  Anestesi Blok (induksi)
 Foramen apical terletak di pusat pada apeks Oleh karena plat alveolar bukal yang padat,
anatomik pada hanya 12% kasus, dan suatu anestesi infiltrasi krg efektif untuk dae
delta apical pada 1% kasus. posterior.

 Anestesi Intrapulpa
CONTROL OF PAIN  Bila sensitivitas gigi bertahan setelah
anestesi infiltrasi atau blok.
A. Keuntungan :
 Anestesi yang dihasilkan adalah efektif
1) Menciptakan pain-free teafrnent
dan segera.
2) Membuat pasien lebih tenang
3) Meningkatkan kepercayaan pasien terhadap C. Manajemen Anastesi Penyakit Pulpa dan
dokter gigi Penyakit Radikuler
4) Dokter glg dapat bekerja dengan hati-hati 1) Gigi Anterior Maksila
tanpa terburu-buru  Injeksi dimulai dengan infiltrasi labial
kadang disertai infiltrasi di palatal agar
B. Teknik Anastesi Lokal Pada Perawatan anesthesia berhhan lama-
Saluran Akar  Durasi anestesi biasanya berlangsung
1) Primer kurang 1 jam
 Anestesi Infiltrasi
 Adalah injeksi anestesi lokal kedalam 2) Gigi Posterior Maksila
jaringan lunak pada daerah apeks akar  Dosis awal untuk infiltrasi bukal
digandakan (3,6 ml).
 Anestesi lokal ke dalam jarinsan lunak
 Lokasi injeksi bisa blok Alveolaris
pada daerah apeks akar.
Superior Posterior bagi molar.
 Keuntungan:
 Infiltrasi 0,5 ml anestetik pd bag. palatal
- Mudah
akan meningkatkan anestesi pulpa.
- Aman  Injeksi IP biasanya jarang dibutukan.
- Cepat
 Laruran Lidocaine (Xylocaine) 2% 3) Gigi Anterior Mandibula
dengan 1:100.000 epinephrine.  Injeksi alveolaris inferior konvensional
 Bila masih terasa nyeri ditambahkan
2) Tambahan (ppt drg CC) injeksi IL atau IO
 Injeksi Intra Osseus (IO)
4) Gigi Posterior Mandibula
 Injeksi Lig. Periodonsium / Intra Ligamen(IL)
 Injeksi alveolaris inferior konvensional
 Untuk menambah anestesi yang tidak
ditambah inieksi bukal.
sempurna.
 Selanjutnya diambahkan inieksi IL atau IO
 Maksud injeksi ini adalah untuk secara rutin sebelum preparasi.
menganestesi ligament periodontal gigi  Jika nyeri tetap dirasakan, diberikan lagi
yang menjalani terapi endodontik dan dg injeksi IL/IP bila pulpa sudah terbuka
demikian menutup saraf pulpa.
 Jarum dimasukkan di sbelah proksimal ENDODONTIC INSTRUMENT
dg tek positif se-dlm mungkin sepanjang A. Nomenklatur Instrument Menurut ISO
akar gigi, bevel jarum kearah tulang  Hand operated termasuk K-file, reamer, file
hedstorm
 Injeksi Intra Pulpa (IP)
 Engine-driven adalah instrument yang
 Bila injeksi IO dan IL tidak maksimal.
digerakkan dengan handpiece low speed.
 Kelemahan: rasa tdk nyaman pd px.
 Durasi singkat sekitar 15-20 menit

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

Contoh Gates Glidden drills, Peeso Reamer Intrument Manual


drills, Lentulo, Reamers dan Files rotary  Files (K-Files)
 Nickel-titanium diadaptasi untuk hand
instrument dan rotary Instrument
 Ultrasonic and sonic – bbrp barbed
broaches, file, dan diamond coated wires

B. Instrumen Diagnostik
 Alat diagnostik standar Deskripsi :
- Kaca mulut  Terbuat dr kawat yg dimodifikasi menjadi
- Pinset instrumen yg memanjang dg penampang
- Sonde melintang segi empat.
- Ekskavator  File digunakan dg gerakan menusuk-
 Alat bantu visual : Lup, Mikroskop menarik, memarut (rasping), lebih efisien u/
 Tes vitalitas : Tes termal, EPT memotong dpt digunakan secara filing &
 Radiosrafi : Plain radiography, CT scan reaming.
 File Klbh banyak pilinan per mm panjang
C. Instrumen Ekstirpasi drpd reamer tipe K dg ukuran yg sama
 Barbed Broaches/Jarum Ekstirpasi
Definisi : Macam gerakan yang digunakan:
Adalah instrumen baja anti karat yg bergagang  Filing :
plastik & permukaannya dibuat potongan File ditekan ke dinding saluran akar, kmd file
potongan bersudut u/ menghasilkan kait. didorong dan ditarik 2 smp 4 mm di dlm
saluran akar, km file ditarik ke koronal

 Reaming :
- Putar file searah jarum jam hingga terasa
sempit pd saluran akar, lalu file ditarik ke
koronal
Fungsi :
- Teknik ini efektif u/ meluruskan jalan
Mengambil atau mengekstirpasi jaringan pulpa
masuk saluran akar besar
dalam saluran akar
- Perpaduan antara gerakan reaming &
Teknik penggunaan: filing berguna u/ membuang dentin lbh
Dimasukkan pelan pelan ke dalam saluran banyak
akar, kmdian diputar 360 baik searah maupun
berlawanan arah jarum jam dan ditarik keluar  Watch winding :
File diputar 60-90 stp putarannya searah
D. Intrumen Preparasi jarum jam dan diputar kembali
Bur Preparasi berlawanan arah jarum jam.
 Bur preparasi
Fungsi:
 Endo acces bur
 Fungsi dr gerakan ini untuk membuang
 Fissure/ Tappered bur jaringan keras tetatpi lbh untuk melumasi
file smp ke kedalaman yg diinginkan
 Biasanya digunakan untuk penetrasi awal
ke dalam saluran akar  file ukuran kecil

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Hedstorm  Merupakan instrumen yang cukup


fleksibel yg digunakan u/ mengaplikasikan
pasta saluran akar
 Mudah patah oleh karena itu gunakan
secara hati-hati

Deskripsi :  Spreader
 Dikenal sbg file tipe H.  Root canal plugger
 Dibuat dr baji anti karat u/ menghasilkan
F. Lain-lain
galur spiral menyerupai kerucut / sekrup.
 Apex Locator
 Mempunyai daya potong lbh tinggi drpd
 Reamer
tipe K, namun rapuh & mudah patah.

Fungsi :
 Efisien u/ finishing preparasi sal. akar
 Juga digunakan untuk perawatan
retreatment (membuang gutta percha)
Deskripsi :
dan membantu mengeluarkan alat patah
 Terbuat dr kawat yang dimodifikasi
Instrumen Engine-Driven Vibratory menjadi instrumen yang memanjang
 Sonic dan Ultrasonic dengan penampang melintang segitiga.
 Sudah sangat jarang digunakan
Instrumen Engine-Driven Rotary
 Gates Glidden Drill Teknik Penggunaan:
Deskripsi :  Dengan mendorong-berputar (torque) ,
Fleksibel dan dapat mengikuti memutar dan menariknya sehingga
bentuk saluran akar namun pemotongan terjadi saat instrumen
dapat meyebabkan perforasi diputar (rotasi).
jika digunakan terlalu dalam  Reamer hanya bisa digunakan dg
gerakan reaming saja
Fungsi :
Digunakan untuk membuka  Peeso Reamer Drill
orifice, membuat akses yg
lurus dg membuang tonjolan2
dentin & membuat corong yg besar dg cepat di
daerah korona dan sepertiga tengah sal. akar
selama preparasi sal. akar

 Protaper (Progressive Taper)  Merupakan instrumen pelengkap dalam


- Modifikasi K-File w/ sharp cutting edges & preparasi saluran akar. Pada dasarnya
no radial lands : Stable core sufficient sama dg GGD ttp daerah pemotongnya
flexibility sejajar tidak elips seperti GGD
- Wide canal insufficiency prepared  Peeso reamer tidak fleksibel jika tidak
digunakan secara hati –hati dapat
E. Instrumen Obsturasi
menyebabkan perforasi.
 Lentulo Spiral Filler/ Rotary Paste Filler
 NiTi File Rotary
 File NiTi yang digerakkan dengan mesin,
memungkinkan pengendalian yang lebih
sempurna dlm sal. akar kecil & bengkok.

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Puncak instrumen tdk memotong dan - Instrument become ratherstiff before


transportasi di daerah apeks tidak besar. apical prep has been sufficiently
 Kemampuan membentuk menjadi andalan enlarged
dlm perawatan endo  mampu membentuk  Profile GT
sal. akar dg komplikasi yg lebih sedikit. - Same U shaped design incorporated
 Dasar pemilihan file rotary: - Greater tapers avaiable
- Terdapat autoreverse - Variable pitch
- Terdapat pengaturan  Terdapat beberapa fakta instrumen NiTi
- Waktu kerja singkat dengan cutting blades aktif (ProTaper,
- Putarannya stabil (RPM dan torque Race, Mtwo) membersihkan saluran akar
terkontrol) lebih baik dibandingkan dg instrumen radial
 Penggunaan file NiTi yang aman lands (ProFile).
membutuhkan pemahaman mengenai
TRIAD ENDODONTIC
dasar mekanisme fraktur dan berkorelasi
dengan bentuk anatomi saluran akar 1) CLEANSING AND SHAPING (Pembentukan
 Ada dua metode dr fraktur instrumen NiTi : Saluran Akar/Preparasi)
- Fraktur torsional : ok tekanan apikal - Tindakan pengambilan jaringan pulpa
yang berlebihan (file kecil) - Membersihkan saluran akar dari jaringan
- Farktur flexural : ok metal yang sudah nekrotik, debris, kuman, dan bahan organic.
melebihan ambang maximal (file - Melebarkan saluran akar
besar) - Menghaluskan dinding saluran akar sehinga
memudahkan sterilisasi dan pengisian
 Penelitian in vitro mengindikasikan bahwa saluran akar.
faktor utama yang dapat mempengaruhi - Untuk evaluasi preparasi dilakukan foto trial.
fraktur pada NiTi rotary meliputi: kondisi
 Preparasi Konvensional
anatomis, frekwensi penggunaan,
 Indikasi : saluran akar lurus
pengaturan putaran dan pengalaman
 Teknik klasik yang awalnya digambarkan
operator.
sbg metode yg paling baik guna
 Macam NiTi: membersihkan & membentuk sal. akar.
 Protaper (Progressive Taper)  Tujuan : hasil akhir yang diinginkan adalah
- Modifikasi K-File w/ sharp cutting terciptanya preparasi yg memiliki ukuran,
edges & no radial lands : Stable core bentuk dan ketirusan yang sama dengan
sufficient flexibility instrumen standar.
- Wide canal insufficiency prepared  Menggunakan K-file
 Race  Preparasi dilakukan berurutan dr nomor
- Alternating helical design kecil-besar dg PK ttp sama
- Reduces rotational torque by using  File yg akan dimasukkan ke sal.akar selalu
spiraled and non spiraled portions diulasi pelumas  EDTA
along the working length  Selama prep, tiap pergantian file selalu di
- Prevent threading or blocking effect irigasi sal.akarnya
 Profile  Preparasi sal.akar (15-45 dst)
- Tri helical, syimmetric, U shaped
flutes separated by lands  Step Back
- Constant pitch  Indikasi : u/ SA bengkok dan menyempit di
apical.
 Hasil preparasi berbentuk corong
Gerakan pull and push motion.

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Teknik Preparasi : Preparasi sesuai PK glidden, instrumen pembuka orifice atau


dimulai dari ukuran #15 sampai ukuran file file genggam
yg fit dengan diameter ujung apikal,  Tentukan ukuran file yang sesuai dengan
disebut Master Apical File (MAF), sehinga ukuran sebagian besar ruang saluran akar
ukuran MAF dapat bervariasi tiap saluran apeks. Ini adalah “Master Apical File”
akar, dilanjutkan menggunakan file ukuran  Lebarkan ruang saluran akar apeks dan
lebih besar dengan PK -1 mm setiap tengah dengan preparasi corong (step-
pindah no ukuran file hinga 3 ukuran file back / crown-down) untuk membersihkan
diatas MAF & membentuk saluran akar.
 Contoh :
Preparasi dengan MAF #25  Crown Down Pressureles
#15 - #25 : sesuai panjang kerja (PK)  Preparasi menggunakan protaper FHU
#30 : PK – 1mm atau rotary
#35 : PK – 2mm  Menghasilkan hasil yang serupa yakni
#40 : PK – 3 mm bentuk preparasi seperti corong yang
#45 dst : PK sama dengan #40 lebar dengan pelebaran daerah apeks
yang kecil.
Keuntungan Teknik Step Back VS Teknik  Tahapan :
Konvensional a) Persiapan 2/3 koronal
1. Tidak begtu mudah menyebabkan trauma Menggunakan K-file #8 - #15
periapical sepanjang 2/3 PK
2. Memudahkan pengambilan lbh bnyak b) Pembentukan 2/3 koronal
debris File S1 2/3 PK (jika PK tdk dapat
3. Flare lbh besar yg dihasilkn instrumentasi dicapai, terlebih dahulu
memudahkan pemampatan kerucut gutap menggunakan Sx
percha yg ditambahkan baik dg metode File Sx, konfirmasi dg file #10 - #15
kondensasi lateral / kondensasi vertikal. Preparasi S2 sepanjang 2/3 PK
4. Saat pengisian, tekanan kondensasi lebih K-file #15 sepanjang 2/3 PK
besar dapat digunakan untuk mengisi c) Persiapan 2/3 apical
saluran lateral dengan pasta saluran akar. File #10 sesuai PK
File #15 sesuai PK
 Preparasi Berbentuk Corong File S1 sesuai PK
Tujuan : menjaga agar preparasi daerah FiIe 52 sesuai PK
apeks tetap kecil dan praktis tetapi d) Pembentukan 1/3 apikal
debridement-nya tetap sempurna dan Menggunakan file #20 sesuai PK
dengan ketirusan yang makin melebar dari bila terasa rapat preparasi
apeks ke korona. diselesaikan sampai FI
 Crown Down Apabila longar, mengunakan file #25
 Teknik Crom Down Presureless dan Step & preparasi dilanjutkan dg F2 dst.
Down merupakan modifikasi dari teknik  Step Down
Step Back menghasilkan prep berbentuk  Indikasi : u/ SA bengkok dan menyempit di
corong / tirus menggunakan instrument apikal
endodontic Protaper.  Hasil prep  bentuk corong
 File kecil hingga mencapai panjang kerja  Preparasi bagian 2/3 koronal
 Preparasi dentin korona (lebarkan saluran menggunakan GGD /file nomor besar lalu
akar korona dengan memakai bur Gates prep apikal dg instrumen file no kecil

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Balance Force - Memiliki efek antimikrobial yg bertahan


 Niti-k flex & GGD u/ memperbaiki akses dalam waktu lama
 Preparasi sal akar dg NiTi Flex sesuai - Tdk menganggu perbaikan jar. Periapikal
panjang kerja. Gerakan “Steam Wending” - Mampu dinonaktifkan dlm medium biakan
yaitu file digerakkan searah jarum jam lalu
gerakan berlawanan arah jarum jam c) Irigasi
 Preparasi sarnpai nomor 35 sesuai PK  1) Macam Manual
preparasi bag koronal dg GGD  Irigasi Manual
 Preparasi  Irigasi dg Syiringe
GGD #2  PK-3 mm a. Disposable syringp 3cc / 5cc
GGD #3  PK-2mm dr PK sebelumnya b. Jarum irigasi ideal
GGD no berikutnya smp didapat hasil prep - Side hole, mencegah debris
yg diinginkan sesuai panjang sal akar terdorong ke apikal
KRITERIA EVALUASI PREPARASI SA - Ujung tumpul
- Dpt mencapai panjang sal. akar
1) Debridement : setelah prep, ujung MAF (diameter sesuai sal. akar)
ditekankan dg tegas ke tiap dinding dlm - Dapat dibengkokkan
gerakan menarik file keluar. Semua sal. c. Jarum irigasi diukur ±2mm dari PK,
akar harus halus. lalu deponir larutan irigasi
2) Ketirusan : instrumen pemampat yang
dipilih dpt lewat dg mudah sampai  Irigasi Manual Dinamik Agitasi
mencapai panjang keria / dlm jarak 1mm a. Teknik ini bertujuan u/ hasilkan
dr pnjang kerja guna menyediakan tempat efek hidrodinamik & ↑ perpindahan
bagi cone gutaperca masternya. dan pertukaran lar. irigasi.
3) Preparasi Apeks : identifikasikan, dg file b. Larutan irigasi dimasukkan ke dlm
yg lbh kecil dari MAF, apakah yg dijumpai saluran akar
adalah suatu apical seat, apical stop / bkn c. Master cone Gutta percha
salah satu dr keduanya melainkan suatu digerakkan naik-turun sepanjang
apek yg terbuka lebar (open apex). sal. akar untuk menghasilkan efek
hidrodinamik

2) DESINFECTION  Irigasi dg Mesin (Endoactivator)


a) Tujuannya Desinfeksi :  AIat ini bekerja dengan getaran sonic
- Meningkatkan sterilisasi sal. akar setelah  Cairan irigasi yg dimasukkan ke dlm
preparasi & irigasi (bantu penyembuhan sal. akar, akan digetarkan shg lebih
jaringan periapikal) efektif mncapai seluruh perm dinding
- Mengurangi/mengeliminasi atau bahkan sal. akar termasuk percabangannya
membunuh semua flora mikrobial di  Model getaran seperti ini terbukti
dalam saluran akar efisien u/ debridement sal.akar
- Mencegah bakteri melakukan kolonisasi
& bantu penyembuhan jaringan periapikal 2) Kriteria Larutan Irigasi
- Membantu penyembuhan jar. periapikal - Antibakteri
- Biokompatibel
b) Syarat Desinfeksi : - Melarutkan debris
- Germisida dan fungisida yang efektif - Melarutkan jaringan
- Tidak mengiritasi jaringan - Melarutkan smear layer
- Tidak menodai struktur gigi
- Tetap stabil dlm larutan

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

3) Macam Bahan  Tdk dpt melarutkan jaringan


 Hidrogen Peroksida (H2O2) 3%  Menyebabkan erosi dentin jika
 Antibakteri lemah digunakan secara berlebihan
 Melarutkan jar.vital
 Tdk dpt melarutkan jar nekrotik  Iodine Potassium Iodide
 Antibakteri spektrum luas
 Menurunkan efek antibakteri NaOCl
 Biokompatibilitas bagus
 Terbentuk dari reaksi asam sulfat dan
 Resiko alergi
barium peroksida.
 Resiko merubah warna gigi
 Mempunyai efek pembersih secara
 Alternatif : intolerance NaOCl
mekanik melalui pembentukan gas
Onasen yang akan merusak  Citric Acid 10%, 25%, 50%
mikroorganisme dan melarutkan  Antibakteri baik
debris bersama buih yang terbentuk  Biokompatibilitas baik
dari bahan organik.  Tdk dpt melarutkan jaringan kecuali
 Tidak boleh digunakan sendiri harus dikombinasikan dg NaOCl
dikombinasi dengan bahan lain untuk  Membersihkan smear layer
menetralisir onasen.
d) Obat Saluran Akar (antar kunjungan) :
 Chlorhexidine Gluconate 0,2-0,5%  N2 (paraformaldehida, eugenol, fenilmerkurikborat)
 Antibakteri baik  Efek antimikrobial hanya sebentar,
 Efektif thd enterococci (e.Faecalis) & menghilang dalam waktu 7-10 hari
fungi
 Calcium Hidroxide
 Tdk dpt melarutkan jaringan
 Dpt digunakan u/ pengobatan kasus
 Recommended : u/ retreatment
nekrosis pulpa dengan eksudat yang
 Sodium Hipoklorit (NaOCl) 2,6-5,25% berlebihan, atau kasus periapeks
yang lain (granuloma, abses, kista)
 Antibakteri spektrum luas
 Melarutkan jar.vital  Ledermix
 Melarutkan bhn organik & jar nekrotik  Obat sal. akar yang mengandung
 Sporisid dan virusid kortikosteroid akan mengeliminasi
 Sebagai pelumas gejala klinis.
 Tdk dpt menghilangkan smear layer  Dpt mengurangi radang namun
 Menetralisir lipopolisakarida menghambat pembentukan fibroblas
dan antibodi.
 Standar : lar.irigasi u/ perawatan endo
 mudah diperoleh  Eugenol (4%)
 Efek samping:  Mempunyai efek antibakterisidal
- Nyeri spontan terhadap bakteri anaerob
- Rasa terbakar pd mukosa
- Oedema jar lunak sekitar  Cresophen (klorofenol, hexachlorophene, thymol,
dexametasone)
- Anastesi/parastesi reversibel
 Pemakaian pada gigi dengan
- Ecchymosis
permulaan periodontitis apikalis akut
 EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid)
yang dapat terjadi misalnya pada
15-17 %
peristiwa overinstrumentasi.
 Antibakteri kurang (sedikit)
 Menghilangkan smear layer & benar-  CHKM (klorofenol kamfer fenol)
benar tidak meninggalkan debris pada  Dapat mematikan kuman anaerob
permukaan dentin sampai 100%

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

3) OBTURATION  Bahan dasar Resin


a) Tujuannya : Misalnya: endorez, topseal, ah 26, roeko
u/ menciptkan penutupan yg rapat/ hermetis seal dan ah plus.
sepanjang akar (mahkota-apex) untuk
g) Teksnik Obturasi Sal.Akar
keberhasilan jangka panjang (merangsang
 Konvensional (single cone)
penyembuhan jaringan sekitar gigi)
 Indikasi : u/ sal akar yg relatif lurus
b) Tujuan dari pengisian harus hermetis
 Keuntungan :
 Mencegah pertumbuhan kuman
- Tidak rurnit
 Merangsang penyembuhan jaringan
- Alat sederhana
sekitar gigi.
- Menghasilkan obturasi yg baik
c) Kriteria yang perlu diperhatikan
- Mudah dirawat ulang
 Bebas rasa sakit - Adaptasi pada di dinding saluran
 Tidak ada eksudat / nanah akar baik
 Tidak terdapat bau busuk - Dimensi stabil
 Saluran akar bersih dan kering - Dapat dipreparasi u/ pasak
d) Syarat Bahan Pengisi
 Radiopaque  Kerugian
 Tidak mengiritasi - Kesulitan mengisi akar sangat
 Mudah dimasukkan kedlm sal.akar bengkok
 Tdk mengerut - Sal. akar lateral
 Tahan kelembapan/tdk larut dlm cairan tbh - Apeks terbuka
 Tdk menyebabkan perubahan warna gigi - Resorpsi akar intema
 Mudah dikeluarkan dr sal akar jk diperlukan
 Teknik:
 Dpt menutup sal akar dg rapat ke arah
Guttapercha sesuai PK terakhir
lateral & apikal
dimasukkan ke dlm sal akar scr rapat.
e) Bahan Pengisi Sal.Akar
 Solid/padat  Kondensasi lateral
Contoh: Gutta percha, cone perak (bahan  Indikasi :
pengisi utama) Bisa u/ semua keadaan, kecuali pd
 Semisolid saluran akar yg sgt bengkok, bentuk
o Pasta saluran akar abnormal, adarrya ketidakteraturan
o Sbg bhn pengisi diantara bhn pengisi spt resorpsi interna
utama dengan dinding sal. akar dan
menyempurnakan apeks gigi scr rapat  Keuntungan
f) Macam Pasta Sal.Akar - Relatif tidak rumit
 Bahan dasar Zinc Oxide/Eugenol - Alat sederhana
Misalnya: kerr sealer, grossman’s sealer, - Menghasilkan obturasi yg baik
roths, tubliseal dan procosol - Mudah dirawat ulang
 Bahan dasar Kalsium Hidroksida - Adaptasi pd dinding sal akar baik
Misalnya: apexit, sealapex. - Dimensi stabil
 Bahan dasar Zinc Oxide/Kalsium - Dapat dipreparasi u/ pasak
Hidroksida
Misalnya: crcs  Kerugian
 Bahan dasar Semen Glass-Ionomers - Kesulitan isi sal akar bengkok
Misalnya: ketac endo, endion. - Apeks terbuka
 Bahan dasar Silikon - Resobsi akar interna
Misalnya: lee endo-fill.

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Teknik:  Kerugian :
- Guttap sesuai MAF diulasi pasta - Tidak adanya kontol PK
- Masukkan sesuai PK - Kurang dpt bawa gutta-percha dg
- Tambah guttap dg no lbh kecil tepat ke dekat foramen periapikal
sedikit demi sedikit sambil dan tidak melebihinya.
dimampatkan ke lateral sampai
sal akar terisi penuh  Teknik:
- Potong guttap sebatas oriffice Guttapercha khusus yg dipanaskan
dan penyuntikannya ke dalam sal.
 Kondensasi vertikal akar menggunakan alat
 Indikasi :
Secara umum, dpt digunakan pd  Seksional
situasi yg sama dg kondensasi  Keuntungan
lateral Dapat mengisi ke arah apikal & lateral

 Keuntungan  Kerugian
Adaptasi yg baik antara guttap - Memakan waktu
panas & dilunakkan pd dinding sal. - Sukar menarik kembalipotongan
akar yg tdk teratur pd resobsi interna guttap jk salurannya di isi berlbh
- Sukar memampatkan potongan
 Kerugian guttap jd massa yg homogen
- Prosedur lbh rumit  Teknik:
- Perlu waktu lama - Mengunakan suatu kerucut
- Resiko fraktur akar akibat guttapercha u/ mengisi suahr
penekanan ke arah vertikal bagian sal. akar
 Teknik: - Dinding sal. akar dilapisi dg semen
- Master cone guttap dimasukkan - Pluger dimasukkan ke dalam sal.
sesuai PK kedalam saluran akar akar 3-4mm.
yang telah diberi sealer - Guttapercha dipotong jd beberapa
- Ujung koronal master cone bagian, masing2 panjang 3 atau 4
dipotong dengan insrumen panas mm kemudian di tempelkan pada
- Pluger dipanaskan dan segera pluger yang telah dipanasi, dan
digunakan untuk menekan gutta ditekan ke arah vertikal.
percha di saluran akar
 Secara Kimiawi/Tek Pelarut
 Kompaksi (mc spadden)  Keuntungan
 Teknik: Dg alat khusus file hedstrom Dpt mengisi kedalam saluran akar yg
(hpc lo speed), diputar ke dlm sal kecil dan berliku2 ke tempat dimana
akar yg berisi kon utama. Gesekan
bahan pengisi padat lainnya tdk dapat
yg tjd dpt menimbulkan panas &
dimasukkan dengan baik
melunakkan guttap sambil
mendorong bahan obturasi ke apeks  Kerugian
& lateral - Ketidakmampuan u/ mengontrol
 Injeksi Termoplastik pengisian berlebih, yang
 Keuntungan : mengakibalkan reaksi jaringan
Menghasilkan kerapatan yg cukup jk periapikal dan pengerutan bahan
digunakan pada kondisi tertentu (dpt pengisi setelah mengeras, dan
isi saluran lateral pd semua celahnya) menghasilkan penutupan apikal
dan lateral yang tidak baik

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Teknik:
Guttapercha dilunakkan dg larutan
kimiawi (kloroform, eukaliptol atau
xylol)  jd agak lembek dan sgt
plastis didorong ke dlm saluran akar

PROSEDUR
PERAWATAN SALURAN AKAR GANDA
(Teknik Preparasi Stepback & Konvensioanal)

1. OUT LINE CAVITY ENTRANCE


 Membuat outline pada permukaan oklusal gigi
M1 RB dengan bentuk persegi panjang,
dengan panjang sisi distal lebih pendek
dibandingkan mesial (menggunakan bolpoin). Bentuk kamar pulpa gigi molar rahang bawah
A sampai H, langkah-langkah pada pembukaan jalan masuk gigi
molar pertama mandibular, L lingual; F fasial; D distal; M mesial

3. DIAGNOSTIC WIRE PHOTO (DWP)


 Menggunakan jarum C+ atau file nomor 10-15
ke dalam masing-masing saluran akar sesuai
panjang gigi rata-rata gigi molar, yaitu 21,9
mm. Stopper diposisikan sesuai cusp tertinggi.
Distal Mesial
 Lakukan rontgen foto.
Oklusal

2. PEMBUKAAN JALAN MASUK


 Menggunakan bur endo akses atau bur bulat
No.4, dimulai dari fossa sentral dengan sudut
pengeburan ke arah distal sampai menembus
ruang pulpa.
 Menggunakan bur endo akses atau straight
fissure bur, akses diperluas ke arah cusp
mesiobukal, untuk menemukan saluran
mesiobukal, ke arah lingual untuk menemukan Patokan oklusal untuk gigi saluran akar ganda adalah tonjol
(cusp) yang tertinggi
saluran mesiolingual, dan kembali ke arah
distal. 4. PANJANG KERJA
 Memasukkan eksplorer endodontik ke dalam  Panjang kerja adalah panjang dari alat
orifis untuk memastikan saluran akar. preparasi yang masuk ke dalam saluran akar
 Irigasi dengan NaOCl menggunakan syringe gigi. Panjang kerja alat preparasi saluran akar
dan jarum irigasi untuk membersihkan sisa- diukur 0,5-1mm lebih pendek dari panjang
sisa material organik disertai penggunaan saluran akar sebenarnya, hal ini untuk
suction endodontik menghindari rusaknya penyempitan saluran
akar di apikal (apical constriction) atau
masuknya alat preparasi ke jaringan periapical

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Kemudian dilakukan penghitungan panjang mencoba file sampai fit di 1/3 apikal
gigi dengan rumus: sepanjang panjang kerja. Pada skills lab
ini, Initial File menggunakan K-file #10
dimasukkan ke saluran akar dengan
PGS = PGF X PAS
tekanan ringan.
PAF 2. Menentukan File Apikal Utama
(FAU)/Master Apical File (MAF). Initial File
Keterangan:
dimasukkan ke dalam saluran akar
PGS = panjang gigi sesungguhnya sepanjang kerja. Nomor file dinaikkan
PGF = panjang gigi pada foto kurang lebih 2-3 file di atas File Awal
PAS = panjang alat sesungguhnya dengan gerakan filling/reaming. Pada
PAF = panjang alat pada foto praktikum ini, FAU/MAF menggunakan K-
file #25.
5. EKSTIRPASI JARINGAN PULPA

 Jarum ekstirpasi ditusukkan ke dalam pulpa


sampai 2/3 dari panjang kerja.
 Gagangnya kemudian diputar beberapa kali
lalu ditarik. Jangan gunakan lagi jarum ini jika
bengkok atau telah menyangkut. Sebaiknya
memakai jarum yang baru.
 Jika jaringan pulpa tidak terangkat, cobalah
dengan ukuran yang lebih besar.
 Pd sal. akar yg lebar, gunakan teknik ‘broach 3. Penentuan File Terbesar yaitu file terakhir.
wrap’ Masukkan dua jarum ekstirpasi kecil, Preparasi secara bertahap menggunakan
file satu nomer lebih besar dari FAU/MAF
gagangnya dililitkan beberapa kali satu sama
dan panjang kerja dikurangi 1 mm. File
lain. Ini akan bisa mengangkat jaringan pulpa. Terbesar (FT) didapatkan dengan cara
sebagai berikut :

6. PREPARASI SALURAN AKAR


a) K-File # 30
 Teknik Step-Back Preparasi dilanjutkan dg file nomer #30
 Yaitu teknik preparasi saluran akar pada dg PK dikurangi 1 mm dr MAF.
saluran akar bengkok dan sempit pada
daerah 1/3 apikal. Pada teknik ini tidak dapat b) K-File #35
Preparasi dilanjutkan dengan file nomer
digunakan jarum reamer karena saluran akar
#35 dg PK dikurangi 2 mm dari MAF
bengkok sehingga preparasi saluran akar
harus dengan pull and push motion, tidak c) K-File #40
dapat dengan gerakan memutar. Preparasi dilanjutkan dgn file nomer
#40 dg PK dikurangi 3 mm dr MAF
 Tujuan : preparasi saluran akar dengan
teknik step-back adalah untuk mencegah
terjadinya salah arah serta untuk
mempertahankan bentuk apikal.

 Tahap preparasi sal. akar Teknik Step Back :


1. Menentukan Initial File (File Awal) Yaitu
file yang diameter 1/3 apikalnya sama
besar dengan diameter 1/3 apikal saluran
akar. Untuk menentukannya dapat
mencocokkan dengan foto awal atau

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

4. Kemudian dilanjutkan penghalusan longgar digerakkan keluar-masuk


saluran akar menggunakan FAU/MAF sepanjang saluran akar.
dengan gerakan Circumferensial filling. 3. Dilanjutkan dengan K-file #20, preparasi
dengan gerakan reaming seperti K-file
#15 sesuai panjang kerja. Bila file telah
terasa longgar, dilanjutkan ke nomor file
selanjutnya.
4. Dilanjutkan dengan K-file #25, preparasi
dengan gerakan reaming seperti K-file
#15 sesuai panjang kerja.
5. Dilanjutkan dengan K-file #30 preparasi
sesuai panjang kerja. File untuk
preparasi digunakan secara berurutan
mulai dari nomer terkecil yang dapat
5. Setiap pergantian file setelah dicapai masuk ke dalam saluran akar sesuai
FAU/MAF, dilakukan rekapitulasi dengan panjang kerja sampai nomer terbesar
menggunakan file MAF (no. 25). yang sesuai dengan diameter saluran
6. Selama preparasi dan pergantian file dari akar (pada setiap gigi tidak sama). Skills
saluran akar dilakukan irigasi dengan Lab ini preparasi sampai K-file #60.
NaOCl. Irigasi menggunakan spuit dan 6. Setiap penggunaan file untuk preparasi
jarum irigasi dengan cara jarum irigasi diulasi pelumas/pelunak dentin untuk
dibengkokkan hingga dapat memasuki mengatasi penyumbatan saluran akar
saluran akar sekitar 2-3 mm dari panjang (chelating agent).
kerja, disertai penggunaan suction 7. Selama preparasi dan pergantian file dari
endodontik. saluran akar dilakukan irigasi dengan
7. Setiap penggunaan file untuk preparasi NaOCl. Irigasi menggunakan spuit dan
digunakan pelumas/pelunak dentin jarum irigasi dengan cara jarum irigasi
(chelating agent).untuk mengatasi dibengkokkan hingga dapat memasuki
penyumbatan saluran akar saluran akar sekitar 2-3 mm dari panjang
kerja, disertai penggunaan suction
 Teknik Konvensional endodontic.
 Teknik Konvensional, yaitu teknik preparasi 8. Tahapan preparasi selesai, jika dentin
saluran akar yang dilakukan pada gigi telah bersih dan halus (dapat dilihat dari
dengan saluran akar lurus. Alat preparasi bersihnya jarum preparasi setelah
yang digunakan biasanya jarum reamer atau dikeluarkan dari dalam saluran akar).
file dimulai dari nomer kecil sampai besar Setelah preparasi selesai, keringkan
sesuai dengan diameter saluran akar dan dengan paper point yang telah
sepanjang kerja preparasi saluran akar. disterilkan.

 Tahap preparasi sal. akar Tek Konvensioanal 7. FOTO TRIAL GUTTA PERCHA
1. Preparasi saluran akar menggunakan K-  Teknik Preparasi Step Back
File dengan gerakan reaming. File diberi  Pada Teknik preparasi step back, untuk
stopper sesuai panjang kerja. Preparasi trial guttap menggunakan gutta percha
dimulai dari K-file #15. dengan ukuran yg sesuai dg FAU/MAF.
2. K-file #15 dimasukkan ke dalam saluran  Prosedur :
akar sebatas stopper yang diletakkan 1. Memilih guttap percha utama atau
setinggi puncak tertinggi bidang incisal. gutta percha dengan nomor sesuai
Preparasi dilakukan sampai file terasa

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

MAF (pada kasus ini no 25) diberi 8. STERILISASI RUANG PULPA


tanda dengan stopper sesuai dengan  Aplikasi bhn sterilisasi pada cotton pellet,
panjang kerja, kemudian peras dg menjepitkan pd cotton roll, letakkan
menggunakan pinset dimasukkan ke pd orifis. Masukkan bhn tumpatan sementara
dalam saluran akar. u/ mengisi kavitas sampai penuh dan padat.
2. Tanda yang dibuat harus berada tepat 9. PENGISIAN SALURAN AKAR
di puncak cusp tertinggi (seperti posisi a) Saluran akar diirigasi dengan NaOCl disertai
stopper saat preparasi saluran akar). penggunaan suction endodontik kemudian
3. Diperiksa apakah guttap percha telah dikeringkan dengan paper poin
sesuai panjang dan diameternya b) Manipulasi pasta sealer
dengan mencoba menariknya keluar c) Memasukkan pasta ke dalam saluran akar
menggunakan lentulo dengan gerakan
dengan menggunakan pinset.
searah jarum jam
 Teknik Preparasi Konvensional d) Gutta percha utama diulasi dengan pasta,
 Trial guttap percha. Pada preparasi dimasukkan sesuai panjang kerja
saluran akar konvensional, untuk e) Memasukkan gutta percha tambahan dengan
mencoba gutta percha dilakukan nomor yang lebih kecil. Tiap penambahan
pemilihan gutta percha yang nomernya gutta percha, mampatkan ke lateral dengan
(diameter) sesuai dengan nomer file spreader sampai saluran akar terisi penuh
terakhir yang digunakan pada preparasi f) Gutta percha dipotong 1-2 mm di bawah
saluran akar tersebut. dasar ruang pulpa (sebatas orifis) dengan
 Gutta percha yang dipilih diberi tanda gutta percha cutter
dengan stopper sesuai dengan panjang g) Tekan guttap percha dengan plugger sampai
kerja, kemudian dengan menggunakan ± 1 mm di bawah orifis
pinset dimasukkan ke dalam saluran
akar. Tanda yang dibuat harus berada  Teknik Kondensasi Lateral
tepat di puncak cusp tertinggi (seperti  Pengisian saluran akar jg menggunakan
posisi stopper saat preparasi saluran
teknik yg disesuaikan dg teknik preparasi.
akar). Diperiksa apakah guttap percha
telah sesuai panjang dan diameternya Pada teknik preparasi Step Back, teknik
dengan mencoba menariknya keluar pengisian yang dilakukan adalah dengan
dengan menggunakan pinset, apakah Teknik Kondensasi Lateral.
sudah menunjukkan initial fit yamg baik  Prosedur :
di daerah apikal.
1. Saluran akar diirigasi dg NaOCl disertai
 Prosedur : penggunaan suction endodontik lalu
1. Guttap percha sesuai file preparasi dikeringkan dg paper poin
terakhir (nomor 60) diberi tanda 2. Manipulasi pasta sealer
stopper sesuai dengan panjang kerja, 3. Memasukkan pasta ke dalam saluran
kemudian menggunakan pinset akar menggunakan lentulo dengan
dimasukkan ke dalam saluran akar. gerakan searah jarum jam
2. Tanda yang dibuat harus berada tepat 4. Gutta percha utama diulasi dengan
di puncak cusp tertinggi (seperti posisi pasta, dimasukkan sesuai PK
stopper saat preparasi saluran akar). 5. Memasukkan gutta percha tambahan
3. Diperiksa apakah guttap percha telah dengan nomor yang lebih kecil. Tiap
fit dengan mencoba menariknya penambahan gutta percha, mampatkan
keluar dengan menggunakan pinset. ke lateral dengan spreader sampai
Lakukan Rontgen foto u/ Trial Guttap saluran akar terisi penuh

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

6. Gutta percha dipotong 1-2 mm di PERAWATAN SALURAN AKAR TUNGGAL


bawah dasar ruang pulpa (sebatas (Teknik Preparasi Konvensional)
orifis) dengan gutta percha cutter
1. OUT LINE CAVITY ENTRANCE
7. Tekan guttap percha dengan plugger  Membuat outline cavity entrance dengan bolpoin
sampai ± 1 mm di bawah orifis tinta, pada permukaan palatal gigi insisif sentral
maxilla berbentuk triangular, dengan puncak
 Teknik Single cone
segitiga pada daerah palatal.
 Teknik single cone digunakan apabila kita  Membagi 3 jarak mesio distal dan membagi 3
melakukan preparasi dengan Teknik servikoincisal, outline berada di bagian tengah.
Konvensional. Menggunakan satu gutta
percha, ukuran disesuaikan dengan file
terakhir preparasi.
 Prosedur :
1. Saluran akar diirigasi dg NaOCl disertai
penggunaan suction endodontik lalu
dikeringkan dengan paper poin
2. Manipulasi pasta sealer
3. Memasukkan pasta ke dalam saluran
akar menggunakan lentulo dengan
gerakan searah jarum jam 2. PEMBUKAAN JALAN MASUK
4. Gutta percha dengan ukuran yang  Orifis adalah lubang akses ke dalam saluran
sesuai dengan file terakhir saat akar yang terletak pada dasar ruang pulpa,
preparasi diulasi dengan pasta, yang perlu diperhatikan letak dan jumlahnya.
dimasukkan sesuai panjang kerja  Gambar A sampai H langkah-langkah
5. Gutta percha dipotong 1-2 mm di pembukaan jalan masuk gigi insisivus sentral
bawah dasar ruang pulpa (sebatas maksiler
orifis) dengan gutta percha cutter
6. Tekan guttap percha dengan plugger
sampai ± 1 mm di bawah orifis

10. FOTO PENGISIAN


 Lakukan Rontgen Foto untuk foto pengisian.

11. BASIS
 Terakhir dasar kavitas ditutup dengan basis
semen yang merata dan halus.
12. BASIS

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

3. DIAGNOSTIC WIRE PHOTO (DWP)


 Menggunakan jarum C+ atau file nomor 10-15
ke dalam masing-masing saluran akar sesuai
panjang gigi rata-rata gigi insisif sentral, yaitu
21,8 mm. Stopper diposisikan sesuai cusp
tertinggi.
 Lakukan rontgen foto, untuk DWP.

4. PANJANG KERJA
 Kemudian dilakukan penghitungan panjang
gigi dengan rumus:

PGS=PGF X PAS
PAF
A. Jika preparasi kavitas terlalu kecil, file akan bengkok & tidak
dapat berkontak dg dinding sal akar sebelah lingual. Keterangan:
B. Pembukaan seperti corong memungkinkan semua dinding PGS = panjang gigi sesungguhnya
saluran akar tercapai.
PGF = panjang gigi pada foto
PAS = panjang alat sesungguhnya
 Prosedur :
PAF = panjang alat pada foto
a) Menggunakan bur bulat No.4 atau bur Endo
access untuk menembus enamel di pusat  Panjang kerja adalah panjang dari alat
permukaan palatal, pada sudut 90° dengan preparasi yang masuk ke dalam saluran akar
sumbu gigi. gigi. Panjang kerja alat preparasi saluran akar
b) Setelah menembus kamar pulpa, arah bur diukur 0,5-1mm lebih pendek dari panjang
diubah searah sumbu gigi hingga membuka saluran akar sebenarnya, hal ini untuk
atap pulpa menggunakan bur bulat atau menghindari rusaknya penyempitan saluran
Endo access akar di apikal (apical constriction) atau
c) Menggunakan straight fissure bur, lakukan masuknya alat preparasi ke jaringan
pembukaan berbentuk corong ke oklusal periapikal.
agar diperoleh bukaan langsung pada
saluran akar. Email dan dentin atap palatal 5. EKSTIRPASI JARINGAN PULPA
ruang pulpa yang tersisa diambil, termasuk  Ekstirpasi jar pulpa dilakukn dg menggunakan
tanduk pulpa. Bekerja dari dalam ke luar jarum ekstirpasi, masukkan sepanjang 2/3
mengikuti anatomi internal. panjang kerja, putar beberapa kali lalu tarik
d) Mengambil atap pulpa menggunakan dril
Gates Glidden dengan ukuran yang cocok 6. PREPARASI SALURAN AKAR
(biasanya No.4), gerakan dari dalam keluar
 Teknik Crown Down Presureless
dengan tekanan ringan. Dengan mengambil
Merupakan modifikasi dari teknik step down,
atap palatal dan pundak palatal kamar
menghasilkan preparasi berbentuk corong / tirus
pulpa, akan diperoleh jalan masuk langsung
menggunakan instrument endodontic Protaper.
ke daerah apikal saluran akar
e) Memasukkan eksplorer endodontik ke A. Persiapan daerah 2/3 koronal
dalam orifis untuk memastikan saluran akar.  Menggunakan K-file #10 menelusuri
f) Irigasi kamar pulpa dengan NaOCl saluran akar dg kekuatan ringan, lalu
menggunakan syringe dan jarum irigasi menggerakkan memutar searah jarum jam
untuk membersihkan sisa-sisa material dengan sedikit tarikan (negosiasi kanal)
organis disertai penggunaan suction  Menggunakan K-file #15 sepanjang 2/3
endodontik
panjang saluran akar, dilanjutkan S1 2/3 PK

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

B. Pembentukan daerah 2/3 koronal hingga dapat memasuki saluran akar


 Menggunakan File S1 sekitar 2-3 mm dari panjang kerja.
File dimasukkan ke dalam saluran akar 2/3
panjang kerja dengan gerakan memutar D. Finishing
searah jarum jam ¾ putaran, lalu  Menggunakan file F1.
berlawanan jarum jam ketika menarik file Memasukkan file F1 sesuai dengan
keluar. Cek debris pada flute. panjang kerja. File F1 digunakan tanpa
 Apabila S1 tidak bisa mencapai panjang tekanan vertical
yang sama dengan file #15 gunakan File  K-file #20 dimasukkan ke dalam saluran
Sx kemudian rekapitulasi kembali akar untuk mengukur diameter apikal.
menggunakan file #10 dan #15.  Bila K-file terasa rapat pada panjang kerja,
 Menggunakan File S2 maka ukuran apikal adalah 20, sehingga
File dimasukkan ke dalam saluran akar 2/3 preparasi selesai sampai F1.
panjang kerja dengan gerakan memutar  Bila K-file #20 terasa longgar saat
searah jarum jam ¾ putaran, lalu dimasukkan sesuai panjang kerja,
berlawanan jarum jam ketika menarik file gunakan K-file #25. Bila K-file terasa rapat
keluar. Cek debris pada flute. pada panjang kerja, maka ukuran apikal
 Konfirmasikan lg pnjang kerja dg File #15. adalah 25, sehingga preparasi selesai
Setiap pergantian file harus diirigasi sampai F2, demikian seterusnya. Pada
menggunakan NaOCl dan file diulasi praktikum ini, finishing sampai dg file F.3
lubrikan menggunakan EDTA. Irigasi
menggunakan spuit dan jarum irigasi  Selama preparasi dan pergantian file dari
dengan cara jarum irigasi dibengkongkan saluran akar dilakukan irigasi dengan
hingga dapat memasuki saluran akar NaOCl. Irigasi menggunakan spuit dan
sekitar 2-3 mm dari panjang kerja. jarum irigasi dengan cara jarum irigasi
dibengkokkan hingga dapat memasuki
C. Persiapan 1/3 apikal saluran akar sekitar 2-3 mm dari panjang
 Menggunakan File S1 kerja, disertai penggunaan suction
File dimasukkan ke dalam saluran akar endodontik.
sesuai panjang kerja dengan gerakan  Setiap penggunaan file untuk preparasi
searah jarum jam ¾ putaran lalu digunakan pelumas/pelunak dentin
berlawanan jarum jam ketika menarik file. (chelating agent) untuk mengatasi
Permukaan saluran akar dihaluskan penyumbatan saluran akar
hingga file terasa longgar.
 Menggunakan File S2 7. FOTO TRIAL GUTTAP
File dimasukkan ke dalam saluran akar  Trial Gutta Perha disesuaikan dengan teknik
sesuai panjang kerja dengan gerakan preparasi yang dilakukan.
searah jarum jam ¾ putaran lalu  Prosedur :
berlawanan jarum jam ketika menarik file. Guttap percha sesuai file Finishing terakhir
Permukaan saluran akar dihaluskan (F3) diberi tanda dengan stopper sesuai
hingga file terasa longgar. dengan panjang kerja, kemudian
menggunakan pinset dimasukkan ke dalam
 Setiap pergantian file harus diirigasi
saluran akar. Tanda yang dibuat harus berada
menggunakan NaOCl dan file diulasi
tepat di puncak cusp tertinggi (seperti posisi
lubrikan menggunakan EDTA. Irigasi
stopper saat preparasi saluran akar).
menggunakan spuit dan jarum irigasi
Diperiksa apakah guttap percha telah fit
dengan jara jarum irigasi dibengkongkan

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

dengan mencoba menariknya keluar dengan Evaluasi perawatan endodontik harus dilakukan
menggunakan pinset. berkala scr klinis & radiografis. Kesembuhan
secara akurat dpt dilihat mell pmx klinis &
8. STERILISASI RUANG PULPA radiografis sth 6 bulan
 Aplikasi bahan sterilisasi pada cotton pellet,
peras dengan menjepitkan pada cotton roll,
KEGAGALAN ENDODONTIC
letakkan pada orifis. Masukkan bahan tumpatan
sementara untuk mengisi kavitas sampai penuh 1. Penyebab Kegagalan
dan padat.  Secara Umum
- Pembersihan SA yg tidak sempurna
9. PENGISIAN SALURAN AKAR
 Teknik Single Cone - Saluran akar yg terkalsifikasi
 Saluran akar diirigasi dengan NaOCl disertai - Putusnya instrumen SA
penggunaan suction endodontik kemudian
 Penyebab dibagi menjadi 3:
dikeringkan dengan paper poin
 Pra Perawatan
 Manipulasi pasta sealer - Diagnosis keliru
 Memasukkan pasta ke dalam saluran akar - Kesalahan dlm renc perawatan
menggunakan lentulo dengan gerakan - Merawat gigi yg prognosenya buruk
searah jarum jam
 Gutta percha diulasi dengan pasta,  Selama Perawatan
dimasukkan sesuai panjang kerja - Tanduk pulpa tidak dibuka
 Gutta percha dipotong 1-2 mm di bawah - Akses sempit
dasar ruang pulpa (sebatas orifis) dengan - Akses kavitas berlebihan
gutta percha cutter - Over instrument
 Tekan guttap percha dengan plugger sampai
 Pasca Perawatan
± 1 mm di bawah orifis
- Kerapatan korona kurang
- Kesalahan restorasi (fraktur)
10. FOTO PENGISIAN
 Lakukan Rontgen Foto untuk foto pengisian 2. Retreatment
evaluasi hasil pengisian apakah sdh hermetic Pertimbangan klinisi sblm melakukan retreatment:
11. BASIS  Kondisi periodontal
 Aplikasi basis semen menggunakan pastis  Oklusi
filling instrument setebal 1 mm, lalu  Keadaan patologis (perforasi,resorpsi)
dimampatkan dengan cement stopper
3. Indikasi Retreatment
hingga rata & halus
 Gejala klinis
 Gambaran radiolusen di periapikal semakin
STANDAR KEBERHASILAN membesar
1) Penderita tidak ada symptom & gigi dapat  Terdapat saluran akar yang tidak terisi
berfungsi normal
2) Hilangnya fistula (bila ada) 4. Pertimbangan Indikasi
3) Jaringan periodonsium sehat dan normal  Prognosis retreatment dan restorasi harus baik
4) Gambaran radiologik mjd sehat & kerusakan  Bagaimana kemauan pasien px? Apakah
tulang akar berangsur sembuh (3 bulan) memang perlu?
5) Restorasi menutup rapat kavitas / mahkota &  Sisa gigi dapat direstorasi?
mengembalikan fungsi  Memerlukan brp lama retreatment?
 Biaya?

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

 Operator harus sadar kemampuan bila akan  Bedah Apeks


melakukan retreatment Tujuan :
 Mengambil bagian akar yg salurannya
5. Prosedur Secara Umum tidak dapat dibersihkan/tdk terisi
 Mengambil bahan pengisi & jaringan nekrotik
 Mengisi kembali SA scr retrogad di for
 desinfeksi  preparasi  obturasi
apikal dg tepat
 Pencegahan terhadap infeksi ulang korona
Indikasi
6. Bedah Endodontik Umum:
Indikasi :
 Kegagalan endo konvensional
a) Penyakit periapeks
 Retreatment blm tentu berhasil
b) Nyeri periapeks persisten
 Biopsi
c) Kesalahan perawatan konvensional
d) Apeksifikasi gagal Khusus:
e) Biopsi  Anatomis
f) Anomali gigi  Material yg tdk dpt diambil dlm SA
 Fraktur apeks
Kontraindikasi:
Pertimbangan umum:  Bedah eksplorasi
a) Peny. Sistemik tdk terkontrol Kontraindikasi
b) Kelainan jantung  Faktor anatomis
 Komplikasi medis/sistemis
Pertimbangan lokal:
 Akar sgt pendek, kel apeks yg meluas,
a) Kead akut
peny periodontium yang meluas, gigi tdk
b) Anatomis
dpt direstorasi kembali
c) Sukar dicapai
d) Prognosis jelek Prosedur
e) Absorpsi tulang berlebihan  Akar gigi diisi dan lgs direseksi ujung
f) Apeks gigi di antrum akar dlm 1 kunjungan
 Akar gigi diisi dan beberapa hari
Macam : kemudian ujung akar direseksi
 Inisisi u/ Drainase
 Akar gigi yg direseksi telah menjalani
Definisi :
PSA bbrp bln/thn lalu pd foto ro tampak
Pembuangan eksudat dan nanah yang
granuloma, kista dsb
terkumpul dibawah mukosa mulut

Tujuan :
mengurangi tekanan pada jaringan periapeks
dan membuang toksin sehingga membantu
penyembuhan

Indikasi:
Pembengkakan dr abses periapeks akut dan
nekrosis pulpa
Kontraindikasi:
 Pembengkakan yang merata  Bedah Koreksi
Tujuan:
 Px dg pendarahan & pembekuan yg lama
Mengoreksi kelainan patologis atau
kerusakan iatrogenik

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

Indikasi: Kontraindikasi:
 Kesalahan saat perawatan  Furkasi dalam
 Perforasi krn resorpsi  Separuh bag tidak dpt direstorasi
 Peny periodontium
 Amputasi Akar
 Tdk mampu merawat SA dg baik pd bag
Definisi :
yg lain
Pengangkatan satu atau lebih akar tanpa
 Fusi akar
pengambilan mahkota

Indikasi: PEMAKAIAN ANTIBIOTIK


 PSA tidak berhasil  Pemakaian antibiotika secara oral tidak
 Ada furkasi terlibat diperlukan dalam perawatan endodontik.
 Perforasi akar yg tidak dirawat  Infeksi pada saluran akar dapat dihilangkan
 Karies akar yg luas dengan prosedur endodontik, antara lain :
a) Drainase
Kontraindikasi: b) Debridement
 Hilangnya tulang >1 akar c) Irigasi
 Rentang jembatan panjang dukungan d) Dressing (medical dressing)
tidak ada  Kecuali pada pasien pasien medically
 Akar menyatu compromised ( peny. Jantung bawaan, katup
jantung buatan, diabetes tidak terkontrol,
 Hemiseksi gangguan imunologi dll) sbg tindakan preventif
Definisi : guna mencegah terjadinya infeksi sekunder pada
Pemisahan secara bedah gigi akar ganda tempat yang lain
Indikasi:
 Kehilangan tulang yg byk akibat pny
periodontal yg melibatkan akar / furkasi
Klasifikasi Grossman :
 Akar karies a) Penyakit Periradikular Akut
 Fraktur akar (vertikal) - Abses alveolar akut
 Fraktur mesiodistal-furkasi - Periodontitis apikal akut : vital, non vital
 Fraktur bukolingual-furkasi b) Penyakit Periradikular Kronis Dgn Daerah
Rarefaksi
Kontraindikasi:
- Abses alveolar kronis
 Akar tdk punya dukungan tlg yg cukup
- Granuloma
 Fusi akar
- Kista
 Tidak dapat melakukan perawatan SA yg
c) Condensing Osteitis
tuntas pada sisa akar
d) Resorpsi Akar Eksternal
 Bikuspidasi e) Penyakit Jaringan Periradikular Non Endodontik
Definisi : ABSES ALVEOLAR AKUT
Pemisahan scr bedah namun mahkota dan
akar dr kedua bagian tetap dipertahankan DEFINISI
Kumpulan nanah yg terbatas pd tlg alveolar apeks
Indikasi: akar gigi setelah kematian pulpa → kelanjutan proses
 Perforasi bifurkasi penyakit pulpa
 Kerusakan furkasi krn peny periodontium
 Karies serviks bukolingual ke dlm furkasi ETIOLOGI
 Utama : kuman
 Penyebab lain : trauma, iritasi kimia / mekanis

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

GEJALA ABSES ALVEOLAR KRONIS


 Sakit, nyeri berdenyut
DEFINISI
 Bengkak eo/io
Infeksi tulang alveolar periradikular yg berjalan lama
 Gigi goyang, terasa memanjang / menonjol
dan bertingkat rendah
 Sensitif terhadap palpasi/perkusi
 Fistula (-), (+) ETIOLOGI
 Tes vitalitas (-), perkusi (+), mengunyah dan  Kuman dari pulpa
palpasi bagian mukosa (+)  Matinya pulpa dgn perluasan proses infeksi ke
periapikal, atau oleh abses akut yg sebelumnya
FOTO RO sudah ada
 Karies, restorasi yg rusak
 Membran Pdl menebal GEJALA
 Kerusakan tulang pada  Asimtomatik
daerah apeks → terutama  Diketahui melalui Ro foto
eksaserbasi abses alv  Adanya fistula
kronis → resorbsi  Perubahan warna gigi
 Ligamen periodontal menebal
TERAPI
 Meredakan nyeri TERAPI
 Drainase  PSA
 PSA
GRANULOMA
PERIODONTITIS APIKAL AKUT
DEFINISI
DEFINISI  Suatu pertumbuhan jaringan granulomatus yg
Inflamasi periodonsium dgn rasa sakit sbgai akibat terinfiltrasi sel mast, monosit, limfosit, sel plasma,
trauma, iritasi atau infeksi melalui saluran akar (pulpa PMN dan dilapisi kapsul fibrous di ujung apikal yg
vital atau non vital) disebabkan pulpa yg nekrosis
 Sebagai reaksi kronis yang ringan terhadap iritasi
ETIOLOGI
dari sal akar
 Trauma oklusi
 Sisa sel malassez yang berasal dari sarung hertwig
 Iritasi (tusuk gigi, makanan)
 Kuman (infeksi pulpa) ETIOLOGI
 Iatrogenik (alat preparasi)  Kuman dari pulpa

GEJALA GEJALA
 Sakit & gigi sgt sensitive  Asimtomatik
 Gigi memanjang DIAGNOSIS
 Perkusi (+)
 Biasanya ditemukan pada
 Oklusi (+) pem. radiografik rutin
 Ro : periodontal membran  Daerah rarefaksi tampak
melebar / ada rarefaksi nyata dgn tidak adanya
 DD : Abses alveolar akut kontinuitas lamina dura
TERAPI  Riwayat pulpagia yg tlh reda
 Medikamentosa  Ro : Radiolusen difuse,
berbatas jelas

TERAPI
 PSA

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

KISTA RADIKULAR RESORPSI EKSTERNAL AKAR

DEFINISI DEFINISI
Suatu kantong (kavitas) tertutup dari lapisan epithelial Proses litik yg terjd di dlm sementum & dentin akar
skuamus berlapis yg pertumbuhannya lambat pd
ETIOLOGI
apeks akar gigi dan berisi cairan/bahan semisolid
 Inflamasi ok trauma
pada tulang alveolar
 Granuloma
 Kista
 Tumor
ETIOLOGI  Replantasi
 Kuman, fisis, kimia, diikuti stimulasi sisa epitel  Bleaching
malassez pada ligamen periodontal  Impaksi
 Terjadi pada RA 75%, RB 25%  Peny. sistemik
KLASIFIKASI DIAGNOSIS
 Kista odontogenik  Ro: cekung pada akar
 Kista non odontogenik  HPA : aktivitas osteoklastik
Granuloma Kista Abses
Pemeriksaan
Periapikal Periapikal Periapikal TERAPI
Nyeri spontan - - +  PSA
Tes perkusi - - +  Tergantung penyebab
Tes palpasi - - +
Tes vitalitas - - -
Radiolusensi Radiolusensi Radiolusensi
Radiologis
batas jelas batas jelas batas difus
 Kista non epitelial PULPITIS REVERSIBEL
GEJALA GEJALA
 (-)  kecuali ada infeksi dr pulpa Rasa nyeri singkat, biasanya disebabkan perubahan
 Tes thermal (-) temperatur yg ekstrim / makanan manis
 Cukup progress→ membesar→ gigi renggang atau
goyang TANDA KLINIS
 Dentin terbuka dan sansitif
DIAGNOSIS  Karies
 Ro: radiolusen berbatas  Restorasi yg bocor
garis, lebih besar dari  Restorasi baru
granuloma
 HPA : epitel skuamus TERAPI
dari sisa sel malassez  Hilangkan penyebab iritasi
 Dentin yg sensitif  resin berfluoride/pasta gigi
TERAPI desensitisasi
 PSA over instrument → reaksi inflamasi →  Karies dan resto yg bocor hrs dihilangkan 
merusak epitel kista dan drainase → merangsang aplikasi bahan sedatif (ZoE)
fibroblast dan perbaikan
 Resto baru  cek kontak prematur
 Endo bedah dilakukan bila PSA gagal, kista  Gigi dg retakan  observasi lbh lanjut
membesar, untuk membuat kolaps kista dilakukan
drain beberapa minggu, kuret

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

PULPITIS IRREVERSIBEL TANDA KLINIS


 Palpasi (+)
GEJALA
 Gigi menjadi gelap, biasanya pd leher gigi
 Gejala persisten lanjutan dr pulpitis reversibel
 Gigi dg restorasi luas /crown
 Durasi dan intensitas rasa sakit ↑
 Nyeri spontan, berdenyut, berkelanjutan terutama TERAPI
pd stimuli panas  Anastesi
 Nyeri bertahan bbrpa menit hingga jam  Pembersihan dan pembentukan sal.akar, komplit
 Pd stimuli dingin, kdg rasa sakitnya beda dan segera
 Efek anastesi hlg  rasa sakit mungkin dtg kembali
TANDA KLINIS
 analgesik
 Karies luas/ karies sekunder
Paracetamol 500mg 6x1
 Gigi dan restotasi yg luas dan dalam
Ibuprofen 200-400mg 6x1
 Riwayat retak atau fraktur

TERAPI TERAPI DARURAT DALAM WAKTU SINGKAT


 Anastesi  PSA (pada saat open akses, gigi perlu distabilkan,
 Pembersihan dan pembentukan sal.akar, komplit karena dpt menimbulkan rasa tidak nyaman)
dan segera  Penyesuaian oklusi utk menghilangkan rasa tidak
 Efek anastesi hlg  rasa sakit mungkin dtg kembali nyaman saat menggigit
 analgesik  Analgesik dan kombinasi parasetamol (500mg
Paracetamol 500mg 6x1 6x/hari) dan ibuprofen (200mg 6x/hari)
Ibuprofen 200-400mg 6x1
PERIODONTITIS APIKALIS AKUT
TERAPI DARURAT DALAM WAKTU SINGKAT
 Hilangkan saluruh jar pulpa dari kamar pulpa GEJALA
 Jgn lakukan instrumentasi pd sal.akar (pulpotomi  Terbentuk dr periodontitis apikalis atau eksaserbasi
darurat) kronis abses periapikal
Debridement, irigasi, pengeringan dan penutupan  Nyeri jika disentuh dan ekstrusi dari soketnya
kamar pulpa dan dressing yg mengandung  Bengkak di bukal, bisa difus maupun fluktuan
kortikosteroid biasanya sudah mecukupi
 Pasien harus diperiksa ulang secepat mungkin u/
diberi perawatan tambahan

PERIODONTITIS APIKALIS AKUT

GEJALA
 Rasa nyeri saat mengunyah
 Rasa nyeri pd sulkus bukal di sekitar apeks akar

TERAPI
 U/ rasa nyeri drainase (terutama pd saluran akar)
 PSA
 Antibiotik  px dgn kelainan sistemik dan suhu naik
 amoxycilin 500 mg 3x/hari atau metronidazole
300 mg 3x/hari selama 3 hari sampai habis
 Analgesik

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!
Uswatun Khasanah (190160100111047)

HYPOCHLORITE ACCIDENT

GEJALA
 Nyeri hebat saat dilakukan
irigasi pd sa. akar

TANDA KLINIS
 Nyeri
 Bengkak

TERAPI
 Dpt mengurangi kepercayaan kpd operator,
utamakan perhatian sbg pencegahan
 Selalu gunakan endodontic irrigating syringe dan
ukur panjang jarum kerja

JIKA TERJADI EXTRUSION


 Stop irigasi
 Stop aktif intervensi
 Tdk diindikasikan ekstraksi gigi
 Gunakan anestesi block dgn action yg lama utk
mengurangi rasa sakit
 Beri parasetamol utk mengurangi rasa sakit
 Hindari aspirin  dapat sebabkan komplikasi
perdarahan
 Informasikan bahwa bengkak dan memar mungkin
akan menetap selama beberapa hari
 Evaluasi setelah 24 jam

HYPOCHLORITE ACCIDENT

DESKRIPSI
 Terjadi karena over-instrumentation, extrusion dari
bahan irigasi atau medikamen dan traumatik oklusi
 Dpt dicegah dgn teknik yg baik

GEJALA
 Rasa nyeri tumpul yg terus menerus
 Gigi terasa nyeri jika disentuh

TERAPI
 Irigasi kembali saluran akar dgn sodium
hypochlorite
 Bongkar medikamen dan tumpatan sementara
 Cek oklusi, gigi perlu di kurangi agar didapatkan
oklusi yg baik
 Analgesik 200-400mg ibuprofen 6x/hari

Tak apa mengeluhlah jika kamu lelah. Karena mengeluh bukan berarti akan menyerah kan. Fighting!!

Anda mungkin juga menyukai